TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan diuraikan tentang asuhan keperawatan padaNy. S yang
mengalami Hipertensi mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi serta evaluasi keperawatan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei
2018 sampai dengan 02 Juni 2018 di RT 12 RW 01 Kelurahan Cilandak Timur
Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 30 Mei 2018, di
dapatkan data sebagai berikut : Ny. S berusia 75 tahun, beragama islam, suku
Jawa, pendidikan tidak tamat SD dan beralamat di Jalan Jaha RT 12 RW 01,
Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Ny.S
adalah seorang ibu rumah tangga mempunyai empat orang anak, suami Ny.S
sudah meninggal.Anak pertama,ketiga dan keempat Ny. S sudah berkeluarga
dan sudah pisah rumah, anak kedua sudah berkeluarga, Ny. S tinggal bersama
dengan anak kedua yang bernama Ny.S (54 tahun), menantu (suami Ny. S)
bernama Tn. A (63 tahun) dan dua orang cucu yang bernama Tn. R (30 tahun),
Tn.B (27 tahun). Dan dapat dikatakan keluarga Ny.S adalah tipe keluarga besar
atau extended family
24
25
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut: keadaan umum
baik, TD: 150/100 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, dan S : 36,8°C.
BB : 45 kg TB: 154 cm IMT BB/TB(M 2)=54/(1,54)2 =
29,2 (Ideal) Hasil
pemeriksaan gula darah sewaktu = 98 mg/dl ( normal < 200 mg/dl), kolesterol=
157 mg/dl (normal < 200 mg/dl) Asam urat 3,6 mg/dl (normal < 6,5 mg/dl)
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian diatas dapat dirumuskan 3 diagnosa, berikut ini
penulis uraikan sesuai dengan prioritas masalah Ny. S yaitu :Nyeri akut,
Resiko cedera dan Defisit pengetahuan mengenai penyakit hipertensi.
Diagnosa kedua yaitu resiko cedera: ditandai dengan data subyektif : Ny.S
merasa cepat lelah, lemas, pusing pada saat beraktivitas. Data
objektif :kesadaran compos mentis, keadaan umum baik, usia Ny. S 75 tahun.
Terlihat penempatan perabotan rumah tangga yang kurang efesien sehingga
dapat membahayakan, TD:150/100mmHg, Nadi 80x/menit, pernapasan
20x/menit, suhu 36,8˚c,
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan diagnosa pertama : nyeri akut Tujuan : Ny. S
dapat menunjukan secara verbal bahwa nyeri berkurang atau hilang setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan.Kriteria
hasil :Melaporkan skala nyeri 0-1, mengungkapkan metode yang memberikan
pengurangan nyeri, menyatakan nyeri berkurang.TD 120/80 mmHg, N : 60-
100x/menit, RR 16-20x/menit. Rencana Tindakan : Lakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
kualitas dan faktor prespitasi, observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan, kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan, ajarkan tentang teknik non
farmakologi : napas dalam, relaksasi, distraksi, monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian obat. Kolaborasi : dalam pemberian obat antihipertensi
amlodipine 1x5 mg /hari, berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan penatalaksanaan dari hipertensi,
berikan pendidikan kesehatan tentang teknik relaksasi napas dalam.
27
D. Implementasi Keperawatan
Berdasarkan rencana keperawatan yang telah dibuat, berikut tindakan
keperawatan berdasarkan kunjungan yang dilakukan dari tanggal 30 Mei 2018
sampai 02 Juni 2018.
Implementasi keperawatan diagnosa pertama Nyeri akut yaitu : Lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi kualitas dan faktor pencetus, observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan, kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan, ajarkan tentang teknik non
farmakologi : napas dalam, relaksasi, distraksi, monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian obat. Kolaborasi : kolaborasi dalam pemberian obat
antihipertensi amlodipine 1x5 mg via oral, berikan pendidikan kesehatan
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan
penatalaksanaan dari hipertensi, berikan pendidikan kesehatan tentang teknik
relaksasi napas dalam.
jelaskan tentang fasilitas kesehatan (Puskesmas atau rumah sakit) yang dapat
dimanfaatkan untuk penanganan masalah hipertensi
E. Evaluasi Keperawatan
Berdasarkan perawatan terakhir tanggal 02 Juni 2018.
Evaluasi diagnosa keperawatan pertama :nyeri akut sudah teratasi. Data
Subyektif :klien mengatakan sakit kepala berkurang dengan skala nyeri 2,
leher sudah tidak terasa berat lagi, merasa sudah rileks, mau mengikuti anjuran
perawat untuk teknik tarik napas dalam dan keluarga mau mengikuti anjuran
perawat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
seperti puskesmas. Data obyektif : Ny. S terlihat lebih tenang, wajah klien
tidak tegang, tampak pencahayaan dan kebisingan dilingkungan rumah sudah
baik, TD: 140/90mmHg, nadi 89x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 36.0˚c.
Analisa :masalah rasa nyaman nyeri akut sudah teratasi. Perencanaan:
anjurkan klien untuk melakukan teknik tarik napas dalam apabila nyeri terasa
lagi, bantu dan ajarkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat jika nyeri tidak dapat teratasi,anjurkan klien
untuk rutin minum obat.
sudah minum obat secara teratur, Ny. S akan mengurangi konsumsi makanan
asin. Data Obyektif : klien mampu mengontrol tekanan darahnya dengan
meminum obat amlodipin 1 x 5 mg/hari. Analisa : masalah kurang
pengetahuan sudah teratasi. Perencanaan:anjurkan kepada klien dan keluarga
untuk tetap rutin kontrol ke puskesmas dan menjaga pola hidup sehat.