A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. Melati III No.75 Kel. Jati bening Kec. Pondok Gede Kota
Bekasi
Sumber biaya : BPJS
Sumber informasi : Ibu pasien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati, nyeri bisa hilang dengan makan, mual dan
muntah,pada saat bab adanya perdarahan.
b. Kronologis keluhan
Faktor pencetus : Nyeri
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak (v) Bertahap
Lamanya : 1 bulan
Upaya mengatasi : Berobat ke klinik
b. Riwayat Kesehatan Masa lalu
a. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, lingkungan )
Tidak Ada
b. Riwayat Kecelakaan :
Jatuh dari motor
c. Riwayat di rawat di RS ( kapan, alasan,, dan berapa lama ) :
Gastritis di rawat selama 3 hari di rumah sakit
d. Riwayat penggunaan obat-obatan :
Gastrucid 60 ml sehari 3×
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan keterangan)
Ket :
= Laki-laki ................... = keturunan
= Perempuan = menikah
= meninggal = pasien
d. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah : 100/80 mmHg
2. Nadi : 65 x/menit
3. Pernafasan : 20 x/menit
4. Suhu tubuh : 38 ℃
e. Inspeksi
1. Rambut : Lurus, warna hitam dan berketombe
2. Muka : Tidak ada benjol.
3. Mata : Mata simetris, pupil isokor, reflek cahaya ( + ), konjungtiva
ananemis dan sklera anemis.
4. Hidung : Simetris, tidak ada polip.
5. Telinga : Bersih, tidak ada benjolan.
6. Mulut : Bibir berwarna merah muda mukosa bibir kering, tidak ada
sianosis.
7. Gigi : Ada sisa makanan dan tidak ada karies.
8. Leher : Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
9. Dada : Clavicula simetris berwarna coklat dan tidak ada benjolan.
10. Perut : Inpeksi pinggang pasien tampak adanya pembesaran.
11. Ekstrimitas atas : Gerakkan tangan terbatas.
12. Ekstrimitas bawah: Gerakkan kaki terbatas.
13. Kulit : Tidak ada benjolan , kulit berwarna coklat, dan tidak ada
sianosis.
14. Kuku : Tidak ada jari jari tabu kuku berwarna merah muda.
15. Genital : Adanya benjolan di pubis kiri.
f. Palpasi
1. Leher : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan kelenjar
Tiroid.
2. Dada : Irama dada antara kanan dan kiri sama, tidak ada benjolan
tidak ada nyeri tekan.
3. Abdomen : Palpasi ginjal adanya nyeri tekan.
4. Tungkai : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
g. Perkusi
1. Perut : Bunyinya tympani
2. Muskuloskeletal : Bunyinya pekak
h. Auskultasi
1. Jantung : Bunyi jantung seirama “ dullness “
2. Paru-paru : Tidak ada bunyi tambahan
3. Abdomen : Bising usus 20×/menit
i. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah lengkap Tanggal : 19 Juni 2022
Pemeriksaaan Hasil Unit Nilai Rujukan
j. Terapi Obat
C. RESUME
Kasus yang dialami oleh seseorang Tn.W usia 21 tahun datang ke poli klinik beda
RSUD kota bekasi pada tanggal 19 juni 2022 jam 22.10 WIB. Perawat melakukan
Pemeriksaan Fisik dan didapatkan data sebagai berikut. Tanda-tanda Vital Tekanan
Darah 110/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Pernafasan 16 x/menit, Suhu 36,7 ℃. Hasil
wawancara dengan ibu klien didapatkan data klien ada benjolan di pubis sebelah kiri di
IGD pasien mendapatkan terapi infus RL 20 tetes/menit.
Pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 19 juni 2022 dan didapat
kan data : pemeriksaan darah lengkap Hemoglobin : 16.5, leukosit : 11.2, hematokrit : 47.8,
trombosit : 225, HbsAg Non Reaktif.
Pada tanggal 21 juni 2022, mahasiswa keperawatan melakukan pengkajian
data dasar hasil saat ini Klien mengatakan nyeri pada lokasi operasi, setelah operasi sulit
melakukan aktivitas, mual dan muntah saat makan dan keluarga klien kurang mengerti
tentang penyakit yang di derita anaknya.
