Anda di halaman 1dari 14

DEMAM BERDARAH DENGUE

PADA ANAK

Nur Islamy
A20150413

Pembimbing Klinik:

dr. Kartin Akune, Sp.A


Pendahuluan

Demam Berdarah Dengue (DBD/Dengue Hemmoragic Fever) merupakan masalah


kesehatan yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah
perkotaan. DBD merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi,
yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950an di Filipina dan Thailand, saat ini
dapat ditemukan di sebagian besar negara di Asia. Jumlah negara yang mengalami
wabah DBD telah meningkat empat kali lipat setelah tahun 1995. Sebagian besar
kasus DBD menyerang anak-anak. Angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai lebih
dari 20%, namun dengan penanganan yang baik dapat menurun hingga kurang dari 1
% (WHO, 2008).
Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke
dalam famili Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1,
Den-2, Den-3 dan Den-4, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus yang terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Definisi

Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue, terutama menyerang anak-anak yang bertendensi
menimbulkan syok dan kematian. Menurut World Health Organization (WHO),
demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan
nyamuk Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat tipe virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada demam
berdarah dengue terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
Epidemiology
 Sejak 20 tahun terakhir, terjadi peningkatan frekuensi infeksi virus dengue secara global.
Di seluruh dunia 50-100 milyar kasus telah dilaporkan terutama di Asia, diikuti oleh
Amerika Latin dan Afrika .

 Setiap tahunnya sekitar 500.000 kasus DBD perlu perawatan di rumah sakit, 90%
diantaranya adalah anak – anak usia kurang dari 15 tahun. Angka kematian DBD
diperkirakan sekitar 5% dan sekitar 25.000 kasus kematian 6 dilaporkan setiap harinya.

 Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 30 tahun


terakhir. Jumlah kasus DBD pada tahun 2007 telah mencapai 139.695 kasus, dengan
angka kasus baru (insidensi rate) 64 kasus per 100,000 penduduk. Total kasus meninggal
adalah 1.395 kasus /Case Fatality Rate sebesar 1% (Depkes RI, 2008a). Pada saat ini
kasus DBD dapat ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia dan 200 kota telah
melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD (Depkes RI, 2008)
Etiologi

 Disebabkan oleh oleh virus dengue, ditularkan nyamuk Aedes aegypti


dan Ae.albopictus yang terinfeksi.

 Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus)


yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan
mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik untuk demam berdarah dengue (DBD) yaitu:


 Demam tinggi, timbul mendadak, kontinua, kadang bifasik.
 Berlangsung antara 2-7 hari.
 Muka kemerahan (facial flushing) , anoreksi, mialgia dan artralgia.
 Nyeri epigastrik, muntah, nyeri abdomen difus.
 Kadang disertai sakit tenggorok.
 Faring dan konjungtiva yang kemerahan.
 Dapat disertai kejang demam
Menurut WHO (2012) demam dengue memiliki tiga fase

FASE DBD GEJALA KLINIS


Fase febris demam tinggi secara mendadak selama 2-7 hari dengan wajah
kemerahan, eritema kulit, myalgia, arthralgia, nyeri
retroorbital, rasa sakit di seluruh tubuh, dan sakit kepala serta
gejala umum seperti anoreksia, mual dan muntah.

Fase kritis pada hari ke 3 – 5 biasanya terjadi syok karena kebocoran


plasma, perdarahan berat dan kegagalan organ.

Fase keadaan umum membaik, nafsu makan kembali normal,


penyembuhan gejala gastrointestinal membaik dan status hemodinamik
stabil.
Klasifikasi Derajat DBD
Derajat Gejala Laboratorium
DBD

I Demam disertai 2 atau lebih tanda sakit Trombositopenia,


kepala, nyeri retro orbital, myalgia, hemokonsentrasi
arthralgia ditambah uji bending positif.

II Gejala diatas ditambah perdarahan spontan. Trombositopenia,


hemokonsentrasi

III Gejala diatas ditambah kegagalan sirkulasi (kulit Trombositopenia,


dingin dan lembab serta gelisah) hemokonsentrasi

IV Syok berat disertai dengan tekanan darah dan Trombositopenia,


nadi tidak terukur. hemokonsentrasi
Diagnostik
WHO membuat kriteria diagnose DBD ditegakkan jika memenuhi 2 kriteria klinis
ditambah dengan 2 kriteria laboratorium dibawah ini:
 Kriteria Klinik :
1. Demam tinggi mendadak, terus-menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan seperti tourniquet positif, petechiae, echimosis,
purpura, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi dan hematemesis dan atau
melena.
3. Pembesaran hati
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat, tekanan nadi turun, tekananan
darah turun, kulit dingin dan lembab terutama ujung jari dan ujung hidung, sianosis
sekitar mulut, gelisah.
 Kriteria Laboratoris :
1. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Hemokonsentrasi, peningkatan hematokrit 20% atau lebih
Pemerikasaan Penunjang

 Pemerikasaan Darah Lengkap


 Uji Serologi
 Pemeriksaan Radiologi
Tata Laksana Penderita DBD
Demam tinggi mendadak, terus menerus <7hari
tidak disertai gangguan nafas bagian atas,
badan lemas dan lesu

Ada kedaruratan Tidak ada kedaruratan


Uji tourniquet

Tanda syok,
Uji tourniquet (+) Uji tourniquet (-)
muntah, kejang,
penurunan
kesadaran,
Rawat Jalan
Hematemesis/  
Jumlah trombosit Jumlah trombosit Paracetamol, kontrol tiap hari
melena 100.000/ul >100.000/ul sampai demam hilang, banyak minum dan
mengonsumsi makanan bergizi
Rawat Inap Rawat Jalan
Nilai tanda klinis, perikas Hb, Ht,
Minum air sebanyak 1,5-2liter/hari Trombosit bila demam menetap
Paracetamol control tiap hari setelah sakit hari ke 3
sampai demam turun, periksa Hb, Ht,
Dan trombosit Bila timbul tanda syok, seperti gelisah, lemah,
kaki/tangan dingin, sakit perut, melena

Segera bawa ke rumah sakit


Prognosis

Prognosis DBD ditentukan oleh derajat penyakit, cepat tidaknya penanganan


diberikan, umur, dan keadaan nutrisi. Prognosis DBD derajat I dan II umumnya baik.
DBD derajat III dan IV bila dapat dideteksi secara cepat maka pasien dapat ditolong.
Angka kematian pada syok yang tidak terkontrol sekitar 40-50 % tetapi dengan terapi
penggantian cairan yang baik bisa menjadi 1-2 %. Penelitian pada orang dewasa di
Surabaya, Semarang, dan Jakarta memperlihatkan bahwa prognosis dan perjalanan
penyakit DBD pada orang dewasa umumnya lebih ringan daripada anak-anak. Pada
kasus- kasus DBD yang disertai komplikasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai