Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN

Topik : Terapi Bermain Pada Anak di Rumah Sakit


Subtopik : Belajar melipat kertas (origami)
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat : Ruang Flamboyan C
Hari/Tanggal : Jumat, 19 April 2019
Sasaran : Anak- anak
Jenis Permainan : Skill play
Penyaji : Kelompok 2

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan
ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya perpisahan dengan orangtua, kehilangan kontrol, dan akibat dari
tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan
berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul,
menyepak,tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.
Bermain merupakan suatu yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa
yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak,serta suara. Untuk itu
dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan
terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakitakan dapat dialihkan
(distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan.
Salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi
pada anak adalah dengan memberikan aktivitas bermain. Aktivitas bermain dapat
dilakukan sebelum melakukan prosedur pada anak. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi rasa tegang dan emosi yang dirasakan anak selama prosedur, seperti
menggambar.
Menggambar merupakan salah satu permainan yang memberikan
kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik. Dengan
menggambar anak dapat mengekspresikan perasaannya, ini berarti menggambar
bagi anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-
kata

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan
kreatifitas danmenjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak
dapat beradaptasi denganlingkungan dan bergaul dengan teman
sebayanya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dikaji bermain, anak diharapkan sebagai berikut :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri

C. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Belajar melipat kertas dengan kertas lipat (origami) yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Anak sakit
b. Keadaan umum mulai membaik
c. Klien dapat duduk
d. Peserta kooperatif
4. Metode : demonstrasi
5. Media
Kertas lipat (origami)Sasaran

D. Materi
Terlampir

E. Rencana Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Subjek terapi
1 Persiapan : 5 menit Ruangan, alat, anak dan keluarga
Menyiapkan ruangan siap
Menyiapkan alat – alat
Menyiapkan anak dan keluarga
2 Proses : 20 menit Menjawab salam,
 Membuka proses terapi dengan memperkenalkan diri,
mengucapkan salam, memperhatikan
memperkenalkan diri
 Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan Bermain bersama dengan
manfaat bermain, menjelaskan antusias dan mengungkapkan
cara permainan perasaannya
 Mengajak anak bermain
 Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3 Penutup 5 menit Memperhatikan dan menjawab
Menutup dan mengucapkan salam salam

F. Rencana Evaluasi
1. Peserta terapi bermain mampu :
a. Merasa senang, tenang terkait hospitalisasi
b. Melakukan sosialisasi yang baik antara perawat-klien, dan teman
sebaya
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan Materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama kegiatan
bermain
2) Sasaran kooperatif dalam permainan
3) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat permainan berlangsung
4) Respon anak cukup baik
c. Evaluasi hasil
1) Terapi bermain dikatakan berhasil apabila sasaran mampu
melakukan 80 % lebih permainan menggambar
2) Terapi bermain dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila
sasaran mampu melakukan permainan menggambar antara 50 –
80 % dengan benar
3) Terapi bermain dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila
sasaran hanya mampu melakukan permainan menggambar dari 50
% dengan benar.
MATERI BERMAIN MELIPAT KERTAS

A. Pengertian
Istilah origami berasal dari Bahasa Jepang, yaitu ‘ori’ berarti lipat dan
‘gami’ berarti kertas. Jadi, origami bermakna melipat kertas. Origami
memiliki peran penting sebagai media komunikasi yang menyenangkan
antara orang dewasa dengan anak. Jika dilatih secara konsisten dan
diaplikasikan dengan metode yang tepat, maka bisa meningkatkan daya
konsentrasi anak.

B. Keuntungan Menggambar
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain melipat kertas :
1. Melatih ketekunan
2. Melatih ketelitian
3. Melatih anak untuk membuat karya seni
4. Melatih daya imajinasi
5. Melatih kreatifitas
6. Mengasah otak anak untuk berpikir
7. Mengajarkan anak untuk membuat replika
8. Mengajarkan anak untuk mengikuti arahan
9. Mengajarkan untuk membuat sesuatu secara sistematis
10. Melatih daya ingat

C. Metode melipat kertas (membentuk kapal)

1. Lipat sehelai kertas berukuran 21,5 x 28 cm jadi dua, dari atas ke bawah.
Kertas HVS atau kertas origami berwarna putih paling cocok untuk
membuat kapal kertas. Cara melipat kertas seperti ini disebut "gaya
hamburger". Buatlah garis lipatan yang rapi.
2. Buka kertas, kemudian lipat jadi 2 bagian, dari kiri ke kanan. Setelah itu
membuat lipatan pertama (horizontal), lipat kertas dari satu sisi hingga sisi
lainnya (vertikal), menghasilkan persilangan 2 garis lipatan di tengah
kertas (lihat gambar). Ketika selesai, buka kertas, kemudian kembalikan ke
lipatan pertama (horizontal). Saat ini kertas mestinya terlipat jadi dua
bagian, dengan garis lipatan vertikal pada bagian tengahnya.
3. Lipat ujung-ujung atas ke bawah, menyisakan bagian bawah kertas sekitar
2,5 - 5 cm. Ambil dua ujung di atas, dan lipat ke bawah agar keduanya
bertemu di garis lipatan vertikal di tengah. Gunakan garis lipatan itu untuk
menyejajarkan kedua ujung
4. Lipat bagian bawah kertas ke atas. Pada bagian bawah kertas akan jumpai
dua buah kelopak. Lipat kelopak atas ke atas hingga bersinggungan
dengan sisi dasar segitiga. Balikkan kertas, ulangi proses ini untuk kelopak
bawah.
5. Lipat ujung-ujung kedua kelopak ke dalam. Pada salah satu sisi kertas,
lipat ujung-ujung persegi--yang mencuat melewati segitiga--ke dalam
sehingga sejajar dengan sisi segitiga. Balikkan kertas, ulangi proses ini
untuk kelopak pada sisi kertas yang satu lagi.
6. Ubah segitiga jadi persegi. Gunakan jari-jari untuk membuka bagian
bawah segitiga. Bentuknya mestinya berubah jadi persegi, dengan ujung-
ujung sisi dasar segitiga saling bertumpuk sehingga berubah jadi ujung-
ujung bawah sebentuk intan.
7. Lipat kelopak-kelopak bawah ke atas. Atur kertas agar ujung-ujung bawah
intan itu bisa dilipat ke atas. Lipat satu ujung, sejajarkan dengan ujung
atas. Balikkan kertas, ulangi proses ini untuk sisi yang satu lagi.
8. Ubah segitiga jadi persegi sekali lagi. Buka bagian bawah segitiga baru
dengan jari-jari, sama seperti sebelumnya. Ujung-ujung bawah akan saling
sejajar untuk menjadi ujung bawah sebentuk intan.
9. Tarik segitiga-segitiga di kedua sisi persegi. Mulailah dari bagian atas
intan, dan perlahan pisahkan kedua sisinya sehingga lapisan di tengah
intan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/sap-terapi-bermai-origami.html
https://id.wikihow.com/Membuat-Kapal-Kertas
http://belajar123.com/inspirasi/10-manfaat-seni-kertas-origami-bagi-anak/

Anda mungkin juga menyukai