Anda di halaman 1dari 3

1) Pengkajian pada kasus

1. Primary survey
 Airway : tidak ada sumabatan atau hambatan jalan napas
 Breathing : sesak napas (+), Respirasi 28-32x/menit, pernapasan
cuping hidung, suara paru ronchi, mengguanakan otot bantu perapasan
 Circulation : nadi teraba cepat, frekuensi Nadi 108x/menit, suhu tubuh
37.C
 Disabality : kesadaran compos mentis keadaan umum sedang
 Eksposure : tidak ada luka disektar tubuh
2. Secondary survey ( pemeriksaan fisik lebih lanjut lagi seperti head to toe
berhubung dalam kasus tidak memaparkan head to toe maka secondary survey
ini di lewat, hanya data objektif dan data subjektif)

Data objektif :

 Tekanan darah : 102/62 mmHg


 Nadi : 108 x/menit
 Rr : 28-32x/menit
 Suhu : 37.C
 SpO2 : 90-93%%
 Suara ronchi +/+
 Tb : 155
 Bb: 57 kg
 Menggunakan otor bantu pernapasan dan pernapasam cuping hidung
 Terpasang oksigen NRM 15 lpm
 Hasil lab alb: 2,4 OT/PT : 459/66
 Hasil Thorax : Efusi Pleura Bilateral

Data subjektif :

 Sesak nafas sejak jam 07.00


 Badan terasa lemas
 Kepala pusing
 Demam sejak 3 hari
 Batuk kurang lebih 1 bulan
 Tidak ada kontak dengan pasien terkonfirmasi covid
 Mengkonsumsi obat TB sejak 16/9/2020
 Memiliki riw DM, magh, TB
2) Aplikasikan ke 3S
Untuk diagnosa keperawatan ada 3 diagnosa yang dpat diambil dalam kasus ini :
1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d dispnea, pernapasan
cuping hidung menggunakan otot bantu pernapasan, pola napas takipnea.
[D.0005]
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d proses infeksi d.d suara ronchi, batuk
tidak efektif, frekuensi napas berubah, dispnea [D.0001]
3. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d pasien mengeluh nyeri, frekuensi
nadi meningkat, pola napas berubah. [D.0077]

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


.
1. Kategori : fisiologis Luaran utama : Pola Intervensi utama :
Napas [L.01004] manajemen jalan napas
Subkategori : respirasi Setelah dilakukan [l.01011]
tindakan keperawatan Observasi :
[D.0005] Pola napas tidak maka pola napas  Monitor pola napas
efektif membaik dengan kriteria  Monitir bunyi
hasil : napas
 Pola napas tidak  Dispnea menurun Terapeutik :
efektif b.d  Penggunaan otot  Posisikan semi
hambatan upaya bantu napas fowler/ fowler
napas d.d dispnea, menurun  Berikan minum
pernapasan cuping  Pernapasan hangat
hidung cuping hidung  Lakukan fisioterapi
menggunakan otot menurun dada
bantu pernapasan,  Frekuensi napas  Berikan oksigen
pola napas membaik Edukasi :
takipnea.  Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi :
 Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
2. Kategori : fisiologis Luaran utama : bersihan Intervensi utama :
jalan napas tidak efektif Latihan Batuk Efektif
Subkategori : respirasi [L.01001] [I.01006]
Setelah dilakukan Observation :
[D.0001] Bersihan jalan tindakan keperawatan  Indentifikasi
napas tidak efektif maka bersihan jalan kemampuan batuk
napas meningkat dengan  Monitor tanda dan
 Bersihan jalan kriteria hasil : gejala infeksi
napas tidak efektif  Batuk efekti saluran napas
b.d proses infeksi meningkat Terapeutik :
d.d suara ronchi,  Dispnea menurun  Atur posisi semi
batuk tidak efektif,  Ronchi menurun fowler/fowler
frekuensi napas  Frekuensi napas  Pasang perlak dan
berubah, dispnea membaik bengkok di
 Pola napas pangkuan pasien
membaik  Buang sekret pada
temapat sputum
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
 Anjurkan tarik
napas dalam
Kolaboratif :
 Kolaborasi
pemberian
mukolitik,
ekspektoan
3. Katagori : psikologis Luaran utama : Tingkat Intervensi utama :
Nyeri [L.08066] manajemen nyeri [I.08238]
Subkategori : nyeri dan Setelah dilakukan Obeservasi :
kenyamanan tindakan keperawatan  Idetifikasi kualitas
[D.0077] Nyeri akut maka nyeri akan nyeri
 Nyeri akut b.d menurun :  Identifikasi skala
agen pencedera  Keluhan nyeri nyeri
fisiologis d.d menurun  Monitoring
pasien mengeluh  Frekuensi nadi keberhasilan terapi
nyeri, frekuensi membaik komplementer yang
nadi meningkat,  Pola napas sudah diberikan
pola napas berubah membaik Terapeutik :
 Berikan teknik
nonfarmakologis
 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
 Fasilitasi tidur dam
istirahat
Edukasi :
 Jelaskan penyebab
nyeri
 Ajarkan
menggunakan
teknik
nonfarmakologis
Kolaborasi :
 Kolaborasi
pemberian
analgetik

Anda mungkin juga menyukai