Anda di halaman 1dari 18

Laporan Makalah Seminar

PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS


Pengkajian Pasien dengan diagnosa Fraktur Femur

Dosen pengampu
Ns.Vella Yoinna Tobing, M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Disusun oleh:
KELOMPOK 4

ZALIDA FANI (22031075)

NURUL KHOLIFAH (22031076)

PUTRI RAHMADANI (22031077)

FANY FEBIOLA (22031078)

ROUDATUL AIZI (22031079)

NUR STEFIANA PUTRI (22031080)


ADINDA NURUL AISYAH (22031081)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.tugas ini berupa materi PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS
pada kasus 1.
Dalam pengerjaan tugas ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari anggota kelompok tantangan ini dapat teratasi. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Akhir kata semoga tugas ini dapat teman-teman pahami dan memberikan manfaat
kepada kita semua.

Pekanbaru,10 des 2022

Kelompok 4
Kasus 1
Seorang laki-laki (Tn, T) berusia 25 tahun, Pendidikan SLTP, Pekerjaan
Wiraswasta, dirawat hari ke 4 dengan diagnose Fraktur Femur dextra 1/3
mideal. Klien mengeluh nyeri pada area patah tulang, nyeri skala 5, kaki kanan
tidak dapat digerakkan namun jika tersenggol maka nyeri meningkat. saat ini
telah terpasang skin traksi dengan beban 5 kg. klien tidak memilik Riwayat
alergi dan penyakit lainnya, keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan seperti DM ataupun hipertensi ataupun penyakit menular lainnya.
Saat ini klien hanya terbaring di tempat tidur dan melakukan semua aktivitasnya
di tempat tidur dengan dibantu oleh keluarga, terpasang kateter urine, tidur
sering terbangun karena nyeri, belum BAB selama 4 hari, peristaltic usus
menurun, TD 120/70 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36’C, pernapasan 20x/menit,
kekuatan otot kaki kanan : tonus otot 1, akral teraba hangat, CRT 2 detik, hasil
pemeriksaan laboratorium leukosit 10.300mm3, trombosit 268.000 mm3,
hematokrit 37%, Hb 9,1 gr/dL, Ureum 45 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL. Obat –
obatan yang diberikan Amoxan 3x500mg (IV), Scanaflam 3x50 mg (IV), Curvit
3x1 tablet, terpasang infus RL pada tangan kiri 20 tetes/menit.
FORMAT PENGKAJIAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN – UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU

Nama mahasiswa : Anggota kelompok 4 Tanggal praktik :5/12/2022


NIM :22031081
Ruangan :1

A. INFORMASI UMUM PASIEN

Tanggal Pengkajian :5/12/2022 Suku Bangsa :


Nama Lengkap :Tn t Agama :
Umur 25 Tanggal Masuk :
Tanggal lahir : Hari rawat ke :4
Jenis Kelamin :laki laki Dari/Rujukan :
Penanggung Jawab Biaya :

A. KELUHAN UTAMA
Nyeri area di area patah tulang,nyeri skala 5, kaki kanan tidak dapat digerakkan namun jika
tersenggol maka nyeri meningkat

B. RIWAYAT PENYAKIT YANG DIDERITA SAAT INI


Fraktur femur dextra 1/3 mideal

C. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


Klien tidak memiliki riwayat elergi dan penyakit lain

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (GENOGRAM) (3 Generasi)


Keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti DM ataupun hipertensi ataupun
penyakit menular lainnya

3 Generasi keluarga dan Tn.T adalah generasi ke 3

1. Kakek dan nenek


2. ayah dan ibu

3. Tn. T

E. KEADAAN UMUM

 Kesadaran: mata terbuka 4


 Metorik 3-4
 Ferbal / orientasi 3

 Tanda-tanda vital (Pukul: WIB)


TD :120/70 mmHg , N : 88x/menit

RR : 20x/menit S : 36°C,

 BB/TB: - LILA :- cm
IMT :-

F. PENGKAJIAN HEAD TO TOE

1. Kulit
Inspeksi: Tampak fraktur pada bagian femur dekstra 1/3 mideal

Palpasi: Pasien tampak nyeri saat kaki dibagian kanan digerakkan,nyeri skala 5

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

2. Kepala
a. Rambut& Kulit Kepala:
Inspeksi: Tampak bewaran hitam, tidak ada kelainan pada bagian kepala

Palpasi: -

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

b. Mata:
Inspeksi: Kedua mata sejajar, pengkihatan mata baik

Palpasi:-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


b. Telinga:
Inspeksi: kedua telinga sejajar, tidak ada masalah pendengaran

Palpasi: tidak ada benjolan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

b. Hidung:
Inspeksi: tidak ada pendarahan tidak ada fraktur

Palpasi: tidak teraba benjolan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

c. Mulut:
Inspeksi: mukosa bibir kering dan pucat

Palpasi: tidak ada lesi, tidak ada pendarahan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

