KEPERAWATAN
DENGUE
HAEMORRHAGIC FEVER
(DHF)PADA ANAK
M. RODI MAULANA (P07120117066)
SITI MARYAM (P07120117082)
PENGERTIAN
• Demam dengue /DF dan DBD atau DHF adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam,nyeri otot dan nyeri
sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik
( Sudoyo,2010)
• Penyakit DHF mempunyai perjalanan penyakit yang
sangat cepat dan sering menjadi fatal karena banyak
pasien yang meninggal akibat penanganan yang
terlambat.Demam berdarah dengue (DBD) disebut
juga dengue hemoragic fever (DHF),Dengue
Fever(DF),demam dengue, dan dengue shock
sindrom (DSS) (Widoyono,2008)
ETIOLOGI
Disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus
flavivirus keluarga floviviridae. Terdapat 4 serotip virus yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, yang semuanya dapat
menyebabkan demam berdarah. Virus dengue dapat
beraplikasi pada nyamuk genius Aedes (stegomya) dan
toxorhynchites (Sudoyo, 2010).
ANATOMI
FISIOLOGI
1. Plasma Darah
Terdiri dari air (90%) dan zat-zat terlant kira-kira 10%)
2. Sel-Sel Darah
Eritosit (SDM)
Leukosit (DSP)
Trombosit
Fatofisiologi
• Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita
akan menimbulkan viremia.Hal tersebut akan
menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu di
hipotalamus sehingga menyebabkan (pelepasan zat
bradikinin,serotinin,trombin,histamin) terjadinya :
peningkatan suhu. Selain itu viremia menyebabkan
pelebaran pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan perpindahan cairan dan plasma dari
intravaskular ke intersisial yang menyebabkan
hipovolemia.Trombositopenia dapat terjadi akibat
dari,penurunan produksi trombosit sebagai reaksi dari
antibodi melawan virus (Murwani,2011).
TANDA DAN
GEJALA
demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-
7 hari dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak
dapat dipengaruhi oleh antipiretik.
Manifestasi Perdarahan
Malaise, mual, muntah, sakit kepala, tidak nafsu
makan dan kadang-kadang batuk.
Nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi
Pembesaran hati
Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat
sampai tak teraba, TD menurun, disertai kulit yang
lembab dan dingin terutama pada ujung jari tangan,
kaki dan hidung, lemah, gelisah sampai menurunnya
kesadaran.
DERAJAT BERAT
DHF
Derajat I (Ringan)
Demam mendadak selama 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dan
satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniquet positif.
Derajat II (Sedang)
Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan
yang lain.
Derajat III
Derajat II ditambah kegagalan sirkulasi ringan yaitu denyut nadi
cepat, lemah, tekanan darah menurun disertai dengan kulit yang
dingin , lembab, dan gelisah.
Derajat IV
Derajad III ditambah syok berat, dengan nadi yang tidak teraba dan
tekanan darah tidak terukur disertai dengan penurunan kesadaran,
sianosis dan asidosis.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Laboraturium
1) Leukosit
2) Trombosit
3) Hematokrit
4) Hemostatis
5) Protein/albumin
6) GGOT/SGPT
7) Ureum, Kreatin
8) Elektrolit
9) Imuno Serologi
Radiologi
PENATALAKSANA
AN
Penatalaksanaan DBD tanpa penyulit
1) Tirah baring
2) Makanan lunak dan bila belum nafsu makan berikan
minum 1,5 – 2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan
gula/sirup),air tawar ditambah garam
3) Medikomentosa yang bersifat simtomatis untuk
hiperpireksia dapat diberi kompres, anti piretik
golongan asitaminofen.
Lanjutan…
Klien dengan tanda renjatan
1) Pemasangan infus dan dipertahankan 12-48 jam
setelah renjatan diatasi
2) Observasi keadaan umum, nadi, suhu dan
pernafasan tiap jam, serta Hb dan Ht 4-6 jam pada
hari pertama, selanjutnya tiap 24jam
Lanjutan…
Klien DSS (Dengue Shock Syndrome)
Diberi cairan intra vena yang diguyur, seperti :
Nacl, RL yang dipertahankan selama 24-48 jam
setelah renjatan teratasi. Bila tidak tampak hasilnya
dapat diberikan plasma/ plasma ekspander/ dekstran/
prepat hemasel sejumlah 15-29 ml/kg BB dan
dipertahankan selama 24-48 jam setelah renjatan
teratasi.
Transfusi darah diberikan pada pasien dengan
perdarahan gastro intertinal yang hebat dan pada
pemeriksaan Hb dan Ht menurun (Ratna
Dewi.Pudiastuti.2011).
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Intervensi Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas Klien
Biasanya yang dikaji nama anak, umur, jenis kelamin,
pendidikan,anak ke-, nama orang tua, alamat orang tua,
pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua.
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien mempunyai riwayat demam
dengue,kemungkinan klien pernah terpapar dengan
virus dengue yang berbeda.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien mengeluh sakit perut,demam tinggi
mmendadak dan terus-menerus,nyeri otot dan
sendi,nafsu makan menurun,perdarahan pada
gusi,hidung,hematemesis atau melena,ptekie,kulit teraba
lembab dan dingin terutama pada ujung jari tangan,kaki
dan hidung.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya penyakit DHF bukan penyakit keturunan,
tapi ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
Riwayat Imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan tubuh yang baik, maka
kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindari.
Kondisi lingkungan
Sering terjadi didaerah yang padat penduduknya dan lingkungan
yang kurang bersih seperti air yang menggenang dan gantungan
baju dikamar.
3. Pemeriksaan Fisik
TTV
Biasanya jika sudah terjadi di shock ditemukan TD menurun, Nadi
pertama cepat kemudian menurun. Pada hari ke4 atau ke5 suhu tinggi
dan jika shock tiba-tiba turun. Pernafasan cepat.
TB : Biasanya tidak ditemukan peningkatan atau penurunan
BB dan Lila : biasanya ditemukan penurunan
Kepala
1) Lingkar kepala, ukuran ubun-ubun, bentuk kepala
2) Rambut : Biasanya tidak ditemukan kelainan
3) Mata : Biasanya konjungtiva anemis
4) Hidung : Biasanya hidung kadang mengalami
perdarahan,
5) Mulut : Biasanya membran mukosa kering, dan
ditemukan perdarahan pada gusi
Leher
Biasanya tidak ditemukan kelainan
Thoraks
I : - Biasanya bentuk dada semetris kiri dan kanan
- Pergerakan dada sama kiri dan kanan
P : Biasanya fremitus kiri kanan
P : Biasanya sonor
A : Biasanya bunyi nafas vesikuler
Jantung
I : Biasanya ictus tidak terlihat
P : Biasanya ictus teraba di LMCS RIC V
P : Biasanya batas jantung normal
A : Biasanya teratur
Abdomen
I : Biasanya perut asites
A : Biasanya bising usus (+)
P : Biasanya nyeri tekan dan hepar teraba
P : Biasanya nyeri tekan
Ekstremitas
Biasanya akral teraba dingin, kapilarirefill > 3 detik,
sianosis, dan terjadi nyeri otot, sendi dan tulang.
Integumen
Biasanya ada petekie pad kulit, kulit teraba lembab dan dingin,
turgor kulit menurun.
Neurologik
Biasanya kesadaran menurun
4. Pola dankebiasaan
Nutrisi
1) Makan : kaji frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan
menurun / berkurang.
2) Minum : Biasanya klien dianjuran banyak minum air
putih + 1,5 – 2 liter/hari, minum susu, syrup dan jus
jambu biji.
Eliminasi
1) Miksi : kaji apakah sering BAK, sedikit/ banyak. Pad DHF
grade IV sering terjadi hematuria.
2) Defekasi : biasanya anak mengalami diare/
konstipasi.pada DHF grade III - IV bisa terjadi melena
Aktivitas perawatan diri
Biasanya kebersihan diri dan lingkungan cenderung
kurang.
Istirahat dan tidur
Biasanya istirahat dan tidur anak terganggu karena
mengalami nyeri sendi dan otot.
5. Data Sosial ekonomi
Biasanya penyakit ini biasa terjadi pada semua golongan,
baik ekonomi atas, menengah dan bawah, serta bias
juga terjadi pada kalangan semua usia
6. Data psikososial
Biasanya kien ditemukan cemas karena demamnya naik
turun dan sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
dan kesembuhannya.
7. Pemeriksaan labor
Labor
1) Pemeriksaan hematokrit (Ht) : ada kenaikan bisa
sampai 20 %,Normal Pria 40-50%,wanita 35-47 %.
2) Leukosit .
Dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat
ditemui limfositosis relatif (>45% dari total leukosit)
disertai adanya limfosit plasma biru (>15% dari
jumlah total leukosit) yang pada fase syok meningkat.
3) Trombosit
Umumnya terdapat trombositopenia (jumlah
trombosit < 100.000/μl) pada hari ke 3-8.
4) Hematokrit
Kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya
peningkatan hematokrit ≥20% dari hematokrit awal,
umumnya
dimulai pada hari ke-3 demam.
5) Hemostasis
Dilakukan pemeriksaan prothrombin time (PT), partial
thromboplastin time (aPTT), thrombin time (TT) atau
fibrinogen pada keadaan yang dicurigai terjadi
perdarahan atau kelainan pembekuan darah.
6) Protein/albumin
Dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma.
Nilai normal albumin adalah 3-5,5 g/dl, nilai normal
protein total adalah 5-8 g/dl (Price, 2003).
7) SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase)
Dapat meningkat. Nilai normal alanin
aminotransferase adalah 0-40 IU/l. Menurut
Kalayanarooj (1997) anak dengan level enzim hati
yang meningkat sepertinya lebih rentan mengalami
dengue yang parah dibandingkan dengan yang
memiliki level enzim hati yang normal saat
didiagnosis.
8) Elektrolit
Sebagai parameter pemantauan pemberian cairan.
Jumlah kalium normal serum adalah 3,5-5,2 mEq/l,
sedangkan natrium 135-145 mEq/l.
9) Golongan darah dan cross match
Bila akan diberikan transfusi darah dan komponen
darah.
10) Imunoserologi
Dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap
dengue. IgM terdeteksi mulai hari ke 3-5,
meningkat sampai minggu ke-3, menghilang
setelah 60-90 hari.IgG pada infeksi primer
mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi
sekunder IgG mulai terdeteksi pada hari ke-2.
Radiologis
Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada
hemitoraks kanan. Tetapi apabila terjadi perembesan
plasma hebat, efusi pleura dapat dijumpai pada kedua
hemitoraks. Asites dan efusi pleura dapat pula dideteksi
dengan pemeriksaan USG.
Kemungkinan diagonsa keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut NANDA
(Herdman,2010)
a. Syok berhubungan dengan Perpindahan cairan
Intraseluler k Cairan Ekstraseluler.
b. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan
dengan proses penyakit(viremia).
c. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan
dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
d. Gangguan pemenuhan nutrisi,kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan
mual,muntah,anoreksia.
No
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Keperawat
an