Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA TN.M DENGAN PNEUMONIA DI


RUANG ST DAMIANUS RS SANTO VINCENTIUS
SINGKAWANG

Disusun Oleh:
HERIADI
NIM. 1420121139

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIX


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL
TA 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


OKSIGENASI PADA TN.M DENGAN PNEUMONIA DI
RUANG ST DAMIANUS RS SANTO VINCENTIUS
SINGKAWANG

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Profesi


Institusi : Institut Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung
Prodi : Profesi Ners

Singkawang, November 2022


Mahasiswa

HERIADI
NIM. 1420121139

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik/CI

Ns. G Yosse Prapaskalis Anes, S.Kep


FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN DASAR
Nama Mahasiswa : Heriadi
NIM : 1420121139
Tempat Praktik : Ruang St. Damianus
Tgl : 05 November 2022

I. Pengkajian
A. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Tn. M No. Reg/MR : 521434
Umur : 65 Tahun Tgl. MRS : 04/11/2022
(jam 09.43)
Jenis Kelamin : Laki-laki Diagnosa : Pneumonia
Suku/Bangsa : Tiong Hoa / Indonesia
Agama : Budha
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Sagatani GG. Pepaya No.05
Jasa Layanan : BPJS
Gangguan KDM: Kebutuhan Oksigenasi

Identitas Penangung Jawab


Inisial :Ny. A
Hubungan Dengan Pasien :Istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Sesak
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengatakan dada terasa sesak, ada batuk berdahak dan susah
keluar. Mudah sesak dan lelah jika beraktivitas. Faktor pencetus : Batuk
berdahak. Timbul keluhan secara bertahap. Upaya untuk mengatasi
dengan posisi setengah duduk.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Penyakit Yang Sering Di Alami : Batuk, pilek
Kecelakaan : Tidak Pernah
Pernah Di Rawat () Ya (V) Tidak,
Pernah Di Operasi () Ya (V) Tidak,
Alergi : () Makanan ()Obat Obatan () Faktor Lingkungan () Lain Lain
Faktor-Faktor Resiko Penyebab Masalah Kesehatan Saat Ini
 Batuk berdahak
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
5. Hidup Tidak Sehat : Tidak
6. Penyakit Menular : Tidak
7. Penyakit Menurun : Tidak
8. Genogram 3 Generasi Beserta Keretangan :

Keterangan :

