DISUSUN OLEH :
2023
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
DI RUANG ANAK
A. Latar Belakang
Anak tidak memisahkan antara bermain dan bekerja. Bagi anak bermain
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu
tetapi merupakan kebutuhan seperti makan, perawatan, cinta kasih, dll. Masuk
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif
yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang
dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti permainan ini anak akan merasa relaks dan dapat
2. Tujuan khusus
1. Definisi bermain
2. Kategori bermain
a. Bermain bebas
Bermain bebas berarti anak bermain tanpa aturan dan tuntunan. Anak bisa
b. Bermain berstruktur
Bermain harus seimbang yang artinya yaitu harus ada keseimbangan antara
bermain aktif dan bermain pasif, yang bisanya disebut hiburan. Dalam bermain
aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri,
sedangkan bermain pasif kesenangan dilihat dari orang lain. Bermain aktif dan
2) Bermain konstruktif
rumahan.
3) Bermain drama
b. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antar lain dengan melihat dan
mendengarkan. Bermain pasif ini adalah ideal apabila anak sudah lelah
permainan.
b. Waktu
c. Alat permainan
Untuk bermain dibutuhkan alat permaianan yang sesuai umur dan taraf
perkembnagannya.
Ruangan tidak usah terlalu besar, anak juga bisa bermain di halaman / di
tempat tidur
f. Teman bermain
g. Reward
Berikan semangat dan pujian / hadiah pada anak bila berhasil melakukan
sebuah permainan.
5. Faktor faktor yang mempengaruhi pola bermain pada anak
a. Tahap perkembangan
b. Status kesehatan
tergangggu.
c. Jenis kelamin
Pada saat usia sekolah biasanya anak laki- laki enggan bermain denagn
d. Lingkungan
a. Solitary play
b. Paralel play
c. Asssociate play
Bermain dalam kelompok, dalam suatu aktivitas yang sama tetapi masih
dengan keingannya.
d. Cooperartive play
Anak mulai belajar merespon melalui orang dewasa dengan cara merajuk /
g. Skill play
ulang.
h. Dramatic play
Melakukan peran sesuai keinginannya/dengan apa yang dia lihat dan dia
perasaan.
8. Macam macam permainan untuk anak toodler
Tujuan bermain :
4) melatih imajinasi
menarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga, balok besar warna
warni,dll.
Tujuan Bermain :
4) Puzzle sederhana
7) Bola
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Terapi Bermain
Anak balita
B. MEDIA
Media yang digunakan adalah menyusun menyusun bola ke dalam bok sesuai
warna.
C. METODE
D. STRATEGI PELAKSANAAN
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
memasukkan mainan ke dalam bok sesuai bentuk dan warna yang berbeda.
mempersiapkan terapi
2. Evaluasi Proses
balita.
3. Kriteria Hasil
Secara verbal anak mengatakan senang dapat mengikuti aktivitas bermain
dilaksanakan, Anak keluar dari ruangan bermain dengan wajah ceria dan
bermain lagi, Anak tidak merasa cemas selama dirawat di Rumah Sakit.
F. PENGORGANISASIAN
Leader : Riskha
Fasilitator : Farah
Observer : Afiyah
1. Leader :
b. Membuka pertemuan
2. Pembawa Acara :
3. Fasilitator :
4. Observer :
b. Memberi penilaian
1. Persiapan
a. Tempat
2. Cara bermain
b. Tunjukkan cara bermain dengan menyusun bola satu persatu pada menara
c. Jika anak menyusun bola tidak sesuai warnanya biarkan saja, yang penting
3. Manfaat
Karena pada anak usia balita dalam bermain menyusun mempunyai tujuan
1. Anak tidak mau bermain karena takut dengan lingkungan yang baru
2. Anak tidur
a. Jumlah peserta
b. Ekspresi peserta
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2015. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.