TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023 di Ruang
Prabu Siliwangi I RSD Gunung Jati Kota Cirebon. Dari hasil pengkjaian
didapatkan data berupa nama pasien Tn. I berusia 30 tahun pendidikan terakhir
SMA dan seorang sopir. Pasien berasal dari Dusun 03 Japurabakti RT/RW 04/06
Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, beragama Islam dan Tn. I
didiagnosa mengalami efusi pleura.
Berdasarkan pengkajian riwayat kesehatan Tn. I, diketahui bahwa pasien
datang pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023 ke IGD RS Gunung Jati karena
batuk berdahak disertai nyeri. Batuk sudah dirasakan selama 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Sebelum masuk rumah sakit, pasien didiagnosa TB paru dan
sedang menjalani terapi obat antituberkulosis atau OAT selama 1 bulan dan selalu
kontrol penyakitnya di dokter spesialis penyakit dalam.
Hasil data pengkajian didapatkan Tn. I mengatakan batuk berdahak yang
sulit dikeluarkan disertai nyeri pada dada. Nyeri dirasakan ketika batuk dengan
frekuensi yang sering, nyeri terasa seperti tertimpa benda berat. Skala nyeri 7 (0-
10). Pasien juga mengeluh demam hilang timbul.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 31
Oktober 2023 pola kebutuhan dasar meliputi bio, psiko, sosio, kultural, spiritual
didapatkan hasil bahwa Tn. I
B. Analisa Data
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada Tn. I, selanjutnya
merumuskan masalah yang didapatkan, sehingga dapat menjadi dasar dalam
penegakkan diagnosa keperawatan. Adapun analisa data adalah sebagai berikut.
Data Senjang (DS & DO) Etiologi/Pathway Masalah
Keperawatan
DS: Efusi pleura Bersihan Jalan
- Pasien mengeluh sesak Napas Tidak
Proses peradangan pada
- Pasien mengeluh batuk rongga pleura Efektif
berdahak dan sulit (D.0001)
Hipersekresi mukus
dikeluarkan
Sekret tertahan di saluran
DO:
napas
- RR 24 x/menit
Ronchi (+)
- Terdengar bunyi napas
tambahan ronchi Bersihan jalan napas tidak
efektif
- Terpasang nasal kanul 4
lpm
DS: Efusi pleura Nyeri Akut
- P: Pasien mengeluh (D.0077)
Proses peradangan pada
nyeri ketika batuk rongga pleura
- Q: Nyeri terasa seperti
Reaksi inflamasi
tertimpa benda berat
- R: Nyeri pada dada
Nyeri Akut
- S: Skala nyeri 7 (0-10)
- T: nyeri dirasakan hilang
timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
ketika batuk
DS: TBC Risiko Infeksi
- Pasien mengeluh demam (D.0142)
Proses peradangan
hilang timbul
Pembentukan cairan yang
DO:
berlebihan
- Hemoglobin 13,7 g/dL
Efusi pleura
- Polimorfonuklear 14/uL
- Protein C pleura 5.10 Fungsi pleura
g/dL
Aspirasi cairan pleura
- Pasien sedang menjalani melalui jarum
teapi pengobatan OAT
Risiko Infeksi
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
santagesik 2x1 (IV)
b.Kolaborasi pemberian
ranitidin 2x1 (IV)
Edukasi : Edukasi :
Kolaborasi : Kolaborasi :
a. Untuk mengatasi infeksi
a. Kolaborasi pemberian
bakteri
ceftizoxime 2x1g
b. Untuk mengatasi infeksi
b. Kolaborasi pemberian
bakteri
levofloxacin 1x750 mg
c. Untuk mengatasi infeksi
c. Kolaborasi pemberian RHZE
bakteri
d. Kolaborasi pemberian
d. Untuk mengatasi infeksi
dexamethasone 3x1 ampul
bakteri
E. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun implementasi
pada kasus ini adalah sebagai berikut.
O : RR 25x/menit
A : Bersihan jalan
napas belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
Evaluasi :
31 Oktober 2023
14.00 WIB S : Pasien masih
mengeluh nyeri,
skala nyeri 7 (0-
10)
O : Pasien tampak
meringis
A : Nyeri akut
belum teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
E:
S : pasien mengatakan sudah tidak
demam
O : suhu 36,3
A : Risiko infeksi teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
R:
- Berkolaborasi pemberian
ceftizoxime 2x1
- Berkolaborasi pemberian
levofloxacin 1x750 mg
- Berkolaborasi pemberian RHZE
- Berkolaborasi pemberian
dexamethasone 3x1