: Laki-Laki Meningggal : Perempuan Meninggal

: Laki-Laki : Perempuan

: Pasien

C. Pengkajian Pola Fungsional


1. Persepsi Terhadap Kesehatan : Pasien mengatakan ingin sembuh
dari penyakitnya
2. Pola Nafas
Sebelum Sakit : Pasien mnegatakan bernafas normal, hanya batuk
saja dan kadang-kadang
Selama Sakit : RR : 28, Nafas sesak, batuk berdahak dan susah
dikeluarkan
3. Kebutuhan Cairan & Elektrolit
Sebelum Sakit : Minum Air putih ±1,5 Liter/hari,
Selama Sakit : Minum hanya 1 Liter/ hari
4. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum Sakit : Makan 1 piring habis 3x sehari
Selama Sakit : Makan hanya ½ piring
5. Pola Eliminasi BAK BAB
Sebelum Sakit : BAK dan BAB Normal
Selama Sakit : BAK dan BAB Normal
6. Pola Aktifitas Dan Latihan
Sebelum Sakit : Aktivitas normal tidak ada hambatan
Selama Sakit : Sesak dan cepat lelah jika beraktivitas. Aktivitas
dibantu keluarga
7. Pola Istirahat Dan Tidur
Sebelum Sakit : Tidur siang 1 jam dan malam 8 jam
Selama Sakit : Tidur malam sering terbangun karena batuk
8. Pola Konsep Diri
Citra Tubuh : Pasien mengatakan ia sudah tua dan tidak malu akan
penampilan nya begini saja.
Peran : Pasien mengatakan ia sebagai orang tua dan berhubungan
baik dengan keluarga dan siapa saja
Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera
pulang
Harga Diri : Pasien mengatakan susah untuk bekerja jika sakit
seperti ini
Aktualisasi Diri : Pasien mengatakan sebagai kepala keluarga ia
bertanggung jawab terhadap urusan di keluarga nya
9. Pola Koping : Pasien mengatakan dalam mengambil keputusan
secara berbicara dengan keluarganya. Pasien mengatakan agar sabar
dalam merawatnya hingga sembuh dan bisa pulang.
10. Pola Seksual Dan Reproduksi
Sebelum Sakit : tidak ada masalah dengan seksual dan reproduksi
Selama Sakit : tidak ada masalah dengan seksual dan reproduksi
11. Pola Hubungan Dan Peran : pasien mengatakan berhubungan baik
dengan siapa saja
12. Pola Nilai Dan Kepercayaan : pasien mengatakan selalu berdoa
supaya diberi kesembuhan, dan yakin bahwa Tuhan akan
menyembuhkan sakitnya.
13. Kebuuhan Rasa Aman Dan Nyaman : Pasien mengatakan
sebelumnya tidak pernah merasakan gejala seperti ini
14. Kebutuhan Belajar : Diskusi penyakit pasien
15. Kebutuhan Personal Hygiene:
Sebelum Sakit : Mandi sehari 2x, gosok gigi semua mandiri
Selama Sakit : mandi hanya sehari sekali, aktivitas dibantu keluarga
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
TB/BB : T : 165 cm dan BB : 60kg
2. TTV :
Tekanan darah : 90/60 mmhg
Nadi : 118x/m
Pernafasan : 28x/m SPO2 : 92%
Suhu : 37’c
3. Kulit dan kuku : Akral Hangat, kuku tampak sianosis
4. Kepala dan rambut : Rambut pasien sebagian berwarna
hitam,sebagian berwarna putih, lurus, kulit kepala pasien
kering dan tidak terdapat lesi. tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan
5. Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda,bersih, mata simetris
kiri dan kanan, ,pupil isokor. tidak terdapat oedem, tidak ada nyeri
tekan.
6. Hidung : hidung tampak simetris, tidak terdapat polip, terdapat
pernafasan cuping hidung
7. Telinga : tampak simetris, tampak bersih, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembengkakan
8. Mulut (bibir gigi lidah faring) : gigi tampak bersih, mukosa bibir
lembab, bibir simetris kiri dan kanan
9. Dada
 Paru-paru :
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, pasien
tampak sesak, menggunakan otot bantu pernafasan, terdapat
retraksi dinding dada
Palpasi : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fermitus sama,
tidak ada odema
Pekusi : Sonor
Auskultasi: suara paru ronchi pada kedua lapang paru

 Abdomen :
Inspeksi : tidak terdapat distensi, Perut pasien simetris, tidak
terdapat terdapat lesi.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Suara bising usus 13x/m.

10. Genitalia : Bersih


11. Ekstermitas
Atas : tidak penurunan kekuatan otot pada ekstermitas atas,
tidak terdapat edema, terpasang infus RL hari ke-2 pada tangan
kanan
Bawah : tidak terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstermitas
bawah, tidak terdapat edema.
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 11 Mei 2022

Pemeriksaan Hasil Satuaan Nilai Rujukan


Hematologi Rutin
Haemoglobin 11.1 g/dL 13.2-17.3
Leukosit 15.500 /µL 3.800-10.600
Eritrosit 4.77 10^6/µL 4.4-5.9
Trombosit 429.000 /µL 150.000-440.000
Hematokrit 42.8 % 40-52
Hitung Jenis Leukosit
Basophil 0 % 0-1
Eosinophil 1 % 2-4
Batang 2 % 3-5
Segmen 84 % 50-70
Limfosit 9 % 25-40
Monosit 4 % 2-8
MCV 89.6 Fl 80-100
MCH 29.5 Pg 26-34
MCHC 33.0 g/dl 32-36
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 180 g/dl 74-106
Albumin 3,3 gr/dL 3.4 –4.8
Ureum 36 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 1.0 mg/dl 0.45 – 0.75
2. RONGENT
Hasil bacaan Rontgen Thorax tanggal 05 Nov 2022 : kesan Pneumonia disertai
Bronchitis Kronis
3. ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Hasil EKG yang tertera pada layar monitor pasien menunjukkan aritmia

