N DENGAN
GAGAL NAPAS DI RUANG ICU RS PANTI WILASA
“Dr. CIPTO” SEMARANG
Disusun Oleh :
DATA PASIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : N, Ny
2. Umur : 52 th
3. Alamat : Semarang
4. Pekerjaan : Swasta
5. Agama : Islam
6. Tanggal masuk RS/RB : 15 November 2021
7. Nomor Rekam Medis :
8. Diagnosa Medis : CHF, DM, Gagal napas
C. PENGKAJIAN PRIMER:
1. Airway (jalan nafas) : pasien terpasang ETT no. 7
2. Breathing
a. Inspeksi (bentuk dada/simetris, pola nafas, bantuan nafas, dll) :
Pergerakan dada simetris, pola nafas dalam dan cepat, pasien menggunakan alat
bantu nafas yaitu ETT no. 7 marking 21cm.
b. Palpasi (vocal fremitus, dll) :
Vocal premitus tidak terkaji.
c. Perkusi (pembesaran paru, dll) :
Tidak terdapat pembesaran lapang paru.
d. Auskultasi (suara nafas) :
Bunyi nafas tambahan : ronkhi di lapang paru sebelah kanan bawah.
3. Circulation
a. Vital sign:
Tanggal 20/12/2021
TTV Jam 08.00 Jam 09.00
TD (mmHg)
MAP
HR (x/menit)
RR (x/menit)
SpO2 (%)
S (°C)
b. Capilarry refill time : < 3 detik.
c. Akral : hangat
4. Disability
a. GCS = 8 (Kesadaran Sedasi)
E: 3 M: 4 V: ETT
b. Pupil : Isokor, diameter pupil 2 mm/2 mm.
5. Eksposure : tidak terdapat luka ataupun perdarahan di tubuh pasien
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan Utama: Sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Pasien 1 minggu nyeri perut, mual, tidak bisa kentut dan BAB. Perut terasa keras, seperti
papan. Nafas sesek dan cepat. Pasien kemudian dibawa oleh kelurga ke IGD RS Panti
Wilasa Dr. Cipto Semarang.
3. Riwayat Kesehatan Lalu:
Pasien tidak mempunyai masalh kesehatan sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Keluarga pasien (Orangtua) memiliki riwayat penyakit menurun yaitu hipertensi namun
tidak memiliki riwayat penyakit menular.
5. Riwayat AMPLE:
A (Allergic) : Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.
M (Medication) :
Tanggal 16/11/2021
Jam 08.00 09.00
Mode V-SIMV V-SIMV
RR setiing/Aktual 12/30 12/28
TV setting/Aktual 350/240 350/320
P Support 10 10
Peep 6 6
FiO2 40% 40%
b. Sistem Kardiovaskular
- Inspeksi : Terpasang ETT no 7,5.
- Palpasi : Pengembangan dada kana kiri simetris.
- Perkusi : Saat di perkusi suara redup (sonor).
- Auskultasi: Terdengar bunyi nafas tambahan ronkhi di lapang paru sebelah
kanan bawah.
c. Sistem Perkemihan
d. Sistem Pencernaan
1) A (Antopometri) meliputi TB, BB, IMT:
TB : 170 cm; BB : 70kg; IMT : 24,2 (Berat badan ideal).
2) B (Biochemical) meliputi data laboraturium yang abnormal:
Leukosit : 13,1 Trombosit : 119 Natrium : 129 Ureum : 84,6 Creatinin : 1,46
3) C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir,
konjungtiva anemis/tidak:
Turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir lembab, konjungtiva anemis.
4) D (Diet) meliputi nafsu makan, jenis, frekuensi makan yang diberikan selama
dirumah sakit:
Pasien dipuasakan.
5) E (Energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama dirumah sakit:
Selama dirumah sakit pasien tidak dapat beraktifitas karena pasien mengalami
efek sedasi.
6) F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (Kemampuan menelan,
mengunyah, dll)
Pasien puasa, mengalami efek sedasi, terpasang NGT no 16.
9. Data Psikologis
Kemampuan mengontrol kesehatan:
a. Yang dilakukan bila sakit
Pasien selalu periksa dan minum obat.
b. Pola hidup (konsumsi/alkohol/olahraga,dll)
Pasien tidak mengkonsumsi alkohol namun jarang berolahraga.
Balance Cairan
Tanggal 16/11/2021
Jam 07.00 08.00 09.00 10.00
Masuk
Infus kristaloid 63cc 63cc 63cc 63cc
Obat Oral - - - -
Obat Injeksi - 32cc - -
Obat Syrim Pump 7,7cc 8,2cc 9cc 9cc
Diet - - - -
Jumlah 1 jam/Kumulatif 70,7cc 103,2cc 72cc 72cc
Keluar
Drainase - - - -
Urine 40cc
BAB - - - -
Lain-lain - - - -
Jumlah 1 jam/Kumulatif 40cc
40cc
Keseimbangan cairan Intake : 317,9 cc / 4 jam
Outout : 40 cc / 4 jam
BC : + 277,9 cc / 4 jam
Diuresis : 0,25cc/kgBB/jam
Skrining Nutrisi
- 1-5 kg 1
0
- 6-10 kg 2
- 11-15 kg 3
- >15 kg 4
- Tidak yakin 5
Ya 1 0
3 Sakit Berat
Tidak 0
Ya 2 2
Total Skor 2
o Penopang, Tongkat/Walker 1
5
o Furnitur
3
0
4 Memakai Terapi Heparin Lock/Iv Tidak 0
Ya 2 0
0
Cara Berjalan/Berpindah
5 o Normal/Bedrest/Imobilisasi 0 0
o Lemah 1
0
o Terganggu
2
0
Status Mental
6 o Orientasi Sesuai Kemampuan Diri 0
Bantuan Berpindah
Secara Penuh
5 Kontinens o Dapat Mengendalikan Dan o Inkontinensia Bak 0
ia Menahan Rasa Ingin Atau Bak
Buang Air Kecil (Bak) Sebagian Atau Total
Dan Buang Air Besar
(Baba)
6 Makan o Dapat Mengambil o Memerlukan 0
Makanan Dari Piring Ke
Mulut Tanpa Bantuan Bantuan Sebagaian Atau
Total Saat
Proses Makan
o Persiapan Makan Da o Memerlukan
Dilakukan Oleh pat
Lain Ora Metode Prenteral
ng
Total Skor 0
Kesimpulan Skor :
6 = Pasien Mandiri
4 = Pasien Ketergantungan
Sedang
0 = Pasien Sangat
Tergantung
b. Pemeriksaan Radiologi
1. Pemeriksaan USG abdomen tanggal 15 November 2021
Kesan : tak tampak massa maupun nodul pada sonografi hepar, lien, pancreas dan
ginjal kanan kiri
Tak tampak batu pada vesica, ginjal kanan kiri
Acites
Gambaran cholecystitis
2. Pemeriksaan X Foto Thoraks AP tanggal 15 November 2021
Kesan: cor dan pulmo dalam batas normal
3. Pemeriksaan BNO 2 posisi tanggal 15 November 2021
Kesan : partial small bowel obstruction, spondylosis lumbalis
SKOR = 2
Petunjuk penggunaan CPOT:
1. Amati pasien selama satu menit
2. Kemudian pasien harus diamati selama mendapat tindakan pengobatan
atau perawatan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi
3. Pasien harus diamati sebelum dan pada puncak tindakan pengobatan atau
perawatan untuk menilai apakah pengobatan/perawatan efektif atau tidak
dalam menghilangkan nyeri
4. Penilaian diambil nilai yang tertinggi dari nilai CPOT
5. Amati nilai CPOT setelah dilakukan tindakan pengobatan/perawatan
Keterangan:
Skor 0: tidak nyeri
Skor 1-2: nyeri ringan
Skor 3-4 : nyeri sedang
Skor 5-6 : nyeri berat
Skor 7-8 : nyeri sangat berat
Penilaian Skor Acute Physiology And Chronic Healt Evaluation II Score (APACHE II
Score)
The APACHE II Severity of Disease Classification System
Physiologic Variabel +4 +3 +2 +1 0 +1 +2 +3 +4 Sko
r
Temperature-rectal ≥41 39- 38.5 36- 34- 32- 30- ≤29. 0
(°C) 40.9 - 38.4 35. 33.9 31.9 9
38.9 9
Mean Arterial ≥160 130- 110 70- 50- ≤49 2
Pressure (mmHg) 159 - 109 69
129
Heart Rate ≥180 140- 110 70- 55- 40- ≤39 0
179 - 109 69 54
139
Respiratory Rate ≥50 35- 25- 12- 10- 6-9 ≤5 1
(nonventilated or 49 34 24 11
ventilated)
Oxygenation (mmHg) a. ≥500 350- 200 <20 0
a. FiO2 > 0,5 499 - 0
use A-aDO2 349
b. FiO2 < 0,5 b. >70 61- 55- <55
use PaO2 70 60
Arterial pH ≥7.7 7.6- 7.5- 7.33 7.25 7.15 <7.1 2
7.69 7.59 - - - 5
7.49 7.32 7.24
Serum Sodium ≥180 160- 155 150- 130- 120- 111- ≤110 0
(mmol/L) 179 - 154 149 129 119
159
Serum Creatinine ≥3.5 2-3.4 1.5- 0.6- <0.6 4
(mg/dl, Double poin 1.9 1.4
score for acute renal
failure)
Hematocrit ≥60 50- 46- 30- 20- <20 0
59. 49.9 45.9 29.9
9
White Blood Count ≥40 20- 15- 3- 1- <1 1
(in 1000/mm²) 39. 19.9 14.9 2.9
9
Glasgow-Coma-Scale Score= 15 minus actual GCS
(GCS)
Serum HCO3 ≥52 41- 32- 22- 18- 15- <15 0
(venous, mmol/L, use 51. 40.9 31.9 21.9 17.9
if no ABGs) 9
A= Total Acute Sum of the 12 individual variabel points
Physiology Score
APS
B= Age Point C= Chromic Healt Point
≤44 years 0 points If the patient has a history of severe organ system insufficiency or is
45-54 years 2 point immunocompromised assign points as follows:
55-64 years 3 points a. For nonoperative or emmergency postoperative patient – 5
65-74 years 5 point points
≥75 years 6 points b. For elective postoperative patient-2 point
APACHE II Score= Sum of A (APS points) + B (Age points) + C ( Chronic Health Points) 28
(From: Knaus WA, Draper EA, Wagner DP, Zimmerman Je. APACHE II: a severity of disease classification
system. Crit Care Med 1985;13(10):818-29)
Total skor: 28 (tingkat keparahan penyakit parah)
Interpretasi hasil:
Skor APACHE II < 16 : tingkat keparahan penyakit rendah
Skor APACHE II 16-25 : tingkat keparahan penyakit sedang
Skor APACHE II 26-30 : tingkat keparahan penyakit parah
Skor APACHE II >30 : tingkat keparahan penyakit sangat parah
E. ANALISA DATA
HARI, TTD,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL NAMA
16 DS : tube in ETT Trauma pada paru Ketidakseimbang Yoan
1
Nopember DO : an ventilasi-
2021 - Kesadaraan tersedasi perfusi
- GCS E:3 M:4 V:ETT Toksik pada epithelium
nafas
- TD: 132/86 mmHg
Kerusakan membran
MAP : 101
kapiler
S: 37,50 C
RR: 30 x/menit
N: 124x/menit
Kebocoran cairan ke
SPO2: 97%
interstisial
- Terpasang Ventilator
mode V-SIMV
- BGA Laktat
Edema interstisial
Barometer : 757,1
Temperatur : 37,5
CT Hemoglobin : 13,3
Volume paru menurun
FIO2 : 21
pH : L 7,204
pCO2 : 38 Ketidakseimbangan
PO2 : L 50 ventilasi perfusi dan
HCO3 : 14,6 kelainan difusi alveoli-
Laktat : 2,72 kapiler
P/F ratio : 238 (ARDS
ringan)
- Suara nafas ronchi pada Gangguan pertukaran
lapang paru kanan bawah gas
- Pola nafas dalam dan
cepat
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DK
1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
ditandai dengan dispnea, PO2 menurun, pH menurun, takikardia, ronchi +
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA (SDKI, LUARAN (SLKI, 2018) INTERVENSI
2016)
(SIKI, 2018)
Gangguan pertukaran
Pertukaran gas Pemantauan respirasi
gas berhubungan
(L.01003)
dengan (I.01014)
ketidakseimbangan Setelah dilakukan
Observasi :
ventilasi-perfusi intervensi selama
ditandai dengan dispnea, 2x24 jam oksigenasi Monitor frekuensi,
PO2 menurun, pH pada membran irama dan upaya
menurun, takikardia, alveolus kapiler nafas
ronchi + dalam batas normal Monitor pola nafas
dengan kriteria Monitor saturasi
hasil : oksigen
meningkat (2) ke
Terapeutik :
cukup menurun (4)
2. Bunyi napas Atur interval
tambahan dari cukup pemantauan
meningkat (2) ke respirasi
cukup menurun (4) Dokumentasikan
3. Napas cuping hidung hasil pemantauan
dari cukup meningkat
Edukasi :
(2) ke cukup
menurun (4) Informasikan hasil
4. PO2 dari cukup pemantauan
memburuk (2) ke
Manajemen Ventilasi
cukup membaik (4)
Mekanik (D.01013)
5. Takikardia dari
cukup memburuk (2) Observasi :
ke cukup membaik
Periksa indikasi
(4)
6. Ph arteri dari cukup
ventilator mekanik
memburuk (2) ke
Monitor efek
cukup membaik (4)
ventilator terhadap
7. Pola napas dari
status oksigenasi
cukup memburuk (2)
(bunyi paru,
ke cukup membaik
AGD,SaO2)
(4)
Terapeutik :
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemilihan mode
ventilator
Kolaborasi
penggunaan PS atau
PEEP untuk
meminimalkan
hipoventilasi
alveolus
F. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Tn.S/49tahun
Ruang/Unit : ICU
TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
NAMA
16 / 1 08.00 - Memonitor frekuensi, DS: Tube in ETT Yoan
11 / irama, kedalaman dan
2021 DO:
upaya napas
- Memonitor pola napas - Frekuensi napas: 30
DO:
BGA Laktat
Barometer : 757,1
Temperatur : 37,5
CT Hemoglobin :
13,3
FIO2 : 21
pH : L 7,204
pCO2 : 38
PO2 : L 50
HCO3 : 14,6
Laktat : 2,72
P/F ratio : 238
- SPO2: 100 %
- BGA Laktat
- Barometer : 757,1
- Temperatur : 37,5
- CT Hemoglobin : 13,3
- FIO2 : 50
- pH : L 7,204
- pCO2 : 38
- PO2 : 174,3
- HCO3 : 14,6
- Laktat : 2,72
P/F ratio : 348
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pemantauan respirasi