Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

I DENGAN DHF
DI PUSKESMAS DONO MULYO
LAMPUNG TIMUR

OLEH
AHMAD NURSAHID
2022207209085

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2022
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Data Umum Pasien

a. Nama : Tn. I

b. Usia : 42 Tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SMP

f. Pekerjaan : Petani

g. Diagnosa Medis : Dengue Hemoragik Fever (DHF)

2. Alasan Masuk

Keluarga mengatakan Tn. I dibawa ke Puskesmas dengan keluhan utama

badan panas naik sejak 2 hari lalu serta mual dan muntah.

3. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien mengatakan demam sejak 2 hari lalu badan terasa pegal-pegal,

mual dan muntah.

b. Riwayat kesehatan Sekarang

Tn. I mengalami demam dengan suhu 390C, dan disarankan rawat inap

dan mendapat terapi infuse RL20tpm, injeksi ranitidine 150 mg/12

jam, paracetamol tablet 250 mg/6 jam. Ketika di lakukan pengkajian

1
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2

klien masih panas, akral hangat, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik

diketahui bahwa TTV TD: 110/70 mmHg S: 38,5ºC, RR: 20 x/menit,

N: 84 X/menit dan mendapat terapi obat ranitidine 150 mg/12 jam,

paracetamol 250 mg/6jam kalau panas, infuse RL 20 tpm.

c. Riwayat kesehatan Dahulu

Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini dan

belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.

Klien mengatakan Dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki


riwayat penyakit menular dan menurun.

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Klien
X : Meninggal
:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
3

d. Riwayat kesehatan Keluarga

Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat

penyakit keturunan seperti hipertensi, asma maupun diabetes militus.

4. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

a. Tingkat Kesadaran : Compos mentis

b. GCS : 15 (E=4 ,V=5, M=6)

c. BB/TB : 54 Kg/ 160 Cm

d. Keadaan umum : Baik

e. TD : 110/70 mmHg

f. Suhu : 38.50

g. Nadi : 24 84 kali/menit

h. RR : 20 kali/menit

5. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

1) Rambut

Bentuk kepala bulat, rambut hitam , tidak terdapat benjolan,

rambut bersih, tidak ada ketombe.

2) Mata

Simetris kiri dan kanan, congjungtiva anemis, sklera anikterik,

tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan ( Kaca mata), reflek

pupil isokor, reflek cahaya (+/+), Ukuran pupil 2 ml.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
4

3) Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada serumen,

telinga bersih, cairan pada telinga tidak ada, pendengaran klien

masih baik.

4) Hidung

Simetris kiri dan kanan, ada benjolan di hidung, pasien tidak

terpasang O2, penciman normal

5) Mulut dan gigi

Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, gigi klien kelihatan

bersih , tidak ada kelainan pada bibir seperti bibir sumbing.

b. Leher

Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak teraba, dan tidak ada

pembengkan kelenjar tiroid, dan tidak ada terdapat lesi

c. Thorax

1) Paru- paru

a) I : simetris kiri dan kanan pergerakan dinding dada

b) P : tidak teraba nyeri tekan , tidak ada pembengkakan

c) P : Terdengar bunyi sonor disemua lapang paru

d) A : Tidak ada suara nafas tambahan/ vesikuler

2) Jantung

a) I : dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak

ada pembesaran pada jantung.

b) P : tidak ada pembengkakan/benjolan tidak ada nyeri tekan.


PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
5

c) P : Bunyi suara jantung redup

d) A : bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada

bunyi tambahan, Teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti

mur-mur dan gallop.

d. Abdomen

1) I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit

sama, tidak ada terdapat lesi

2) A : bising usus 12x/i di kuadran ke 3 kanan bawah abdomen

3) P : tidak ada nyeri tekan pada abdomen

4) P : terdengar bunyi timpani

e. Punggung

Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi pada

punggung, dan juga tidak ada dukubitus pada punggung.

f. Ektermitas

Bagian Atas : Tangan sebelah kiri terpasang infus RL 20 TPM, tidak

ada edema, keadaan selang infus bersih.

g. Genetalia

Klien tidak diperiksa , klien tidak terpasang kateter.

h. Integumen

Kulit tampak tidak bersih,ada bekas luka dikulit, kering, luka di bagian

sela sela kaki,terdapat edema kaki sebelah kanan

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
6

i. Persyarafan

No Nervus
1 Olfaktorius Baik, tidak ada gangguan penciuman
2 Optikus Baik, tidak ada gangguan penglihatan
3 Oculomotorius Pergerakan bola mata tidak terganggu
4 Trochlearis Pergerakan bola mata tidak terganggu
5 Abdusen Pergerakan mata tidak terganggu
6 Trigeminus Reaksi sentuhan baik, pergerakan rahang
tidak terganggu
7 Facialis Tidak ada gangguan pengecapan, mampu
mengekspresikan rasa manis,asam, pahit,
asin dengan baik
8 Vestibulotrochlearis Mampu menjaga keseimbangan dengan baik,
tidak ada gangguan pendengaran
9 Glassofaringeus Tidak ada gangguan pengecapan
10 Vagus Tidak ada gangguan
11 Assesorius Tidak ada gangguan pada pergerakan kepala
12 Hipoglasus Tidak ada gangguan pada pergerakan lidah

6. Pengkajian Pola Kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

1) Pola nutrisi sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mengatakan asupan makan pasien normal,

dengan frekwensi 3x/hari, dengan menghabiskan 1 vorsi makanan.

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makan sebelumnya.

2) Pola nutrisi saat sakit

Saat sakit pasien mengatakan asupan makan pasien oral,

frekwensi 2x/hari, pasien tidak menghabiskan porsi makanan

karena masih merasa mual.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
7

b. Pola cairan

1) Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mengatakan asupan cairan pasien oral, pasien

minum air putih, minum 9 gelas/hari dengan volume total 1500-

2000 cc/hari.

2) Saat sakit

Saat sakit pasien mengatakan asupan cairan pasien oral, pasien

minum air putih, minum 3 gelas/hari dengan volume total 600 cc.

c. Pola Eliminasi

1) BAK/BAB sebelum sakit

Pasien mengatakan BAK sehari 4-6 kali, dengan jumlah 1600

cc/hari, pasien mengatakan warna urine kuning jernih dan bau khas

urine, pasien mengatakan BAB sehari sekali, feses berwarna

kuning dengan tektur lembek dan bau khas feses. Klien tidak

memiliki masalah saat BAK atau BAB sebelumnya.

2) BAK/BAB saat sakit

Pasien mengatakan BAK sehari 2-3 kali, dengan jumlah

600cc/hari, pasien mengatakan warna urine kuning pekat dengan

bau tidak menyengat, pasien tidak terpasang kateter urine, pasien

mengatakan selama di Klinik belum BAB.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
8

d. Pola Personal Hygiene

a) Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mandi 2x/hari, oral hygine 2x/hari, cuci

rambut 1x/hari.

b) Saat sakit

Saat pengkajian pasien mengatakan mandi hanya ganti baju tanpa

mandi, pasien mengatakan jarang menggosok gigi karena

keterbatasan aktifitas.

e. Pola istirahat dan tidur

a) Sebelum sakit

Klien mengatakan lama tidur 8 jam/hari, 1-2 pada siang hari dan 6-

7 jam pada malam hari. Klien mengatakan tidak menggunkan obat

tidur, serta tidak memiliki masalah saat akan tidur

b) Saat sakit

Klien mengatakan lama tidur tidak menentu, pasien mengatakan

sulit tidur, mudah terbangun, pasien mengatakan

badan terasa pegal sehingga sering terbangun ketika tidak siang

atau malam.

f. Pola aktivitas dan latihan

a) Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien beraktiiftas sebagai petani, klien tidak

mengalami keterbatasan dalam hal mandi, menggunakan pakaian

dan beraktivitas.
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
9

b) Saat sakit

Saat sakit pasien mengatakan mengalami keterbatasan dalam hal

mandi dan berpakaian karena masih lemas.

6. Riwayat Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi obat, dan makanan

7. Data Psikologis

Prilaku Verbal

a. Cara menjawab

Klien menjawab pertanyaan dari orang lain selalu jelas

b. Cara memberi informasi

Klien selalu memberi informasi dengan jelas dan mudah dipahami

orang lain

c. Emosi

Klien tidak mudah emosi saat ada masalah baik dengan keluarga

maupun orang lain

d. Persepsi penyakit

Klien pasrah dengan penyakitnya dan mencoba tetap semangat, klien

berharap cepar sembuh dan berkumpul dengan keluarga.

e. Adaptasi

Sejak sakit klien kurang bergaul dengan orang sekitarnya.

f. Mekanisme pertahanan diri

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
10

Klien tampak semangat walaupun dalam keadaan sakit.

8. Data Sosial Ekonomi

Keluarga klien mengatakan memiliki penghasilan tetap yang didapatkan

dari hasil bekerja sebagai petani, dengan perkiraan pendapatan ±2.000.000

seyiap bulan, untuk berobat klien tidak menggunakan BPJS.

9. Data Spritual

Klien yakin terhadap tuhan dan percaya penyakit ini adalah ujian dari yang

maha kuasa, klien yakin dengan agamanya, klien sebelum sakit sholat 5

waktu sehari semalam, selama klien dirawat klien tetap melaksanakan

sholat 5x sehari walaupun dengan berbaring.

10. Data Penunjang

a. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemerikaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Normal (Laki-laki)


Hemoglobin 9.9 12-26
Leukosit 3.3 4.0-9.0
Eritrosit 4.34 4.0-5.0
Trombosit 106 150-400
Hemaotokrit 32.9 35-45
Basofil 0 0-1
Eusinofil 0 2-4
Batang 4 2-6
Segment 40 50-70

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
11

Limfosit 50 20-40
Monosit 6 2-6

b. Pemeriksaan Radiologi

Tidak dilakukan

11. Therapy

Therapy Dosis Pemberian


RL 20 Tpm IV
Paracetamol 250mg/12 jam Oral
Ranitidin 150 mg/12 jam Oral
Ondansentron 1 amp/12 jam IV

B. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Etiolgi


1. Data Subjektif : Hipertermia Proses Penyakit
- Pasien mengatakan Klien
mengatakan badan terasa
panas
Data Objektif :
- Klien tampak gelisah,
badan teraba
- hangat, klien tampak lemas
- TTV
- TD :110/70 mmHg
- S : 38,5ºC
- N : 84 x/menit
- RR : 24 x/menit
- AT : 84 ribu/UI

2 Data Subjektif : Resiko Defisit Ketidakmampuan


- Klien mengatakan Nutrisi mencerna makanan
merasakan mual
- Klien mengatakan
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
12

merasakan mual muntah


- Klien mengatakan tidak
dapat menghabisakan porsi
makan
- Klien mengatakan mual
bertambah ketika
mengkonsumsi makanan
Data Objektif :
- Klien hanya menghabiskan
¼ porsi makan yang
diberikan
- Klien tampak lemas

C. Diagnosis Prioritas Keperawatan

1. Hipertermia b.d Proses Penyakit

2. Resiko defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna makanan

D. Rencana Keperawatan

Tujuan perencanaan adalah membuat perencanaan yang sistematis tentang

tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mengurangi, menghilangkan

dan mencegah masalah keperawatan yang dialami oleh klien. Perencanaan

keperawatan ini disusun secara mandiri atau bersama keluarga klien dan

pelaksana perawatan di ruangan. Rencana keperawtaan yang akan dilakukan

berdasarkan SDKI, SIKI dan SLKI (2017) adalah sebagai berikut :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
13

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
1 Hipertermi Setalah dilakukan Manajemen Hipertermia
berhubungan dengan asuhan keperawatan Observasi
Proses penyakit klien selama 3 x 24 - Identifkasi penyebab
jam diharapkan hipertermi (mis.
termoregulasi dehidrasi terpapar
membaik, dengan lingkungan panas
kriteria hasil : penggunaan incubator)
- Menggigil - Monitor suhu tubuh
menurun. - Monitor kadar
- Kulit merah elektrolit
menurun. - Monitor haluaran urine
- Pucat menurun.
- Suhu tubuh Terapeutik
membaik. - Sediakan lingkungan
- Suhu kulit yang dingin
membaik. - Longgarkan atau
- Tekanan darah lepaskan pakaian
membaik - Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)
- Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
- Batasi oksigen, jika
perlu

Edukasi
- Anjurkan tirah baring

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
14

Kolaborasi
- Kolaborasi cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu

2 Defisit Nutrisi Setelah diberikan Manajemen Nutrisi


berhubungan dengan asuhan keperawatan Observasi.
Ketidakmampuan selama 1 x 45 menit - Identifikasi status
mencerna makanan diharapkan status nutrisi
nutrisi membaik - Identitifikasi alergi dan
dengan kriteria hasil : intoleransi makanan
- Porsi makanan - Identifikasi makanan
yang dihabiskan yang disukai
meningkat - Identifikasi kebutuhan
- Kekuatan otot kalori dan jenis
pengunyah nutrient
meningkat 3. - Identifikasi perlunya
Kekuatan otot penggunaan selang
menelan meningkat nasogastric
4. Serum albumin - Monitor asupan
meningkat 5. makana
Verbalisasi - Monitor berat badan
keinginan untuk - Monitor hasil
meningkatkan pemeriksaan
nutrisi meningkat 6. laboratorium
Pengetahuan
tentang pilihan Terapeutik
makanan yang - Lakukan oral hygiene
sehat meningkat 7. sebelum makan, jika
Pengetahuan perlu
tentang standard - Fasilitasi menentukan
asupan nutrisi pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makanan yang
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
15

- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
- Hentikan pemnerian
makanan melalui
selang nasogastric jika
asupan oral dapat
ditoleransi

Edukasi
- Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri,antiemetic), jika
perlu
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
1

E. Implementasi Keperawatan

No Dx Hari/tanggal Implementasi Paraf Evaluasi


Hari Pertama
1. - Mengobservasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, S :
tensi, pernapasan setiap 3 jam atau lebih - Pasien mengatakan Klien
sering. mengatakan badan terasa panas
- Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi
klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak O :
dilakukan. - Klien tampak gelisah, badan teraba
- Menganjurkan klien banyak minum. hangat, klien tampak lemas
- Memberikan kompres (pada daerah axilla dan - TTV
lipatan paha) - TD :110/70 mmHg
- Menganjurkan untuk tidak memakai selimut - S : 38,5ºC
atau pakaian tebal. - N : 84 x/menit
- Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena - RR : 24 x/menit
dan obat-obatan sesuai dengan program - AT : 84 ribu/UI
dokter - Terapi PCT 250mg/12 jam
- RL 20 Tpm

A :
Masalah hipertermi belum tertasi

P :
- Observasi TTV
- Anjurkan klien melakukan tirah
baring
- Anjurkan klien banyak minum
- Berikan Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian cairan
2

antipiretik dan terapi cairan

2. - Mengkaji adanya keluhan mual dan muntah S :


serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang - Klien mengatakan merasakan mual
di sukai - Klien mengatakan merasakan mual
- Mengobservasi respon terhadap makanan. muntah
- Memberikan makanan dalam porsi sedikit - Klien mengatakan tidak dapat
dan frekuensi sering. menghabisakan porsi makan
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk pemberian - Klien mengatakan mual bertambah
diet sesuai indikasi. ketika mengkonsumsi makanan
- Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi
proses penyembuhan klien. O :
- Klien hanya menghabiskan ¼ porsi
makan yang diberikan
- Klien tampak lemas

