Disusun Oleh :
Fatimah Nur Janah Amini (J230215034)
Dewi Susilaningsih (J230215035)
Ferra Kumala Sandra (J230215036)
Ratna Kusuma Wardani (J230215037)
Herawati (J230215038)
Widya Aurina Pradwirahma (J230215039)
Putri Abriananda (J230215040)
Marsono (J230215041)
Yeni Fatqurrohmah (J230215042)
Rima Pratiwi (J230215043)
Arina Yulia Farhana (J230215044)
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA
Demam disertai kejang <5 menitsien mengeluh
nyeri pada kaki g mengalami fraktur
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Ibu pasien mengatakan keluhan demam pada anak 1 hari lalu dan ketika dirumah 2 jam
sebelum masuk IGD pasien kejang yang didahului dengan demam, lama kejang <5 menit
sebanyak 1 kali serangan kejang, kaku seluruh tubuh. Setelah kejang pasien sadar dan
dapat berkomunikasi, nyeri telan (+), Batuk berdahak putih jernih disertai pilek. BAB (+),
BAK (+), muntah (-), mual (-).
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Ibu pasien mengatakan pasien pernah menderita kejang demam dengan diare cair akut 1
tahun lalu, namun tidak ada gangguan neurologi.
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada riwayat penyakit yang diturunkan dari keluarga
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak lemah, sadar
GCS : E4V5M6
2. Tanda-tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120 x/menit
Frekuensi Pernafasan : 30 x/menit
Suhu : 38,5oC
3. Pengkajian antropometri
BB : 14 kg
TB : - cm
4. Kepala
Inspeksi : Fontanella datar nutup.
5. Mata
Inspeksi : Cekung (-), sclera ikterik (-), CA (-), secret (-), pupil isokor
(+), reflek cahaya (+), konjungtiva tidak anemis
6. Hidung
Inspeksi : Secret (-), nafas cuping hidung (-)
7. Mulut
Inspeksi : Sianosis (-), Stomatitis (-), faring hiperemis (+), Tonsil T0
dengan permukaan eritem, nyeri telan (+), bibir pecah-pecah (-)
8. Telinga
Inspeksi : Secret (-), tragus pain (-), bulging (-).
9. Leher
Inspeksi : Pembesaran limfonodi (-), tidak ada nyeri tekan
10. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak telihat
Palpasi : iktus kordis teraba pada sela iga ke 4 linea midklavikula sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reg/reg, Murmur (-), Gallop (-)
11. Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : vocal fremitus +/+ sama
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
12. Abdomen
Inspeksi : datar, warna kecoklatan
Palpasi : turgor baik, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : tympani di seluruh lapang perut
Auskultasi : bising usus normal
13. Ekstermitas
Akral hangat, crt < 2detik, nadi kuat regular
Pemeriksaan Neurologis
Meningeal sign : Kaku Kuduk (-), Kernig Sign (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II(-),
Laseque (-)
Reflek fisiologis : (+) Normal
Reflek patologis : (-) Normal
Kekuatan otot : kaki 5/5, tangan 5/5
F. SKRINING GIZI
Tinggi Badan: - cm, Berat Badan: 14 kg
KESIMPULAN: Berat badan berbanding usia -1 SD baik (-2 SD sampai -1 SD)
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN INTERPRETASI
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.5 g/dl 9.5-14
Hematokrit 32.8 % 36-46 Low
Leukosit 45.2 103/µL 4-11 High
Trombosit 318 103/µL 150-450
Eritrosit 4.3 10^6/µL 4-5
HITUNG JENIS
Segmen 79 % 51-67 High
Limfosit 10 % 20-35 Low
Eosinofil 0 % 2-4 Low
Basofil 0 0-1 %
Batang 0 2-5 % Low
Monosit 11 4-8 % High
KIMIA KLINIK
Diabetes
GDS 85 80-200 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 133.2 137-145 mmol/l Low
Kalium 3.78 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 101.5 98-107 mmol/l
2. Pemeriksaan Morfologi Darah Tepi
Eritrosit : Normositik, normokromik
Lekosit : Kesan jumlah meningkat, netrofilia absolut, granula toksik dan
vakuolisasi netrofil
Trombosit : Kesan jumlah normal, penyebaran merata, tidak ada trombosit besar
Kesimpulan : Kesan MDT menunjukkan peningkatan lekosit
H. TERAPI
Injeksi Ampicillin 3 Obat ini termasuk golongan Memiliki Riwayat alergi terhadap obat
x 500 mg penicillin. Digunakan untuk ampicillin atau komponennya dengan
mengatasi infeksi bakteri pada derivate penisilin lainnya seperti golongan
berbagai bagian tubuh, seperti sefalosporin
saluran pernafasan, saluran
pencernaan, saluran kemih,
kelamin, telinga dan jantung
Injeksi Cefotaxim 3 Obat antibiotic sefalosporin - Tidak dapat diberikan pada pasien
x 500 mg untuk mengobati berbagai yang memiliki aleri terhadap
macam penyakit infeksi bakteri cefotaxime atau komponennya.
seperti pneumonia, infeksi - Pasien dengan Riwayat alergi
saluran kemih, kencing nanah, terhadap antibiotic sefalosporin
meningitis, peritonitis atau lainnya
osteomyelitis (infeksi pada
tulang)
Lasal syrup 3 x ¾ Obat ini termasuk kelas terapi Hipersensitif terhadap salbutamol atau obat
cth syr antiasmatik. Digunakan untuk agonis adrenoreseptor beta 2 lainnya
melegakan pernafasan dan
membantu pengeluaran dahak
pada kondisi asma yang disertai
batuk
Paracetamol 3 x 1 ¼ Obat ini termasuk golongan - Penderita hipersensitif/ alergi terhadap
cth syr analgesic. Digunakan untuk paracetamol
meredakan demam dan nyeri, - Gangguan fungsi hati berat
termasuk nyeri haid atau sakit
gigi.
Supp Diazepam 5 Obat ini termasuk golongan Riwayat hipersensitivitas dan pasien
mg (k/p) benzodiazepine. Digunakan pediatri <6 bulan
untuk mengatasi gangguan
kecemasan, meredakan kejang,
kaku otot, atau sebagai obat
penenang sebelum operasi.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebihan)
- Lakukan pendinginan eksternal (mis.
Selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intervena, jika perlu
Terapeutik
Edukasi
2 S:
Ibu pasein mengatakann anak masih merasa nyeri telan (+).
O
KU : composmentis tampak lemah
T : 36o C, Nadi : 102 kali/menit, RR : 24 kali/menit
A: Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1 Sabtu, S:
26/02/2022
Ibu pasein mengatakan anak masih merasa nyeri telan (+). Batuk
berdahak putih jernih, BAB (+), BAK (+),
O:
KU : composmentis tampak lemah
T : 36,80 C, Nadi : 94 kali/menit, RR : 22 kali/menit
A: Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1 Minggu, S:
27/02/2022
Ibu pasein mengatakan anak sudah tidak merasa nyeri telan (-),
O
T : 36 C, Nadi : 100 kali/menit, RR : 28 kali/menit
A:Masalah sudah teratasi
P : Hentikan intervensi
1 Senin, S:
28/02/2022 Ibu pasein mengatakan anak masih sering BAB (+), BAK (+), dan
lemes
KU : composmentis tampak lemah
T : 36 C, Nadi : 102 kali/menit, RR : 24 kali/menit
1 Selasa, S:
01/03/2022 Ibu pasein mengatakan anak masih sering BAB (+), BAK (+), dan
lemes
KU : composmentis tampak lemah
T : 36 C, Nadi : 102 kali/menit, RR : 24 kali/menit
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi