Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.K DENGAN INDIKASI APPENDISITIS


DI RUANG CANDANA 1 RUMAH SAKIT PUSAT
KEPOLISIAN RADEN SAID SUKANTO JAKARTA

NAMA : ARDENA MILKHA KIRANA


NO/NIM : 36/P1337420419073
KELAS : 2A

DIII KEPERAWATAN BLORA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020/2021
1. Identifikasi Pasien
Nama : Ny. K
Status : Kawin
Usia : 67 tahun
Alamat : Komplek ex yon angkub Rt 12 Rw 02 Kramat Jati Jawa Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk :10 Juli 2010
No.register : 53 06 79
Diagnosa : Appendisitis

2. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah sejak 4 hari yang lalu. Nyeri yang
dirasakan klien adalah hilang timbul.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada luka post appendiktomy, kualitas nyeri
seperti berdenyut, intensitas terus menerus, karakteristik nyeri setempat, nyeri timbul
pada saat klien melakukan pergerakan atau perubahan posisi dan akan berkurang jika
klien beristirahat, klien mengeluh kakinya tidak dapat digerakkan, klien mengatakan
belum makan atau minum.

4. Riwayat Penyakit Masa Lalu


Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah di rawat di rumah sakit, klien mengatakan
tidak mempunyai riwayat alergi obat, makanan, binatang, maupun lingkungan. Klien
tidak mempunyai riwayat pemakaian obat.

5. Riwayat Psikososial dan Spiritual


Klien mengatakan orang paling dekat dengan dirinya selama di rumah sakit adalah
anak-anaknya, interaksi dalam keluarga baik, pola komunikasi klien dalam keluarga
baik, pembuat keputusan adalah dirinya sendiri, kegiatan kemasyarakatan yang diikuti
adalah mengaji.
Dampak penyakit klien terhadap keluarga adalah keluarga menjadi khawatir terhadap
kondisi klien, masalah yang mempengaruhi klien saat ini adalah aktivitas klien
terbatas. Hal yang sangat dipikirkan saat ini adalah klien ingin cepat sembuh dari
sakitnya. Harapan setelah menjalani perawatan adalah klien dapat melakukan aktivitas
seperti semula. Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit adalah klien mengalami
keterbatasan dalam beraktivitas. Klien tidak mempunyai nilai-nilai yang bertentangan
dengan kesehatan, saat ini aktivitas keagamaan yang dilakukan adalah berdoa.
Kondisi lingkungan rumah baik, ventilasi baik, tidak berada di daerah industri
(pabrik) dan tidak di pinggir jalan raya. dan tidak mempengaruhi kesehatan saat ini.
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum Sakit
1) Pola nutrisi
Klien tidak ada masalah dengan pola makan. Frekunsi makan 3x/hari, nafsu
makan baik, jumlah yang dihabiskan adalah 1 porsi, tidak ada makanan yang
membuat alergi atau makanan yang tidak di sukai serta tidak ada makanan
pantangan, diit makan di rumah yaitu makan biasa. Tidak ada penggunaan obat-
obatan sebelum makan, dan tidak ada penggunaan alat bantu NGT.
2) Pola eliminasi
Klien buang air kecil (BAK) sebanyak 6-7 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan saat BAK, tidak ada penggunaan alat bantu kateter. Klien buang air besar
(BAB) 1 x/hari dengan waktu yg tidak tentu, berwarna kuning kecokelatan, bau
khas feses, konsistensi padat, klien tidak pernah menggunaan obat-obatan laksatif.
3) Pola personal hygiene
Klien mandi 2 x/hari dengan menggunakan sabun mandi pada waktu pagi dan sore
hari, oral hygiene (sikat gigi) 2x/hari dengan menggunakan pasta gigi pada waktu
pagi dan sore hari, mencuci rambut 3x/minggu dengan menggunakan shampoo.
4) Pola istirahat dan tidur
Klien tidur siang + 2 jam / hari, tidur malam + 7 jam / hari, klien biasa berdoa
sebelum tidur.
5) Pola aktivitas dan latihan
Klien bekerja dari pagi sampai sore, klien tidak pernah berolahraga dan tidak ada
keluhan dalam beraktivitas.
6) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok dan minum - minuman
keras / NAPZA.

7. Pola kebiasaan di rumah sakit


1) Pola nutrisi
Pada saat pengkajian klien masih dalam keadaan puasa sampai bising usus positif.
Diit makan yang diberikan adalah bertahap sampai bising usus positif. Tidak ada
keluhan mual ataupun muntah, tidak ada penggunaan obat-obatan sebelum makan
dan tidak ada penggunaan NGT.
2) Pola eliminasi
Klien buang air kecil (BAK) sebanyak 6-7 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan saat BAK, tidak ada penggunaan alat bantu kateter. Klien mengatakan
belum BAB +1 hari setelah operasi.
3) Pola personal higiene
Klien mandi 1x/hari pada pagi hari, oral hygine dilakukan pada pagi hari.
4) Pola istirahat dan tidur
Klien tidur + 10 jam /hari, tidur siang 3 jam /hari, tidur malam 7 jam /hari, klien
mempunyai kebiasaan berdoa sebelum tidur.
5) Pola aktivitas dan latihan
Klien tidak dapat beraktivitas secara mandiri, aktivitas klien di bantu oleh
keluarga. Klien mengatakan nyeri pada luka post op jika melakukan pergerakan.
Klien juga mengatakan kakinya tidak dapat digerakkan.

8. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Berat badan sebelum sakit 60 kg, berat badan setelah sakit 60 kg, tinggi badan
155 cm, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80x /menit, frekuensi nafas 20x
/menit, suhu tubuh 360C

b. Sistem Penglihatan
Sisi mata tampak simetris baik kiri maupun kanan, kelopak mata normal,
pergerakan bola mata normal, konjungtiva merah muda, kornea normal tidak
keruh/berkabut dan tidak terdapat perdarahan, sklera anikterik, pupil isokor, otot-
otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik, tidak terdapat tanda-tanda
radang, klien menggunakan kacamata, tidak memakai lensa kontak, reaksi
terhadap cahaya baik.

c. Sistem Pendengaran
Daun telinga normal, kondisi telinga tengah normal, tidak terlihat adanya cairan
yang keluar dari telinga dan tidak ada perasaan penuh pada telinga, klien tidak
mengalami tinnitus, fungsi pendengaran baik, klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

d. Sistem Wicara
Klien tidak mengalami gangguan wicara, klien dapat mengucapkan kata-kata
dengan jelas.

e. Sistem Pernapasan
Pada jalan napas bersih, tidak ada sesak dan klien tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, frekuensi nafas 20x /menit, irama nafas teratur, jenis pernafasan
spontan, klien tidak batuk dan tidak terdapat sputum, suara nafas
normal/vesikuler, dan tidak ada nyeri saat bernafas.

f. Sistem Kardiovaskuler
Nadi 80x /menit, irama teratur dengan denyut kuat, tekanan darah 130/90 mmHg,
tidak terjadi distensi vena jugularis baik kanan maupun kiri, temperatur kulit
hangat, warna kulit kemerahan, pengisian kapiler 2 detik, tidak terdapat edema,
kecepatan denyut apical 84 x/menit, irama teratur, tidak terdengar adanya
kelainan pada bunyi jantung dan tidak sakit dada.

g. Sistem Hematologi
Klien tidak terlihat pucat dan tidak ada perdarahan.
h. Sistem Saraf Pusat
Klien mengatakan tidak pusing, tingkat kesadaran composmentis, GCS E4 M6
V5, tidak terjadi tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (seperti muntah
proyektil, nyeri kepala hebat, papil edema), klien tidak mengalami gangguan
sistem persarafan.

i. Sistem Pencernaan
Klien tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat carries, tidak tampak
stomatitis, lidah tidak kotor, salifa normal, klien mengatakan tidak nyeri perut,
bising usus belum ada karena masih dalam pengaruh anastesi, klien tidak
megalami diare dan konstipasi, tidak teraba pembesaran hepar, dan abdomen
tidak kembung.

j. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau keton, tidak
terdapat luka ganggren.

k. Sistem Urogenital
Intake 1890 cc, output 1700 cc dan balance cairan 190 cc, tidak ada perubahan
pola kemih, BAK warna kuning jernih, tidak terdapat distensi kandung kemih,
dan tidak ada keluhan sakit pinggang.

l. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, temperatur kulit hangat, warna kulit kemerahan, keadaan kulit
baik, terdapat insisi operasi lokasi di perut kanan bawah dengan panjang luka ± 5
cm, kondisi luka tertutup kassa steril. Tidak ada perdarahan pada luka dan tidak
ada pembengkakan. Tidak ada kelainan kulit, klien terpasang infus IVFD RL 20
tetes/menit kondisi baik, tetesan lancar, tidak ada tanda-tanda infeksi, keadaan
rambut : tekstur rambut baik dan bersih.

m. Sistem Musculoskeletal
Klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena jika melakukan pergerakan
akan terasa nyeri pada luka post appendiktomi, tidak terdapat fraktur, tidak ada
kelainan struktur tulang belakang. Kekuatan otot tidak di kaji dikarenakan untuk
menghindari terjadinya injuri (klien post appendiktomi hari ke 1).

