Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

Y DENGAN DIABETES MELITUS


DI PUSKESMAS DONO MULYO
LAMPUNG TIMUR

OLEH
AHMAD NURSAHID
2023287209085

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2022
LAPORAN KASUS

A. Data Kasus Kelolaan

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien
Identitas Partisipan Partisipan

Nama : Ny. Y

Usia : 64 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Janda

Pedidikan : SD

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pekerjaan IRT

Diagnosa medis : Diabetes melitus Tipe II

b. Pengkajian Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Masuk Puskesmas

Klien datang ke IGD Puskesmas Dono Mulyo Lampung Timur

pada 18 Oktober 2022 dengan keluhan pingsan, lemah, lesu,

mengantuk, sering merasa pusing, mulit merasa kering dan sering

merasa haus dan lapar. Klien juga mengatakan bahwa sering

merasa kesemutan pada kaki.

1
2

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien memiliki riwayat dirawat di RS sebelumnya dengan

diagnosa Diabetes Mellitus Tipe II. Pasien memiliki riwayat

penyakit Diabetes Mellitus Tipe II sejak 5 tahun yang lalu. Pasien

mengatakan jarang mengkonsumsi obat antidiabetes melitus.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki

riwayat penyakit diabetes melitus yaitu ayah klien.

c. Riwayat Psiko-Sosial-spiritual

1) Psikologis

a) Konsep diri

Klien mengatakan masih mengetahui identitas dirinya, klien

b) Peran

Klien mengatakan dirinya adalah seorang istri dari suamknya,

ibu dari anak-anaknya dan nenek dari cucucnya.

c) Ideal diri

Klien mengatakan berharap lekas sembuh dan segera pulang ke

rumah..

d) Kecemasan :

Klien mengatakan takut bila penyakit semakin parah dan

membutuhkan biaya yang banyak dalam proses pengobatan.


3

2) Sosial

Keluarga selalu memberikan dukungan dan selalu membantu klien

dalam beraktivitas

3) Spiritual

Ibadah klien menjadi tidak lancar dan terganggu karena klien

mengelami lemas dan kepalanya sering berkunang

d. Pendidikan dan Pengajaran

1) Tentang Penyakit

Klien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang sedang

dialaminnya yaitu diabetes melitus atau kencing manis, klien

mengatakan memahami penyebab terjadinya kencing manis, hal

yang harus dihindari adalah makanan dan minuman yang

mengandung gula.

2) Program Pengobatan

Klien mengatakan pengobatannya dengan cara sering berobat ke

Puskesmas dan meminum obat yang di dapat dari bidan dan dokter.

3) Diit

Klien mengatakan mengetahui diit yang dianjurkan oleh dokter

yaitu makanan rendah gula, tidak boleh makan nasi dan dianjurkan

makan dengan menu seperti sayuran dan daging tanpa lemak

4) Perawatan

Klien mengatakan tidak mengetahui tentang proses perawatan

tentang penyakitnya.
4

e. Lingkungan

1) Rumah

Klien mengatakan rumahnya bersih. Klien mengatakan rumahnya

jauh dari jalan raya yang menyebabkan polusi. Klien mengatakan

rumahnya jauh dari lingkungan yang bahaya.

2) Pekerjaan

Klien mengatakan aktifitas sehari-hari adalah seorang ibu rumah

tangga, yang sehari-hari mengurus rumah tangga yang terkadang

membantu suaminya menjadi petani.

f. Pola kebiasaan Sehari-hari

1) Pola Nutrisi

a) Pola nutrisi sebelum sakit

Klien makan dengan cara oral, makan 2x / hari, nafsu makan

klien kurang baik, klien tidak mengganti menu makan dengan

menggunakan beras merah, klien membatasi konsumsi gula.

b) Pola nutrisi saat sakit

Klien makan dengan cara oral, makan 2x/hari (3-4

sedok), klien tidak nafsu makan, klien takut makan terlalu

banyak, klien dianjurkan untuk diit membatasi pantangan

memakan pedas dan daging kambing BB : 68 kg.


5

2) Pola cairan

a) Sebelum sakit

Klien minum dengan cara oral, jenis minuman air putih 6

gelas/hari (1200 cc).

b) Saat sakit

Klien minum dengan cara oral, jenis minuman air putih 4

gelas/hari (8000 cc), klien terpasang infus jenis mikro RL 8

tetes per menit.

3) Pola Eliminasi

a) BAK/BAB sebelum sakit

Klien buang air kecil pagi, siang, sore dan malam sebanyak 12-

15 x/hari, dengan warna bersih, bau khas, tidak ada keluhan

saat BAK. Klien buang air besar 2 x / hari,waktu pagi dan sore,

warna kuning kecoklatan, bau khas, konsistensi padat, tidak

ada keluhan saat bab dan tidak ada penggunaan obat pencahar

b) BAK/BAB saat sakit

Klien buang air kecil pagi, siang, sore dan malam sebanyak

400cc/ hari, dengan warna kuning pekat, bau khas, klien

terpasang kateter, tidak ada keluhan saat BAK. Klien selama di

Puskesmas belum pernah buang air besar.

4) Pola Kebutuhan rasa aman Nyaman

a) Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada keluhan.


6

b) Saat sakit

Klien mengatakan sering merasa takut dengan kondisi yang

dialaminya saat ini, klien mengatakan sering bermimpi buruk

tentang kondisinya

5) Pola Personal Hygiene

a) Sebelum sakit

Klien mandi 2 x / hari pada saat dirumah. Klien sikat gigi 2 x /

hari pada saat mandi dirumah. Klien cuci rambut 1 x /hari pada

sore saat mandi dirumah.

b) Saat sakit

Klien selama di Puskesmas belum pernah mandi hanya di lap

lap saja badannya. Klien selama di Puskesmas

belum pernah sikat gigi. Klien selama di rumah sait belum

pernah cuci rambut.

6) Pola istirahat dan tidur

a) Sebelum sakit

Klien sebelum sakit tidur 6-7 jam, siang 1 jam dan malam 5

jam klien tidak ada ketergantungan obat tidur dan tidak ada

kesulitan saat tidur.

b) Saat sakit

Klien selama di Puskesmas tidur selama 8-12 jam siang 2 jam

dan malam 10 jam, klien mengatakan selama di Puskesmas

meskipun tidur lama namun sering terbangun karena

memikirkan tentang kondisinya.


7

7) Pola aktivitas dan latihan

a) Sebelum sakit

Klien mengatakan selama melakukan aktifitas sehari-hari

sering mengalami lemas, pusing atau kepala berkunang-

kunang.

b) Saat sakit

Klien selama sakit, aktivitas dibantu, keterbatasan dalam hal

beraktivitas karena lemas.

g. Keadaan Umum

1) Kesadaran : Composmentis

2) Tekanan darah : 140/90 mmHg

3) Frekuensi Nadi : 102x/menit.

4) Frekuensi Nafas : 16x/menit

5) Suhu : 36,8 C.

6) Berat badan : 68 Kg.

h. Pemeriksaan Fisik Persistem

1) Sistem Penglihatan

Posisi mata : simetris, kelopak mata : tidak ptosis dan dapat

berkedip pergerakan bola mata : bias bergerak ke segala arah

konjungtiva : anemis, sklera : aniterik pupil : isokor , ukuran : 2

mm, reaksi pupil pada cahaya +/+ dapat mengecil ketika terkena
8

cahaya (miosis), tidak ada tanda-tanda radang, tidak memakai alat

bantu penglihatan dan tidak ada keluhan.

2) Sistem Pendengaran

Telinga klien simetris /sejajar antara kanan dan kiri, adanya

serumen, berwarna kuning, padat, fungsi, pendengaran baik dan

klien tidak memakai alat bantu pendengaran.

3) Sistem Wicara

Klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara dan melakukan

komunikasi.

4) Sistem Pernafasan

Klien mengeluh kadang merasa sesak, sesak terasa saat

beraktivitas, jalan nafas klien bersih, irama nafas tidak teratur,

cepat, dan dangkal, frekuensi pernafasan 16 x / menit, suara nafas

ronchi pada pulmonal dextra dan sinister tidak ada suara tambahan,

klien tidak batuk.

5) Sistem Kardiovaskuler

Palpasi dinding dada : dada kiri lebih tinggi dari pada dada kanan,

saat dilakukan taktil fremitus getaran yang terasa tidak sama antara

kanan dan kiriPerkusi dada : sonor disemua bagian dada Klien

tidak memakai otot bantu pernafasan, klien tidak terpasang

oksigen. Sirkulasi perifer nadi 108 x / menit, irama teratur, denyut

kuat, adanya distensi vena jugularis, temperature kulit hangat,

warna kulit coklat, pengesian kapiler < 2 detik. Sirkulasi jantung :

kecepatan denyut apikal 80 x / menit, irama teratur, bunyi jantung


9

lup dup, keluhan lemah dan mudah lelah, klien mengatakan tidak

nyeri di dadanya

6) Sistem Neurologi

GCS : 15 E: 4 V : 5 M : 6 Tidak ada tanda-tanda peningkatan

intracranialdan tidak ada tanda-tanda meningen.

7) Sistem Pencernaan

Keadaan mulut klien bersih, mukosa mulut bibir kering, klien tidak

ada kesulitan dalam menelan, bising usus 12 x / menit, setiap klien

makan mual, tidak ada luka post operasi.

8) Sistem Immunolog

Pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar getah bening.

9) Sistem Endokrin

Pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar tyroid, klien memiliki

riwaayat diabetes melitus lebih dari 15 Tahun lalu.

10) Sistem Urogenital

Tidak terdapat distensi kandung kemih, tidak ada keluhan nyeri

tekan saat BAK, tidak terdapat darah saat BAK, klien tidak

menggunakan kateter.

11) Sistem Integumen

Keadaan rambut kotor, kekuatan rambut tidak rontok, warna hitam

keadaan kuku bersih, warna putih, keadaan kulit bersih, kulit klien

berwarna coklat, tidak ada tanda- tanda radang pada kulit, tidak ada

luka dekubitus dan tidak ada tanda-tanda perdarah


10

12) Sistem Muskuloskeletal

Klien memiliki keterbatasan dalam bergerak, saat berjalan harus

pelan-pelan jika beraktivitas sesak. klien mengatakan tangan dan

kaki sering keram, tidak ada tanda-tanda fraktur tonus otot lemah

i. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemerikaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Normal


Leukosit 2,400 ribu/ml 4500-10000 sel/mm
Eritrosit 3,4 juta/ml 3,9-5,1 juta/mcl
Hemoglobin 7,8 g dl 12,1-15,1 g/dL
Hematokrit 43,0% 34,9-44,5 persen
Trombosit 246 ribu/ml 140.000-450.000 ribu/ml
GDS 328 mg/dl <200 mg/dl

B. Data Fokus

Data Subjektif :

- Klien mengatakan menderita Diabetes ±5 Tahun lalu.

- Klien mengatakan sering merasa haus dan lapar

- Klien mengatakan sering BAK

- Klien mengatakan sering merasa pusing/nyeri kepala

- Klien mengatakan sering merasa kesemutan pada kaki

Data Objektif :

- Turgor kulit klien tidak elastis

- Klien sering Nampak kesemuttan

- GDS : 328
11

C. Analisa Data

No Data Etiologi Diagnosa


1 DS : Resistensi Insulin Ketidakstabilan
- Klien mengatakan menderita kadar gual darah
Diabetes ±5 Tahun lalu.
- Klien mengatakan sering merasa
haus dan lapar
- Klien mengatakan sering BAK
- Klien mengatakan sering merasa
pusing/nyeri kepala
- Klien mengatakan sering merasa
kesemutan pada kaki
DO:
- Turgor kulit klien tidak elastis
- Klien sering Nampak kesemuttan
GDS : 328

D. Diagnosa Keperawatan Prioritas

Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b/d resistensi insulin

E. Intervensi

No Diagniosa Tujuan Intervensi


1. Ketidakstabilan Luaran utama : Manajemen
kadar glukosa Setelah dilakukan hipoglikemia
dalam darah tindakan keperawatan 1 x
berhubungan 24 jam kestabilan kadar Observasi
dengan resistensi glukosa darah normal. - Identifikasi
insulin. - Kestabilan kadar kemungkinan
glukosa darah penyebab
a. Mengantuk hiperglikemia
berkurang. - Identifikasi situasi
b. Pusing berkurang. yang menyebabkan
c. Keluhan lapar kebutuhan insulin
berkurang. meningkat (Misalnya
Luaran tambahan : penyakit kambuhan)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan - Monitor kadar gula
1x24 jam kontrol risiko darah
12

meningkat. - Monitor tanda dan


- Kontrol risiko gejala hiperglikemia
a. Kemampuan (Poliuri, polidipsi,
mencari polfagia, kelemahan,
informasi tentang malaise, pendangan
faktor risiko dari kabur, pandangan
menurun menjadi kabur dan sakit kepala.
sedang.
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan
medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia
tetap ada atau
memburuk.

