Anda di halaman 1dari 6

STIKES DATU KAMANRE

PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN


Jl. Trans Sulawesi, Desa Senga, Kec. Belopa, Kab. Luwu Sulawesi
Selatan– Indonesia
Email : midwiferysdk6371@gmail.com
Hp: 082190382550
DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala


sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
Atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau
pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil
yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu –
ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan
urutan.

LANGKAH / TUGAS KASUS


1 2 3
I. TANDA GEJALA KALA DUA
2. Mendengar dan Melihat adanya tanda dan gejala persalinan kala
dua :
a. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum
dan/atau vaginanya
c. Perineum menonjol
d. Vulva-vagina dan sfingter anal membuka

SIAP ALAT
3. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik
sekali pakai ke dalam wadah partus set
a. Partus set :
1) 2 klem tajam
2) Gunting tali pusat
3) Benang tali pusat
4) ½ kocher
5) 1 ½ pasang sarung tangan DTT
6) Kateter nelaton
7) Gunting episiotomi
8) Kassa secukupnya
b. Kapas DTT dalam tempatnya
c. Spoit 2 ½ atau 3 ml ( masukkan ke wadah partus set )
d. 1 ampul oksitosin 10 U ( sudah di patahkan )
e. Kapas alkohol dalam tempatnya
f. De Lee
g. 2 kain bersih / selimut
h. 2 handuk
i. Celemek plastik
j. Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca mata,
alas kaki tertutup
k. Perlak
l. Laenec
m. Tensimeter
n. Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
o. Air DTT dalam tempatnya
p. 3 buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda tajam
q. Kantung plastik
r. Kain ibu
s. Pembalut
t. Gurita
u. Waslap
Mematahkan ampul oksitosin 10 U, dan menempatkan tabung
suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
II. SIAPKAN DIRI
4. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
5. Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
6. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan untuk melakukan
VT
7. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang memakai
handsoend, lalu isi dengan oksitocin dan letakkan kembali ke
dalam wadah partus set.
Bila ketuban belum pecah, pinggirkan ½ kocher partus set
III. PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
8. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah
dengan gerakan dari vulva ke perineum ( Bila daerah perineum
kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut
dari kotoran )
9. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
 Bila belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan
nilai kemajuan persalinan
 Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan
sudah lengkap, lakukan amniotomi.
◈ Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil
janin atau tali pusat
◈ Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan
bimbingan telunjuk dan jari tengan tangan kanan hingga
menyentuh selaput ketuban
◈ Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari tangan
kanan membimbing ujung ½ kocher menggores selaput
ketuban hingga ketuban pecah
◈ Keluarkan ½ kocher dari vagina dengan tangan kiri,
masukkan ke dalam ember berisi larutan klorin 0,5 %
◈ Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina
sehingga yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tapi
pusat setelah selaput ketuban dipecahkan.
◈ Keluarkan jari-jari tanagn kanan dari vagina
10. Mencelupkan tangan kanan yang memakai handsoend ke dalam
ember berisi larutan klorin 0,5 %, membuka dalam keadaan
terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 %.
11. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus
berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160
x/mnt)
IV. Siap Ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan
meneran
12. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik. Meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah
merasa ingin meneran
13. Meminta bantuan suami ( bapak ) / keluarga untuk menyiapkan
posisi ibu untuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam
posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)
V. Pimpinan ibu tuk Meneran
14. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
kuat untuk meneran ( His ada ):
a. Memimpin ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran
b. Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk
meneran
c. Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
d. Menganjurkan keluarga untuk memberikan asupan cairan per
oral
e. Menilai denyut jantung janin setiap kontraksi uterus selesai
Bila ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran (His tak
ada )
a. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60
menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak
kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi
b. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN JANIN ( Siap-siap
untuk menolong )
15. Saat kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan
bayi.
16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu
17. Membuka tutup partus set
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
VII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI ( tolong kepala bahu badan 4-
1-2- langkah
Lahirnya Kepala
19. Saat sub-occiput tampak di bawah symphisis, lindungi perineum
dengan tangan kanan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan kiri
menahan puncak kepala bayi agar tidak terjadi defleksi yang
terlalu cepat saat kepala bayi lahir ( minta ibu untuk tidak meneran
dengan bernafas pendek – pendek )
Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan
hidung bayi setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir
De Lee
20. Bersihkan mulut dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang
bersih
21. Cek lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi
:
 Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di
dua tempat, dan memotongnya.
22. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
Bahu
23. kedua telapak tangan biparietal kepala bayi. Tarik secara hati –hati
ke arah bawah ibu sampai bau depan lahir, kemudian tarik secara
hati-hati ke atas sampai bau belakang lahir.
Badan Dan Tungkai
24. Setelah bahu lahir, tangan kanan sangga kepala, leher dan bahu
janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher ( bagian
bawah kepala ) dan ke empat jari pada bahu dan dada/punggung
janin sementara tangan kiri memegang lengan dan bau janin
bagian anterior saat badan dan lengan lahir
25. tangan kiri Susuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah
janin untuk memegang tungkai bawah ( selipkan jari telunjuk
tangan kiri di antara kedua lutut janin )
VIII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
26. nilai bayi kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan
posisi kepala lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan)
27. Keringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bagian tali pusat
28. jepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
29. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
gunting, dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut
30. ganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil tindakan yang
sesuai.
31. Memberikan bayi kepada ibunya untuk kontak kulit
IX. MANAJEMEN AKTIF KALA III (ini materi utama) oksi -ptt
-placenta –massage
3-3-2-1
Menyuntikkan oksitosin
32. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
33. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
34. Menyuntikkan oksitosin 10 IU bagian paha lateral kanan, aspirasi
sebelumnya
Penegangan Tali Pusat Terkendali ( Ptt )
35. Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
36. Meletakkan tangan kiri diatas simphisis menahan uterus bagian
bawah, sementara tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem
37. saat uterus berkontraksi , menegangkan tali pusat dengan tangan
kanan sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati – hati ke
arah dorso-kranial

 Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang


anggota keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu
Mengeluarkan Placenta
38. Jika dengan PTT, nampak tali pusat bertambah panjang dan
terasa adannya pelepasan placent, minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah
kemudian ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir hingga placenta
tampak pada vulva
 Jika tali pusat bertambah panjang tetapi placenta belum lahir,
pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali
pusat selama 15 menit :
1) Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2) Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung
kemih bila penuh
3) Beritahu keluarga untuk persiapan rujukan
4) Mengulangi peregangan tali pusat selama 15 menit
berikutnya
5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit
sejak kelahiran bayi
39. Jika plasenta nampak di vulva, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan
dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput
ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput
ketuban tersebut.
 Jika selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk
menarik robekan selaput ketuban keluar atau masukkan jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina untuk
melepaskan
Masage uterus
40. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan kanan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan palmar 4 jari tangan
dengan lembut hingga uterus berkontraksi
X. PERDARAHAN SEGERA PERIKSA PASCA SALIN
41. Sambil tangan kiri melakukan masage uterus, periksa PLACENTA
bagian maternal dan bagian fetal placenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban
sudah lahir lengkap dan masukkan ke dalam kantong plastik yang
tersedia.
 Bila Placenta tidak lahir lengkap atau ada perdarahan, lakukan
penanganan
 Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase
selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai ( KBI dan
KBE )
42. Mengevaluasi adanya ROBEKAN pada vagina dan perineum dan
segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif
XI. PASCA TINDAKAN ( 19 LANGKAH , 2 IKAT EVAL BERSIH
AMAN, PARTOGRAF )
43. Pastika uterus berkontraksi dengan baik serta Mengevaluasi
perdarahan pervaginam
44. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih
bersarung tangan tersebut dengan air didensinfeksi tingkat tinggi
dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering
Mengikat Tali Pusat
45. Mengikat tali pusat 1 cm dari umbilikus dengan simpul mati
46. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya
47. Melepaskan klem pada tali pusat dan meletakkannya di dalam
larutan klorin 0,5%.
48. Membungkus kembali bayi
49. Memberikan Bayi kepada ibu untuk melakukan IMD
Evaluasi
50. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
pervaginam :
 2-3 kali dalam 10 menit pertama pasca persalinan
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan masage
uterus dan beri metyl ergometrine 0,2 mg secara im

51. Mengajarkan ibu / keluarga bagaimana melakukan masase uterus


dan memeriksa kontraksi uterus
52. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi
53. Memeriksa nadi ibu
Bila terdapat robekan jalan lahir yang memerlukan penjahitan,
lakukan penjahitan robekan perineum
Kebersihan dan kenyamanan
54. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan
setelah didekontaminasi
55. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
sampah yang sesuai
56. Membersihkan ibu dari sisa cairan ketuban, lendir dan darah.
Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
57. Memastikan ibu nyaman. Menganjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkannya
58. Dekontaminasi daerah yang digunakan untukmelahirkan dengan
larutan klorin 0,5%
59. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam
larutan klorin 0,5% ( selama 10 menit )
60. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
61. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang) dan
memeriksa tekanan darah

SKOR NILAI

TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

Keterangan :
Nilai Akhir : Jumlah nilai akhir yang di peroleh x 100
Jumlah perasat / tindakan

Anda mungkin juga menyukai