9. Data tambahan (pemahaman tentang penyakit)


Klien dan keluarga mengerti tentang penyakitnya yaitu klien dapat menyebutkan
penyebab, tanda dan gejala yang timbul, persiapan yang harus dilakukan sebelum
operasi, dan alasan mengapa harus dilakukan tindakan pembedahan, tindakan
yang dilakukan setelah post operasi (tidak boleh angkat kepala selama 24 jam,
puasa sampai bising usus baik/ada, tidak beraktivitas sampai kekuatan tonus otot
baik)
10. Data penunjang
Data penunjang yang terdapat pada klien yaitu hasil pemeriksaan laboratorium
pada tanggal 14 Juli 2010 :
Hemoglobin 11,3 gr/dl (L : 13-16 gr/dl, P : 12-14 gr/dl), Leukosit 4.000/ul (5000-
10.000/ul), Hematokrit 35 % (L : 40-48 %, P : 37-43 %), Trombosit 194.000/ul
(150.000-450.000/ul), GDS 94 mg/dl (<200 mg/dl)

11. Analisis Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Klien mengeluh nyeri pada Inslamasi dan Nyeri akut
luka post appendiktomi, kualitas infeksi
nyeri seperti berdenyut,
intensitas terus menerus,
karakteristik nyeri setempat,
nyeri timbul pada saat klien
melakukan pergerakan atau
perubahan posisi dan akan
berkurang jika klien beristirahat,

DO : Keadaan umum sakit


sedang, kesadaran
composmentis,
TTV :
Td : 130/90 mmHg
Nd : 80 x/menit
Rr : 20 x/menit
Sh : 360C.
Terlihat luka post op dengan
panjang + 5 cm di perut kanan
bawah, luka bersih tertutup
kassa steril, tidak ada
perdarahan, tidak ada
pembengkakan.
Skala nyeri 5. Intake 1890 cc,
output 1700 cc, balance 180 cc.
mukosa bibir lembab, turgor
kulit baik.
Bising usus lemah, 2x/menit.
Klien terpasang infus IVFD RL
20 tetes/menit di tangan sebelah
kiri sejak tanggal 10 Juli 2010,
tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti kalor, rubor, dolor,
tumor, fungsiolesa.
2. DS: klien mengeluh kakinya Mobilisasi post Intoleransi
tidak dapat digerakkan appendiktomi Aktivitas

DO : Mobilisasi bedrest dalam


24 jam diatas tempat tidur

12. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut karena adanya inslamasi dan infeksi ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri pada luka post appendiktomi
2. Intoleransi aktivitas b.d mobilisasi post appendiktomi ditandai dengan pasien
mengeluh kakinya tidak dapat digerakkan

13. Rencana Keperawatan


No DX Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut karena adanya Setelah dilakukan 1.lakukan managemen
inslamasi dan infeksi tindakan keperawatan nyeri
ditandai dengan pasien selama 3 x 24 jam 2.lakukan terapi relaksasi
mengeluh nyeri pada diharapkan pasien dan distraksi
luka post appendiktomi merasa nyaman dengan
KH : nyeri hilang 3.kolaborasi dengan tim
medis untuk pemberian
obat pereda nyeri
2. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan 1.Lakukan mobilisasi dini
mobilisasi post tindakan kepeawatan miring kanan dan miring
appendiktomi ditandai selama 3 x 24 jam kiri
dengan pasien mengeuh diharapkan pasien 2.Lakukan terapi aktivitas
kakinya tidak dapat mampu untuk
digerakkan melakukan mobilisasi 3.Lakukan terapi latihan
dengan KH : ambulasi, keseimbangan,
pergerakan sendi
1.Pasien mampu untuk
miring kanan dan kiri 4.lakukan observasi TTV
2.Pasien mampu duduk
dan berjalan