Terapi Dosis Kegunaan Rute


Pemberian
Favirapir 1X20 mg Obat anti virus Oral
Vit B Comzet 1X 1kaplet Vitamin Oral
Promedek 3X100 mg Obat batuk Oral
Methylprednisolone 2X62,5 mg Untuk mengatasi Intravena
peradangan
Pantoprazole 1X40 mg Mencegah keluhan Intravena
dan gejala akibat
peningkatan asam
lambung
Levofloxacine 1X500 mg antibiotik untuk Intravena
mengatasi
perkembangan bakteri
Infus RL 20tpm Untuk memenuhi Intravena
kebutuhan air dan
elektrolit.
O2 4lpm Memenuhi kebutuhan Intranasal
oksigen
Combivent 1x1udv Mengencerkan dahak Nebu
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Ds: Sekresi yang tertahan Bersihan jalan napas
- pasien mengatakan sesak tidak efektif
- pasien mengatakan batuk
berdahak sudah 1 bulan Ketidakmampuan
- pasien mengatakan tidak membersihkan secret
dapat mengeluarkan untuk
dahaknya mempertahankan
jalan napas tetap
Do: paten
- Pasien tampak batuk tidak
efektif
- Suara napas pasien ronkhi Dispnea, batuk tidak
- Pasien tampak sesak efektif, ronkhi
dengan respirasi :
28X/menit

Bersihan jalan napas


tidak efektif

2 Ds: Inhalasi mikroba Pola napas tidak


- pasien mengatakan sesak dengan jalan melalui efektif
udara
Do:
- Pasien tampak Terjadi reaksi
menggunakan otot bantu inflamasi
dalam bernapas
- Terdapat retraksi dinding
dada Membran paru – paru
- pola napas pasien meradang dan
abnormal dengan Respirasi berlubang
28 kali permenit dan
Spo2 : 91%
- Pasien terpasang oksigen Sel darah merah, sel
dengan nasal kanul 5 Lpm darah putih dan cairan
- Posisi Baring stengah keluar masuk ke
duduk alveoli
- Bunyi Suara nafas ronchie
- Terdapat pernafan cuping
hidung Sekresi, edema dan
prochospasme

Dispnea, batuk,
sianosis

Pola nafas tidak


efektif
3 Ds : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- pasien mengatakan sesak antara suplai dan
dan tidak mampu kebutuhan oksigen
beraktivitas
- pasien mengatakan Lemah
Ketidakcukupan
Do : energi untuk
- Tekanan darah : 90/60 mmhg melakukan aktivitas
- Nadi : 118x/m sehari-hari
- Pernafasan : 28x/m
- SPO2 : 92%
- Kuku tampak sianosis Mengeluh lelah,
- Pasien tampak lemah mengeluh sesak saat
- Pasien tampak berbaring di dan setelah
tempat tidur dengan posisi beraktivitas, tampak
lemah
setengah duduk
- Hasil Ro Gambaran
Pneumonia
Intoleransi aktivitas
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan ditandai
dengan dispnea, batuk tidak efektif, bunyi napas ronchie
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas di tandai dengan
dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas abnormal
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan mengeluh sesak
saat dan setelah aktivitas, mengeluh lelah tampak lemah
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan intervensi Observasi :
napas tidak keperawatan selama 3x24 1. Kaji kemampuan batuk
efektif jam diharapkan bersihan 2. Monitor adanya retensi sputum
berhubungan
jalan napas meningkat
dengan sekresi
yang tertahan dengan kriteria hasil : Terapeutik :
berhubungan 1. Batuk efektif meningkat 1. Atur posisi semi fowler/fowler
dengan dispnea, 2. Dispnea menurun 2. Pertahankan kepatenan jalan napas
batuk tidak 3. Sianosis menurun 3. Lakukan suctioning
efektif, bunyi 4. Frekuensi napas
napas ronkhi membaik Edukasi :
5. Pola napas membaik 1. Jelaskan kepada keluarga tujuan
Tindakan suctioning
2. Jelaskan kepada keluarga tujuan
pemberian posisi semi fowler
3. Jelaskan kepada keluarga pasien
tujuan pemberian terapi nebulizer

