PUTRI RIZKYAH

P1337420921232
WOC PNEUMONIA

Pneumonia adalah suatu bentuk infeksi yang menyerang salah satu atau
kedua lobus paru-paru. Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang
paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus dan fungi.
Definisi

a. Bakteri dan virus yang berada di hidung, sinus dan mulut menyebar ke
paru-paru
b. Menghirup udara yang mengandung bakteri, virus, atau fungi
c. Menghirup makanan, cairan, atau muntahan dari mulut ke paru-paru
(pneumonia aspirasi)
Pengkajian dilakukan secara komprehensif terkait dengan aspek biologis, Etiologi
psikologis, social, dan spiritual pasien
Pengkajian
a. Nafas cepat atau kesulitan bernafas
b. Batuk
DX 1: Bersihan jalan nafas tidak efektif c. Demam
Diagnosa d. Menggigil
DX 2: Pola nafas tidak efektif
e. Kurang nafsu makan
f. Nyeri dada, terutama pada saat bernafas dalam dan batuk
g. Retraksi dinding dada.
•Beri posisi terlentang, dengan leher sedikit ekstensi Tanda dan Gejala
•Auskultasi suara nafas
•Berikan terapi inhalasi dengan larutan dan alat sesuai ketentuan
•Lakukan drainase postural
DX 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif
•Lakukan fisioterapi dada
•Lakukan suctioning atau penghisapan lendir sesuai kebutuhan
•Jika klien sadar, ajarkan batuk efektif Subtopic

•Kolaborasi terapi ekspektoran

Intervensi
1.Posisikan klien untuk efisiensi ventilasi maksimum:
•Berikan posisi nyaman
•Hindari pakaian atau bedong terlalu ketat Pneumonia
DX 2 Pola nafas tidak efektif Patofisiologi
2.Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada, serta
penggunaan otot bantu pernafasan
3.Berikan Oksigen tambahan: jika terjadi hipoksemia atau kegagalan 1.Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
pernafasan berikan oksigen 4-6 liter 2.Efusi pleura
3.Abcess paru
4.Gagal nafas ( membutuhkan ventilasi mekanik)
Selama tahap implementasi keperawatan perawat melaksanakan rencana 5.Sepsis, yang dapat menyebabkan gagal multi organ
asuhan keperawatan sesuai instruksi keperawatan yang diimplementasikan
Komplikasi
untuk membantu pasien memenuhi kriteria hasil
Implementasi
a.X-ray thorak : tampak bercak infiltrat di paru
b.Pemeriksaan darah lengkap : untuk melihat nilai leukosit
Evaluasi keperawatan dilakukan secara berkesinambungan dengan c.Analisa gas darah : untuk melihat kadar O2 dan CO2 dalam darah
melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lain secara umum, evaluasi d.Pulse oxymetri : untuk mengukur berapa banyak oksigen yang terbawa di vaskuler
ditujukan untuk melihat dan menilai kemampuan pasien dalam mencapai e.Kultur sputum : untuk mengetahui jenis organisme penyebab pneumonia
tujuan, menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum, f.Pungsi cairan pleura : jika terdapat akumulasi berlebih cairan dirongga pleura
mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum tercapai. Evaluasi g.Chest CT Scan : untuk melihat bagaimana fungsi paru-paru
Pemeriksaan penunjang
terbgi menjasi dua jenis yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Evaluasi

Jika gejala masih ringan, dapat dianjurkan :

Betz & Sowden (2002); Bradley (2011); Buleheck (2013); Dahlan (2007); a.Banyak minum, terutama air hangat untuk membantu mengencerkan lendir yang pekat
b.Istirahat yang cukup
Heardman (2018); Moorhead (2013); Nurarif & Kusuma (2015); Wong (2008)
Daftar pustaka c.Berhenti merokok
d.Menghirup udara yang hangat dan lembab : caranya dengan meletakkan kain yang lembab dan
hangat di dekat mulut dan hidung. Tujuannya untuk mengencerkan lendir yang pekat di saluran
nafas
e.Batuk efektif: dapatmembantu mengeluarkan dahak
f.Periksa ke dokter : untuk mendapatkan antibiotik dan obat penurun panas
Jika gejala makin berat maka perlu dirawat di rumah sakit. Tindakan yang
dilakukan antara lain:
a.Pemberian cairan intra vena
b.Pemberian antibiotik intravena : tergantung dari organisme penyebab
Penatalaksanaan pneumonia dan berat ringannya infeksi serta gejala yang timbul. Jika
pneumonia karena virus, biasanya tidak diberikan antibiotik, namun antiviral.
Pneumonia karena virus biasanya membaik dalam 1-3 minggu.
c.Terapi oksigen
d.Terapi pernafasan (breathing treatment)