14. Implementasi

No. Tgl/hari/jam Dx Implementasi Respon TTD


1. 09-07-2020 I Mengobservasi S : Pasien mengatakan sulit

Kamis tingkat kenyamanan untuk bergerak karena nyeri

08.00 WIB pasien pada perut bagian kanan

O :Pasien tidak bisa


melakukan aktivitas dengan

bebas (susah untuk miring

kanan dan kiri, duduk

maupun berjalan)
14.00 WIB I - Melakukan S Pasien mengeluh nyeri

pengkajian nyeri pada perut bagian kanan

komprehensif O

(PQRST) - P : Pasien merasakan

- Melakukan nyeri saat melakukan

managemen nyeri aktivitas

(tarik nafas dalam) - Q : berdenyut denyut

- R : daerah abdomen

kanan

- S:5

- T : terus – menerus

- Pasien mampu

mengikuti arahan

tarik nafas dalam

(manajemen nyeri)
15.00 WIB II Melakukan S Pasien bersedia untuk

mobilisasi miring melakukan miring kanan dan

kanan dan miring kiri

kiri O Pasien bisa melakukan

miring kanan dan kiri


2. 10-07-2020 II Melakukan observasi S Pasien bersedia untuk

Jum’at TTV dilakukan TTV


08.00 WIB O

- Nadi : 80 x/menit

- TD : 130/90 mmHg

- S : 36oC

- RR : 20x/menit
11.00 WIB II Melakukan terapi S Pasien mau untuk latihan

aktivitas belajar dari dari duduk ke berjalan

duduk untuk berjalan O . Pasien dapat berlatih dari

duduk untuk berjalan


14.00 WIB I Melakukan S Pasien mengatakan

pengkajian Nyeri nyerinya sudah mendingan

(PQRST) O

- P : Pasien sudah

merasa baikan saat

melakukan pergerakan

- Q : nyeri biasa tidak

seperti berdenyut

denyut

- R : daerah perut kanan

- S:4

- T : Hilang timbul

3. 11-07-2020 I Melakukan terapi S Pasien mau untuk

Sabtu relaksasi dan diajarkan terknik relaksasi

8.0 WIB distraksi dan distraksi

O . Pasien mengikuti arahan


perawat untuk relaksasi (tarik

nafas dalam) dan distraksi

(melihat video tutorial

memasal)
14.00 WIB II Melakukn terapi S Pasien mengatakan

aktivitas jalan bersedia untuk latihan

berjalan

O Pasien mampu untuk

berjalan dengan mandiri


16.00 WIB I Mengobservasi S Pasien mengatakan nyeri

tingkat kenyamanan yang dirasakan sudah

pasien berkurang dan lebih nyaman

saat bergerak

O . Pasien mampu bergerak

tanpa rasa sakit yang teramat

(miring kanan dan kiri, duduk

dan berjalan)

15. Catatan Perkembangan

Tgl/jam Dx Catatan Perkembangan TTD


09-03- I S : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan

2020 O : Pasien tampak meringis dan terlihat tidak nyaman

15.00 - P : pasien merasakan nyeri ketika pergerakan

WIB - Q : berdenyut denyut

- R : daerah abdomen kanan

- S:6
- T : terus menerus

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Melakukan manajemen nyeri

- Mengobservasi tingkat

kenyamanan pasien
II S : Pasien mengatakan senang melakukan mobilisasi

O : Pasien tampak sudah bisa untuk miring kanan dan

kiri

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Melakukan Program Terapi

Aktivitas
10-07- I S : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah

2020 mendingan

14.00 O : Pasien tampak lebih rileks

WIB - P : Pasien sudah mendingan rasa nyerinya saat

melakukan pergerakan

- Q : sudah tidak berdenyut denyut

- R : daerah abdomen abdomen kanan

- S:3

- T : hilang timbul

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Melakukan manajemen nyeri


II S : Pasien mengatakan senang melakukan mobilisasi

O : Pasien tampak sudah bisa miring kanan dan kiri, serta

duduk dan berjalan meski belum sempurna

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjukan intervensi

- Melakukan program terapi

aktivitas
11-07- I S : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah

2020 mendingan tidak seperti kemarin

16.00 O : Pasien tampak lebih tenang tidak gelisah

WIB - P : sedikit merasakan sakit saat melakukan

pergerakan

- Q : sudah tidak berdenyut denyut

- R : Daerah abdomen kanan

- S:3

- T : Hilang timbul

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Melakukan manajemen nyeri


II S : Pasien mengatakan sudah merasakan enakan

O : pasien tampak sudah bisa berdiri bahkan berjalan

untuk mandi

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

16. Evaluasi
No Tgl/hari/ja D Evaluasi TT

. m x D
1. 12-07-2020 I S : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan

Minggu dan sudah mendingan tidak seperti kemarin

O : Pasien tampak lebih tenang tidak gelisah

- P : sedikit merasakan sakit

saat melakukan pergerakan

- Q : sudah tidak berdenyut

denyut

- R : Daerah abdomen kanan

- S:3

- T : hilang timbul

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Melakukan manajemen nyeri


II S : Pasien mengatakan sudah merasa enakan

O : Pasien tampak sudah bisa berdiri dan melakukan

aktivitas seperti biasa

A : Masalah Teratasi

P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai