Anda di halaman 1dari 13

TERAPI BERMAIN PLAYDOUGH EDUKATIF UNTUK

ANAK USIA 3-5 TAHUN DENGAN An. A DI RUANG


UMAR BIN KHATTAB

Disusun Oleh:
IDA FATMASARI
2001017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
TAHUN 2021/2022
A. Deskripsi
Pada usia 3-5 tahun anak sudah manupu mengembangkan kreatifitas
dan sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat
mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan
berbahasa mengembangkan kecerdasan, menumbuhkan sportifits
mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dan mengontrol
emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta gotong
royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti
benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar
kertas untuk belajar melipat, gunting dan air. Playdough/malam adalah salah
satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat
permainan murah dan memiliki nilai fleksibilitas dalam merancang pola-pola
yang hendak disusun sesuai dengan rencana dan daya majinasi
B. Jenis Permainan
Jenis permainan yang digunakan yaitu playdough/malam.
Playdough/malam merupakan permainan yang terbuat dari plastisin dengan
berbagai macam warna yang ada. Permainan ini dilakukan dengan
membentuk malam menjadi berbagai jenis hewan, tumbuhan, buah, tempat
dan benda lainnya. Sebelumnya akan diberikan satu contoh membuat sebuah
kreasi benda dari malam dan selanjutnya anak akan membuat kreasi malam
sesuai keinginan dan kreatifitasnya sendiri.
C. Tujuan
1. Umum
Anak mampu membentuk malam tersebut dengan kreatifitas dan
imajinasinya sendiri
2. Khusus
a. Tujuan untuk anak
1) Mengenal benda.
2) Penggunaan playdough dapat membantu anak melatih ketrampilan fisik
dengan tangan ketika mereka memanipulasi dengan jari mereka. Anak
dapat berlatih seperti mencubit, meremas, atau menyodok saat bermain
dengan playdough.
3) Membantu anak dalam melatih imajinasi dan kemampuan kognitif
lainnya seperti imitasi, simbolisme dan pemecahan masalah. Hal ini
membantu anak belajar lebih banyak tentang lingkungan saat ia meniru
bentuk benda sehari-hari dengan playdough.
4) Membantu anak untuk tenang disaat frustasi atau marah. Memegang
dan meremas adonan bermain dapat menghasilkan efek menenangkan
pada si anak dan berguna untuk mengajarkan keterampilan manajemen
kemarahan, dan lebih nyaman untuk mengekspresikannya.
5) Mengembangkan keterampilan sosial saat ia bermain bersama dengan
anak-anak lain dan dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk
latihan bekerja sama dan berbagi.
6) Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus.
7) Dapat mengenal warna-warna.
b. Tujuan untuk perawat.
1) Agar perawat mengetahui permainan anak sesuai dengan tahap
perkembangan.
2) Membangun trust antara pasien anak dan perawat.
3) Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 3-5 tahun
4) Agar perawat mengetahui perkembangan anak usia 3-5 tahun.
5) Melatih kreativitas perawat dalam menentukan jenis permainan yang
tepat bagi anak sesuai tahap perkembangan.
c. Tujuan untuk orangtua
1) Untuk menambah wawasan tentang cara mendidik anak sesuai dengan
usia anak
2) Untuk menambah wawasan orang tua tentang cara memberikan
pendidikan pada anak dengan cara yang menyenangkan.
D. Sasaran
Kriteria Pasien.
1. Anak usia pra-sekolah (3-5 tahun)
2. Anak kooperatif
3. Anak dengan komunikasi verbal baik
4. Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain
E. Setting Ruangan
Keterangan :

: Klien

: Orang Tua

: Perawat

F. Perilaku Anak yang diharapkan


1. Anak mampu mengekspresikan kreatifitasnya dan imajinasi.
2. Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak rewel.
3. Anak bersifat kooperatif
4. Anak bisa menikmati dan merasa senang
5. Anak dapat mengenal benda
6. Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus
7. Anak dapat mengenal warna-warnadan bentuk
8. Anak dapat mengekspresikan perasaan
9. Anak dapat meningkatkan sosialisasi dan kerjasama
G. Analisa situasi
Terapi bermain ini dilaksanakan pada :
1. Tanggal : 26 uni 2022
2. Jam : 14.00 – 15.00 WIB
3. Tempat : Ruang Bermain
4. Alat yang digunakan : Playdough
H. RENCANA PELAKSANAAN

NO WAKT KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA


. U

1. 15 menit 1. Pembukaan - Membalas salam


a. Persiapan (5 menit) - Anak dapat
 Mempersiapkan alat untuk terapi menyebutkan namanya
bermain - mendengarkan
 Mempersiapkan tempat bermain
 Mempersiapkan anak
b. Perkenalan (5 menit)
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menyampaikan tujuan
 Menjelaskan pada anak
untuk menuangkan
pikirannya dalam puzzle
tersebut
2. 30 menit 2. Pelaksanaan - Memperhatikan
a. Mengenalkan plastisin dengan - Membentuk plastisin
berbagai macam warna yang ada sesuai keinginan
b. Memberikan contoh bagaimana
cara mempergunakan alat
tersebut
c. Anak mulai membentuk plastisin
ke dalam sebuah kreatifitas
dengan imajinasi yang ada pada
anak
d. Anak diberi kesempatan untuk
berkreatifitas sendiri
e. Memberikan reward pada anak
3. 10 menit 3. Evaluasi - Mengungkapkan
a. Menanyakan perasaan anak perasaan
setelah melakukan bermain
b. Menanyakan perasaan orang tua
saat mendampingi anak bermain
4. 5 menit Terminasi : - Bertepuk tangan
a. Menutup acara permainan - Membalas salam
dengan memberikan reward
kepada anak
b. Salam penutup
I. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
1. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
2. Media di siapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
3. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan
b) Evaluasi proses
1. Perawat memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
2. Respon anak selama proses bermain berlangsung
3. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
4. Anak dapat menyusun sesuatu dari puzzle dengan baik didampingi
oleh keluarga
5. Kelaurga ikut memotivasi anak selama proses bermain
6. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan tercapai dengan baik
c) Evaluasi Hasil
1. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah di tentukan
2. Anak dapat menyusun dan membentuk sesuatu dengan yang
disukainya
3. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

………………,…………………….
Mahasiswa Pembimbing

………………………. …………………………..
LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMAE

Disusun Oleh:

IDA FATMASARI

2001017
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR

TAHUN 2021/2022

2. Fokus Intervensi

a. Nyeri akut ( D. 0077)

1. Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan


kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
2. Gejala dan tanda mayor

Subjektif : mengeluh nyeri

Objektif : tampak meringis, gelisah, sulit tidur.

3. Gejala dan tanda minor

Subjektif : -

Objektif : tekanan darah meningkat, nafsu makan berubah, berfokus

pada diri sendiri.

4. Luaran

a) Luaran utama : tingkat nyeri (L.08066)


b) Dengan kriteria hasil :

a. Kemampuan menuntaskan aktivitas : meningkat

b. Keluhan nyeri : menurun

c. Meringis : menurun
d. Kesulitan tidur : menurun

e. Frekuensi nadi : membaik

f. Pola napas : membaik

g. Tekanan darah membaik

5. Intervensi keperawatan

a. Intervensi utama : manajemen nyeri (I. 08238)

b. Tindakan :

Observasi

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, insentif nyeri,


skala nyeri.
2. Identifikasi faktor penyebab nyeri.
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri( mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
5. Fasilitas istirahat cukup.

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

2. Jelaskan strategi meredakan nyeri.


3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.


b. Defisit nutrisi (D. 0019)

1. Definisi : asupan nutrisi tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolisme.


2. Gejala dan tanda mayor

Subjektif : -

Objektif : berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal.

3. Gejala dan tanda minor

Subjektif : cepat Kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu

Makan menurun.

Objektif : bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan

lemah, Membran mukosa pucat.

4. Luaran

1. Luaran utama: status nutrisi (L. 03030)


2. Dengan kriteria hasil :
a. Porsi makan dihabiskan: meningkat
b. Kekuatan otot pengunyah: meningkat
c. Kekuatan otot menelan: meningkat
d. Perasaan cepat Kenyang: menurun
e. Nyeri abdomen: menurun
f. Berat badan: membaik
g. Nafsu makan: membaik

5. Intervensi keperawatan

a. Intervensi utama : manajemen nutrisi(I. 03119)


b. Tindakan :

Observasi

1. Identifikasi status nutrisi.


2. Identifikasi makanan yang disukai.
3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien.
4. Monitor asupan makanan.
Terapeutik

1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu.


2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu sesuai.
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
4. Berikan suplemen makanan, jika perlu.

Edukasi

1. Anjurkan posisi duduk,jika mampu.


2. Ajarkan diet yang diprogramkan.

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan(mis. Pereda nyeri,


antiemetik), jika perlu.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu.

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Soicety.2015. Breast Cancer facts and figure 2015-2016. Atlana :
American Cancer Society
Bulechek, Gloria M, Howard K. Butcher., Joanne M. Doctherman., Cherly M.
Wagner. 2013.

Erik, T. (2005). Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer, Jakarta: Gramedia.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Panduan penatalaksanaan kanker payudara.


Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.

Kementerian kesehatan RI. (2015). Situasi Penyakit kanker. Kesehatan RI : Jakarta.

Sjamsuhidayat, R dan De Jong W. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta : EGC.

Syaifudin. (2010). Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk


Keperawatan & Kebidanan, Ed. 4. Jakarta : EGC

LAPORAN PENDAHULUAN SYNDROM GAWAT


NAFAS ASFIKSIA
Disusun Oleh:

IDA FATMASARI

2001017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR

TAHUN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai