LAPORAN KELOMPOK
Diajukan Sebagai Syarat Praktik Stase
Keperawatan Anak Program Studi Profesi Ners
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Agus Riyanda Putri Rizkyah
Desi Fajaris Reska Asnita
Nurul Izzah Risky Monika
Nurul Maghfirah
A. Latar belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengelaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan keteganganatau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makanan, menangis,
teriak, memukul, menendang, tidak kooperatif, atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan. Salah satunya upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.
Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertubuhan dan
perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial sehinggah bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak
serta suara. Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna dan
imajinasi. Oleh karena itu, melipat origami bisa menjadi alternatif untuk
mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak.
D. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Belajar melipat kertas dengan kertas lipat (origami) yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Usia 3-5 tahun
b. Jumlah peserta : 1-3 orang anak
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif
4. Metode : Demonstrasi
5. Media : Kertas lipat (origami)
E. Strategi Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Media
1 Persiapan
Menyiapkan ruangan
3 menit Peralatan bermain
Menyiapkan alat
Menyiapkan peserta
2 Pembukaan 2 menit Komunikasi yang
Beri salam pembuka efektif
Memperkenalkan diri
Sesama anak saling berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan
3 Kegiatan Bermain
Anak diminta mengambil kertas
lipat 10 menit Peralatan bermain
Kemudian bantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah
4 Penutup
Memberi reward pada anak atas
5 menit
hasil karyanya.
Komunikasi yang
Memberi reward yang lebih
efektif
untuk anak yang hasil karyanya
paling bagus
Memberi salam penutup
F. Evaluasi
Peserta terapi bermain mampu:
1. Anak dapat menyelesaikan satu bentuk lipatan dan kemudian digantung
2. Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan
3. Anak merasa senang dan gembira
4. Mengurangi rasa takut anak pada perawat
Materi Bermain Melipat Kertas Origami
a. Definisi
Origami adalah kesenian melipat kertas yang diperkenalkan sejak kertas
pertama kali ditemukan di Cina pada 105 A.D. oleh seorang Cina yang bernama
Tsai Lun. Contoh-contoh awalorigami yang berasal dari Cina adalah perahu Cina dan
kotak. Pada abad ke enam, cara pembuatankertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh para
Saudagar Arab; dan juga ke Jepang (610 A.D.) olehseorang biksu Buddha bernama
Dokyo yang juga merupakan dokter pribadi Ratu Shotoku.
Sejak itu Origami menjadi populer dikalangan orang Jepang sejak turun-temurun.
Origami menjadi satu kebudayaan orang Jepang dalam keagamaan Shinto. Kertas persegi
dipotong dan dilipat menjadi lambang Dewa dan digantung di kota Jingu (Kuil Agung
Imperial) di Ise sebagai bahan sembahan.
Di Spanyol, orang-orang Arab Moor menggunakan Origami untuk mempelajari
bentuk geometri yang terdapat pada kertas. Bentuk hewan tidak dipopulerkan karena
Islam melarang pembuatan patung-patung. Dibandingkan dengan orang-orang Moor,
orang Barat mengetahui bagaimana cara membuatan kertas dan juga tentang origami.
Setelah orang-orang Arab Moor keluar dari Spanyol, Papiroflexia (istilah Spanyol untuk
origami) mulai dikembangkan meliputi bentuk hewan sepertipajarita (burung kecil) yang
berasal dari cerita rakyat Spanyol. Papiroflexia berkembang dengan pesat di Spanyol dan
Argentina.