3. Leher:
Inspeksi: kelenjar tiroid balic

Palpasi: tidak ditemukan adanya fraktur

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Dada
a. Paru-Paru
Inspeksi: tidak ada lesi dan fraktur

Kedua dada sejajar

Palpasi: tidak teraba benjolan dan tidak teraba adanya lesi

Perkusi: tidak terdapat penumpukan cairan

Auskultasi: tidak terdengar suara napas tambahan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


b. Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak nampak

Palpasi ictus cordis tidak teraba

Perkusi: -

Auskultasi: terdengar dup-dup

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

c. Payudara dan Aksila:

Inspeksi: areola normal

Palpasi: tidak ada benjolan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

5. Tangan:

Inspeksi: terpasang infus pada tangan kiri

Palpasi : akral terasa hangat

Masalah Keperawatan: hipertermia

6. Abdomen

Inspeksi:..tidak ada penumpukan cairan

Auskultasi: bising uno usus menurun

Perkusi: tidak ada bendungan cairan

Palpasi: teraba dullnes

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


7. Genitalia dan Perkemihan:

Inspeksi : terpasang keter urine

Palpasi: tidak ada benjolan dan fraktur

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8. Rektum dan Anus:

InspeksI: tidak ada hemoroid

Palpasi: tidak ada teraba hemoroid

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

9. Kaki:

Inspeksi: fraktur pada bagian 1/3 dekstra medial

Palpasi : kaki kanan tidak dapat digerakkan namun jika tersenggol maka nyeri meningkat

Masalah Keperawatan: nyeri pada fraktur

10. Punggung:
Inspeksi: punggung pasien terasa tidak nyaman dikarenakan aktifitas pasien hanya terbaring

Palpasi:.-

Masalah Keperawatan: imobilisasi

G. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


Tidur pasien terganggu dan sering terbangun akibat nyeri

H. POLA AKTIVITAS HARIAN (ADL)


Aktifitas pasien dibantu oleh keluarga disebabkan pasien hanya bisa terbaring di tempat
tidur
I. CAIRAN, NUTRISI ELIMINASI
1. Intake Oral/Enteral
(mencakup jumlah, jenis dan frekuensi makan berat, makan selingan dan konsumsi air
dan terapi parenteral)
Pasien terpasang infuse
Minum 400 cc
Infuse 500 cc
2. Eliminasi
Pasien sudah 4 hari tidak BAB

BAK pasien mengunakan kateter

Urin 500 cc

J. PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Pasien tampak sedih,karena anggota fisiknya harus mengalami patah tulang

K. PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS


a. Bisep -
b. Trisep -
c. Brakioradialis -
d. Patela (-) tidak baik atau menunjukan system saraf di area eksimer bawah
e. Achilles (+) dibagian kaki kiri (-) pada kaki kanan
f. Babinski (+) gerakan doriofleksi ibu jari yang mungkin

L. HASILPEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK


(Mencakup tanggal pemeriksaan, hasil dan rentang normal)
(5/12/2022)

P.LAB :

Hb = 9,1 gr/dl

Ureum 45 mg/dl

Kreatinin 0,9 mg/dl

Trombosit 268.000

Hematokrit 37 %

NILAI :
M. M
N. EDIKASI/OBAT-OBATAN YANG DIBERIKAN SAAT INI

No Nama Obat Rute Dosis Indikasi Kontra Indikasi

1. Amoxan oral 500 mg Mangatasi infeksi pada seluran Tidak boleh diberikn pada
pernapasan atas,infeksi saluran orang yang elergi pada amoxan
kemih,saluran cerna,kulit dan serta antibiotik golongan
jaringan lunak serta demam tifoit peniisin lainya ,seperti ampicilin
dan oksacilin

2. Scanaflam oral 50mg Jangan konsumsi pada kondisi


Meredakan nyeri dan
pasien penderita gangguan hati
mengurangi inflamasi pada
atau ginjal berat,pasien yang
pasien rematoid atritis akut dan
memiliki elergi terhadap
kronis, nyeri pada tulang
diklofenap atau NSAID
spondilitiis ankilosa
Mual,diare,mulas ganguan
3. Curvit oral 1 tablet Membantu memilihara
pencernaan lainnya
kesehatan,memperbaiki napsu
makan,meningkatkan stamina
agar tetap aktif menjalani
rutinitas harian
ANALISA MASALAH