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi nebulizer

2 Pola napas tidak Setelah dilakukan intervensi Observasi :


efektif keperawatan selama 3x24 1. Kaji pola napas (frekuensi,
berhubungan jam diharapkan pola napas kedalaman, usaha napas)
dengan hambatan
membaik dengan kriteria 2. Kaji Saturasi oksigen
upaya napas di
tandai dengan hasil :
dispnea, 1. Frekuensi napas Terapeutik :
penggunaan otot membaik 1. Berikan Posisi semi fowler/fowler
bantu pernapasan, 2. Kedalaman napas
pola napas membaik Edukasi :
abnormal 3. Retraksi dinding dada 1. Jelaskan kepada keluarga pasien
membaik mengenai saturasi oksigen pasien

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi oksigen
2. Kolaborasi dengan perawat dalam
pemberian posisi semi
fowler/fowler
3 Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Observasi :
aktivitas keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi gangguan fungsi
berhubungan jam diharapkan intoleransi tubuh yang mengakibatkan
dengan
aktivitas teratasi dengan kelelahan
kelemahan
di tandai dengan kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik
mengeluh sesak 1. Kekuatan bagian tubuh
saat dan setelah atas dan bawah Terapeutik :
aktivitas, meningkat 1. Fasilitasi aktivitas pasien dengan
mengeluh lelah 2. Keluhan Lelah menurun alat bantu
tampak lemah 3. Dispnea saat aktivitas
menurun Edukasi :
1. Jelaskan kepada keluarga pasien
mengenai penyebab kelemahan
yang dialami oleh pasien

