TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Juni 2013 pada pukul 10.30 WIB klien
masuk RSMC pada tanggal 21 Juni 2013 pukul 11.55 diruang Pavilliun
Bougenvile dengan nomor register 31.67.60 dengan diagnosa medis Ileus
Paralitik
1. Identitas Klien
Klien berinisial Tn.G berumur 19 tahun, jenis kelamin laki-laki, tempat
tanggal lahir di Wonogiri, 05 Maret 1994, beragama Islam, suku bangsa
Jawa, bahasa yang digunakan bahasa Indonesai dan bahasa Jawa,
pendidikan SMK, Alamat Villa Dagota BSD Ciputat RT 001 RW 18
Tanggerang Selatan
2. Resume
Klien datang ke Rumah Sakit Marinir Cilandak melalui Poli Bedah pada
tanggal 21 Juni 2013 pukul 10.40 WIB dengan keluhan tidak bisa
BAB,tidak bisa flatus selama 3 hari, perut terasa kembung/begah, bila diisi
makanan perut terasa nyeri dan mual. Klien Riwayat Post Operasi pada
tanggal 16 Juni 2013 di Rumah Sakit Permata Pamulang dengan diagnosa
medis suspek ileus paralitik post operasi 5 hari, klien mendapatkan rujukan
dari dokter bedah Rumah Sakit Pamulang untuk dirawat di Rumah Sakit
Marinir Cilandak, selama di poli bedah klien mendapatkan tindakan
pemeriksaan TTV TD : 140/80 mmHg, nadi : 90x/menit,pernapasan :
21x/menit, suhu : 36˚C, pemeriksaan fisik kepala normo ceochal, mata CA-
24
25
3. Riwayat Keperawatan :
sempat pergi ke klinik dan diberi obat untuk penghilang nyeri tetapi
setelah obatnya habis klien kambuh lagi
KEL.IBU KEL.AYAH
50 51
19
th
Keterangan
: Perempuan
: Tinggal Serumah
: Klien
27
f. Pola kebiasaan
1) Pola Nutrisi
Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari,nafsu makan baik,porsi
makan habis 1 porsi. Makanan yang tidak disukai oleh klien yaittu
ikan tongkol, makanan yang membuat alergi yaitu ikan tongkol dan
tidak ada makanan yang dipantang oleh klien.
2) Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien buang air kecil 5 kali sehari, warna urine
kuning jernih tidak ada keluhan dan klien tidak menggunakan alat
bantu kateter. Sedangkan frekuensi buang air besar 1 kali sehari
warna kuning, konsistensi lembek dan tidak ada keluhan saat buang
air besar dan klien tidak menggunakan laksatif untuk buang air
besar.
Di rumah sakit frekuensi buang air kecil 6 kali sehari, warna cokelat
pekat, tidak ada keluhan saat buang air kecil dan klien tidak
menggunakan kateter. Sedangkan buang air besar klien mengatakan
belum bisa BAB pada hari ini dan klien sempat menggunakan obat
laxatif tapi tetap masih belum bisa BAB.
4. Pengkajian Fisik
b. Sistem Penglihatan
Hasil pengkajian dari sistem penglihatan adalah Kedua sisi mata
simetris,kelopak mata normal,tanpa gangguan ( dapat membuka dan
menutup secara sempurna ) pergerakan bola mata normal ritmik dengan
30
c. Sistem pendengaran
Daun telinga normal kanan dan kiri tampak simetris, karakteristik
serumen warna kuning,kondisi telinga tengah normal bentuk
membarane timpani sedikit cekung dan mengkilat,tidak terdapat cairan
yang keluar dari telinga,klien tidak merasa penuh di telinga,klien tidak
tinitus,fungsi pendengaran klien normal tidak mengalami gangguan
keseimbangan dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
d. Sistem Wicara
Tidak ada gangguan pada sistem wicara,klien dapat berbicara dengan
lancar dan mudah dimengerti.
e. Sistem Pernapasan
Jalan napas bersih, klien tidak mengeluh sesak,klien tidak
menggunakan otot bantu pernapasan,frekuensi pernapasan 20 kali
permenit dengan iram ateratur,jenis pernapasan klien spontan,napas
dalam,klien tidak batuk,tidak terdapat sputum,palpasi dada tidak ada
kelainan diklavikula,sternum,perkusi dada sonor dibagian kedua area
paru,suara napas vesikuler,klien tidak mengeluh nyeri saat
bernapas,klien tidak menggunakan alat bantu pernapasan
f. Sistem Kardiovaskuler
31
g. Sistem Hematologi
Klien tidak pucat,tidak terdapat perdarahan,konjungtiva merah muda
dan hasil laboratorium Hb 13,2gr/dl (N 13,5-18 gr/dl).
i. Sitem Pencernaan
Klien terpasang NGT tertutup,Gigi tidak terdapat caries,klien tidak
menggunakan gigi palsu,klien tidak terdapat stomatitis,lidah klien
terlihat kotor,membra mukosa klien kering,saliva normal,klien tidak
muntah,klien mengeluh masih sedikit mual, klien mengeluh nyeri di
daerah perut, skala nyeri 6,lokasi nyeri terdapat pada daerah perut
kanan dan kiri bawah,karakteristik nyeri setempat, Bising usus 5 kali
permenit,klien tidak diare,klien masih dipuasakan,klien belum bisa
BAB fltus sudah bisa,hepar tidak teraba,abdomen kembung,perkusi
abdomen timpani
j. Sistem Endokrin
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid pada klien,napas tidak berbau
keton,tidak terdapat luka ganggren
32
k. Sistem Urogenital
Klien tidak terdapat perubahan pola berkemih,warna urine cokelat
pekat,tidak ada distensi kandung kemih,klien tidak mengeluh sakit
pinggang. Balance cairan (intake-output) per 12 jam
Input ouput
m. Sistem Muskuloskeletal
Klien tidak mengalami kesulitan dalam pergerakan,klien tidak sakit
pada tulang sendi dan kulit,tidak ada fraktur tulang,tidak ada kelainan
bentuk tulang sendi,tidak ada kelainan struktur tulang
belakang,keadaan tonus otot baik,kekuatan otot normal.
33
5555 5555
5555 5555
5. Data Penunjang
Hasil Pemeriksaan laboratorium tanggal 23 juni 2013 GDS : 89 mg/dl (N:
<200mg/dl)
6. Penatalaksanaan Medis
IVFD : RL : D5% (2:2), injeksi obat bioxon 2x1 gram, metronidazol 3x500
gram,ranitidin 3x1 gram, ondancentron 3x1 gram,diit tidak ada karena
klien dipuasakan, NGT tertutup,antasis syrup,balance cairan per 12 jam
7. Data Fokus
a. Data subyektif
Klien mengatakan perut terasa kembung,klien mengatakan belum bisa
BAB selama 4 hari,klien mengatakan belum bisa flatus,klien
mengatakan mual, Klien mengatakan porsi makan tidak habis,klien
mengatakn terkadang terasa nyeri pada daerah perut nyeri seperti
diremas-remas,nyeri hilang timbul, skala nyeri 6, sebelum dipuasakan
klien mengatakan setiap kali makan perut terasa melilit,klien
mengatakan tidak terlalu banyak minum dalm satu hari hanya habis 3
gelas,klien mengatakan tidak tahu jelas tentang penyakitnya itu, apa itu
ileus paralitik,klien hanya mengetahui kalau dia dioperasi karena terjadi
34
b. Data Obyektif
Keadaan Mukosa bibir tampak kering,keadaan umum sedang kesadaran
composmetis,klien tampak lemas,perkusi abdomen
hipertimpani,palpasi abdomen kembung nyeri tekan pada
abdominal,bising usus 6 kali permenit,terdapat luka post operasi 5
hari,klien terpasang selang NGT tertutup,klien dipuasakan,klien tampak
cemas dan klien tampak gelisa dengan keadaan penyakitnya,perut klien
tampak kembung, BB sebelum sakit 54 kg BB sekarang 52 kg TB 165
cm,tampak bekas luka post operasi tertutup verban,luka post operasi
tampak kering tidak ada rembesan, dan masih ada jahitan klien sudah
terpasang selang infus 4 hari,ada darah dibagian selang infus,aliran
cairan infus lancar,kondisi pemasangan infus tampak kotor pada kassa
terdapat darah,tanda-tanda vital tekanan darah 110/80 MmHg,nadi
92x/menit,RR 20x/menit,suhu 36,7˚c,balance cairan : Intake (Cairan
IVFD RL 750cc,obat injeksi 236cc = 986cc) output (urine :450cc,drain
NGT 400cc,IWL 34cc = 884) intake – output (986-884 = -102 cc)
8. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Ds : Gangguan pola Penurunan peristaltik
a. Klien mengatakan eliminasi usus
perut terasa kembung
b. Klien mengatakan
belum bisa BAB
35
