Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN

COVID 19 PADA LANSIA DI PEKON TEGINENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS


ANTAR BRAK KECAMATAN LIMAU TANGGAMUS
TAHUN 2021

Dahikah, Fitriana, Siti Maesaroh, Ade Tyas Mayasari.


Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
e-mail: dahikahikah@gmail.com

ABSTRAK

Penurunan fisik menyebabkan lansia memiliki resiko kematian lebih tinggi akibat Covid-19. Masyarakat
terutama lansia diharakan mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar perilaku pencegahan penularan Covid-19.
Faktor penting yang mempengaruhi lansia dalam melakukan pencegahan Covid-19 adalah pengetahuan. Tujuan
penelitian ini mengetahui Hubungan Tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan Covid 19
pada lansia di Pekon Tegineneng Wilayah Kerja Puskesmas Antar Brak Kecamatan Limau Tanggamus.

Jenis penelitan ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Pekon Tegineneng Kecamatan Limau Kabupaten
Tanggamus sebanyak 73 lansia. Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling
dengan sampel sebanyak 73 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Uji chi square.

Hasil Analisa univariat diketahui bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang Covid-19 sebanyak
52 responden (71.2%) dan responden yang melakukan pencegahan covid-19 dengan kategori kurang baik
sebanyak 56 responden (76.7%). Hasil analisa bivariat diketahui bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan
dengan perilaku pencegahan penularan Covid 19 pada lansia di Pekon Tegineneng Wilayah Kerja Puskesmas
Antar Brak Kecamatan Limau Tanggamus Tahun 2021 dengan p-value 0,017 dan OR 8.889. Bagi lansia untuk
menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19.

ABSTRACT

Physical decline causes the elderly to have a higher risk of death from Covid-19. The community, especially the
elderly, is expected to be able to apply the basic principles of behavior to prevent Covid-19 transmission. An
important factor affecting the elderly in preventing Covid-19 is knowledge. The research objective was to
determine the correlation between knowledgelevel and behavior of prevention of transmission of Covid 19 on
elderly in PekonTegineneng at the work area of public health centerAntarBrakin Limau sub-district
ofTanggamusRegency.

This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this research
were 73 elderly in PekonTegineneng at the work area of public health centerAntarBrakin Limau sub-district
ofTanggamusRegency. The sampling technique used in this research was total sampling with a sample of 73
respondents. Analysis of the data in this research used the chi square test.

The results of the univariate analysis showed that respondents with a good level of knowledge about Covid-19
were 52 respondents (71.2%) and respondents who did prevention of Covid-19 in the unfavorable category were
56 respondents (76.7%). The results of the bivariate analysis show that there is a correlation between the level
of knowledge and the behavior of preventing the transmission of Covid 19 on elderly in PekonTegineneng at the
work area of public health centerAntarBrakin Limau sub-district ofTanggamusRegency2021 with a p-value of
0.017 and OR 8.889. For the elderly to apply health protocols in preventing the transmission of Covid-19.

Pendahuluan merupakan ancaman kesehatan global paling


serius dalam beberapa dekade terakhir. Covid-
Kesehatan global menghadapi ancaman 19 telah dinyatakan oleh World health
serius yang tidak biasa dengan munculnya Organization (WHO) menjadi global
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) serta

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
pandemic serta telah dinyatakan sebagai jenis pada kelompok usia di atas 60 tahun adalah
penyakit yang menimbulkan kerugian ekonomi sekitar 17% (Kemenkes RI, 2021).
yang cukup besar yang dapat menyebabkan Tingginya angka kejadian maupun
kedaruratan kesehatan masyarakat bahkan kematian Covid-19 tidak terlepas akibat dari
dapat menyebabkan kematian. Covid-19 telah penyeberan Covid-19 yang sangat cepat yang
menjadi fokus utama permasalah kesehatan ditransmisikan melalui droplet (percikan air
berbagai negara di seluruh dunia. Covid-19 liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi
(Kemenkes RI, 2020). batuk, bersin, atau mengembuskan nafas.
Covid-19 menunjukan peningkatan Droplet secara teori tidak dapat bertahan di
jumlah kasus yang berlangsung sangat cepat udara, sehingga dengan cepat jatuh dan
dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu menempel pada lantai atau permukaan lainnya.
singkat. Sejak pertama kali dilaporkan WHO Penyebaran Covid-19 dapat terjadi saat
pada 31 Desember 2019 lebih dari 106 juta menghirup udara yang mengandung virus
orang di seluruh dunia telah terjangkit Covid- ketika terlalu dekat dengan orang yang sudah
19 dan lebih dari 2,31 juta meninggal. Angka terinfeksi Covid-19. Penularan juga dapat
kejadian di Indonesia juga menunjukan jumlah terjadi apabila menyentuh permukaan benda
yang tinggi mencapai angka 1,16 juta kejadian yang terkontaminasi lalu menyentuh mata,
dengan angka kematian mencapai 31.556, hidung, atau mulut (Kemenkes RI, 2020).
sedangkan angka Covid-19 di Provinsi Perilaku masyarakat dalam menerapkan
Lampung mencapai angka 10.886 dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian
angka kematian mencapai 558 kematian Covid-19 merupakan langkah penting dalam
(WHO, 2021). upaya pemutusan mata rantai penularan
Covid-19 dapat menginfeksi berbagai Covid-19. Perilaku pencegahan penularan
kelompok usia namun beberapa kelompok Covid-19 meliputi memakai masker, sering
orang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi mencuci tangan pakai sabun atau
terpapar dan mengalami komplikasi akibat menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak
Covid-19 seperti kelompok lanjut Usia satu sama lain (physical distancing),
(Lansia). Lansia merupakan kelompok yang menggunakan pelindung mata/wajah.
paling berisiko mengalami Masyarakat diharapkan dapat menerapkan
keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat prinsip dasar pencegahan dan pengendalian
Covid-19. Covid-19 dapat menyebabkan serta pola hidup baru sampai ditemukan solusi
infeksi berat dan kematian pada lansia pencegahan yang efektif dalam menekan
dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. penularan Covid-19 (Kemenkes RI, 2020).
Penurunan fungsi fisiologis berbagai organ Perilaku kesehatan seseorang
tubuh teruatama penurunan fungsi sistem dipengaruhi atau dipengaruhi beberapa faktor
kekebalan tubuh membuat lansia lebih rentan baik dari dalam maupun dari luar meliputi
mengalami dampak lebih parah dibandingkan faktor predisposisi, faktor pemungkin dan
dengan kelompok usia lain. Penyakit faktor penguat. Faktor Predisposisi meliputi
degeneratif maupun penyakit penyerta yang pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,
dialami juga dapat memperberat komplikasi nilai-nilai, tradisi. Faktor pemungkin meliputi
akibat covid-19 (Kemenkes RI, 2020). sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
Penurunan fisiologis pada lansia terjadinya perilaku kesehatan. Faktor penguat
menyebabkan kelompok usia ini memiliki meliputi dukungan petugas kesehatan dan
resiko kematian tertinggi dibandingkan dukungan keluarga. Salah satu faktor penting
kelompok usia lainnya. Tingkat kematian yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan
lansia di atas 70 tahun akibat pandemi ini lebih masyarakat adalah tingkat pengetahuan
tinggi 2 kali lipat dibandingkan usia yang lebih (Notoatmodjo, 2014).
muda. Tingkat kematian akibat COVID-19 Pengetahuan memiliki hubungan yang
atau case fatality rate (CFR) pada usia 50–69 erat dalam mempengaruhi perilaku kesehatan
tahun adalah sekitar 0,31–1%. Sementara pada seseorang. Pengetahuan merupakan landasan
usia 70–79 tahun, tingkat kematian naik penting dalam seseorang melakukan suatu
menjadi 2,95%, dan pada usia 80-89 tahun, perilaku terutama perilaku kesehatan.
tingkat kematiannya bisa mencapai 4,47%. Pengetahuan yang baik akan meningkatkan
Tingkat kematian (fatality rate) di Indonesia kesadaran dan motivasi seseorang dalam
berperilaku terutama dalam melakukan

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
perilaku pencegahan penularan Covid-19. Jenis penelitan ini adalah penelitian
Sebaliknya pengetahuan yang kurangakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
menyebabkan seseorang memiliki perilaku Populasi dalam penelitian ini adalah wanita hamil
yang kurang baik. Pengetahuan secaras pesifik dengan usia kehamilan trimester III pada bulan Mei
2020 di wilayah kerja Puskesmas Trimulyo
dapat mempengaruhi penerapan perilaku
Kabupaten Pesawaran sebanyak 80 ibu hamil
seseorang atas apa yang diketahui dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
(Notoatmodjo, 2014). Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian
Sejalan dengan penelitian yang ini adalah Accidental sampling.
dilakukan oleh Kustantya & Anwar (2013)
yang meneliti hubungan tingkat pengetahuan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat Hasil Penelitian
(PHBS) pada Lansia. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan Karaktersirik Responden
antaratingkat pengetahuan dengan perilaku
a. Usia
hidup bersih dan sehat pada lansia dengan nilai
p-value 0,044. Penelitian lain dilakukan oleh
Manurung (2018) yang meneliti hubungan Variabel Mean Median Min Max
pengetahuan dengan pencegahan hipertensi di Usia 63.73 63.00 61 69
Desa Gotting Sidodadi Kabupaten Asahan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-
hubungan yang signifikan antara pengetahuan rata usia responden adalah 63.73 Tahun, usai
lansia dengan pencegahan hipertensi di Desa termuda responden adalah 61 Tahun dan usia
Gotting Sidodadi dengan nilai p-value 0,001. tertua responden adalah 69 tahun.
Survey pendahuluan yang telah
b. Jenis Kelamin
dilakukan peneliti pada Bulan November 2020
diketahui bahwa angka positif Covid-19 di
Kabupaten Tanggamus sebanyak 147 dengan Jenis Kelamin Jumlah (%)
angka positif di wilayah kerja Puskesmas Perempuan 35 47.9
sebanyak 1 kejadian. Hasil survey Laki-laki 38 52.1
pendahulaun juga diketahui bahwa Pekon Total 73 100
Tegineneng diketahui bahwa merupakan
pekon dengan jumlah lansia paling tinggi di Analisa data diketahui bahwa sebagian
Wilayah Kerja Puskesmas Antar Brak dengan besar responden berjenis kelamian laki-laki
jumlah sebanyak 73 lansia. Hasil wawancara yaitu sebanyak 38 responden (52.1%)..
yang dilakukan dengan 10 lansia di Pekon
c. Pendidikan
Tegineneng diketahui bahwa 8 dari 10 lansia
tidak memahami upaya yang harus dilakukan
untuk memutus rantai penularan Covid-19 Pendidikan Jumlah (%)
seperti Hindari menyentuh wajah, terutama SD 67 91.8
hidung, mulut, dan mata, bersihkan permukaan SMP 1 1.4
benda yang disentuh banyak orang, SMA 3 4.1
minimalisir kontak fisik dengan sesama, Perguruan Tinggi 2 2.7
menjaga jarak 1-3 meter dengan orang yang Total 73 100
sakit dan menggunakan masker.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Analisa data menunjukan bahwa sebagian
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian besar responden berpendidikan dasar SD
dengan judul “Hubungan Tingkat pengetahuan sebanyak 67 responden (91.8%).
dengan perilaku pencegahan penularan Covid
d. Pekerjaan
19 pada lansia di Pekon Tegineneng Wilayah
Kerja Puskesmas Antar Brak Kecamatan
Limau Tanggamus Tahun 2020”. Pekerjaan Jumlah (%)
Tidak Bekerja 28 38.4
IRT 15 20.5
Metode Penelitian Petani 22 30.1
Nelayan 6 8.2

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
Wiraswasta 2 2.7 Hasil analisa data menunjukan bahwa
Total 73 100 responden dengan pengetahuan kurang yang
melakukan perilaku pencegahan covid-19 kurang
Analisa data menunjukan bahwa diketahui baik sebanyak 10 responden (95.2%) dan
bahwa sebagian besar responden merupakan responden dengan pengetahuan baik yang
lansia yang tidak bekerja yaitu sebanyak 28 melakukan perilaku pencegahan covid-19 dengan
responden (38.4%). baik sebanyak 16 responden (30.8%).
Hasil uji statistik menggunakan uji chi square
diketahui bahwa nilai p-value sebesar 0,017<0,05
Analisa Univariat (p-value<0,05), hasil analisa data juga diketahui
bahwa nilai OR sebesar 8.889.
a. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan Jumlah (%) Pembahasan


Kurang 21 28.8
Baik 52 71.2 Univariat
Jumlah 73 100
a. Pengetahuan
Analisa univariat pada variabel tingkat
Hasil analisa univariat menunjukan bahwa
pengetahuan diketahui bahwa responden yang
sebagian besar responden memiliki pengetahuan
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 21
yang baik tentang Covid-19 sebanyak 52
responden (28,8%) dan responden dengan
responden (71.2%).
tingkat pengetahuan baik sebanyak 52
responden (71.2%).
b. Perilaku Pencegahan Covid-19
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Perilaku Jumlah (%)
Mujiburrahman, Riyadi & Ningsih (2020)
Pencegahan
yang meneliti hubungan pengetahuan dengan
Kurang Baik 56 76.7 Peningkatan Perilaku Pencegahan Covid-19 di
Baik 17 23.2 Masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan
Jumlah 73 100 bahwa sebagian besar respondne memiliki
pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 86
Analisa univariat menunjukan bahwa responden (82.7%).
sebagian besar responden melakukan Pengetahuan yang dimiliki seseorang
pencegahan covid-19 dengan kategori kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
baik yaitu sebanyak 56 responden (76.7%). satunya adalah pemberian informasi melalui
edukasi kesehatan. Edukasi yang diberikan
Analisa Bivariat baik oleh petugas kesehatan maupun melalui
media dapat meningkatkan pengetahuan yang
Hubungan tingkat pengetahuan dengan dimiliki seseorang. Berkembangnya teknologi
perilaku pencegahan penularan Covid 19 akan menyediakan bermacam-macam media
pada lansia. massa yang dapat memengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai
Perilaku Pencegahan sarana
Tingkat Covid-19 P
Total
Pengetahuan Kurang Baik Baik Value
N % N % N %
Kurang 20 95.2 1 4.8 21 100
Baik 36 69.2 16 30.8 52 100 0,004
Total 56 76.7 17 23.3 73 100
komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayaan orang
(Budiman & Rianto, 2013).

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
erat dengan faktot pendidikan serta usia
responden. Responden dengan pendidikan
rendah akan menyebabkan seseorang
mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan
informasi yang diterima. Responden dengan
pendidikan rendah beresiko memiliki
kesadaran yang rendah dalam menerapkan
perilaku kesehatan sehingga cenderung
Menurut pendapat peneliti pemberian memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik.
edukasi kesehatan oleh petugas kesehatan
dapat secara efektif mempengaruhi
pengetahuan yang dimiliki oleh responden Analisa bivariat
penelitian yaitu lansia. Edukasi kesehatan yang
diberikan tentang Covid-19 yang diberikan Hubungan tingkat pengetahuan dengan
secara terstruktur serta terus menerus melalui perilaku pencegahan penularan Covid 19 pada
berbagai media dapat meningkatan lansia 
pengetahuan responden. Penggunaan berbagai
media sebagai sarana edukasi seperti televisi Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa
dapat mempermudah masyarakat menerima terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan
informasi terutama pada lansia, sehingga perilaku pencegahan penularan Covid 19 pada
meskipun sebagain besar responden memiliki lansia di Pekon Tegineneng Wilayah Kerja
pendidikan yang relatif rendah pengetahuan Puskesmas Antar Brak Kecamatan Limau
responden tentang covid-19 sebagian besar Tanggamus Tahun 2021 dengan p-value 0,017 dan
dalam kategori baik. nilai OR sebesar 8.889 yang berarti responden
dengan pengetahuan kurang beresiko melakukan
perilaku pencegahan penularan kurang baik 8.889
b. Perilaku Pencegahan Covid-19 lebih besari dibandingkan dengan responden yang
Hasil analisa univariat variabel perilaku memiliki pengetahuan baik.
pencegahan covid-19 diketahui bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
responden yang melakukan perilaku yang dilakukan oleh Mujiburrahman, Riyadi &
pencegahan dengan kategori kurang baik Ningsih (2020) yang meneliti hubungan
sebanyak 56 responden (76.7%) dan responden pengetahuan dengan Peningkatan Perilaku
dengan perilaku pencegahan baik sebanyak 17 Pencegahan Covid-19 di Masyarakat. Hasil
responden (23.2%). penelitian ini menunjukan bahwa terdapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hubungan yang signifikan antara pengetahuan
penelitian yang dilakukan oleh Manurung responden dengan perilaku pencegahan COVID-19
(2018) yang meneliti Hubungan Pengetahuan di masyarakat dengan p-value 0,001. Penelitian lain
perilaku lansia. Hasil penelitian ini dilakukan oleh Kustantya & Anwar (2013) yang
menunjukan bahwa sebagian besar responden meneliti Hubungan tingkat pengetahuan dengan
memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Pada
sebanyak 14 responden (45.1%). Lansia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Perilaku kesehatan seseorang dapat terdapat hubungan antaratingkat pengetahuan
dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia
adalah pendidikan. Pendidikan dapat dengan nilai p-value 0,044.
mempengaruhi proses belajar sesroang, makin Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor
tinggi pendidikan seeorang makin mudah Predisposisi yang terwujud dengan Pengetahuan
orang tersebut untuk menerima informasi. manusia yang diperoleh melalui mata dan telinga,
Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak proses melihat, mendengarkan, merasakan dan
berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan berfikir yang menjadi dasar manusia bersikap dan
seseorang tentang sesuatu obyek juga bertindak. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya didasari oleh pengetahuan. Perilaku ibu dalam
akan menentukan sikap seseorang terhadap melakukan hubungan seksual selama kehamilan
obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dipengaruhi pengetahuan yang dimiliki responden,
dari obyek yang diketahui, akan khususnya pengetahuan tentang kehamilan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap (Notoatmodjo, 2014).
obyek tersebut (Notoatmodjo, 2014). Perilaku ini dipengaruhi oleh pengetahuan
Menurut pendapat peneliti perilaku lansia secara spesifik dalam penerapannya. Kesadaran
dalam melakukan perilaku pencegahan akan kebutuhan mendapatkan pengetahuan dan
penularan covid-19 dipengaruhi atau berkaitan

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
kemampuan untuk mencari pengetahuan akan lansia di Pekon Tegineneng Wilayah Kerja
mempengaruhi tindakan yang diambil oleh seorang Puskesmas Antar Brak Kecamatan Limau
individu. Pengetahuan yang baik akan mendorong, Tanggamus Tahun 2021 dengan p-value 0,017
mempengaruhi, serta menjadi landasan seseorang dan OR 8.889.
dalam melaksanakan suatu perilaku kesehaan.
Seseorang yang melaksanakan tindakan harus
mempunyai “sensory knowledge” tentang situasi Saran
tertentu sehingga mengacu pada pengetahuan
tersebut maka seseorang dapat mengambil, 1. Bagi Responden
keputusan untuk melakukan suatu tindakan Bagi responden masyarakat terutama
(Nursalam, 2014). lansia untuk menerapkan protokol kesehatan
Menurut pendapat peneliti tingkat dalam melakukan pencegahan penularan
pengetahuan responden memiliki hubungan yang Covid-19 meliputi menggunakan masker saat
sangar erat dalam mempengaruhi perilaku lansia berada di luar rumah, mencuci tangan dengan
dalam melakukan perilaku pencegahan covid-19. sabun atau hand sanitizer secara sering,
Responden yang memiliki tingkat pengetahuan menghindari kerumunan dan menjaga jarak
yang baik tentang covid-19 meliputi dampak dan ataupun physical distancing.
penularan akan memiliki motivasi lebih baik dalam 2. Bagi Puskesmas Antar Brak Tanggamus
melakukan perilaku pencegahan penularan. Bagi petugas kesehatan di UPT Puskesmas
Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang Antar Brak Tanggamus untuk dapat
maka semakin mudah untuk menentukan apa yang memberikan pendidikan kesehatan tentang
harus dipilih dan apa yang harus lakukan. Covid-19 secara berkala kepada masyarakat
Peneliti berpendapat bahwa perilaku terutama kepada lansia sebagai kelompok
pencegahan Covid-19 responden yang kurang baik beresiko tinggi terhadap Covid-19 dengan
meskipun sebagian besar responden memiliki melakukan demontrasi tentang pencegahan
pengetahuan yang baik disebabkan karena penularan Covid-19 seperti cara mencuci
kejenuhan akibat penerapan protokol dan tangan serta cara menggunakan masker yang
rendahnya angka kejadian di Pekon Tegineneng benar.
sebagai lokasi penelitian. Periode pandemic yang 3. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu
panjang menyebabkan masyarakat terutama lansia Bagi Universitas Aisyah Pringsewu untuk
merasa jenuh dan enggan untuk menerapkan dapat berperan dalam melakukan pendidikan
protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meskipun kesehatan tentang Covid-19 kepada
sebagian besar responden memiliki pengetahuan masyarakat melalui media yang mudah diakses
yang baik. seperti media elektronik, sebagai langkah
Kekurangan dalam penelitian ini adalah penting dalam memberikan informasi kepada
responden yang telah berusia lanjut yang beresiko masyarakat
memiliki keterbatasan dalam melakukan pengisian 4. Bagi peneliti selanjutnya
instrument penelitian. Usia lanjut serta pendidikan Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat
sebagian besar responden yang berpendidikan dasar mengembangkan penelitian tentang faktor
menjadi hambatan bagi peneliti, yang juga yang dapat meningkatkan pengetahuan
menuntut penelitian untuk menggunakan instrumen masyarakat terutama lansia tentang Cocid-19.
yang sesuai dengan kemampuan bahasa responden Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan
dan menuntut peneliti untuk melakukan dapat mengembangkan penelitian dengan
pendampingan untuk mencegah responden mengisi menggunakan faktor lain yang dapat
kuesioner secara acak. meningkatkan kesadaran lansia dalam
Kelebihan dalam penelitian ini adalah lansia melaksanakan perilaku pencegahan penularan
yang kooperatif dan antusian ketika dijadikan Covid-19.
responden penelitian sehingga penelitian dapat
dilaksanakan dengan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Budiman & Riyanto A. (2013). Kapita Selekta
1. Responden dengan tingkat pengetahuan baik Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap. Dalam
tentang Covid-19 sebanyak 52 responden Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba
(71.2%). Medika.
2. Responden yag melakukan pencegahan covid-
19 dengan kategori kurang baik sebanyak 56 Hastono, P. S. (2017). Statistik Kesehatan. Jakarta :
responden (76.7%). PT. Raja Grafindo Persada.
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan
perilaku pencegahan penularan Covid 19 pada

