OLEH:
NIM: 1119077
Metode : 1. Ceramah
2. Bermain bersama
Media : 7 Gambar
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia prasekolah senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan apa anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah mampu mengenali warna, dengan
permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat
perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai,
anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk
sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada
anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia
prasekolah
Mengembangkan motorik halus anak
Merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak
Kejenuhan selama di rumah sakit berkurang
C. RENCANA PELAKSANAAN
a. menyiapkan alat
b. menyiapkan ruangan
c. menyiapkan anak dan keluarga
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan,
cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat
menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka
bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam
bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala
sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk
bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas,
bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.
B. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.
e. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
C. Macam Bermain
1. Bermain aktif Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
• Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play) Perhatian pertama anak
pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan,
mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang
kadang berusaha membongkar.
• Bermain konstruksi (Construction Play) Pada anak umur 1-2 tahun dapat
menyusun balok-balok menjadi tumpukan-tumpukan
• Bermain drama (Dramatic Play) Misal bermain sandiwara boneka, menyuapi
boneka
• Bermain fisik Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
• Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
• Tidak ada variasi dari alat permainan.
• Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
• Tidak mempunyai teman bermain.
D. Alat Permainan Edukatif (APE) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan
usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk:
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh
alat bermain motorik kasar : bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat permainan yang
dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.
1. Usia 0-12 bulan - Melatih reflek reflek (untuk - Benda-benda yang aman untuk
anak bermur 1 bulan), dimasukkan mulut atau dipegang.
misalnya mengisap,
- Alat permainan yang berupa
menggenggam.
gambar atau bentuk muka.
- Melatih kerjasama mata
dan tangan. - Alat permainan lunak berupa
- Melatih kerjasama mata boneka orang atau binatang.
dan telinga.
- Alat permainan yang dapat
- Melatih mencari obyek
digoyangkan dan keluar suara. -
yang ada tetapi tidak
kelihatan. Alat permainan berupa selimut
- Melatih mengenal sumber dan boneka.
asal suara.
- Melatih kepekaan perabaan.
- Melatih keterampilan
dengan gerakan yang
berulang-ulang.
- Alat masak
- Alat menghitung
- Boneka tangan.
- Mobil.
- Kapal terbang.
e. Proaktif melakukan
permainan.
TERAPI BERMAIN
Metode :
1. Ceramah
2. Bermain bersama
Media : 6 Gambar
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak
akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia prasekolah senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan apa anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah mampu mengenali warna,
dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna
pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
a. Tujuan Khusus
a. menyiapkan alat
b. menyiapkan ruangan
kegiatan: 15 menit
Bermain bersama dengan antusias
a. Anak dapat menyebutkan 4 gambar dan mengungkapkan perasaannya
dari 6 gambar yang di berikan
pengkaji
6. EVALUASI
a. Evaluasi Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan kegiatan
Peserta dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
Pengorganisasian berjalan sesuai dengan tugas masing-masing
b. Evaluasi Hasil
Kegiatan dimulai dengan tepat waktu
Klien dapat mengikuti kegiatan dengan baik
klien merasa senang saat di ajak bermain
Klien sudah tidak takut saat bertemu pengkaji
Orang tua mendampingi kegiatan anak sampai selesai