selama 4 hari
c. Klien mengatakan
belum bisa flatus
Do :
a. Klien tampak lemas
b. Perkusi abdomen
hipertimpani
c. Perut klien terlihat
kembung dan distensi
pada abdomen
d. Palpasi abdomen
kembung nyeri tekan
pada abdominal,
e. bising usus 6 kali
permenit
f. TTV : Tekanan darah
110/80 MmHg,nadi
92x/menit,frekuensi
napas 20x/menit,suhu
36˚C
terasa kembung
e. Klien mengatakan
porsi makan tidak
habis
Do :
a. Mukosa bibir tampak
kering
b. Klien tampak lemas
c. Klien terpasang NGT
tertutup
d. perkusi abdomen
hipertimpani,palpasi
abdomen kembung
nyeri tekan pada
abdominal,
e. bising usus 6 kali
permenit
f. klien dipuasakan pada
tanggal 24 juni 2013
siang
g. BB sebelum sakit 54
kg BB sekarang 52 kg
TB 165 cm
g. TTV : Tekanan darah
110/80 MmHg,nadi
92x/menit,frekuensi
napas 20x/menit,suhu
36˚C
penyebab dari
penyakitnya,
d. keluarga mengatakan
bagaimanan cara
untuk menjaga
mnakananya yang
diperbolehkan sama
yang tidak
diperbolehkan,
Do :
a. klien tampak cemas
dan gelisa tentang
penyakitnya
6 Ds : Risiko terjadinya Port de entry
a. klien mengatakan infeksi mikroorganisme
belum pernah diganti sekunder tindakan
verban infus selama infasive post
menjalani perawatan, operasi,pemasangan
b. tangan sedikit kram infus dan
c. klien mengatakan pemasangan NGT
belum dilakukan
perawatan luka
selama 2 hari ini
d. klien mengatakan
selang infus tidak
lancar
Do :
a. terdapat luka post
operasi 5 hari,
b. klien terpasang selang
NGT tertutup
c. tampak bekas luka
post operasi tertutup
40
verban,
d. luka post operasi
tampak kering tidak
ada rembesan, dan
masih ada jahitan
e. klien sudah terpasang
selang infus 4 hari,
f. ada darah dibagian
selang infus,
g. aliran cairan infus
lancar,
h. kondisi pemasangan
infus tampak kotor
pada kassa terdapat
darah
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas pada tanggal 24 Juni 2103 adalah
:
1. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan
reflek spasme otot sekunder akibat ileus
3. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Intake nutrisi yang tidak adekuat akibat malabsorbsi usus
4. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan Ketidakmampuan
absorpsi air oleh intestinal
5. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan Port de entry
mikroorganisme sekunder tindakan infasive post operasi,pemasangan infus
dan pemasangan NGT
6. Kurangya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang proses penyakit ileus paralitik
41
Data Obyektif
Klien tampak lemas,Perkusi abdomen hipertimpani,Perut klien terlihat
kembung dan distensi pada abdomen,Palpasi abdomen kembung nyeri
tekan pada abdominal,bising usus 6 kali permenit,TTV : Tekanan darah
110/80 MmHg,nadi 92x/menit,frekuensi napas 20x/menit,suhu 36˚C
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 Jam, diharapakan
gangguan pola eliminasi kontipasi teratasi di tandai dengan :
Kriteria hasil :
Pola BAB kembali normal,fungsi usus kembali normal,klien sudah bisa
flatus, perut tidak tersa kembung atau begah,nyeri tekan pada abdomen
berkurang,skala nyeri berkurang menjadi 0-2, TTV dalam batas
normal,bising usus terdengar normal kembali frekuensi 5-25 kali permenit
Rencana Tindakan :
a. Kaji dan catat frekuensi, warna dan konsistensi feces
Rasional : Untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan yang terjadi
pada eliminasi fekal.
b. Auskultasi bising usus
Rasional : Untuk mengetahui normal atau tidaknya pergerakan usus.
c. Anjurkan klien untuk minum banyak
42
Pelaksanaan Keperawatan :
Pukul 05.00 WIB Observasi TTV dengan hasil tekanan darah 110/80
MmHg, nadi 85 kali permenit,frekuensi pernapasn 20 kali permenit,suhu
36,3˚C. Pukul 07.00 WIB Observasi bising usus dengan hasil bising usus
terdengar lemah 7 kali permenit,Pukul 07.45 WIB observasi dan evaluasi
frekuensi flatus klien dan BAB dengan hasil klien sudah bisa flatus. Pukul
09.00 WIB observasi tanda-tanda vital dengan hasil tekanan darah 120/80
43
Pukul 07.00 WIB Observasi keadaan umum. Pukul 08.00 WIB observasi
frekuensi flatus klien dan frekuensi BAB dengan hasil klien mengatakan
sudah bisa flatus >4 kali, BAB 1 kali. Pukul 9.30 Observasi tanda-tanda
vital dengan hasil 120/80 MmHg, nadi 81 kali permenit, frekuensi napas 18
kali permenit,suhu 36˚C. Pukul 10.00 observasi kembung klien dengan
hasil klien mengatakn kembungnya sudah sedikit berkurang. Pukul 11.20
WIB Observasi bising usus dengan hasil bising usus klien 10x/menit
Evaluasi Keperawatan
O : perut masih terlihat kembung dan distensi pada bagi kiri perut, bising
usus terdengar lemah, abdomen nyeri pada saat ditekan
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 Jam, diharapakan
gangguan rasa nyaman nyeri teratasi di tandai dengan
Kriteria Hasil
Nyeri hilang atau berkurang,klien tampak rileks,mampu bertistirahat,skala
nyeri berkurang 0-2,tidak ada nyeri tekan
Rencana tindakan
a. Kaji tingkat nyeri dan karakteristik nyeri,lokasi,durasi dan skala nyeri
Rasional : untuk mengetahui seberapa berat rasa nyeri yang dirasakan
dan megetahui pemberian terapi berikutnya
b. Atur posisi klien senyaman mungkin
Rasional : untuk mengurangi rasa nyaman nyeri dan memberikan
kenayaman
c. Pantau tanda-tanda vital
Rasional : untuk mengetahui nilai abnormal klien
d. Ajarkan tekhnik relaksasi napas dalam
Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian obat analgesik
Rasional : untuk mengurangi rasa nyaman nyeri
46
Pelaksanaan Keperawatan
Tanggal 24 Juni 2013
Pukul 09.00 WIB Observasi tanda-tanda vital dengan hasil : tekanan darah
: 110/80 MmHg, nadi 92x/menit,frekuensi pernapasan 20/menit, suhu 36˚C
. Pukul 9.20 WIB mengkaji karakteristik nyeri,lokasi dan durasi dengan
hasil : klien mengatakan nyeri hilang timbul,nyeri dibagian perut seperti
diremas-remas,skala nyeri 6. Pukul 10.00 WIB memberikan klien posisi
yang nyaman. Pukul 11.30 WIB mengajarkan klien cara distraksi relaksasi
napas dalam dengan hasil klien melakukan yang diajarkan perawat. Pukul
15.20 WIB mengoberevasi tanda-tanda vital denan hasil 120/80 MmHg,
nadi 70 kali permenit, frekuensi pernapasan 21 kali permenit,suhu 36˚C,
Evaluasi Keperawatan
Tanggal 25 Juni 2013 pukul 07.00 wib
S : klien mengatakan perut terasa nyeri, klien mengatakan saat diberi obat
terasa nyeri
47
Evaluasi Keperawatan
Tanggal 26 Juni 2013 pukul 07.00 wib
Evaluasi Keperawatan
Tanggal 26 Juni 2013 pukul 14.00 wib
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 Jam, diharapakan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi di tandai dengan :
Kriteria Hasil
Mual,muntah berkurang,nafsu makan bertambah,perut tidak terasa sakit
lagi, bising usus normal dengan frekuensi 5-25 kali/menit,terjadi penurunan
gejala kembung dan distensi abdomen, berat badan kembali normal,klien
bisa flatus kembali
Rencana Tindakan
a. Kaji keluhan mual,sakit menelan dan adanya muntah
Rasional : untuk menilai keluhan yang ada/dapat mengganggu
pemenuhan kebutuhaan nutrisi
b. Evaluasi secara berkala kondisi bising usus
Rasional : sebagai data dasar untuk tekhnik pemberian nutrisi
c. Kaji output pada cairan lambung / Gastro Cooling
Rasional :
49
Pelaksanaan Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Tanggal 25 Juni 2013 Pukul 07.00 wib
S : klien megatakan pagi ini sudah flatus > 4 kali,tapi masih
belum bisa BAB, klien mengatakan mualnya berkurang,klien
mengatakan perut masih terasa nyeri
O : klien sudah tidak mual,klien sudah bisa flatus,klien masih
dipuasakan, BB 52 kg,LP 70 cm
A : Tujuan tercapai sebagian masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan :
a. Observasi TTV
b. Observasi kembung
c. Timbang BB
d. Evaluasi bising usus
e. Berikan nutrisi parenteral
f. Pemberian obat antiemetik Ranitidin 2x1 gram/iv,ondancentron
3x1 gram/d, alinamin-f 3x1 gram/iv
S :klien megatakan pagi ini sudah flatus > 4 kali,sudah bisa BAB
1 Kali konsistensi padat,keras, warna hitam, klien mengatakan
nyeri perut berkurang, kembung masih sedikit
S :klien megatakan pagi ini sudah flatus > 4 kali,sudah bisa BAB
1 Kali konsistensi padat,keras, warna hitam, klien mengatakan
nyeri perut berkurang, sudah tidak kembung lagi
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 Jam, diharapakan
Risiko keurangan volume cairan teratasi di tandai dengan :
53
Kriteria Hasil
Membrane mukosa lembab,turgor kulit normal,TTV dalam batas
normal,urine >600cc/hari, hasil Lab normal,CRT <3 detik,rasa haus
berkurang
Rencana Tindakan
a. Monitoring status cairan (turgor kulit,membrane mukosa,urine, intake-
output )
Rasional :untuk mengetahui jumlah dan tipe pergantian cairan
b. Kaji daerah pemasangan infus
Rasional : untuk mengethaui kelncaran cairan yang masuk dalam tubuh
c. Hitung intake dan output
Rasional : untuk mengetahui balance cairan klien
d. Kaji warna kulit,suhu,sianosis nadi perifer
Rasional : untuk mengetahui adanya peningkatan tahanan perifer
e. Kolaborasi pemberian cairan intravena RL : D5%(2:2)
Rasional : untuk pemberian cairan secara cepat dan mudah
Pelaksanaan Keperawatan
Tanggal 24 juni 2013
Pukul 10.00 WIB mengganti cairan infus RL I kolf(30tpm) dengan
hasil cairan infus sudah diganti RL 1 kolf 30tpm. Pukul 14.00 WIB
menghitung balance cairan /12 jam dengan hasil intake (RL: 750cc,
obat : 236cc = 986cc) ouput : (urine : 450cc,drain NGT 100cc, IWL
34cc = 884 cc) intake-output (986- 884 = -102 cc). Pukul 16.20 WIB
menganti cairan infus D5% I Kolf (30tpm) dengan hasil cairan infus
sudah terpasang dengan D5% I kolf (30tpm). Pukul 16.00 WIB tanda-
tanda vital dengan hasil 110/80 MmHg, nadi 86 kali permenit,frekuensi
pernapasan 20 kali permenit,suhu 36˚C.