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu
Friedman, M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi
keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa
ke-5. Jakarta : EGC. Volume 8 No 3, Agustus 2020, Hal 485 –
490.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2013). Pusat
Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Yuliandari, D. W. & Herya, N. U. I. (2016).
Utama. Pengaruh pengetahuan dan sosial
ekonomi keluarga terhadap penerapan
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan Dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 tatanan rumah tangga di Wilayah Kerja
(Covid-19). Puskesmas X Kota Kediri

Kustantya, N. & Anwar, M. S. (2013). Hubungan


tingkat pengetahuan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) Pada
Lansia.

Manurung, N. (2018). Hubungan pengetahuan dan


sikap lansia dengan pencegahan
hipertensi di Desa Gotting Sidodadi
Kabupaten Asahan.

Maryam, R. Siti, dkk. (2012). Ilmu Kesehatan


Gerontik..Jakarta ; Salemba
Moudy, J. & Syakurah, R. A. (2020). Pengetahuan
terkait Usaha Pencegahan Coronavirus
Disease (COVID-19) di Indonesia. Higeia
Journal Of Public Health Research And
Development.

Mujiburrahman, Riyadi, M. E. & Ningsih, M. U.


(2020). Pengetahuan Berhubungan
dengan Peningkatan Perilaku Pencegahan
Covid-19 di Masyarakat. Jurnal
Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing
Journal).

Notoatmodjo S. (2014). Promosi Kesehatan dan


Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan


aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Jakarta : Salemba Medika

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed.
Methods). Bandung : Alfabeta.

WHO. (2020). Penyakit Coronavirus 2019


(COVID-19). Ikhtisar Kegiatan-2.

WHO. (2021). Prevalensi Covid-19 Terbaru.

Yanti, N. P. E. D., Nugraha, I. M. D. P., Wisnawa,


G. A. Agustina, N. P. D & Diantari, N. P.
A. (2020). Gambaran Pengetahuan
Masyarakat Tentang Covid-19 Dan

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai