S DENGAN
APPENDIKSITIS AKUT DI RUANG BOUGENVIL RSUD
CHASBULLAH ABDUL MAJID
Disusun oleh :
Dwi Pangestuti Kusuma Wardani
(0432950922010)
JURUSAN KEPRERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
TAHUN 2022/2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada hari Senin tanggal 12 Desember 2022 pukul 16.00 WIB. Klien masuk Hari
Minggu tanggal 11 Desember 2022 jam 15.45 WIB di Gedung D Ruang Bougenvil kelas III
Kamar No. 502 dengan Diagnosa Medis Appendiksitis Akut.
1. Identitas Akut
Klien bernama Ny. S dengan jenis kelamin perempuan, saat ini klien berusia 51 tahun
dan sudah menikah. Klien beragama Islam, dengan suku bangsa Jawa. Pendidikan terakhir
klien SLTA, dengan Bahasa sehari-hari klien yaitu menggunakan Bahasa Indonesia saat ini
klien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Klien bertempat tinggi di Perumahan Jatisari, klien
mengatakan biaya selama perawatan adalah bersumber dari BPJS PBI sedangkan sumber
informasi dari klien dan anak.
2. Resume
Ny. S berumur 51 tahun, datang ke IGD RSUD CAM pada tanggal 11 Desember 2022
dengan keluhan utama nyeri pada perut kanan bawah Dokter mendiagnosakan klien dengan
Appendiksitis. Pada tanggal 11 Desember 2022 dipindahkan ke ruang inap Bougenvile
Gedung D lantai 4 kamar 502, setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. M awal masuk ke
ruang perawatan yaitu, klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri mendadak dan
menyebar, klien mengatakan mual,klien mengatakan nyeri pada perut bagian sebelah kanan,
klien mengatakan pusing, klien mengatakan badannya terasa lemas, klien mengatakan
mempunyai riwayat hipertensi, klien mengatakan skala nyeri 7, klien terlihat pucat,
konjungtiva klien anemis. Tanda- tanda vital klien TD 180/90 mmHg, nadi 84 x/menit,
pernapasan 20 x/menit, suhu 37,7 °C , BB klien saat ini 71 kg, klien terpasang infus NaCL
500 cc dengan 20 tetes/ menit.
Dari data di atas masalah keperawatan yang muncul adalah :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tindakan keperawatan yang sudah di lakukan secara mandiri atau kolaborasi adalah
menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam, mengkaji tanda-tanda vital,
menimbang berat badan, Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik yaitu
ketorolac 3x30 mg, candisantron 1x10 mg, metronidazole 3x100 mg.
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama: nyeri perut kanan bagian bawah dan menyebar, nyeri seperti ditusuk-
tusuk. Sementara faktor pencetus yaitu saat bekerja dan beraktifitas dengan timbulnya
mendadak. Lamanya keluhan sudah sekitar 3 minggu yang lalu, dan upaya klien untuk
mengatasi dengan pergi berobat ke Rumah Sakit.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mempunyai riwayat penyakit sebelumnya yaitu hipertensi. Klien tidak
mempunyai riwayat alergi, selain itu juga klien mempunyai riwayat pemakaian obat
yaitu obat jantung.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal. Ayahnya meninggal karena
faktor usia, dan sakit yang sudah lama dirasakan yaitu maag. Sementara ibunya
meninggal karena serangan jantung. Klien juga mengatakan ibunnya mempunyai
riwayat hipertensi. Klien mengatakan dalam keluarganya mempunyai lima saudara,
dan klien adalah anak pertama. Sementara anak kedua berumur 49 tahun, anak ketiga
sudah meninggal karena sakit. Saudara yang keempat laki-laki berumur 44 tahun, dan
yang kelima perempuan berumur 42 tahun. Klien mengatakan mempunyai satu anak
laki-laki. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor
resiko tidak ada, namun klien mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi 2006.
d. Riwayat psikososial dan spiritual
Klien mengatakan orang terdekat dengan klien saat ini adalah suami klien. Saat ini,
pola komunikasi dalam keluarga berjalin baik, dengan pembuat keputusan dalam
keluarga adalah suami klien. Klien mengatakan tidak aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan. Namun dampak dari penyakit terhadap keluarga yaitu merasa cemas.