Edukasi
- Anjurkan melakukan
olah raga
- Anjurkan monitoring
gula darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olah
raga

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
insulin jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan IV bila perlu
F. Implementasi

No Diagosa Waktu Tindakan Evaluasi


1 Ketidakstabilan kadar 18 Oktober 2022 1. Melakukan BHSP dengan klien S:
glukosa dalam darah dan keluarga - Klien mengatakan mengatakan
berhubungan dengan 2. Mengkaji riwayat penyakit klien menderita Diabetes ±5 Tahun lalu
resistensi insulin. 3. Menjelaskan tujuan dan kontrak - Klien mengatakan sering merasa haus
waktu kepada klien dan keluarga dan lapar
4. Melakukan pemeriksaaan TTV - Klien mengatakan sering BAK dengan
5. Mengidentifikasi adanya tanda dan durasi 12-15 kali
gejala hipoglikemia - Klien mengatakan sering merasa
6. Melakukan pemeriksaan kadar pusing/nyeri kepala
gula darah sewaktu - Klien mengatakan sering merasa
7. Kolaborasi pemberian obat kesemutan pada kaki
antidiabetes 0:
- Keluarga dan klien memperhatikan
dan mendengarkan dengan baik
- TD: 140/95mmHg
- N: 90 x/menit
- RR: 20 x/menit
- T: 37,0OC
- GDS : 384 mg/dl
- Klien mendapat terapi metformin 500
mg/hari
A:
Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa
dalam darah belum teratasi

1
2

P:
- Kaji TTV
- Periksa GDS
- Lakukan senam kaki secara berkala
- Kolaborasi pemberian antidiabetes
2 Ketidakstabilan kadar 19 Oktober 2022 1. Melakukan pemeriksaaan TTV S:
glukosa dalam darah 2. Mengidentifikasi adanya tanda - Klien mengatakan masih sering
berhubungan dengan dan gejala hipoglikemia merasa haus dan lapar
resistensi insulin. 3. Melakukan pemeriksaan kadar - Klien mengatakan sering BAK dengan
gula darah sewaktu durasi 10-12 kali
4. Melakukan aktifitas fisik - Klien mengatakan sering merasa
ringan/ROM pusing/nyeri kepala
5. Kolaborasi pemberian obat - Klien mengatakan masih sering
antidiabetes merasa kesemutan pada kaki
0:
- TD : 130/80mmHg
- N: 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- T: 36,80OC
- GDS : 234 mg/dl
- Klien melakukan ROM
- Klien mendapat terapi metformin 500
mg/hari
A:
Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa
dalam darah belum teratasi P :
3

- Kaji TTV
- Periksa GDS
- Lakukan aktifitas fisik ringan/ROM
secara berkala
- Kolaborasi pemberian antidiabetes
3 Ketidakstabilan kadar 20 Oktober2022 1. Melakukan pemeriksaaan TTV S:
glukosa dalam darah 2. Mengidentifikasi adanya tanda - Klien mengatakan masih sering
berhubungan dengan dan gejala hipoglikemia merasa haus dan lapar namun dengan
resistensi insulin. 3. Melakukan pemeriksaan kadar intensitas yang berkurang
gula darah sewaktu - Klien mengatakan BAK berkurang
4. Melakukan aktifitas fisik dengan ferekuensi 7-9 kali dalam
ringan/ROM sehari
5. Kolaborasi pemberian obat - Klien mengatakan tidak merasa
antidiabetes pusing/nyeri kepala
- Klien mengatakan kesemutan sudah
mulai berkurang
0:
- TD : 140/90mmHg
- N: 90 x/menit
- RR: 16 x/menit
- T: 36,8OC
- GDS : 189 mg/dl
- Klien melakukan ROM
- Klien mendapat terapi metformin 500
mg/hari
A:
Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa
4

dalam darah belum teratasi P :


- Kaji TTV
- Periksa GDS
- Kolaborasi pemberian antidiabetes

Anda mungkin juga menyukai