A. Latar Belakanng
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak
memperoleh pelajaran yang mendukung aspek perkembangan kognitif,
sosial, emosi dan perkembangan fisik, untuk meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan anak melalui berbagai permainan yang
dapat menumbuhkan potensi anak secara optimal. Bermain mendukung
tumbuhnya sikap kreatif,karena di dalam bermain anak dapat memilih
sendiri kegiatan yang mereka sukai. Perkembangan kemampuan anak
bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan dan seni budaya (Hastuti, 2009).
Permainan mendukung tumbuhnya pikiran kreatif, karena di dalam
bermain anak memilih permainan sendiri yang mereka sukai, belajar
membuat identifikasi banyak hal. Salah satu permainan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kognitif anak yaitu dengan memanfaatkan
bola warna yang dapat dijadikan permainan seperti mengelompokkan bola
sesuai warnanya. Sesuai tahap perkembangan kognitif Piaget, anak usia 4-
5 tahun berada ada tahap pra operasional dimana dimana anak akan lebih
memahami terkait gambar dan warna atau simbol sehingga sangat baik
untuk meningkatkan kognitif anak (Budiningsih, 2004).
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas,
sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada
dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan (Whaley, 2001).
Oleh karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas,
spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan maupun
dalam aktivitas bermainnya. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Oleh karena itu seringkali mainannya dibongkar-pasang, bahkan
dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak
dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan
menimbulkan perlukaan (Kalpan, 2000).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum (TU)
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit di harapkan peserta
mampu berpikir dalam memperoleh pengetahuan, kemampuan
memecahkan masalah, serta mengembangkan kemampuan kognitif.
2. Tujuan Khusus (TK)
Setelah di lakukan terapi bermain selama 45 menit anak mampu:
a) Mampu melakukan terapi bermain secara mandiri
b) Mampu berpikir membandingkan dan membedakan bentuk, warna,
ukuran, konsep matematika sederhana maupun konsep sains
sederhana.
c) Mampu bersosialisasi dengan perawat baru
d) Mampu menunjukkan ekpresi non verbal dengan tertawa,
tersenyum dan saling bercanda.
C. SETTING RUANGAN
Notulen
Anak Anak
Moderator
Fasilitator 1
Fasilitator 2
Observer 2 Anak
D. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Dwi Retnaningtyas
b. Fasilitator 1 : Titin Kurningsih
c. Fasilitator 2 : Sartika Octaviani M. N
d. Observer : Labaryo Sihite
e. Notulen : Laila Sulhah Fernanda
E. KEGIATAN BERMAIN
No Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan
a. Memberi salam a. Membalas salam 10 menit
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Memperkenalkan anak satu c. Saling berkenalan
persatu dan anak berkenalan d. Menjawab
dengan teman lainya
c. Menjelaskan tujuan
dan cara bermain
d. Kontrak waktu
dengan anak
2 Kegiatan Bermain
a. Mengatur anak-anak untuk Mengikuti terapi 30 menit
duduk melingkar diantara bermain
observer, fasilitator dan
notulen (seperti pada setting
ruangan)
b. Memutar bola diiringi musik
dalam lingkaran dengan cara
dioper
c. Anak yang membawa bola saat
music berhenti akan menebak
gambar yang diberikan
d. Ulang pemutaran bola dan
musik sampai semua anak yang
mengikuti terapi mendapat
giliran menebak gambar
e. Kegiatan diulang kembali
tetapi anak akan menebak
warna yang diberikan
f. Ulang pemutaran bola dan
musik sampai semua anak yang
mengikuti terapi mendapat
giliran menebak warna
g. Menanyakan perasaaan anak
h. Memberikan apresiasi pada
anak
3 Penutup
a. Menyimpulkan permainanan a. Selesai bermain
b. Menanyakan perasaan anak
c. Membagiakan hadiah pada b. Mengungkapkan
pada semua anak yang bermain perasaan
c. Menerima hadiah
d. Menjawab salam
d. Memberikan salam penutup
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Yang diharapkan:
Alat-alat yang digunakan lengkap
2. Evaluasi Proses
Yang diharapkan:
Terapi dapat berjalan dengan baik
Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
3. Evaluasi Hasil
Yang diharapkan:
Anak dapat mengembangkan kemampuan kogtifif dengan
menebak gambar dan bola
Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
Anak merasa senang
Anak tidak takut lagi dengan perawat
Orang tua dapat mendamping kegiatan anak sampai selesai
Lampiran 1. Materi
A. Pengertian
Tumbuh kembang anak usia pra-sekolah akhir (3-5 tahun) merupakan
pertumbuhan dimana anak berada pada fase inisiatif kontra masa bersalah
(initiative vs guilty). Sedangkan menurut Sigmund Freud anak berada pada
fase phalik, yaitu dimana anak mulai mengenal perbedaan jenis kelamin
perempuan dan laki-laki
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam
dirinya yang tidak disadari.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir
B. Fungsi Bermain
Menurut Wong (1996), fungsi bermain bagi anak meliputi:
1. Perkembangan sensori motorik
o Bermain penting untuk mengembangkan otot dan energi.
G. DAFTAR PUSTAKA