Sementara masalah yang mempengaruhi klien saat ini adalah kondisi kesehatan klien
mengakibatkan klien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Mekanisme
koping terhadap masalah yang digunakan adalah pemecahan masalah dengan cara
tidur dan cari pertolongan. Sementara persepsi klien terhadap penyakit saat ini klien
memikirkan tidak bekerja lagi, dengan harapan setelah mengalani pengobatan adalah
cepet sembuh, dan perubahan yang dirasakan setelah sakit adalah klien menjadi sadar
akan pentingnya kesehatan. Klien mengatakan tidak ada sistem nilai kepercayaan
yang bertentangan dengan kesehatan, dan aktivitas agama atau kepercayaan yang
dilakukan sholat dan berdoa. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan tidak
ada.
e. Pola kebiasaan sehari-hari di Rumah dan di Rumah Sakit
1) Pola nutrisi
Frekuensi makan dirumah 3x sehari, nafus makan baik, porsi makanan yang
dihabiskan 1 porsi makanan, makanan yang tidak disukai tidak ada, klien tidak ada
alergi makanan dan tidak ada makanan pantangan, klien tidak minum obat penambah
nafsu makan dan tidak menggunakan alat bantu makan. Selama dirumah sakit
frekuensi makan klien 3x sehari, nafsu makan kurang, porsi makan yang dihabiskan
1/3 porsi makan, makanan yang tidak disukai tidak ada, klien tidak ada alergi
makanan, dan tidak ada makanan pantangan, klien mendapatkan diet nasi
bubur/TKTP, klien tidak minum obat sebelum makan dank lien tidak menggunakan
alat bantu makan.
2) Pola eliminasi
(a) BAK
Pola eliminasi BAK sebelum klien masuk Rumah Sakit 6-7 kali sehari warna jernih,
tidak ada keluhan saat BAK, dan klien tidak menggunakan alat bantu BAK. Pola
eliminasi setelah masuk Rumah Sakit frekuensi BAK 6-7 kali sehari warna kuning
jernih, tidak ada keluhan saat BAK, dan tidak menggunakan alat bantu BAK (kateter,
dan lain-lain).
(b) BAB
Setelah eliminasi BAB klien sebelum masuk Rumah Sakit klien BAB 1-2 kali sehari,
dan selama di Rumah Sakit klien BAB 2 kali, klien mengeluh nyeri perut.
3) Pola personal hygiene
Kebiasaan klien sebelum masuk Rumah Sakit mandi 2 kali sehari waktunya pagi dan
malam hari menggunakan sabun mandi, oral hygiene 2 kali sehari pada waktu pagi
dan malam, klien mencuci rambut 3 kali dalam seminggu menggunakan shampoo.
Sedangakan selama di Rumah Sakit klien mandi 1 kali sehari waktunya sore hari
menggunakan sabun, oral hygiene 2 kali sehari pada pagi dan malam hari, klien
mencuci rambut 1 kali seminggu.
4) Pola istirahat dan tidur
Sebelum klien masuk Rumah Sakit klien tidur siang 2-3 jam sehari, lama tidur malam
adalah kurang lebih 8-9 jam, dan kebiasan sebelum tidur adalah nonton TV dan
membaca doa sebelum tidur. Sedangkan selama di Rumah Sakit, klien tidur siang
kurang lebih 2 jam, tidur malam 7-8 jam, dan kebiasan sebelum tidur adalah berdoa
sebelum tidur.
5) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum klien masuk Rumah Sakit kegiatan klien dalam sehari-hari adalah klien
bekerja sebagai ibu rumah tangga, klien juga berolah raga dengan jalan pagi dan
gerak-gerak badan, klien mengatakan mengeluh nyeri di daerah perut saat beraktifitas,
tetapi setelah di Rumah Sakit klien mengatakan mengalami sedikit kesulitan
beraktivitas karena nyeri pada perut kanan bawah dan pemasangan pada tangan
kanannya.
6) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan seperti klien tidak merokok, tidak
meminum-minuman keras dan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang/NAPZA.
4. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Berat badan sebelum sakit 73 kg, berat badan saat ini 71 kg, tinggi badan 156 cm,
keadaan umum sedang, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
b. Sistem penglihatan
Posis mata simestris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata nomal, konjungtiva
anemis, kornea normal, sklera ikterik, pupil isokor, tidak ada tanda-tanda radang,
klien tidak memakai kaca mata, tidak memakai lensa kontak, reaksi terhadap silau.
c. Sistem pendengaran
Daun telinga klien normal, tidak ada serumen, kondisi telinga tengah normal, tidak
ada cairan dari telinga, tidak ada perasaan penuh ditelinga, tidak ada tinnitus, fungsi
pendengaran normal, tidak ada gangguan keseimbangan, tidak memakai alat bantu
dengar.
d. Sistem warna
Tidak ada kelainan
e. Sistem pernapasan
Tidak ada sumbatan pada jalan nafas klien, pernapasan tidak sesak, tidak
menggunakan alat bantu nafas, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, frekuensi
nafas 20x/menit, irama nafas teratur, jenis pernafasan spontan, kedalaman dalam,
klien tidak mengalami batuk, tidak ada sputum, palpasi dada tidak ada kelainan,
perkusi dada tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler, tidak ada nyeri saat bernafas,
tidak memakai alat bantu nafas.
f. Sistem kardiovaskuler
Pada sirkulasi perifer nadi 80x/menit, irama teratur, denyutan kuat, tekanan darah
150/90 mmHg, tidak ada distensi vena jugalaris kiri maupun kanan, temperature kulit
hangat, warna kulit kemerahan, pengisian kapiler 2 detik, tidak terdapat edema.
Sementara pada sirkulasi jantung kecepatan denyut apical 102x/menit, irama teratur,
tidak ada kelainan jantung, dan tidak sakit dada.
g. Sistem hematologi
Gangguan hematologi klien pucat, tidak ada perdarahan
h. Sistem syaraf pusat
Tidak ada keluhan kepala pusing, tingkat kesadaran compos mentis, nilai Glasgow
coma scale (GCS) E: 4, M: 6, V; 5, tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakarnial, tidak ada gangguan system persyarafan. Reflek fisiologis normal, tidak
ada reflek patologis.
i. Sistem pencernaan
Keadaan mulut: terdapat caries, tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat
stomatitis, lidah tidak kotor, salifa normal, klien tidak muntah, klien mengatakan
nyeri diperut, lokasi nyeri di perut bagian kanan bawah dan nyerinya menyebar,
krakteristik nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7, bising usus 14x/ menit, tidak
ada diare, tidak ada konstipasi, hepar tidak teraba, abdomen teraba distensi dibagian
kanan.
j. Sistem endokrin
Saat di lakukan pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak
berbau keton.
k. Sistem urogenital
Balance cairan: intake 2300 cc/24 jam (BAK 6-7 kali/1200 cc, BAB 300 cc, IWL 830
cc/24 jam) sisa balance -30 cc. pola perkemihan tidak lampias, warna kuning jernih,
klien mengatakan sakit pinggang, skala nyeri 7.
l. Sistem integument
Tugor kulit baik dan elastis, temperature kulit hangat, warna kulit pucat, keadaan kulit
baik, kondisi kulit pemasangan infus baik tidak ada tanda-tanda infeksi, keadaan
rambut tekstur baik, rambut bersih.
m. Sistem muskuloskletal
Klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena pemasangan infus di tangan
sebelah kanan, tidak ada nyeri sendi maupun nyeri kulit, klien tidak mengalami
fraktur, tidak ada kelainan bentuk tulang sendi, tidak ada kelainan struktur tulang
belakang, keadaan tonus otot normal, dengan kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
n. Data penunjang
Pada tanggal 11 Desember 2022 didapatkan hasil laboratorium:
1. Hematologi: Hematologi: 10,8 g/dl (12,5-16,0), leukosit: 13,80 ribu u/l (4.000-
10,50 ribu), hematrokit: 31,7% (37,0-47,0), trombosit: 190.000 (182-369 ribu),
albumin 2,13 gr/dl (2,50-5,20), globulin 3,68 gr/dl (1,3-2,7). Kimia
klinik/eloktrolit: natrium: 139 mEq/l (135-147), kalium: 3,4 mEq (3,5-5,0),
klorida: 99 mEq (96-108), ureum: 28,0 mg/dl (16,6-48,5), kreatinin 1,51 mg/dl
(0,51-0,95).
2. Urine lengkap: warna: kuning (kuning jernih), berat jenis: 1,20 (1,002-1,035),
protein: +3 (negatif).
o. Pentalaksanaan
Therapy infus: Nacl 1500 cc/24 jam
Therapy injeksi:
Candisantron 1x10 mg
Metronidazole 3x100 mg
Ketorolac 3x30 mg
p. Diet yang didapat klien: TKTP
Data Fokus
1. Data Subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan bawah, nyeri menyebar ke
pinggang, klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, klien mengatakan skala nyeri 7,
klien mengatakan nyeri muncul mendadak dan menyebar, klien mengatakan mual, klien
mengatakan badan lemas, klien mengatakan dari semalam kurang nafsu makan, klien
mengatakan berat badan klien sebelum masuk 73 kg, klien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi sejak tahun 2006, klien mengatakan riwayat hipertensi dari ibu, klien
mengatakan tekanan darah saat masuk Rumah Sakit 180/70 mmHg, klien mengatakan
mempunyai riwayat minum obat jantung atau darah tinggi, klien mengatakan sering
control ke dokter mengenai penyakit hipertensi, klien mengatakan minum dan
menghabiskan 1800 cc sehari, klien mengatakan BAK 6-7 kali sehari, klien mengatakan
BAB dua kali sehari.
2. Data Objektif:
Kondisi umum klien sedang, wajah klien terlihat menahan rasa sakit saat dilakukan
palpasi pada perut bagian kanan bawah, nyeri tekan pada bagian kanan bawah, klien
terlihat pucat, klien terlihat gelisah, abdomen teraba adanya distensi, bising usus 14
kali/menit, klien terlihat lemas, makan pagi klien terlihat dihabiskan, tekanan darah klien
150/90 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37,5°C, denyut apical
102x/menit. Hasil Lab tanggal 11 Desember 2022, didapatkan hasil laboratorium:
hematologi: hemoglobin: 10,8 g/dl (12,5-16,0), leukosit: 13,80 ribu u/l (4.000-10,50 ribu),
hematrokit: 31,7% (37,0-47,0), trombosit: 190.000 (182-369 ribu), albumin 2,13 gr/dl
(2,50-5,0). Kimia klinik/elektrolit: natrium: 139 mEq/l (135-147), kalium: 3,4 mEq (3,5-
5,0), klorida: 99 mEq (96-108), ureum: 28,0 mg/dl (16,6-48,5), kreatinin 1,51 mg/dl
(0,51-0,95)
A. ANALISA DATA
Dengan
kriteria hasil : 3. Kaji tanda-tanda vital 3. Mengkaji tanda-tanda
Skala nyeri 1-4, klien, perhatikan adanya vital pada klien
ekspresi wajah takikardia, hipertensi
tenang, nyeri dan peningkatan
hilang, tanda- pernapasan
tanda vital
dalam batas 4. Dorong klien 4. Relaksasi dengan
normal terutama menggunakan teknik tarik nafas dalam
nadi relaksasi, misalnya tarik
dan suhu napas dalam.
(80x/menit,
suhu: 36,5- 5. Evaluasi rasa nyeri 5. Mengevaluasi rasa
37°C) (skala, karakteristik, nyeri
lokasi)
6. Analgetic bekerja
6. Kolaborasi pemberian
untuk mengatasi
obat analgesic, jika
dalam upaya
perlu
menurunkan
menurunkan nyeri
pada klien.
2. Resiko Tujuan : 1. Ajarkan diet yang di 1. Klien dapat menjaga
perubahan Setelah programkan pola makannya
nutrsi dilakukan
kurang dari Tindakan 2. Auskultasi bising usus, 2. Mengauskultasi
kebutuhan keperawatan catat adanya nyeri abdomen bising usus dan
tubuh selama 3x24 jam atau perut kembung, mual, mencatat adanya
berhubunga kepada Ny. M muntahan makanan yang nyeri abdomen atau
n dengan diharapkan belum dicerna perut kembung.
intake yang resiko perubahan
tidak nutrisi kurangc. 3. Identifikasi makanan yang 3. Mengidentifikasi
adekuat dari kebutuhan disukai atau dikehendaki makanan yang
tubuh tidak termasuk kebutuhan etnik disukai
terjadi atau kultural
Monitor tanda-tanda
14/12/2022 vital di dapatkan S : Klien mengatakan nyeri pada perut
TTV klien RR : kanan masih terasa, klien mengatakan
29x/menit, Suhu : skala nyeri 5, klien mengatakan belum
37,5℃, Nadi : tahu hasil pemeriksaan colon in loop
82x/menit, TD : O : Klien terlihat pucat, klien terlihat
140/90 mmHg menahan sakit, skala nyeri 5, Adanya
Kolaborasi pemberian nyeri tekan pada abdomen bagian
obat penurun rasa kanan bawah, hasil pemeriksaan colon
nyeri/analgesic in loop bahwa klien didiagnosa
Menganjurkan klien appendiksitis akut, klien sudah
melakukan Teknik diberikan terapi analgesic ketorolac
relaksasi Tarik nafas 3x30 mg.
dalam A : Tujuan tercapai sebagian,
Mengajarkan klien masalah nyeri belum teratasi
untuk mobilisasi P : Intervensi keperawatan
didelegasikan kepada perawat
ruangan pasien akan direncanakan
operasi
Menganjurkan klien
untuk makan sedikit
14/12/2022 tapi sering S : Klien mengatakan masih merasa
Kolaborasi pemberian mual, Klien mengatakan nafsu makan
obat anti mual dan berkurang.
muntah O : Klien terlihat pucat, klien terlihat
Menganjurkan klien lemas, klien terlihat tidak
untuk diit rendah mengahabiskan makanannya diatas
lemak meja, bising usus klien 12x/menit.
Menganjurkan klien Memantau hasil laboraturium. Hasil:
untuk tidak makan urine: berat jenis 1,020 (1,020-1,035),
dari makanan yang protein +3 (negatif), klien
dibeli diluar rs mendapatkan diet TKTP 1900 kal
Menganjurkan klien A : Tujuan belum tercapai, masalah
untuk minum air putih resiko perubahan nutrisi kurang
hangat. dari kebutuhan tubuh belum
teratasi
P : Intervensi keperawatan
didelegasikan kepada perawat
ruangan pasien akan direncanakan
operasi