Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KRAM

OLEH :
EKA MARDIASARI : 22340081P
ENDANG LESTARI : 22340090P
ERMAWATI : 22340093P
NURUL ISNAINI : 22340167P
RAHAYU : 22340176P

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga
penyusunan makalah Mata Kuliah Humaniora dengan Tema “Kram” ini dapat
terselesaikan. Perkenankan penulis pada kesempatan kali ini untuk mengaturkan
rasa terima kasih kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung.


2. Dekan fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung.
3. Ketua Program Studi DIV Kebidanan Universitas Malahayati Bandar
Lampung,
4. dr.Wayan Aryawati ,S.ST,M Kes S.ST., M.Kes,. selaku dosen pengampu mata
kuliah Humaniora.

Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah
diberikan dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Bandar Lampung, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................ 2
C. Manfaat ...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Umum Otot................................................................... 3
B. Konsep Kram ............................................................................ 4
C. Konsep Kram pada Kehamilan .................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjaga kondisi tubuh untuk selalu bugar menjadi perhatian penting di era

modern ini. Pandemi mendorong masyarakat menyadari manfaat berolahraga

untuk menggapai kondisi bugar. Secara umum semua cabang olahraga dapat

meningkatkan kondisi fisik manusia untuk mencapai kebugaran jika dilakukan

dengan baik dan benar. Olah raga akan mendorong tubuh mengeluarkan

energi yang lebih banyak sehingga dapat menyebabkan kelelahan maupun

cedera.

Cedera terutama pada sistem gerka merupakan kondisi yang sering terjadi

ketika seseorang melakukan olah raga ataupun aktifitas yang cenderung berat.

Cedera dapat bisa menimpa kapanpun, dimanapun dan siapapun, tidak peduli

pria ataupun wanita, orang tua maupun muda. Semua bisa mengalami cidera

tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Meskipun sebelum berolahraga kita

sudah melakukan pemanasan, peregangan dan melengkapi diri dengan

protector, peluang untuk terjadinya cidera seperti kram, dislokasi bahkan

fraktur masih sangat memungkinkan (Kurniawan, 2021).

Kram menjadi salah satu keluhan yang sering dialami pada otot. Penyebab

utama kram otot memang belum banyak diketahui. Salah satu faktor yang

menyebabkan kram otot adalah otot yang tiba-tiba meregang pada saat otot-

otot kita mengalami kelelahan. Alhasil otot tersebut akan meregang secara

1
2

penuh sehingga mengakibatkan kram. Adapun faktor lain antara lain yaitu otot

tidak sejajar, otot terlalu tegang, kurangnya zat sodium, potassium, kalsium,

zat besi, dan fosfor, kurangnya suplai darah ke otot (Kurniawan, 2021).

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami konsep kram.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu memahami pengertian Kram

b. Mahasiswa mampu memahami etiologi Kram

c. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi Kram

d. Mahasiswa mampu memahami pencegahan Kram

e. Mahasiswa mampu memahami Penanganan Kram

f. Mahasiswa mampu memahami Penaggulangan cedera akibat Kram

C. Manfaat Penelitian

Makalah ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu kebidanan

serta menjadi bahan bacaan khususnya mahasiswa kebidanan tentang konsep

umum dan penatalaksanaan yang efektif pada kram otot.


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Umum Otot

1. Pengertian

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya

kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakkan bagian - bagian

tubuh dan substansi dalam tubuh (Kurniawan, 2021).

2. Fungsi

Otot berfungsi menggerakkan tubuh melalui suatu rangsangan dari luar

tubuh. Otot menempati 40-50% dalam tubuh , memiliki lebih dari 215

pasangan otot, secara khusus laki-laki lebih banyak ototnya daripada

perempuan (Kurniawan, 2021).

3. Jenis

Otot manusia terdiri atas tiga jenis, yaitu otot polos, otot jantung dan otot

kerangka. Jenis otot tersebut mempunyai fungsi dan gaya yang berbeda

(Kurniawan, 2021).

a. Otot polos dan otot jantung diberi nama otot tidak sadar karena

bergerak sendiri tanpa diberi perintah oleh saraf.

Otot polos terdiri dari lambung , usus, pembuluh darah, dll. Otot

jantung hanya terdapat di jantung, otot ini mempunyai ciri-ciri seperti

otot kerangka tetapi bergerak sendiri seperti otot polos, yaitu tanpa
4

perintah dari saraf. Otot ini hanya sedikit dikontrol oleh saraf atau

disebut sistem endoktrin.

b. Otot kerangka

Otot Kerangka lebih banyak menempati dalam tubuh daripada otot

polos dan otot jantung. Tubuh manusia bergerak dari rangsangan

listrik, daya kimia oleh kontraksi otot, produksi panas, dan transport

saraf

Gambar 2.1
Otot Depan Tubuh
5

Gambar 2.2
Otot Belakang Tubuh

B. Konsep Kram

1. Pengertian

Ketegangan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan yang diakibatkan

gerakan yang dilakukan pada keadaan otot tidak siap sehingga

mengakibatkan nyeri pada otot (Sudarsono, 2013).

Kram Otot adalah Kontraksi/kejang otot ringan mula-mula berkembang

pada awal latihan, yang bertambah berat saat seseorang mengalami

kelelahan dan berkurang jika kerja otot dikurangi atau otot diregangkan.

Kram otot akan meningkat kemungkinannya jika panjang otot dalam

keadaan yang sangat memendek. Otot yang mengalami kram akan tampak
6

sangat tegang, bergerakgerak di bagian tengahnya dan menimbulkan nyeri

(Sudarsono, 2013).

2. Etiologi

Penyebab utama kram otot memang belum banyak diketahui. Salah satu

faktor yang menyebabkan kram otot adalah otot yang tiba-tiba meregang

pada saat otot-otot kita mengalami kelelahan. Alhasil otot tersebut akan

meregang secara penuh sehingga mengakibatkan kram. Adapun faktor lain

antara lain yaitu otot tidak sejajar, otot terlalu tegang, kurangnya zat

sodium, potassium, kalsium, zat besi, dan fosfor, kurangnya suplai darah

ke otot (Kurniawan, 2021).

Kram otot diduga disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan

ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, khususnya natrium. Keadaan

kekurangan cairan serta kelelahan otot juga dipercaya berpengaruh

terhadap kemungkinan terjadinya kram otot. Studi lain mendapatkan

bahwa usia tua, lari jarak jauh, berat badan berlebih, kurang peregangan

dan riwayat kram dalam keluarga juga berperan dalam mengakitakan

terjadinya kram otot (Sudarsono, 2013).

3. Klasifikasi Kram

Klasifikasi kram menurut Kurniawan (2021) adalah sebagai berikut :

a. Kram Ringan

Kram dikategorikan ringan apabila hanya terjadi pada sebagian serat-

serat otot
7

b. Kram Parah

Kram parah apabila memengaruhi hampir seluruh bagian serat otot

yang terlibat.

4. Pencegahan Kram Otot

Pencegahan kram oto menurut Sudarsono (2013) adalah sebagai berikut :

a. Menjaga kondisi tubuh secara umum jika hendak beraktifitas

b. Melakukan peregangan otot yang akan dilatih secara baik dan teratur,

khususnya otot yang sering mengalami kram

c. Mempertahankan nutrisi yang adekuat, dalam hal ini cukup minum,

cukup mineral dan cukup karbohidrat

d. Kurangi kegiatan latihan jika diperlukan

e. Perhatikan pemulihan kondisi tubuh setelah berlatih berat, yaitu

dengan memperhatikan jumlah cairan, masukan garam serta istirahat

yang cukup untuk otot.

5. Penanganaan Kram Otot

Penanggulangannya kram otot menruut Sudasrsono (2013) adalah sebagai

berikut :

a. Hentikan kegiatan

b. Relaksasikan otot

c. Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif dengan cara

menarik sendi yang terkait ke arah yang berlawanan, hingga panjang

otot kembali normal dan kedutan otot tidak lagi tampak


8

d. Usap/massage daerah yang mengalami kram ke arah jantung

e. Minum cairan yang mengandung elektrolit (natrium)

f. Jika kram tidak dapat diatasi, mintalah pertolongan dokter di fasilitas

gawat darurat

6. Penanggulangan Cedera Akibat Kram Otot

Penanggulangan kram otot menurut Sudarsono (2013) umumnya adalah

dengan metoda RICE yaitu :

a. Rest (istirahat)