A :
Masalah deficit nutrisi belum teratasi

P :
- Berikan makanan dalam porsi sedikit
dan frekuensi sering.
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk
pemberian diet sesuai indikasi.
- Jelaskan tentang pentingnya nutrisi
bagi proses
No Dx Hari/tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
Hari Kedua
1. - Mengobservasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, S :
tensi, pernapasan setiap 3 jam atau lebih - Pasien mengatakan Klien
3

sering. mengatakan badan terasa panas


- Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi O :
klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak - Klien tampak gelisah, badan teraba
dilakukan. - hangat, klien tampak lemas
- Menganjurkan klien banyak minum. - TTV
- Memberikan kompres (pada daerah axilla dan - TD :110/80 mmHg
lipatan paha) - S : 38,2ºC
- Menganjurkan untuk tidak memakai selimut - N : 80 x/menit
atau pakaian tebal. - RR : 22 x/menit
- Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena - Terapi PCT 250mg/12 jam
dan obat-obatan sesuai dengan program - RL 20 Tpm
dokter A :
Masalah hipertermi belum tertasi
P :
- Observasi TTV
- Anjurkan klien melakukan tirah
baring
- Anjurkan klien banyak minum
- Berikan Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian cairan
antipiretik dan terapi cairan
2. - Mengkaji adanya keluhan mual dan muntah S :
serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang - Klien mengatakan merasakan mual
di sukai - Klien mengatakan merasakan mual
- Mengobservasi respon terhadap makanan. muntah
- Memberikan makanan dalam porsi sedikit - Klien mengatakan tidak dapat
dan frekuensi sering. menghabisakan porsi makan
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk pemberian - Klien mengatakan mual bertambah
diet sesuai indikasi. ketika mengkonsumsi makanan
- Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi
4

proses penyembuhan klien. O :


- Klien hanya menghabiskan ¼ porsi
makan yang diberikan
- Klien tampak lemas
A :
Masalah Resiko terjadi gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan belum teratasi
P :
- Berikan makanan dalam porsi sedikit
dan frekuensi sering.
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk
pemberian diet sesuai indikasi.
- Jelaskan tentang pentingnya nutrisi
bagi proses
Hari Ketiga
1. - Mengobservasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, S :
tensi, pernapasan setiap 3 jam atau lebih - Klien mengatakan tidak mengalami
sering. demam
- Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi - Klien mengatakan dapat beristirahat
klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dengan nyaman
dilakukan. O :
- Menganjurkan klien banyak minum. - Klien tampak rileks
- Memberikan kompres (pada daerah axilla dan - TTV
lipatan paha) - TD :120/70 mmHg
- Menganjurkan untuk tidak memakai selimut - S : 36,5ºC
atau pakaian tebal. - N : 78 x/menit
- Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena - RR : 16 x/menit
dan obat-obatan sesuai dengan program - Terapi PCT 250mg/12 jam
dokter - RL 20 Tpm
5

A :
Masalah hipertermi belum tertasi
P :
- Hentikan intervensi
2. - Mengkaji adanya keluhan mual dan muntah S :
serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang - Klien mengatakan tidak merasa mual
di sukai dan muntah
- Mengobservasi respon terhadap makanan. - Klien mengatakan dapat
- Memberikan makanan dalam porsi sedikit menghabisakan porsi makan
dan frekuensi sering. yangdiberikan
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk pemberian
diet sesuai indikasi. O :
- Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi - Klien menghabiskan porsi makan
proses penyembuhan klien. yang diberikan
A :
Masalah Resiko terjadi gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi
P :
- Berikan makanan dalam porsi sedikit
dan frekuensi sering.

Anda mungkin juga menyukai