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan keluarga
pasien dalam membantu pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL TINDAKAN DAN PAR
Dx EVALUASI ( SOAP ) DAN JAM PARAF
DAN JAM RESPON/ HASIL AF
Bersihan 1. Mengkaji kemampuan S:
jalan napas 05/11/2022 batuk pasien - pasien mengatakan sesak
tidak efektif Jam 08.00 R/ kemampuan batuk - pasien mengatakan batuk
berdahak sudah 1 bulan
pasien tidak efektif dan
- pasien mengatakan tidak
pasien tidak dapat dapat mengeluarkan
mengeluarkan dahak dahaknya Heri
(secret) - pasien mengatakan sudah
2. Memonitor adanya retensi mengetahui tujuan
sputum pemberian posisi semifowler
R/terdapat retensi sputum untuk mempermudah pasien
dalam bernapas
yang ditandai dengan
- pasien mengetahui tujuan
suara paru ronchi pada pemberian terapi nebulizer
kedua lobus paru adalah untuk mengencerkan
3. Mengatur posisi semi dahak pasien
fowler/fowler
R/Pasien dalam posisi O:
semi fowler - Pasien tampak batuk tidak
efektif
4. Mempertahankan
- Suara napas pasien ronkhi
kepatenan jalan napas - Pasien tampak sesak dengan
R/pasien diberikan posisi respirasi : 28X/menit
semifowler - Terdapat retensi sputum
5. Menjelaskan kepada yang ditandai dengan suara
keluarga tujuan paru ronchi pada kedua lobus
pemberian posisi semi paru
- Pasien dalam posisi semi
fowler fowler
R/Istri pasien mengetahui - Pasien diberikan terapi
tujuan pemberian posisi nebulizer dengan combivent
semi fowler adalah 1X1 udv, tidak ada reaksi
supaya pasien lebih alergi
mudah dalam bernapas
6. Menjelaskan kepada
A:
keluarga pasien tujuan Masalah bersihan jalan napas
pemberian terapi belum teratasi
nebulizer
R/Istri pasien mengerti P:
tujuan pemberian terapi Intervensi dilanjutkan ;
nebulizer adalah supaya 1. Kaji kemampuan batuk pasien
2. Monitor adanya retensi sputum
dahak pada pasien dapat
3. Atur posisi semi fowler/fowler
diencerkan 4. Lakukan suctioning
7. Berkolaborasi dengan 5. Kolaborasi dengan dokter
dokter dalam pemberian dalam pemberian terapi
terapi nebulizer nebulizer
R/dokter memberikan
obat combivent 1X1 udv
melalui nebulizer, tidak
ada reaksi alergi
Pola napas 05/11/2022 1. Mengkaji pola napas S:
tidak efektif Jam 09.00 (frekuensi, kedalaman, - pasien mengatakan sesak
usaha napas)
R/Pasien tampak sesak, O:
pola napas pasien abnormal - Pasien tampak menggunakan
dengan respirasi 28 x/menit otot bantu dalam bernapas
pasien tampak - Terdapat retraksi dinding Heri
menggunakan otot bantu dada
dalam bernapas, dan - pola napas pasien abnormal
terdapat retraksi dinding dengan Respirasi 28 kali
dada permenit dan Spo2 : 91%
2. Mengkaji Saturasi oksigen - Pasien terpasang oksigen
R/saturasi oksigen pasien dengan nasal kanul 5 Lpm
91% dengan menggunakan - Posisi Baring stengah duduk
bantuan oksigen nasal - Bunyi Suara nafas ronchie
kanul 5lpm - Saturasi oksigen pasien 91%
3. Memberikan Posisi semi dengan menggunakan
fowler/fowler bantuan oksigen nasal kanul
R/Pasien dalam posisi semi 5lpm
fowler - Pasien dalam posisi semi
4. Menjelaskan kepada fowler
keluarga pasien mengenai - pasien diberikan oksigen
saturasi oksigen pasien menggunakan nasal kanul
R/pasien mengerti bahwa dengan intensitas 1Lpm
oksigen dalam darah pasien
dalam rentang tidak
normall A:
5. Berkolaborasi dengan Pola napas tidak efektif belum
dokter dalam pemberian sebagian
terapi oksigen
R/pasien diberikan oksigen P:
menggunakan nasal kanul Intervensi dilanjutkan;
dengan intensitas 5 Lpm 1. Mengkaji pola napas (frekuensi,
6. Berkolaborasi dengan kedalaman, usaha napas)
perawat dalam pemberian 2. Mengkaji Saturasi oksigen
posisi semi fowler/fowler 3. Memberikan Posisi semi
R/perawat memposisikan fowler/fowler
pasien dalam posisi semi 4. Berkolaborasi dengan dokter
fowler dalam pemberian terapi oksigen
Intoleransi 05/11/2022 1. Mengidentifikasi gangguan S:
aktivitas Jam 09.00 fungsi tubuh yang - pasien mengatakan sesak dan
mengakibatkan kelelahan tidak mampu beraktivitas
R/ terdapat infeksi pada - pasien mengatakan Lemah
paru-paru pasien sesuai
dengan hasil rontgen thorax O: Heri
pasien - Tekanan darah : 90/60 mmhg
2. Memonitor kelelahan fisik - Nadi : 118x/m
dan kekuatan otot - Pernafasan : 28x/m
R/ pasien tampak sesak dan
memiliki hambatan dalam - SPO2 : 92%
melakukan aktivitas - Kuku tampak sianosis
3. Memberi oksigen kepada - Pasien tampak lemah
pasien - Pasien tampak berbaring di
R/Pasien terpasang oksigen tempat tidur dengan posisi
5lpm agar tidak sesak
4. Menjelaskan kepada setengah duduk
keluarga pasien mengenai - Hasil Ro Gambaran Pneumonia
penyebab kelemahan yang
dialami oleh pasien A : Masalah Intoleransi Aktivitas
R/ pasien mengerti bahwa belum teratasi
penyebab kelemahan yang
dialami oleh pasien karena
adanya infeksi di paru-paru P:
5. Berkolaborasi dengan 1. Monitor kelelahan fisik
keluarga pasien dalam 2. Kolaborasi dengan keluarga
menyediakan kebutuhan dalam menyediakan kebutuhan
pasien pasien
R/istri pasien selalu
menjenguk pasien pada saat
jam besuk dan selalu
menyediakan kebutuhan
yang diperlukan oleh
pasien

TANGGAL TINDAKAN DAN PAR


Dx EVALUASI ( SOAP ) DAN JAM PARAF
DAN JAM RESPON/ HASIL AF
Bersihan 1. Mengkaji kemampuan S:
jalan napas 6/11/2022 batuk pasien - Pasien mengatakan sesak
tidak efektif Jam 09.30 R/pasien dapat mulai berkurang
- pasien mengatakan sudah
mengeluarkan dahak
bisa mengeluarkan dahak
(secret) sedikit sedikit
2. Memonitor adanya retensi Heri
sputum O:
R/retensi sputum pada - Retensi sputum pada pasien
pasien mulai berkurang mulai berkurang yang
yang ditandai dengan ditandai dengan
berkurangnya suara
berkurangnya suara
abnormal paru (ronchi) pada
abnormal paru (ronchi) kedua lobus paru
pada kedua lobus paru - Pasien dalam posisi semi
3. Mengatur posisi semi fowler
fowler/fowler - Pasien diberikan Tindakan
R/Pasien dalam posisi suctioning dan dahak diarea
semi fowler tenggorokan dapat
4. Berkolaborasi dengan dikeluarkan
dokter dalam pemberian - Pasien diberikan terapi
nebulizer dengan combivent
terapi nebulizer
1X1 udv, tidak ada reaksi
R/dokter memberikan alergi
obat combivent 1X1 udv
melalui nebulizer, tidak A:
ada reaksi alergi Masalah bersihan jalan napas
teratasi Sebagian

P:
Intervensi dilanjutkan ;
1. Kaji kemampuan batuk pasien
2. Monitor adanya retensi sputum
3. Atur posisi semi fowler/fowler
4. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
nebulizer
Pola napas 06/11/2022 1. Mengkaji pola napas S:
tidak efektif Jam 09.50 (frekuensi, kedalaman, - pasien mengatakan sesak
usaha napas) berkurang
R/sesak pada pasien mulai
berkurang, pola napas O:
pasien masih abnormal - Sesak pada pasien mulai
dengan respirasi 24 x/menit berkurang, pola napas pasien
pasien tampak masih masih abnormal dengan Heri
menggunakan otot bantu respirasi 24 x/menit pasien
dalam bernapas, dan tampak menggunakan otot
terdapat retraksi dinding bantu dalam bernapas, dan
dada terdapat retraksi dinding
2. Mengkaji Saturasi oksigen dada
R/saturasi oksigen pasien - Saturasi oksigen pasien 97%
97% dengan menggunakan dengan menggunakan
bantuan oksigen nasal bantuan oksigen nasal kanul
kanul 4lpm 4lpm
3. Memberikan Posisi semi - Pasien dalam posisi semi
fowler/fowler fowler
R/Pasien dalam posisi semi - pasien diberikan oksigen
fowler menggunakan nasal kanul
4. Berkolaborasi dengan dengan intensitas 4Lpm
dokter dalam pemberian
terapi oksigen A:
R/pasien diberikan oksigen Pola napas teratasi sebagian
menggunakan nasal kanul
dengan intensitas 4Lpm P:
Intervensi dilanjutkan;
1. Mengkaji pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
2. Mengkaji Saturasi oksigen
3. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi oksigen
Intoleransi 06/11/2022 1. Memonitor kelelahan fisik S:
aktivitas Jam 10.00 dan kekuatan otot - pasien mengatakan sesak
R/ pasien tampak sesak dan berkurang dan aktivitas
memiliki hambatan dalam masih dibantu
melakukan aktivitas - pasien mengatakan Lemah
2. Berkolaborasi dengan - Istri pasien mengatakan Heri
keluarga pasien dalam bahwa suaminya mengalami
menyediakan kebutuhan penurunan kesadaran
pasien
R/Keluarga pasien selalu O:
menjenguk pasien pada saat - Terdapat infeksi pada paru-
jam besuk dan selalu paru pasien sesuai dengan
menyediakan kebutuhan hasil rontgen thorax pasien
yang diperlukan oleh - Pasien tampak sesak dan
pasien memiliki hambatan dalam
melakukan aktivitas
A:
Masalah intoleransi aktivitas
teratasi Sebagian

P:
Intervensi dilanjutkan;
1. Monitor kelelahan fisik
2. Kolaborasi dengan keluarga
dalam menyediakan kebutuhan
pasien