Masalah Keperawatan
No Data Etiologi

1 DS: Pasien mengalami fraktur femur dextra 1/3 mideal Nyeri akut

 Pasien mangatakan mengeluh ↓


nyeri pada area patah tulang
Nyeri pada area patah tulang
 Skala nyeri 5
DO: ↓

 kaki kanan tidak dapat digerakan Nyeri meningkat ketika tersenggol


namun jika tersenggol maka nyeri

meningkat
 Tidur sering terbangun Saat tidur pasien sering terbangun akibat nyeri
akibat nyeri
TTV
TD 120/70 mmHg
Nadi 88x/menit
Suhu 36 °C
Rr 2x/menit
DS Pasien mengalami fraktur femur dextra 1/3 mideal Gangguan imobilitas fisik

 Pasien mengatakan nyeri pada ↓


area tulang
Nyeri pada area patah tulang
DO

 Saat ini klien hanya terbaring
ditenpat tidur dan melakukan Pasien tidak bisa melakukan aktivitas
semua aktivitasnya di tempat

tidur dengan dibantu oleh
keluarga Aktivitas dibantu oleh keluarga
 Terpasang kateter urine

TTV

 TD 120/70mmhg
 Nadi 88x/ menit
 Suhu 36 derajat celsius
 Pernapasan 20x/menit
 CRT 2 detik
 Leukosit 10.300 mm
 Trambosit 28.000mm
 Hemotorit 37
 Ureum 45 mg,dl
 Kratinin 0,9 mg

Buku Panduan Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II) Page 28


O. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (b.d)berhubugan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan pasien
mengeluh nyeri pada area patah tulang nyeri skala 5 kaki kanan tisak dapat digerakan
namun jika tersenggol terasa sakit pasien tampak meringis dan tampak gelisa.
2. Gangguan imobilitas fisik (b.d) kerusakan integritas struktur tulang
Keadaan dimana pasien tidak dapat bergerak hanya berbaring ditempat tidur dan juga
aktivitas dibantu oleh keluarga dan ditandai dengan pasien nyeri saat bergerak

Pekanbaru 5 Desember 2022


Mahasiswa

( Anggota kelompok 4 )
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien: Tn.T Nama Mahasiswa : Anggota kelompok 4


Ruang: 1 NIM 22031077
No.MR:

No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI

1 Nyeri akut 1. Tingkat Nyeri

Ekspetasi = menurun Observasi


Indikator  Identifikasi
lokas,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensita
 Meringis (5-2) s nyeri
 Keluhan nyeri (5-2)  Identifikasi skala nyeri
 Keluhan tidur (5-2)  Identifikasinrespon nyeri non verbal
 Gelisah (5-2)  Identifikasi factor yang memperberat
 Anoreksia (5-2) dan memperingan nyeril
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik

 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (misalnya. Terapi music.)

Buku Panduan Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II) Page 28


 Control lingkungan yang memperberat rasa neri
(misalnya. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredekan nyeri

Edukasi

 Jelaskan peneyebab,periode, dan pemicu nyeri


 Jelaskan strategi meredekan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Koloborasi

 Koloborasi pemberian analgetik, jika perlu

2. Kontrol nyeri

Ekspetasi = meningkat Observasi

 Melaporkan nyeri terkontrol (3-5)  Identifikasi karakteristik nyeri (misalnya. Pereda)


 Kemampuan mengenali onset nyeri (3-5)  Identifikasi riwayat alergi obat
 Penggunaan analgesik (2-4)  Identifikasi kesesuaian jenis analgesic (misalnya.
Non-narkotik,narkotika dan NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
 Monitor tanda-tanda vital sebelum
sesudah pemebrian analgesic
 Monitor efektifitas analgesic

Buku Panduan Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II) Page 29


Terapeutik

 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk


mencapai analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaaan infuse kontinu,atau
oiold untuk mempertahankan kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic
untuk mengoptimalkan respons pasien
 Dokumentasikan respons terhadap efek
analgesic dan efek yang tidak diinginkan

Edukasi

 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian dosiss dan jenis analgesik,


sesuai indikasi

Buku Panduan Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II) Page 30


Buku Panduan Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II) Page 31

Anda mungkin juga menyukai