kolf (30 tpm). Pukul 10.00 WIB observasi tanda-tanda vital dengan
hasil tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 80 kali permenit,frekuensi
napas 19 kali permenit,suhu 36˚C. Pukul 11.00 WIB observasi
keadaan status cairan turgor kulit,membran mukosa klien. Pukul 15.00
WIB WIB mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil 110/80
MmHg, nadi 86 kali permenit,frekuensi pernapasan 20 kali
permenit,suhu 36˚C. pukul 21.00 WIB menghitung balance cairan :
intake 1129 cc, output 650 cc, IWL 42 cc balance 1129-692= +437 cc
Data Subyektif
klien mengatakan belum pernah diganti verban infus selama menjalani
perawatan,tangan sedikit kram,klien mengatakan belum dilakukan
perawatan luka selama 2 hari ini ,klien mengatakan selang infus tidak
lancar
Data Obyektif
terdapat luka post operasi 5 hari,klien terpasang selang NGT
tertutup,tampak bekas luka post operasi tertutup
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 Jam, diharapakan
Risiko infeksi teratasi di tandai dengan
Kriteria Hasil
56
Rencana Tindakan
a. Kaji tanda-tanda infeksi seperti dolor,kolor,rubor,tumor,fungsiolesa
Rasional : untuk mengetahui kondisi daerah luka
b. Observasi daerah luka insisi
Rasional : untuk melihat apakah luka terdapat tanda-tanda infeksi
c. Observasi kelancaran selang infus
Rasional :
d. Observasi tanda-tanda vital terutama suhu
Rasional : untuk mengetahui keabnormalan nilai klien
e. Lakukan perawatan luka,perawatan infus dan perawatan selang NGT
Rasional ; untuk mencehag terjadinya infeksi
f. Kolaborasi pemberian obat antibiotik bioxon 2x1 gram dan
metronidazole 3x500mg
Rasional : untuk mencegah terjadinya infeksi lebih meluas
Pelaksanaan Keperawatan
Tanggal 24 juni 2013
Pukul 09.00 WIB mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil :
tekanan darah : 110/80 MmHg, nadi 92x/menit,frekuensi pernapasan
20/menit, suhu 36˚C. Pukul 10.10 WIB mengkaji tanda-tanda infeksi
pada area infasive dengan hasil : klien tampak bekas post op, luka
tertutup verban,tidak ada rembesan, daerah pemasangan infus tidak
terjadi flebitis, klien terpasang infus sudah 4 hari dan belum diganti
balutan Pukul 13.00 WIB observasi luka post operasi laparatomi
dengan hasil luka tampak kering,masih ada jahitan, tidak ada rembesan
klien mengatakn sudah 2 hari belum diganti balutan. Pukul 16.00 wib
memberikan injeksi obat antibiotik bioxon 25mg/iv dan metronidazol
25 mg /iv/bolus dengan hasil obat berhasil masuk /iv .
57
Evaluasi keperawatan
Tanggal 25 Juni 2013 pukul 07.00 WIB
S : Klien mengatakan balutan luka post operasi belum di ganti
selama 2 hari , klien mengatakan balutan kassa yang di infus
ingin diganti
O : tampak luka post operasi, terlihat kassa di daerah infus kotor
terdapat darah
58
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24 Jam, diharapakan
kurang pengetahuan dapat terpenuhi di tandai dengan :
Kriteia Hasil
Kecemasan berkurang,pengetahuan tentang penyakit bertambah
Rencana Tindakan
a. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang ileus paralitik dan
kecemasan klien
Rasioanal ; untuk mengetahui tingkat kecemasan klien dan keluarga
terhadap penyakit
b. Bina hubungan saling percaya dengan klien dan kleuarga klien
Rasional : untuk meningkatkan rasa keperacayaan klien terhadap
perawat
c. Berikan penjelasan tentang setiap prosedur yang dilakukan terhadap
klien
Rasional : agar klien mengetahui tujuan tindakan yang diberikan pada
dirinya
d. Beri penyuluhan mengenai penyakit klien
Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai
penyakitnya
60
Pelaksanaan Keperawatan
Tanggal 24 Juni 2013
Pukul 09.00 WIB melakukan pengkajian terhadap pemahaman klien
tentang penyakitnya dengan hasil : klien mengatakan tidak tau
penyebab dari penyakitnya. Pukul 10.30 WIB Memberikan penjelasan
tentang tindakan yang dilakukan kepada klien yaitu mengganti cairan
infus D5% 1 kolf(30tpm). Pukul 13.00 WIB memberikan penjelasan
mengenai penyakit yang diderita klien mulai dari
pengertian,penyebab,tand adan gejala dengan hasil ; klien mengatkan
sekarang sudah tau penyebab dari penyakitnya Pukul 15.20 WIB
mengoberevasi tanda-tanda vital denan hasil 120/80 MmHg, nadi 70
kali permenit, frekuensi pernapasan 21 kali permenit,suhu 36˚C,
Evaluasi Keperawatan
Tanggal 25 Juni 2013 pukul 07.00 WIB
S : Klien mengatakan tidak tahu penyebab dari penyakitnya
O : Klien tampak cemas,klien memperhatikan penjelasan yang
diberikan perawat
A : Tujuan tercapai sebagian masalah belum teratasi
P : Perencanaan dilanjutkan dengan :
a. Pemberian penyuluhan tentang tentang penyakit
yang diderita
P : intervensi dihentikan