TANGGAL TINDAKAN DAN PAR


Dx EVALUASI ( SOAP ) DAN JAM PARAF
DAN JAM RESPON/ HASIL AF
Bersihan 1. Mengkaji kemampuan S:
jalan napas batuk pasien - pasien mengatakan dapat
tidak efektif 07/11/2022 R/pasien sudah dalam mengeluarkan dahaknya
Jam 08.00
tingkat kesadaran
O:
Compos mentis dengan - Pasien sudah dalam tingkat
skor GCS E:4 V:5 M:6 = kesadaran compos mentis Heri
15 (compos mentis), dengan skor GCS E:4 V:5
kemampuan batuk pasien M:6 = 15 (compos mentis),
mulai membaik namun kemampuan batuk pasien
pasien sudah dapat mulai membaik, pasien
sudah dapat mengeluarkan
mengeluarkan dahak
dahak
(secret) - Retensi sputum pada pasien
2. Memonitor adanya retensi mulai berkurang yang
sputum ditandai dengan
R/retensi sputum pada berkurangnya suara
pasien mulai berkurang abnormal paru (ronchi) pada
yang ditandai dengan kedua lobus paru
berkurangnya suara - Pasien dalam posisi semi
fowler
abnormal paru (ronchi)
- Pasien diberikan terapi
pada kedua lobus paru nebulizer dengan combivent
3. Mengatur posisi semi 1X1 udv, tidak ada reaksi
fowler/fowler alergi
R/Pasien dalam posisi
semi fowler A:
4. Berkolaborasi dengan Masalah bersihan jalan napas
teratasi Sebagian
dokter dalam pemberian
terapi nebulizer P:
R/dokter memberikan 1. Kaji kemampuan batuk pasien
obat combivent 1X1 udv 2. Monitor adanya retensi sputum
melalui nebulizer, tidak 3. Atur posisi semi fowler/fowler
ada reaksi alergi 4. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
nebulizer
Pola napas 07/11/2022 1. Mengkaji pola napas
tidak efektif Jam 08.30 (frekuensi, kedalaman, S:
usaha napas) - Istri pasien mengatakan
R/sesak pada pasien mulai sesak suaminya mulai
berkurang, pola napas berkurang
pasien mulai membaik Heri
dengan respirasi 23 x/menit O:
penggunakan otot bantu - Sesak pada pasien mulai
dalam bernapas mulai berkurang, pola napas pasien
berkurang, namun terdapat masih abnormal dengan
retraksi dinding dada respirasi 23 x/menit
2. Mengkaji Saturasi oksigen penggunakan otot bantu
R/saturasi oksigen pasien dalam bernapas mulai
99% dengan menggunakan berkurang, namun terdapat
bantuan oksigen nasal retraksi dinding dada
kanul 2 lpm - Saturasi oksigen pasien 99%
3. Memberikan Posisi semi dengan menggunakan
fowler/fowler bantuan oksigen nasal kanul
R/Pasien dalam posisi semi 2 lpm
fowler - Pasien dalam posisi semi
4. Berkolaborasi dengan fowler
dokter dalam pemberian - pasien diberikan oksigen
terapi oksigen menggunakan nasal kanul
R/pasien diberikan oksigen dengan intensitas 2 Lpm
menggunakan nasal kanul
dengan intensitas 2 Lpm A:
Pola napas tidak efektif teratasi
sebagian

P:
1. Mengkaji pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
2. Mengkaji Saturasi oksigen
3. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi oksigen
Intoleransi 07/11/2022 1. Memonitor kelelahan fisik S:
aktivitas Jam 09.00 dan kekuatan otot - pasien mengatakan sesak
R/sesak pada pasien sudah sudah berkurang dan pasien
berkurang dan pasien sudah sudah bisa melakukan
bisa melakukan mobilisasi mobilisasi ditempat tidur
ditempat tidur
2. Berkolaborasi dengan O: Heri
keluarga pasien dalam - Sesak pada pasien sudah
menyediakan kebutuhan berkurang dan pasien sudah
pasien bisa melakukan mobilisasi
R/Keluarga pasien selalu ditempat tidur
menjenguk pasien pada saat - Istri pasien pasien selalu
jam besuk dan selalu menjenguk pasien pada saat
menyediakan kebutuhan jam besuk dan selalu
yang diperlukan oleh menyediakan kebutuhan
pasien yang diperlukan oleh pasien

A:
Masalah intoleransi aktivitas
teratasi Sebagian

P:
1. Monitor kelelahan fisik
2. Kolaborasi dengan keluarga
dalam menyediakan kebutuhan
pasien

Anda mungkin juga menyukai