Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN MENEBAK GAMBAR

OLEH:

NAMA: Rani Septriana

NIM: 1119077

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES AL-ISLAM YOGYAKARTA


SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Menebak Gambar

Tujuan : Mengoptimalkan perkembangan serta melatih motorik halus anak

Tempat : Ruang Anggrek RSUD Panembahan Senopati

Waktu : Sabtu, 13 Agustus 2022

Sasaran : 1. Klien”An. N” umur 3 tahun

Metode : 1. Ceramah

2. Bermain bersama

Media : 7 Gambar
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman


traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stres
hospitalisasi. Stres ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang
tua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri.
Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak,
memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

Anak-anak pada usia prasekolah senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan apa anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah mampu mengenali warna, dengan
permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat
perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai,
anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk
sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada
anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.

2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia
prasekolah
 Mengembangkan motorik halus anak
 Merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak
 Kejenuhan selama di rumah sakit berkurang

C. RENCANA PELAKSANAAN

No Terapis Waktu Subjek Terapi

1 Persiapan 5 menit Ruangan, alat, anak dan keluarga

a. menyiapkan alat
b. menyiapkan ruangan
c. menyiapkan anak dan keluarga

2 Proses : a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri
a. Perkenalan dengan anak dan 10 Menit
c. Memperhatikan
keluarga
b. Anak yang akan bermain
menyebutkan namanya sendiri
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan

Bermain bersama dengan antusias


Kegiatan:
15 menit dan mengungkapkan perasaannya
a. Anak diminta untuk menebak
gambar yang sudah tersedia
b. Kemudian anak dianjurkan
untuk menebak gambar yang
akan di tunjukkan

3 Penutup: 5 menit Memperhatikan dan menawab


salam
a. Memberikan reward pada
anak karena dapat
menyebutkan gambar
b. Mengakhiri kegiatan terapi
bermain

D. MATERI TERAPI BERMAIN


A. Definisi Bermain

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan,
cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat
menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka
bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam
bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala
sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk
bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas,
bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.

B. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.
e. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

C. Macam Bermain
1. Bermain aktif Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
• Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play) Perhatian pertama anak
pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan,
mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang
kadang berusaha membongkar.
• Bermain konstruksi (Construction Play) Pada anak umur 1-2 tahun dapat
menyusun balok-balok menjadi tumpukan-tumpukan
• Bermain drama (Dramatic Play) Misal bermain sandiwara boneka, menyuapi
boneka
• Bermain fisik Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
• Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
• Tidak ada variasi dari alat permainan.
• Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
• Tidak mempunyai teman bermain.

D. Alat Permainan Edukatif (APE) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan
usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk:
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh
alat bermain motorik kasar : bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat permainan yang
dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

F. Bentuk- Bentuk Permainan

No. Usia Tujuan Alat permainan yang di anjurkan

1. Usia 0-12 bulan - Melatih reflek reflek (untuk - Benda-benda yang aman untuk
anak bermur 1 bulan), dimasukkan mulut atau dipegang.
misalnya mengisap,
- Alat permainan yang berupa
menggenggam.
gambar atau bentuk muka.
- Melatih kerjasama mata
dan tangan. - Alat permainan lunak berupa
- Melatih kerjasama mata boneka orang atau binatang.
dan telinga.
- Alat permainan yang dapat
- Melatih mencari obyek
digoyangkan dan keluar suara. -
yang ada tetapi tidak
kelihatan. Alat permainan berupa selimut
- Melatih mengenal sumber dan boneka.
asal suara.
- Melatih kepekaan perabaan.
- Melatih keterampilan
dengan gerakan yang
berulang-ulang.

2. Usia 13 - 24 - Mencari sumber - Genderang, bola dengan giring


bulan suara/mengikuti sumber giring didalamnya.
suara.
- Alat permainan yang dapat
- Memperkenalkan sumber
suara. didorong dan ditarik.
- Melatih anak melakukan
- Alat permainan yang terdiri
gerakan mendorong dan
dari: alat rumah tangga (misal:
menarik.
cangkir yang tidak mudah pecah,
- Melatih imajinasinya.
sendok botol plastik, ember,
- Melatih anak melakukan
waskom, air), balok balok besar,
kegiatan sehari-hari
kardus-kardus besar, buku
semuanya dalam bentuk
bergambar, kertas untuk dicoret-
kegiatan yang menarik
coret, krayon/pensil berwarna.

3. Usia 25 - 36 - Menyalurkan emosi atau - Alat-alat untuk menggambar


bulan perasaan anak.
- Lilin yang dapat dibentuk
- Mengembangkan
keterampilan berbahasa - Pasel (puzzel) sederhana
- Melatih motorik halus dan
- Manik-manik ukuran besar
kasar.
- Mengembangkan - Berbagai benda yang
kecerdasan (memasangkan, mempunyai permukaan dan
menghitung, mengenal dan warna yang berbeda
membedakan warna).
- Bola
- Melatih kerjasama mata dan
tangan.
- Melatih daya imajinansi.
- Kemampuan membedakan
permukaan dan warna
benda.

