Di susun oleh:
Muhamad Rapedo Afriyanto ( R.19.01.046 )
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Farmakologi Dalam Keperawatan”.Makalah ini
saya susun agar pembaca dapat lebih mememahami tentang Pengelolaan obat dan
Medication Error yang disajikan berdasarkan studi dari berbagai sumber.Tak lupa
Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak serta sumber yang telah memberi
dukungan maupun informasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri
kami sendiri, para mahasiswa dan semua yang membaca makalah ini, dan mudah-
mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Kami
menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini.
Penyusun,
Muhamad Rapedo Afriyanto
2
DAFTAR ISI
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
III. Tujuan
I. Definisi
Error didefinisikan sebagai kegagalan dari sesuatu yang telah direncanakan
untuk diselesaikan sesuai dengan tujuan (kesalahan pada pelaksanaan) atau kesalahan
pada perencanaan untuk mencapai tujuan (kesalahan pada perencanaan). Suatu error
mungkin terjadi karena hasil dari kelalaian (The Institute of Medicine, 2004).
Sedangkan kesalahan pengobatan (medication error) didefinisikan sebagai setiap
kesalahan (error) yang terjadi dalam proses hingga penggunaan dalam pngobatan.
Kesalahan pengobatan (medication error) didefinisikan secara luas sebagai kesalahan
dalam meresepkan, pembuatan, dan memberikan obat, tanpa tergantung dengan di
mana kesalahan ini menyebabkan konsekuensi yang merugikan atau tidak. Definisi
yang terbaru dari kesalahan pengobatan adalah kegagalan dalam proses pengobatan
yang menyebabkan atau berpotensi membahayaan pasien, kesalahan pengobatan
dapat terjadi pada setiap langkah pengobatan yang menggunakan proses, dan
mungkin atau tidak dapat menyebabkan ADE atau Adverse Drug Event
(William,2007).
Selain itu, kesalahan pengobatan (medication error) dapat didefinisikan
sebagai semua kejadian yang dapat menyebabkan pengobatan tidak sesuai atau yang
dapat mencelakakan pasien dimana prosedur pengobatan tersebut masih berada di
bawah kontrol praktisi kesehatan (Fowler, 2009). Dimana definisi tersebut mirip
dengan definisi dari National Coordinating Council for Medication error Reporting
and Prevention (NCCMERP). NCCMERP mendefinisikan kesalahan pengobatan
sebagai “Suatu kejadian yang dapat dicegah yang menyebabkan penggunaan obat
yang tidak sesuai atau membahayakan pasien di mana pengobatan tersebut dikontrol
oleh tenaga medis profesional, pasien, atau konsumen, yang berhubungan dengan
praktis profesional, produk kesehatan, prosedur, sistem termasuk prescribing; order
communication; product labeling; packaging; compounding; dispensing; distribution;
administration; education; monitoring; dan penggunaan."
II. Klasifikasi
Kategori Medication error
National Coordinating Council for Medication error Reporting and Prevention (NCC
MERP) mengklasifikasikan medication error berdasarkan tingkat keparahan hasil dari
pasien. Kesalahan yang dekat juga di klasifikasikan sebagai kesalahan potensial yang
berhak mendapat sistem yang luas dan mengarah ke perbaikan. Kategori medication
error adalah sebagai berikut
Tabel 1. Taksonomi & kategorisasi medication error
Kejadian medication error dibagi dalam 4 fase, yaitu fase prescribing, fase
1. Prescribing Errors
2. Transcription Errors
3. Administration Error
Prosedur yang tidak tepat atau teknik yang tidak benar dalam
pemberian suatu obat.
Kesalahan rute pemberian yang keliru berbeda dengan yang
ditulis; melalui rute yang benar, tetapi tempat yang keliru
(misalnya mata kiri sebagai ganti mata kanan), kesalahan
karena kecepatan pemberian yang keliru.
Pemberian suatu obat melalui rute yang lain dari yang diorder
oleh dokter, juga termasuk dosis yang diberikan melalui rute
yang benar, tetapi pada tempat yang keliru (misalnya mata kiri,
seharusnya mata kanan).
4. Dispensing Error
medication error:
1. Pemilihan
2. Pengadaan
3. Penyimpanan
7. Penggunaan Obat
Tepat indikasi
Tepat dosis
Rasio antara beban kerja dan SDM yang cukup penting untuk
mengurangi stres dan beban kerja berlebihan sehingga dapat
menurunkan kesalahan.
5. Meskipun edukasi staf merupakan cara yang tidak cukup kuat dalam
menurunkan insiden/kesalahan, tetapi mereka dapat memainkan peran
penting ketika dilibatkan dalam sistem menurunkan insiden/kesalahan.
Sistem daftar tilik dan cek ulang (check list & double check system)
Tuan Hasan merupakan pasien yang terdaftar sebagai pasien Askes, dia
melakukan kunjungan rutin ke sebuah rumah sakit , pada kunjungan kali
ini tn. Hasan menerima resep dengan diagnosis dislipidemia, osteoartritis,
hipertensi, gerd, cpod dan neuropati. Tn. Hasan menerima obat-obatan
sebagai berikut :
R/ Glucosamin 500 3x1 90
Nifedipine 2x1 60
Meloxicam 15 mg 1x1 30
Lansoprazole 30 mg 1x1 7
Neurodex 3x1 90
OBH Syrup 2x1 1
Dexanta 3x1 21
1. Over Prescribing
2. Under Prescribing
3. Incorrect Prescribing
5. Polypharmacy
Contoh Kasus:
Resep obat larutan KCl oral dipersiapkan dalam jarum suntik untuk
diberikan kepada pasien melalui selang nasogastrik. Pengobatan intavena
juga dipersiapkan dalam bentuk jarum suntik dan dibawa ke sisi tempat
tidur pasien dalam piringan (nampan) yang sama. Dua orang perawat
mempersiapkan dan memeriksa obat untuk pasien ini. Perawat kedua
dipanggil. Perawat mendatangi pasien mulai memberikan KCl oral yang
seharusnya diberikan melalui selang nasogastrik malah melalui intravena.
Akibatnya pasien memerlukan perawatan intensif dan menghabiskan lima
hari di unit perawatn intensif.
Alexander DC, Bundy DG, Shore AD, Morlock L, Hicks RW, Miller MR.
(2009).
Cohen, M.R. (1991). Causes of Medication Error, in: Cohen. M.R., (Ed),
Medication Error, Washington, DC: American Pharmaceutical
Association. Dalam: Hartayu, Titien Siwi & Widayati Aris.
(2005). Kajian Kelengkapan Resep Pediatri Yang Berpotensi
Menimbulkan Medication Error Di 2 Rumah Sakit Dan 10 Apotek
Di Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
Fowler, S.B., Sohler,Patricia., & Zarillo,D.F., et al. 2009. Bar Code
Technology for Medication Administration: Medication Errors
and Nurse Satisfaction. MEDSURG Nursing—March/April 2009:
Vol. 18 (2). Proquest Database.
IOM (Institute of Medicine). 2004. Patient Safety: Achieving a New
Standard for Care. Washington, DC: The National Academies
Press.
Kaushal R, Bates DW, Landrigan C, McKenna K, Clapp MD, Federico F,
Goldmann DA. (2010). Medication Errors and Adverse Drug
Events in Pediatric Inpatients. JAMA. 285(16); 2114-2120
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit
Williams. (2007). Medication Error. R Coll Physicians Edinb. Vol 37: 343–346.