Segera setelah terjadi cedera, istirahatkan orang yang cedera –

khususnya jaringan yang mengalami cedera. Bebaskan dari beban baik

pakaian/kaus kaki maupun berat badan yang harus ditunjang oleh

struktur tersebut

b. Ice (kompres dingin/es)

Kompres daerah yang cedera dengan es atau sesuatu yang dingin,

dengan cara menempelkan es tersebut secara tidak langsung (dapat

dengan memberi alas handuk basah). Pertahankan selama 15 – 20

menit, jangan melebihi 30 menit. Hentikan kompres es jika terjadi

alergi dingin yang ditandai dengan kemerahan dan rasa gatal

berlebihan di daerah yang berkontak dengan es tersebut.

c. Compression (pembebatan)

Beri tekanan pada daerah yang mengalami cedera

d. Elevation (peninggian)

Tinggikan daerah yang cedera, lebih tinggi dari jantung.


9

C. Konsep Kram pada Kehamilan

1. Pengertian

Kram merupakan kontraksi dari otot secara tidak sadar dan mendadak

sehingga otot kaku dan terasa nyeri. Banyak wanita hamil merasakan kram

pada kaki atau telapak kaki, rasa sakit tiba-tiba karena mengencangnya

otot-otot kaki (Masitoh, 2018).

2. Patofisiologi keram pada Kehamilan

Kram kaki cenderung muncul di trimester ketiga. Karena sering terjadi

pada malam hari, tidur ibu hamil akan terganggu. Kram kaki pada ibu

hamil bisa disebabkan karena adanya perubahan fisik yang terjadi selama

kehamilan dan karena kelelahan otot. Seperti diketahui bahwa, pada

trimester kehamilan ketiga perut ibu akan bertambah besar. Hal ini

mengakibatkan pembuluh darah balik yang ada di pangkal panggul

tertekan. Tekanan tersebut membuat peredaran darah dari jantung ke kaki

tersumbat, sehingga sirkulasi darah menjadi lamban pada daerah sekitar

kaki dan pada akhirnya menyebabkan kram.

Selain karena adanya perubahan fisik, kram kaki pada ibu hamil juga dapat

terjadi karena kelelahan otot yang menahan bobot tubuh yang terus

bertambah sehingga membuat sirkulasi darah di kaki tidak lancar karena

terbendung oleh pembesaran rahim. kelelahan otot di daerah kaki juga

merupakan penyebab dari masalah kesehatan ini, sebab kaki harus

menahan beban tubuh. Ketika tubuh wanita hamil bertambah berat


10

badannya maka otot kaki pun akan semakin lelah. Penyebab pastinya tak

diketahui tetapi diperkirakan karena kekurangan kalsium, kelelahan, atau

tekanan rahim pada otot yang menuju kaki. Keadaan ini juga

dimungkinkan karena kadar kalsium serum rendah sementara fosfat tinggi

sehingga sistem neuromuskular mudah terangsang.

Kram kaki pada masa kehamilan kram akan terjadi karena peredaran darah

di daerah kaki kurang lancar. Hal ini sering terjadi karena berhubungan

dengan kekurangan zat kapur dan beberapa jenis vitamin. Penyebab

lainnya adalah kelelahan yang berkepanjangan, serta tekanan rahim pada

beberapa titik persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki

(Masitoh, 2018).

3. Faktor Resiko

Penyebab pasti belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan penyebab

kram diantaranya adalah :

a. Kadar kalsium dalam darah rendah.

b. Uterus membesar sehingga menekan pebuluh darah pelvic

c. Keletihan

d. Sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah kurang (Poltekkes

Palangkaraya, 2019).

4. Dampak

Dampak keram pada Kehamilan menurut Masitoh (2018) adalah sebagai

berikut :
11

a. Dampak pada Kehamilan

Ibu hamil kebanyakan kram kaki tidak akan menimbulkan keluhan

apa-apa kecuali pegal dan perasaan tidak nyaman pada kaki karena

susah berjalan dan bergerak.

b. Dampak pada Persalinan

Kram kaki yang dirasakan ibu karena disebakan perubahan fisik dan

kelelahan otot selama kehamilan maka tidak ada bahaya selama proses

persalinan.

c. Dampak pada Nifas

Meskipun hal ini normal dan akan hilang dengan sendirinya, namun

tetap saja ibu merasa tidak nyaman karena susah berjalan.

d. Dampak pada BBL

Bayi Baru Lahir (BBL) tidak ada hal yang membahayakan, namun jika

penyebab ibu karena kekurangan kalsium maka bisa menyebabkan

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan cacat bawaan, kondisi tulang

bayi yang tidak normal atau keropos.

e. Dampak pada KB

Ibu boleh menggunakan semua alat kontrasepsi karena kram kaki tidak

termasuk resiko tinggi.

5. Manifestasi Klinis

Efek dari kram kaki yang ditimbulkan yaitu kaki cepat lelah dan

kesemutan. Bila ibu hamil memakai sepatu hak tinggi lebih dari 5 cm,

maka posisi tubuh akan bertumpuh pada jari kaki ibu. Sehingga akan
12

mengganggu ibu saat berjalan, karena akan menimbulkan rasa nyeri dan

tidak nyaman. Dan kram kaki dapat menentukan aliran darah ke jantung

dan menyebabkan varises. Jika terus dibiarkan akan mengakibatkan

pembuluh darah vena bisa pecah atau terjadi akumulasi dan menyebabkan

pembekuan darah Masitoh (2018

6. Pencegahan Keram pada Kehamilan

Untuk mencegah kram kaki, wanita hamil dapat menaikkan kaki,

mempertahankan ekstremitas tetap hangat, dan menghindari mendorong

jari kaki, olahraga yang teratur meningkatkan sirkulasi yang baik pada

kaki, mandi air hangat sebelum waktu tidur dapat meningkatkan sirkulasi

dimalam hari (Reeder, 2014).

7. Penatalaksanaan

Penatalaksaanan keram kaki pada ibu hamil menurut Masitoh (2018)

adalah sebagai berikut :

a. Anjurkan untuk istirahat yang cukup

b. Beritahu ibu untuk mengatur pola makan seperti mengonsumsi

makanan yang mengandung kalsium seperti sayuran hijau, kacang-

kacangan kering, minum susu dll

c. Anjurkan ibu untuk minum tablet kalsium

d. Beritahu ibu untuk melakukan senam hamil agar melenturkan otot-otot

di seluruh tubuh
13

e. Anjurkan ibu untuk berbaring dengan posisi kaki ditinggikan kurang

lebih 90 derajat beberapa kali sehari

.
14

BAB III

KESIMPULAN

Kram Otot adalah Kontraksi/kejang otot ringan mula-mula berkembang pada awal

latihan, yang bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan dan berkurang

jika kerja otot dikurangi atau otot diregangkan. Kram otot akan meningkat

kemungkinannya jika panjang otot dalam keadaan yang sangat memendek.

Penyebab utama kram otot memang belum banyak diketahui. Salah satu faktor

yang menyebabkan kram otot adalah otot yang terlalu tegang, kurangnya zat

sodium, potassium, kalsium, zat besi, dan fosfor, kurangnya suplai darah ke otot
DAFTAR PUSTAKA

Arissandi, D., Setiawan, christina T., & Wiludjeng, R. (2019). 2 3 123. Jurnal
Borneo Cendekia, 3(2), 40–46.

Kurniawan, A. W. (2021). Sport Massage. Pijat Kebugaran Olahraga. Tulung


Agung : Akademia Pustaka.

Masitoh, S. (2018). Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny ”K” dengan


keluhan kram pada kaki di PMB Minarti, A.Md.Keb Desa Trawasan Kec
Sumobito Jombang. Program Studi Diploma Iii Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

Poltekkes Palngkaraya. 2019. Modul Kesehatan. Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Prodi Sarjana Terapan Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Palangkaraya

Reeder, S.J., Martin, L.L. & Koniak-Griffin, D. (2014). Keperawatan Maternitas:


Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Jakarta: EGC.

Sudarsono. N.C. (2013). Cedera Latihan Dan Usaha Pencegahannya. Pendidikan


Pelatih Dasar KJS DKI Jakarta Angkatan IV.

Anda mungkin juga menyukai