4. Usia 32-72 bulan - Mengembangkan - Berbagai benda dari sekitar


kemampuan menyamakan rumah, buku bergambar, majalah
dan membedakan. anakanak, alat gambar & tulis,
- Mengembangkan kertas untuk belajar melipat,
kemampuan berbahasa.
- Mengembangkan pengertian gunting, air, dll.
tentang berhitung,
- Teman-teman bermain anak
menambah, mengurangi.
sebaya, orang tua, orang lain
- Merangsang daya imajinansi
diluar rumah.
dsengan berbagai cara
bermain purapura
(sandiwara).
- Membedakan benda dengan
permukaan.
- Menumbuhkan sportivitas.
- Mengembangkan
kepercayaan diri.
- Mengembangkan kreativitas.
- Mengembangkan koordinasi
motorik (melompat,
memanjat, lari, dll).
- Mengembangkan
kemampuan mengontrol
emosi, motorik halus dan
kasar.
- Mengembangkan sosialisasi
atau bergaul dengan anak
dan orang diluar rumahnya.
- Memperkenalkan pengertian
yang bersifat ilmu
pengetahuan, misal:
pengertian mengenai
terapung dan tenggelam.
- Memperkenalkan suasana
kompetisi dan gotong
royong.

4. Usia Prasekolah - - Alat olah raga.

- Alat masak

- Alat menghitung

- Sepeda roda tiga

- Benda berbagai macam ukuran.

- Boneka tangan.

- Mobil.

- Kapal terbang.

- Kapal laut, dsb.

5 Usia sekolah a. Pada anak laki-laki:


. mekanik.
b. Pada anak perempuan
dengan peran ibu.

6. Usia Praremaja Yang akan dilakukan oleh permainan keahlian, video,


kelompok komputer, dll.

Karakterisrik permainnya adalah


permainan inyelaktual, membaca,
seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecah
masalah
G. Ketika Anak Masuk Rawat Inap

Kegiatan untuk stimulasi kemampuan

Tujuan kegiatan Contoh kegiatan

a. Memberi informasi. a. Mendesain tanda selamat


datang.
b. Memicu normalisasi.
b. Memotivasi orang tua
c. Menggunakan sistem
mengisi angket mengenai
pendukung yang dikenal.
kebiasaan anak.
d. Mengidentifikasi teknik
c. Mengajak peran serta orang
koping.
tua membawa foto dan
mainan.

d. Memberi daftar kegiatan


rumah sakit.

e. Proaktif melakukan
permainan.

Meningkatkan fungsi motorik a. Belajar tentang koordinasi


kasar dan halus pasien
b. Belajar tentang konsentrasi
Kegiatan
c. Belajar tentang imajinasi
.
LAPORAN PELAKSANAAN

TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Menebak Gambar

Tujuan : Mengoptimalkan perkembangan serta melatih motorik halus anak

Tempat : Ruang Anggrek RSUD Panembahan Senopati

Waktu : Sabtu, 13 Agustus 2022

Sasaran : 1. Klien”An. N” umur 3 tahun

Metode :

1. Ceramah
2. Bermain bersama

Media : 6 Gambar
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman


traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stres
hospitalisasi. Stres ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,
teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak
akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

Anak-anak pada usia prasekolah senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan apa anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah mampu mengenali warna,
dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna
pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.

a. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia


prasekolah
2. Mengembangkan motorik halus anak
3. Merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak
4. Kejenuhan selama di rumah sakit berkurang
5. PELAKSANAAN

No Terapis Waktu Subjek Terapi

1 Persiapan 5 menit ruangan, alat, anak, dan keluarga

a. menyiapkan alat

b. menyiapkan ruangan

c. menyiapkan anak dan keluarga


2 Proses : 15 menit Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
a. Anak bisa menyebutkan namanya
Memperhatikan
sendiri

b. Anak mau di ajak bermain menebak


gambar

c. Orang tua anak bersedia untuk


melakukan terapi bermain

kegiatan: 15 menit
Bermain bersama dengan antusias
a. Anak dapat menyebutkan 4 gambar dan mengungkapkan perasaannya
dari 6 gambar yang di berikan
pengkaji

b. Anak dapat menyebutkan 3 gambar


dari 4 gambar yang di tunjuk pengkaji

3 Penutup 5 menit Memperhatikan dan menawab


salam

6. EVALUASI

a. Evaluasi Proses
 Peserta mendengarkan dan memperhatikan kegiatan
 Peserta dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
 Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
 Pengorganisasian berjalan sesuai dengan tugas masing-masing

b. Evaluasi Hasil
 Kegiatan dimulai dengan tepat waktu
 Klien dapat mengikuti kegiatan dengan baik
 klien merasa senang saat di ajak bermain
 Klien sudah tidak takut saat bertemu pengkaji
 Orang tua mendampingi kegiatan anak sampai selesai

Anda mungkin juga menyukai