A. Tujuan 1. TIU (Tujuan Instruksional Umum) : Setelah diajak bermain, diharapkan anak bisa berhitung angka dan mampu menghafal angka sesuai urutan. 2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) : Setelah mendapatkan terapi bermain 1 kali diharapkan anak mampu : 1) Bisa berhitung angka. 2) Mengetahui urutan angka. 3) Dapat memudahkan anak untuk menghafal urutan angka. 4) Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi. 5) Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan pikiran yang normal. 6) Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu permainan. 7) Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat. B. Sasaran Anak usia 7 tahun. C. Metode. 1. Bermain bersama. 2. Mendengarkan tanggapan anak dan tanya jawab. D. Media. 1. Puzzle angka. 2. Hadiah. E. Evaluasi. 1. Anak mampu menyusun puzzle sesuai permintaan. 2. Anak mampu mengurutkan puzzle angka sesuai dengan pemikirannya. 3. Anak mampu berhitung dengan urut. F. Proses kegiatan bermain.
No. Waktu Terapi Respon Anak
1 5 menit Pembukaan : 1. Mengucapkan salam. Menjawab salam 2. Memperkenalkan diri. Mendengakan 3. Perkenalan dengan anak. Memperkenalkan diri 4. Kontrak waktu dengan anak. Mendengarkan 2 15 menit Kegiatan bermain : 1. Menjelaskan cara bermain Mendengarkan 2. Menanyakan pada anak mau main apa Menjawab pertanyaan tidak Menerima permainan 3. Memberi permainan Berrmain 4. Memotivasi anak Bermain 5. Mengobservasi anak Mengungkapkan perasaan 6. Menanyakan perasaan anak 3 5 menit Penutup : 1. Menghentikan permainan Selesai bermain 2. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan 3. Menyampaikan hasil permainan Mendengarkan 4. Memberi hadiah pada anak Senang 5. Menutup acara Mendengarkan 6. Mengucapkan salam Menjawab salam Materi Satuan Acara Bermain A. Pengertian Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. B. Preschool 1. Pengertian preschool Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong, 2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm. 2. Factor pengaruh perkembangan dan pertumbuhan anak a. Faktor herediter Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. b. Faktor lingkungan Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya potensi. 3. Macam – macam bermain a. Bermain aktif. Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. b. Bermain pasif. Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. C. Materi bermain puzzle angka 1. Pengertian Permainan puzzle adalah permainan menyusun gambar, gambar yang diacak terlebih dahulu, sehingga anak mencoba menyusunnya di dalam bingkai dengan menghubungkan potongan-potongan kecil sehingga menjadi gambar utuh. Kepingan gambar puzzle umumnya dibuat tidak simetris sehingga kepingan gambar itu unik dan membantu pemain dalam memudahkan dalam menyusun. 2. Manfaat permainan puzzle a. Mengasah kecerdasan visual spasial Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan dalam memahami pola dan ruang suatu objek. b. Melatih memori Bermain puzzle memperkuat daya ingat anak. Menyusun kepingan puzzle ke tempat yang tepat agar tersusun menjadi sebuah bentuk gambar yang utuh, memerlukan konsentrasi dan daya ingat. c. Melatih koordinasi mata dan tangan Melalui permainan ini kemampuan menghubungkan apa yang di lihat mata dan bagaimana tangan meresponnya akan terasa baik. d. Melatih kesabaran dan ketekunan anak Menyusun potongan – potongan puzzle akan membuat anak pelan – pelan memahami langkah apa yang akan ia ambil, juga ia akan berani mencoba-coba memasangkan potongan gambar di tempat yang sesuai. e. Membantu meningkatkan daya konsentrasi anak Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh, memerlukan konsentrasi yang penuh. Oleh karena itu, puzzle akan mencuri perhatian anak. Anak-anak akan fokus dan konsentrasi anak dalam memainkannya. f. Melatih keterampilan social Mengerjakan puzzle secara bersama-sama, membuat anak di latih bekerjasama, kooperatif, dan saling membantu.