Anda di halaman 1dari 10

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN (TAB)

Satuan Acara Pembelajaran

Mata Ajar      : Keperawatan Anak


Sub.Topik      : Terapi Bermain Pada Anak Sakit
Sasaran          : Anak Toddler dan Pra Sekolah
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019
Waktu            : Jam 14.30 WIB
Permainan     : Mewarnai Gambar, Tebak Gambar, Puzze Dan Bernyanyi Bersama

1. Latar belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik,
khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control,
dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan
berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif
atau menolaktindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak
yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang
dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan
fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karene dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu,
jarak serta suara.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu
banyak bermaian akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang
bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.

Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan kesenangan pada
dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan, jika
orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya
tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan
usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi
sakitpun aktivitas bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi
anak.Ruangan yang digunakan adalah di ruangan terapi bermaian Rumah Sakit Blambangan
Banyuwangi. Dimana di ruang tersebut terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia
anak. Terapi bermaian ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulasi
dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif.

2.        Tujuan umum
Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi dan dapat
mengekspresikan perasaannya selama di rawat di rumah sakit,Untuk melanjutkan tumbuh
kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi pada anak.

3.        Tujuan khusus
Setelah dilakukan program bermain selama 45 menit,diharapkan:
a. Segi kognitif Anak mampu mengikuti instruksi yang diberikan
b. Segi motorikAnak mampu membedakan warna gambar sesuai dengan bena
c. Anak mampu melempar bola dengan benar
d. Segi sensorik Anak dapat mewarnai gambar dengan benar

4.        Kriteria hasil
Secara verbal anak mengatakan senag dapat mengikuti aktivitas bermain bersama yang telah
dilaksanakan, anak keluar dari ruangan bermain dengan wajah ceria dan menceritakan
pengalamannya pada orang tua, anak termotivasi untuk bermain lagi,Anak tidak merasa cemas
selama dirawat di Rumah Sakit.

5.        Pengorganisasian
Leader          : Netti N Panggabean
Co.Leader      : Zazkia Mutia Cahyati
Fasilitator      : Annisa Novia Fitriyani
Observer       : Elina

6.        Kriteria peserta
1. Peserta adalah anak toddler usia 1-3 tahun, dan anak pra sekolah usia 4-6 tahun yang dirawat
di Rumah Sakit
2. Anak yang kooperatif
7. Media
1. Pensil warna
2. Buku gambar
3. Puzzle
4. Alas carpet
5. Speaker

8. Genogram

9.      Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN ANAK
1 Pukul 14:00-14:10      Ucapkan salam teraupetik Menjawab salam
Fase orientasi      Perkenalan anggota kelompok         Mendengar
     Menjelaskan tema bermain dengan antusias
dan tujuan bermain Memperkenalkan diri
dengan antusias
Anak memahami
tujuan bermain
2 Pukul 14:10 -14:50 Membimbing anak memulai Anak tertarik dengan
Fase kerja pemainan mewarnai gambar, permainan
bernyanyi, bermain puzzle Anak dapat mengikuti
permainan dengan
antusias
        
3 Pukul 14:50 -15.00 Membahas manfaat dan Anak mendengarkan
Fase terminasi kesimpulan permainan Anak terlihat antusias
Salam penutup dan gembira Anak
menjawab salam
10. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
MATERI TERAPI BERMAIN
1. Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karene dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat
mengenal waktu, jarak serta suara.
2. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1) Membuang ekstra energi.
2) Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
3) Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4) Anak belajar mengontrol diri.
5) Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6) Meningkatnya daya kreativitas.
7) Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8) Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9) Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10) Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11) Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Macam Bermain
1) Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2) Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan  mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan
sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain,
yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
b) Tidak ada variasi dari alat permainan.
c) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d) Tidak mempunyai teman bermain.

4. Alat Permainan Edukatif (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1) Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2) Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, HP dll.
3) Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4) Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat permainan yang
dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain


1) Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2) Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3) Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4) Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.
5) Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

6. Bentuk-bentuk Permainan
1) Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :


a) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e) Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2) Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik

      Alat permainan yang dianjurkan:


a) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3) Usia 25 – 36  bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :


a) Alat-alat untuk menggambar.
b) Pasel (puzzel) sederhana.
c) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
d) Bola.

4) Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah  :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar &
tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Terapi Aktivitas Bermain (TAB)


Bersama Mahasiswa Profesi Ners
Di Ruangan Dahlia Timur

Di Susun Oleh :

1. Annisa Novia Fitriyani


2. Eina
3. Jursenta Ts Simbolon
4. Netti N Panggabean
5. Rendi Turangan
6. Sarah Miranda R
7. Siti Serlyawati
8. Suci Amelia Riza
9. Surti Wigati
10. Titik Tursilowati
11. Purwati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR

Anda mungkin juga menyukai