A. BIODATA
1. biodata Pasien
b. Umur : 34 tahun
d. Pendidikan : SLTP/SEDERAJAT
e. Pekerjaan : Tukang
2. Biodata Penanggungjawab
b. Umur : 30 tahun
d. Pendidikan : SLTP/SEDERAJAT
Nyeri dan sulit menggerakkan anggota gerak bawah dialami setelah terjatuh dari
ketinggian ±7 meter
Nafsu makan berkurang
C. RIWAYAT KESEHATAN
a. Terkait dengan keadaan sakit sekarang, tanyakan apa yang pertama kali dirasakan oleh
pasien
Pasien mengatakan nyeri pada ekstermitas bawah dan terasa kebas pada kaki
Pada saat pertama kali jatuh dari ketinggian 7 meter pada saat bekerja
e. Setelah tidak ada perubahan dari usaha yang dilakukan, apa yang dilakukan
kemudian oleh pasien/keluarga
-
f. Jika pasien sudah sangat lama di Rumah Sakit, tanyakan keadaan/keluhan yang
dialami pasien yang membuat dia harus ke Rumah Sakit (RS) dan resume
tindakan/pengobatan yang telah dijalani oleh pasien selama di RS.
Ahligizi memberikan pasien diet
-
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti ini?
Belum ada
b. Adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit kronis seperti : TBC, DM, dan
penyakit jantung
Tidak ada
c. Jika pasien mengalami penyakit kronis seperti diatas, buatlah genogram untuk
mengetahui riwayat herediter dan resiko penularan (untuk penyakit menular).
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu makan sehari3 kali dalam 1 porsi setiap
kali makan dengan jenis nasi, sayurdan daging. Saat ini pasien hanya mampu
menghabiskan ½ porsi makan karena merasa mual dengan jenis bubur.
3. Pola eleminasi
a) Kebiasaan buang air kecil (BAK): Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3 – 4
kali dalam sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau khas air
kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali dengan jumlah ± 200cc,
berwarna kuning jernih, bau khas airkencing dan tidak ada nyeri.
b) Kebiasaan buang air besar (BAB): Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali
sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning. Saat ini pasien mengatakan
sudah BAB 1 kali dengan konsistensi padat dan berwarna kuning.
4. Pola istirahat & tidur
Pasien mengatakan tidur ± 8 jam sehari sebelum sakit.Setelah sakit pasien terkadang
terbangun saat malam hari karena merasa tidak nyaman
5. Pola aktifitas dan latihan
P asien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri sebelum sakit. Saat ini
pasien membutuhkan bantuan dari keluarga untuk bergerak dan pasie di sarankan untuk
bedrest.
6. Pola peran & hubungan
Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang kepala keluarga dan mempunyai satu orang
anak berusia 3 tahun.
7. Pola presepsi kognitif dan sensori
Pasien mengatakan ekstermitas terasa nyeri dan kebas pada telapak kaki
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan setiap system tubuh
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih,distribusi rambut merata
dan tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak terdapat secret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya, pendengaran
baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak adaedema dan jaringan
parut,suara nafas normal, suara ucapan(vocal resonans) normal, tidak ada suara
tambahan.Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datambiliclikus berada ditengah, tmbilicusnyeritekan, terdengar bising usus
7x/menit
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut,kuku jari bersih
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Hematologi
Darah lengkap 15.6 g/dl 3.2– 17.3
Hemoglobin 48.1 % 40.0– 54.0
Hematokrit 5.78 Juta/µL 4.50 – 5.90
Eritrosit 83 fL 80– 96
MCV L 27 pg/mL 28– 33
MCH L 32 g/dL 33– 36
RDWCV 13 % 11– 16
Lekosit H 12.59 10^3/µL 4.4– 11.0
Trombosit 211 Ribu/µL 150– 450
MPV H 11.2 fL 6.8– 10.6
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0– 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0– 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0– 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0– 40.0
Monosit 7.0 % 2.0– 8.0
Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41
2. Radiologi
Fraktur kompresi korpus L1 dan L2 dengan edema pada medulla spinalis lumbalis sisi
kiri
G. PROGRAM TERAPI
Mempercepat
peristaltic usus
Hiperistaltik
usus
Menekan
lambung
2. 18 maret 2022 DS: Faktor infeksi Intoleransi
Klien aktivitas
mengatakan
lemas Masuk melalui
Ektermitas makanan yang
terasa kebas tercemar
DO :
Klien tampak Berkembang
sakit dalam usus
Kesadaran
compos
mentis Melepas
Klien terlihat enteroktosin
bedrest total
Mengiritasi otot
dan lapisan
mukosa
intestinum
Menstimulasi
fleksus
submukosa dan
fleksus
mienterik
Mempercepat
peristaltic usus
Hiperperistaltik
usus
Menekan
lambung
Merangsang
reflek mual
muntah
Mual muntah
Kelemahan
Intoleransi
aktivitas
RENCANA KEPERAWATAN
d.Jelaskan pentingnya
istirahat dan
aktivitas dalam
proses
penyembuhan
TINDAKAN KEPERAWATAN
b) Mengukur
intake
makanan
dantimbang
berat badan
Respon :
pasien
menghabiskan
bubur hanya ½
porsiBerat
badan sebelum
sakit :
65KgBerat
badan setelah
sakit : 62Kg
18 januari 02 02 a) Mengkaji
2022, tingkat
08.00 wib kemampuan
aktivitas
Respon :
pasien
mengatakan
sulit untuk
bergerak
CATATAN PERKEMBANGAN