Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB) PADA ANAK PRASEKOLAH

DENGAN MEDIA PUZZLE

Di susun oleh :

Nama : Revi Ridhonil Kumar

NIM : 16010033

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER


A. Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :
Setelah diajak bermain, diharapkan anak bisa berhitung angka dan mampu menghafal
angka sesuai urutan.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) :
Setelah mendapatkan terapi bermain 1 kali diharapkan anak mampu :
1) Bisa berhitung angka.
2) Mengetahui urutan angka.
3) Dapat memudahkan anak untuk menghafal urutan angka.
4) Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi.
5) Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan pikiran yang normal.
6) Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu
permainan.
7) Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat.
B. Sasaran
Anak usia 7 tahun.
C. Metode.
1. Bermain bersama.
2. Mendengarkan tanggapan anak dan tanya jawab.
D. Media.
1. Puzzle angka.
2. Hadiah.
E. Evaluasi.
1. Anak mampu menyusun puzzle sesuai permintaan.
2. Anak mampu mengurutkan puzzle angka sesuai dengan pemikirannya.
3. Anak mampu berhitung dengan urut.
F. Proses kegiatan bermain.

No. Waktu Terapi Respon Anak


1 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri. Mendengakan
3. Perkenalan dengan anak. Memperkenalkan diri
4. Kontrak waktu dengan anak. Mendengarkan
2 15 menit Kegiatan bermain :
1. Menjelaskan cara bermain Mendengarkan
2. Menanyakan pada anak mau main apa Menjawab pertanyaan
tidak Menerima permainan
3. Memberi permainan Berrmain
4. Memotivasi anak Bermain
5. Mengobservasi anak Mengungkapkan perasaan
6. Menanyakan perasaan anak
3 5 menit Penutup :
1. Menghentikan permainan Selesai bermain
2. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan
3. Menyampaikan hasil permainan Mendengarkan
4. Memberi hadiah pada anak Senang
5. Menutup acara Mendengarkan
6. Mengucapkan salam Menjawab salam
Materi Satuan Acara Bermain
A. Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
B. Preschool
1. Pengertian preschool
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong, 2000),
anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan
dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada tahun
ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6
kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
2. Factor pengaruh perkembangan dan pertumbuhan anak
a. Faktor herediter
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai tumbuh
kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis
kelamin, ras, suku bangsa.
b. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi.
3. Macam – macam bermain
a. Bermain aktif. Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri.
b. Bermain pasif. Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan
melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
C. Materi bermain puzzle angka
1. Pengertian
Permainan puzzle adalah permainan menyusun gambar, gambar yang diacak
terlebih dahulu, sehingga anak mencoba menyusunnya di dalam bingkai dengan
menghubungkan potongan-potongan kecil sehingga menjadi gambar utuh.
Kepingan gambar puzzle umumnya dibuat tidak simetris sehingga kepingan
gambar itu unik dan membantu pemain dalam memudahkan dalam menyusun.
2. Manfaat permainan puzzle
a. Mengasah kecerdasan visual spasial
Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan dalam memahami pola dan ruang
suatu objek.
b. Melatih memori
Bermain puzzle memperkuat daya ingat anak. Menyusun kepingan puzzle ke
tempat yang tepat agar tersusun menjadi sebuah bentuk gambar yang utuh,
memerlukan konsentrasi dan daya ingat.
c. Melatih koordinasi mata dan tangan
Melalui permainan ini kemampuan menghubungkan apa yang di lihat mata
dan bagaimana tangan meresponnya akan terasa baik.
d. Melatih kesabaran dan ketekunan anak
Menyusun potongan – potongan puzzle akan membuat anak pelan – pelan
memahami langkah apa yang akan ia ambil, juga ia akan berani mencoba-coba
memasangkan potongan gambar di tempat yang sesuai.
e. Membantu meningkatkan daya konsentrasi anak
Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh, memerlukan
konsentrasi yang penuh. Oleh karena itu, puzzle akan mencuri perhatian anak.
Anak-anak akan fokus dan konsentrasi anak dalam memainkannya.
f. Melatih keterampilan social
Mengerjakan puzzle secara bersama-sama, membuat anak di latih
bekerjasama, kooperatif, dan saling membantu.

Anda mungkin juga menyukai