Keluarga klien memahami tentang penyakit yang di alami klien, perawat melakukan
edukasi penuh tentang masalah keperawatan yang klien alami kepada keluarga klien agar
tercapai intervensi yang telah direncanakan perawat untuk mempercepat proses
penyembu
han klien.
C. Data Fokus
DATA FOKUS
5555 5555
4444 4444
D. Analisa Data
DO :
- Fokus terhadap diri sendiri
- Saat ditanya tentang penyakit
klien keluarga tampak bingung
- Klien tampak berbaring ditempat
tidur
- Informasi sulit dimengerti
- Gerakan terbatas
- Rentang gerak menurun
- Tonus otot
5555 5555
4444 4444
Ketidakmampuan
3. Defisit Nutrisi mencerna makanan
DS :
Klien mengatakan mual saat
makan.
DO :
- Klien tidak menghabiskan
makanan yang diberikan 6
sendok
- Data ABCD status nutrisi
E. Diagnosis Keperawatan
Observasi
Terapeutik
6. Persiapkan alat alat yang dibutuhkan u
mobilisasi
R : Untuk mempermudah klien dalam
meningkatkan beraktivitas.
7. Beri kesempatan pasien/keluarga u
bertanya
R : Agar keluarga mengetahui informasi
lebih lanjut.
8. Libatkan keluarga klien dalam melakuka
mobilisasi
R : Agar keluarga klien mengerti tentang
mobilisasi yang dilakukan.
Edukasi
21/06/2022 Defisit nutrisi 9. Ajarkan mobilisasi sederhana
Setelah dilakukan Tindakan R : Agar klien mengetahui tindakan apa
berhubungan dengan keperawatan 3×24 jam yang akan dilakukan.
ketidakmampuan diharapkan status nutrisi
mencerna makanan klien membaik.
ditandai dengan
klien mual saat ( L.03030 ) : Manajemen Nutrisi ( I.03120 )
makan ( D.0019 ) - porsi makanan yang Observasi
dihabiskan ( meningkat ) 1. Identifikasi status nutrisi
- perasaan cepat kenyang R : Membantu mengkaji keadaan pas
( menurun ) 2. Identifikasi makanan yang disukai
- berat badan (membaik ) R : Agar pasien memenuhi kebutuhan
- frekuensi makan nutrisinya.
(membaik ) 3. Monitor asupan makanan
- nafsu makan ( membaik ) R : Untuk mengetahui berapa banyak
klien makan/hari.
4. Monitor berat badan
R : Untuk mengetahui perubahan BB
pasien.
Terapeutik
5. Lakukan sikat gigi sebelum makan
R : Mulut yang bersih dapat meningk
tkan nafsu makan klien.
Edukasi
6. Anjurkan pasien sedikit tapi sering
R : Untuk meningkatkan nafsu maka
klien.
Kolabrasi
7. Kolaborasi dengan dokter pembe
obat antiemetik dan antibiotik
R : Klien mendapatkan terapi obat un
mencegah mual saat makan dan m
cegah inflamasi bakteri.
8. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
meningkatkan asupan makan klien
R : untuk memperbaiki status gizi kli
Hari pertama
21/06/2022
2 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuaan Alvin
11.24 menerima informasi Rizki
makan klien
Hari pertama
S:
Defisit Pengetahuan Alvin
Keluarga mengatakan sudah mengerti
berhubungan dengan Rizki
Penyebab penyakit klien.
Kurang terpaparnya
O
informasi ditadai
- Klien berupaya untuk dapat
dengan kurangnya
beraktivitas
pengetahuan tentang
- Rentang gerak cukup meningkat
penyakit klien.
- Skala nyeri 4
( D.0111 )
- Keluarga tampak mendengarkan
Saat diberi informasi dan dapat
Menjelaskan informasi.
- Klien sudah bisa miring kanan dan
kiri
- TTV
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 2-9
Defisit nutrisi Alvin
berhubungan dengan S : klien mengatakan masih mual dan Rizki
ketidakmampuan Menghabiskan biskuit 1 bungkus
mencerna makanan O: - Klien tampak lemas pucat
ditandai dengan klien - Keadaan umum : lemah
mual saat makan
- Kesadaraan : Composmentis
( D.0019 )
- Berat badan dirumah : 62 Kg
- Berat badan di rumah sakit : 58 Kg
Hari kedua
Alvin
2
08.45 2. Memberikan kesempatan untuk bertanya Rizki
H : masih kurang mengerti untuk melakukan perawatan luka operasi
09.00 3. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
H : Perawat mengajarkan bagaimana merawat luka operasi dan
menganjurkan mengelap/membersihakan tubuh agar bersih dan
sehat, klien sudah mengerti dan sudah tau alat alat apa saja yg
09.15 dibutuhkan.
4. Memonitor kemajuan pasien/keluarga dalam melakukan mobilisasi
09.25 H : Pasien berupaya untuk dapat melakukan mobilisasi duduk
5. Memonitor frekuensi nadi dan tekanan darah selama melakukan
mobilisasi
09.28 H : N : 86×/menit TD : 110/80 mmHg
6. Mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan untuk mobilisasi
H : Perawat mengatur posisi tempat tidur dengan posisi duduk .
09.30
7. Memberikan kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
H : Keluarga pasien bertanya tindakan apa yang dilakukan
( membantu klien untuk dapat duduk )
09.55 8. Melibatkan keluarga klien dalam melakukan mobilisasi
H : Keluarga ikut berpartisipasi dalam melakukan mobilisasi.
10.15 9. Mengajarkan mobilisasi sederhana
H : Perawat mengajarkan duduk
10.45 3
Alvin
1. Mengidentifikasi status nutrisi Rizki
11.00 H : klien mengatakan nafsu makan sedikit membaik , mual
sudah jarang.
12.15 2. Memonitor asupan makanan
H : klien hanya makan ¼ porsi
3. Memonitor berat badan
H : Berat badan dirumah : 62 Kg
12.18 Berat badan di rumah sakit : 59 kg
4. Menganjurkan sikat gigi sebelum makan
12.45 H : sudah dilakukan sikat gigi oleh perawat
5. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
13.18 H : Ibu klien mengikuti intruksi perawat
6. Berkolaborasi dengan dokter pemberiaan obat antiemetik dan
antibiotik
13.30 H : Omeprazol 1×1 dengan dosis 40 mg/ml
Cefotaxime 3×1 dengan dosis 1 g
7. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam meningkatkan asupan
makan klien
H : klien diberikan asupan makanan bubur dan putih telur
- TTV
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 2-9
Hari ketiga
- TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
- Tonus Otot
5555 5555
5555 5555
A : Masalah teratasi
Defisit nutrisi P : Intervensi dihentikan Alvin
berhubungan dengan Rizki
ketidakmampuan S : Klien mengatakan nafsu makannya
mencerna makanan meningkat dan mualnya sudah
ditandai dengan hilang.
klien mual saat O:
makan ( D.0019 ) - Klien tampak sudah tidak pucat
- Keadaan umum : membaik
- Kesadaraan : Composmentis
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
GCS :
Ciri tubuh : kulit, rambut, postur tubuh.
Tanda vital : nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan pernafasan.
1. Head to toe :
- Kepala
Inspeksi : bentuk kepala, distribusi, warna, kulit kepala.
Palpasi : nyeri tekan dikepala.
- Wajah
Inspeksi : bentuk wajah, kulit wajah.
Palpasi : nyeri tekan di wajah.
- Mata
Inspeksi : bentuk mata, sclera, konjungtiva, pupil,
Palpasi : nyeri tekan pada bola mata, warna mukosa konjungtiva, warna mukosa sclera
- Hidung :
Inspeksi : bentuk hidung, pernapasan cuping hidung, secret
Dipalpasi : nyeri tekan pada hidung
- Mulut :
Inspeksi : bentuk mulut, bentuk mulut, bentuk gigi
Palpasi : nyeri tekan pada lidah, gusi, gigi
- Leher
Inspksi : bentuk leher, warna kulit pada leher
Palpasi : nyeri tekan pada leher.
- Dada
Inspeksi : bentuk dada, pengembangan dada, frekuensi pernapasan.
Palpasi : pengembangan paru pada inspirasi dan ekspirasi, fokal fremitus, nyeri tekan.
Perkusi : batas jantung, batas paru, ada / tidak penumpukan secret.
Auskultasi : bunyi paru dan suara napas
- Payudara dan ketiak
Inspeksi : bentuk, benjolan
Palpasi : ada/ tidak ada nyeri tekan , benjolan
- Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen, warna kulit abdomen
Auskultasi : bising usus, bising vena, pergesekan hepar dan lien.
Perkusi : batas hepar,batas ginjal,batas lien,ada/tidaknya pnimbunan cairan diperut
- Genitalia
Inspeksi : bentuk alat kelamin,distribusi rambut kelamin,warna rambut kelamin,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada alat kelamin
- Integumen
Inspeksi : warna kulit,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada kulit
- Ekstremitas
Atas :
Inspeksi : warna kulit,bentuk tangan
Palpasi : nyeri tekan,kekuatan otot
Bawah :
Inspeksi : warna kuliy,bentuk kaki
Palpasi : nyeri tekan,kekuatan otot
1. B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. 1. Pengkajian
¶ Identitas
- Pasien
1. Nama pasien
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Status perkawinan
7. Agama
8. Suku
9. Alamat
- Penanggung
1. Nama penanggung
2. Hubungan dengan pasien
3. Pekerjaan
4. Alamat
¶ Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada atau tidak anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien.
¶ Status kesehatan
- Status kesehatan saat ini
- Status kesehatan masa lalu
- Riwayat penyakit keluarga
- Diagnosa medis dan terapi
¶ Pola Fungsi kesehatan
Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Nutrisi/metabolic
Pola eliminasi
Pola aktivitas dan latihan
Oksigenasi
Pola tidur dan istirahat
Pola kognitif-perseptual
Pola persepsi diri/konsep diri
Pola seksual dan reproduksi
Pola peran-hubungan
Pola manajememn koping stress
Pola keyakinan
¶ Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
- Tingkat kesadaran CCS
Tanda-tanda vital
Keadaan fisik
o Kepala dan leher
o Dada
o Payudara dan ketiak
o Abdomen
o Genitalia
o Integument
o Ekstremitas
o Pemeriksaan neurologist
1. 2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder
terhadap gangguan visceral usus.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia ditandai dengan kelemahan otot.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual
dan muntah.
4. Kurang pengetahuan mengenai pencegahan gejala dan penatalaksanaan kondisi
berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat
1. 3. Rencana Tindakan
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder terhadap
gangguan visceral usus.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan
nyeri pada pasien dapat berkurang atau hilang
Kriteria hasil : menggunakan obat-obatan sesuai resep,mengalami penurunan
nyer,menggantikan aspirirn dengan aetaminofen ( Tylenol),menghindari obat yang dijual
bebas yang mengandung asam asetilsalisilat,mentaati pembatasan yang
dianjurkan,mengidentifikasi makanandan minuman yang dihindari,mentati jadual makan dan
kudapan secara teratur,berhenti merokok dan berpartisispasi dalam program penghentian
merokok bila perlu.
Tindakan/ intervensi Rasional
1. Berikan terapi obat-obatan sesuai a.Ntagonis histamine mempengaruhi sekresi
program: asam lambung.
a.antagonis histamine b.Antibiotik diberikan bersamaan dengan
b.Garam antibiotic /bismuth garam bismuth mematikan H.Pylori.
c.Agen sitoprotektif c.Agen sitoprotektif melindungi mukosa
d.Inhibitor pompa proton lambung.
e.Antasida d.Inhibitor pompa proton menurunkan asam
f.Antikolinergik lambung.
1. Anjurkan menghindari obat-obatan e.Antasida menetralisasi keasaman sekresil
yang dijual bebas lambung.
2. Anjurkan pasien untuk menghindari f.Antikolinergik menghambat bpelepasan
makanan/minuman yang mengiritasi asam lambung.
lapisan lambung ,kafein dan alcohol. 2.Obat-obatan yang mengandung salisilat
3. Anjurkan pasien untuk menggunakan mengiritasi mukosa lambung.
makan dan kudapan pada interval 3.Makanan/minuman yang mengandung
yang teratur. kafein merangsang sekresi asam
4. Anjurkan pasien untuk berhenti hidroklorida.
merokok 4.Jadwal makan yang teratur membantu
5. Farmakoterapi membantu mempertahankan partikel makanan di dalam
menguranginya sebagai berikut: lambung ,yang membantu menetralisasi
keasaman sekresi lambung.
5.Merokok merangsang kemungkinan
kekambuhan ulkus
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia ditandai dengan kelemahan otot
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan
pasien memiliki sedikit tenaga untuk beraktivitas
Kriteria hasil : TTV normal dan pasien tidak terlihat lemas lagi
Tindakan/ intervensi Rasional
1.Anjurkan aktivitas ringan dan perbanyak 1. dengan aktivitas yang ringan dan
istirahat istirahat yang cukup dapat
2.Kaji faktor yang menimbulkan keletihan memulihkan kondisi pasien.
3. Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas 2. dapat mengatasi masalah keletihan
perawatan diri yang ditolerir, bantu jika 3. Tingkatkan kemandirian dalam
keletihan terjadi aktivitas perawatan diri yang
ditolerir, bantu jika keletihan terjadi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
muntah.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan
pasien mendapatkan tingakt nutrisi optimal
Kriteria Hasil : Menghindari makanan dan minuman pengiritasi,makan-makanan dan
kudapan pada interval yang dijadwalkan secara teratur,dan memilih lingkungan rileks untuk
makanan.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
1. Anjurkan makan-makanan dan
minuman yang tidak mengiritasi
2. Anjurkan makanan dimakanpada
jadual waktu teratur ,hindari kudapan
sebelum waktu tidur
1. Dorong makanan pada lingkungan
yang rileks
2. Makanan yang tidak mengiritasi
mengurangi nyeri epigastrik
3. Makan teartur membantu
menetralisasi sekresi
lambung ,kudapan sebelum waktu
tidur meningkatkan sekresi asam
lambung.
4. Lingkungan yang rileks kurang
menimbulkan ansietas.Menurunkan
ansietas membatu menurunkan
sekresi asam hidroklorida.
4. Kurang pengetahuan mengenai pencegahan gejala dan penatalaksanaan kondisi
berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x … menit diharapkan pasien
dapat mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan dan penatalaksanaan
Kriteria Hasil : mengekspresikan minat dalam belajar bagaimana mengatasi
penyakit,berpartisispasi dalam sesi penyuluhan,mengajukan pertanyaan, dan menyatakan
keinginan untuk bertanggungjawab terhadap perawatan diri.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
1.Kaji tingkat pengetahuan dan kesiapan 1.Keinginan untuk belajar tergantung pada
untuk belajar dari pasien. kondisi fisisk pasien,tingkat ansietas dan
2.Ajarkan informasi yang diperlukan: kesiapan mental
a.Gunakan kata-kata sesuai tingkat 2,Individualisasi rencana penyuluhan
pengetahuan pasien meningkatkan pembelajaran
b.Pilih waktu kapan pasien paling nyaman 3.Memberi keyakinan dapat memberikan
berminat. pengaruh positif pada perubahan prilaku.
c.Batasi sesi penyuluhan sampai 30 menit
atau kurang
3.Yakinkan pasien bahwa penyakit dapat
diatasi
1. 1. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan S asien mengatakan bahwa nyerinya telah
dan refleks spasme otot sekunder terhadap berkurang.
gangguan visceral usus. O : P:Trauma jaringan dan reflex spasme otot
Q: Tumpul
R: Epigastrum dan punggung
S: 5
T :2-3 jam setelah makan
A : Tujuan tercapai,masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan S asien mengatakan bahwa dia sudah dapat
anemia ditandai dengan kelemahan otot melakukan aktivitas sendiri
O : TTV normal, pasien terlihat tidak lemas
lagi
A : tujuan tercapai,masalah teratasi
P ertahankan kondisi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan S: Pasien mengatakan dia sudah memiliki
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual tenaga
dan muntah O: BB stabil
A: tujuan tercapai,masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi
Kurang pengetahuan mengenai pencegahan S: Pasien mengatakan sudah mengerti dengan
gejala dan penatalaksanaan kondisi penjelasan yang diberikan dan tidak merasa
berhubungan dengan informasi yang tidak cemas lagi.
adekuat O: Pasien tampak mengangguk saat diberi
penjelasan dan saat ditanya pasien bisa
menjawab
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
DAFTAR PUSTAKA
1. Capenito, Lynda Jall. (1997). Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
2. Doenges, Marilynn E. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa.
Ed. 3. Jakarta : EGC
3. Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. (1994). Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit EGC.
4. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC;
2001.