Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners
Departemen Medikal di Ruang Mahakam RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
CI Klinik: Ns. Mia Andinawati, S.Kep.,M.Kep
CI Akademik: Ns. Ahmad H W,S.Kep. M.Kep. Sp.Kep.MB
Oleh : ARINA PRAMUDITA 220170100011012 Kelompok 2 B
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
DEPATEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2023 RESUME ASUHAN KEPERAWATAN 1 Nama Pasien : Tn. P Tanggal : 03/04/2023 Diagnosa Medis : CVA Trombosis + Septic condition + HAP Ruang : Mahakam S O A P I E Tidak tersedia - Klien tampak Bersihan jalan Tujuan : Observasi S: sakit berat napas tidak Setelah dilakukan 1. Memonitor pola napas Tidak tersedia - Klien tampak efektif intervensi keperawatan (frekuensi, kedalaman, batuk tidak berhubungan selama 3 x 24 jam, maka usaha napas) O: efektif dengan bersihan jalan napas 2. Memonitor bunyi napas - Klien tampak sakit berat - Sputum disfungsi meningkat, dengan tambahan (misalnya: - Klien tampak batuk tidak kental, neuromuskuler kriteria hasil: gurgling, mengi, efektif kekuningan yang ditandai Batuk efektif wheezing, ronchi kering) - Sputum kental, kekuningan - Bunyi napas dengan meningkat 3. Memonitor sputum - Bunyi napas ronchi ronchi diagnosis Produksi sputum (jumlah, warna, aroma) - Tampak retraksi dada - Tampak medis CVA menurun Terapeutik - Tampak pernapasan cuping retraksi dada thrombosis, Ronchi menurun 1. Mempertahankan hidung - Tampak klien tampak kepatenan jalan napas - Saturasi O2 96-98% pernapasan batuk tidak SIKI : Manajemen Jalan dengan posisi head-tilt - RR : 30 x/menit cuping hidung efektif dan Napas (I.01011) dan chin-lift - Nadi : 76x/menit - Saturasi O2 bunyi napas Observasi 2. Memposisikan semi- - TD : 124 / 76 mmHg 96-98% ronchi 1. Monitor pola napas fowler - RR : 32 (frekuensi, kedalaman, 3. Memberikan minum A: x/menit usaha napas) hangat Masalah belum teratasi - Nadi : 2. Monitor bunyi napas 4. Melakukan fisioterapi 84x/menit tambahan (misalnya: dada P: - TD : 136 / gurgling, mengi, 5. Melakukan penghisapan Lanjutkan intervensi 84mmHg wheezing, ronchi lendir kurang dari 15 kering) detik 3. Monitor sputum 6. Memberikan oksigen (jumlah, warna, NRBM 10 lpm aroma)Idenfitikasi Kolaborasi respon nyeri non verbal 1. Memberikan nebulizer Terapeutik farbivent 1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga trauma fraktur servikal) 2. Posisikan semi-fowler atau fowler 3. Berikan minum hangat 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik 6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal 7. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill 8. Berikan oksigen, jika perluyang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Edukasi 1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi 2. Ajarkan Teknik batuk efektif Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu RESUME ASUHAN KEPERAWATAN 2
Nama Pasien : Ny. C Tanggal : 04/04/2023
Diagnosa Medis : CVA emboli dd thrombosis luas + hypercoagulable + Ruang : Mahakam
moderate hypoalbuminemia + susp.pneumonia
S O A P I E Tidak tersedia Klien tampak Diare Tujuan : Observasi S: sakit berat berhubunga Setelah dilakukan tindakan Tidak tersedia 1. Memonitor frekuensi dan Klien BAB >3x n dengan keperawatan selama 3x24 kekuatan nadi dalam 24 jam proses jam, eliminasi fekal O: 2. Memonitor frekuensi napas Feses cair infeksi membaik dengan kriteria Klien tampak sakit berat 3. Memonitor tekanan darah Frekuensi dibuktikan hasil : Klien BAB >3x dalam 24 4. Memonitor berat badan peristaltic dengan jam Konsistensi feses 5. Memonitor waktu pengisian meningkat BAB >3x Feses cair membaik kapiler Bising usus dalam 24 Frekuensi peristaltic Frekuensi BAB 6. Memonitor elastisitas atau 10x/menit jam dan meningkat membaik turgor kulit feses cair Bising usus 10x/menit Peristaltik usus 7. Memonitor jumlah, warna, dan N : 80x/menit, kuat dan membaik berat jenis urin regular 8. Memonitor intake dan output RR : 24x/menit SIKI : Pemantauan cairan TD : 112 / 76 mmHg Cairan (I.03101) 9. Mengidentifikasi tanda-tanda Turgor kulit kembali dalam Observasi hypovolemia < 2 detik 10. Mengidentifikasi faktor risiko Produksi urine 1cc/kg BB 1. Monitor frekuensi dan ketidakseimbagnan cairan Warna urine kuning agak kekuatan nadi kegelapan 2. Monitor frekuensi Terapeutik napas A: 1. Mengatur interval waktu 3. Monitor tekanan darah Masalah belum teratasi pemantauan sesuai dengan 4. Monitor berat badan kondisi pasien 5. Monitor waktu P: 2. Mendokumentasikan hasil pengisian kapiler Lanjutkan intervensi pemantauan 6. Monitor elastisitas atau Edukasi turgor kulit 7. Monitor jumlah, 1. Mendokumentasikan hasil warna, dan berat jenis pemantauan urin 8. Monitor kadar albumin dan protein total 9. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis: osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, dan BUN) 10. Monitor intake dan output cairan 11. Identifikasi tanda- tanda hypovolemia (mis: frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, hasil, lemah, konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat) 12. Identifikasi faktor risiko ketidakseimbagnan cairan (mis: prosedur pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis, obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal) Terapeutik
1. Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 2. Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan 2. Dokumentasikan hasil pemantauan. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN 3
S O A P I E Tidak tersedia Klien tampak Penurunan Tujuan : 1. Mengidentifikasi S: sakit berat kapasitas Setelah dilakukan tindakan penyebab peningkatan Tidak tersedia Kesadaran adaptif keperawatan 3x24 jam TIK somnolen intrakranial diharapkan kapasitas adaptif 2. Memonitor GCS 335-445 b/d edema intrakranial meningkat tanda/gejala O: TD : 138/69 serebral d.d dengan kriteria hasil: peningkatan TIK Klien tampak sakit berat mmHg tekanan 1. Tingkat kesadaran 3. Memonitor MAP Kesadaran somnolen N: 66 x/menit darah meningkat 4. Memonitor status GCS 335-445 meningkat 2. Sakit kepala menurun pernapasan RR:20 TD : 136/95 mmHg dengan 3. Bradikaria menurun 5. Memonitor intake dan x/menit N: 108 x/menit tekanan nadi 4. Tekanan darah membaik output cairan Respon pupil RR:24 x/menit melebar, 5. Tekanan nadi membaik 6. Meminimalkan lambat bradikardia, 6. Pola napas membaik stimulus dengan Respon pupil lambat Refleks pola napas 7. Respon pupil membaik menyediakan Refleks neurologis neurologis ireguler, 8. Refleks neurologis lingkungan yang terganggu terganggu tingkat membaik tenang Terpasang O2 A: kesadaran 7. Memberikan posisi NRBM 10 menurun, SIKI: Manajemen semi fowler Masalah belum teratasi lpm refleks Peningkatan Tekanan 8. Mempertahankan suhu neurologis Intrakranial (I. 06198) tubuh normal P: terganggu Observasi: Lanjutkan intervensi 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misalnya: lesi, gangguan metabolism, edema serebral) 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (misalnya: tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun) 3. Monitor MAP (mean arterial pressure) (LIHAT: Kalkulator MAP) 4. Monitor CVP (central venous pressure) 5. Monitor PAWP, jika perlu 6. Monitor PAP, jika perlu 7. Monitor ICP (intra cranial pressure) 8. Monitor gelombang ICP 9. Monitor status pernapasan 10. Monitor intake dan output cairan 11. Monitor cairan serebro- spinalis (mis. Warna, konsistensi) Terapeutik 1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang 2. Berikan posisi semi fowler 3. Hindari manuver valsava 4. Cegah terjadinya kejang 5. Hindari penggunaan PEEP 6. Hindari pemberian cairan IV hipotonik 7. Atur ventilator agar PaCO2 optimal 8. Pertahankan suhu tubuh normal Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu 2. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu 3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu RESUME ASUHAN KEPERAWATAN 4 Nama Pasien : Tn.W Tanggal : 05/04/2023 Diagnosa Medis : CVA Trombosis + HT st.II + DM type II Ruang : Mahakam S O A P I E Klien Klien tampak Gangguan Tujuan : 1. Mengidentifikasi S: Klien mengatakan, “kaki dan mengatakan, berbaring di Mobilitas Fisik Setelah dilakukan adanya nyeri atau tangannya masih lemas” “kaki dan tempat tidur b/d Gangguan intervensi keperawatan keluhan fisik lainnya tangannya masih Kekuatan otot neuromuskuler selama 1 x 24 jam, maka 2. Mengidentifikasi O: lemas” menurun d.d keluhan mobilitas fisik meningkat, toleransi fisik • Klien tampak berbaring di Rentang gerak lemas dan dengan kriteria hasil: melakukan ambulasi tempat tidur menurun kekuatan otot Pergerakan ekstremitas 3. Memonitor frekuensi • Kekuatan otot menurun menurun meningkat jantung dan tekanan • Rentang gerak menurun Kekuatan otot darah sebelum memulai meningkat ambulasi A : masalah belum teratasi Rentang gerak (ROM) 4. Memonitor kondisi meningkat umum selama P : lanjutkan intervensi melakukan ambulasi SIKI : Dukungan 5. Mempertahankan Ambulasi (I.06171) kepatenan jalan napas Observasi dengan head-tilt dan 1. Identifikasi adanya chin-lift nyeri atau keluhan 6. Memfasilitasi aktivitas fisik lainnya ambulasi dengan alat 2. Identifikasi toleransi bantu fisik melakukan 7. Memfasilitasi ambulasi melakukan mobilisasi 3. Monitor frekuensi fisik jantung dan tekanan 8. Melibatkan keluarga darah sebelum untuk membantu pasien memulai ambulasi dalam meningkatkan 4. Monitor kondisi umum ambulasi selama melakukan 9. Menjelaskan tujuan dan ambulasi prosedur ambulasi Terapeutik 10. Menganjurkan 1. Pertahankan kepatenan melakukan ambulasi jalan napas dengan dini head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga trauma Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis: tongkat, kruk) 2. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 2. Anjurkan melakukan ambulasi dini 3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis: berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi) RESUME ASUHAN KEPERAWATAN 5
Nama Pasien : Ny.C Tanggal : 03/04/2023
Diagnosa Medis : CVA Trombosis Luas dd Emboli Ruang : Mahakam
S O A P I E Klien - Klien tampak Gangguan Tujuan : 1. Memonitor kecepatan, S: mengatakan, sakit berat komunikasi Setelah dilakukan intervensi tekanan, kuantitias, Tidak tersedia “merasa mati - Tampak bicara verbal b.d keperawatan selama 3 x 24 volume, dan diksi bicara rasa pada pipi pelo penurunan jam, maka komunikasi 2. Memonitor progress O: kiri dan - Pembicaraan sirkulasi verbalmeningkat, dengan kognitif, anatomis, dan - Klien tampak sakit berat tangan kiri” tidak bisa 2 arah serebral d.d kriteria hasil: fisiologis yang berkaitan - Tampak bicara pelo “Klien - Kelemahan pada tidak mampu Kemampuan berbicara dengan bicara - Pembicaraan tidak bisa 2 menyangkal extremitas kiri berbicara. meningkat 3. Memonitor frustasi, arah. adanya nyeri - Bibir tampak Kesesuaian ekspresi marah, depresi, atau hal - Kelemahan pada extremitas kepala, mual, mencong ke sisi wajah/tubuh meningkat lain yang mengganggu kiri muntah, nyeri kanan bicara - Bibir tampak mencong ke dada, - Tampak facial SIKI : Promosi Komunikasi: 4. Mengidentifikasi sisi kanan diaphoresis drop saat pasien Defisit Bicara (I.13492) perilaku emosional dan - Tampak facial drop saat dan gangguan tersenyum Observasi fisik sebagai bentuk pasien tersenyum penglihatan” - Respon pupil 1. Monitor kecepatan, komunikasi - Respon pupil positif positif tekanan, kuantitias, 5. Menggunakan metode - Genggaman kiri lebih lemah - Genggaman kiri volume, dan diksi bicara komunikasi alternatif dibandingkan dengan kanan lebih lemah 2. Monitor progress kognitif, 6. Menyesuaikan gaya dibandingkan anatomis, dan fisiologis komunikasi dengan A: dengan kanan yang berkaitan dengan kebutuhan Masalah belum teratasi bicara (mis: memori, 7. Mengulangi apa yang pendengaran, dan Bahasa) disampaikan pasien P: 3. Monitor frustasi, marah, 8. Menganjurkan berbicara Lanjutkan intervensi depresi, atau hal lain yang perlahan mengganggu bicara 9. Mengajarkan pasien dan 4. Identifikasi perilaku keluarga proses kognitif, emosional dan fisik sebagai anatomis, dan fisiologis bentuk komunikasi yang berhubungan Terapeutik dengan kemampuan 1. Gunakan metode bicara komunikasi alternatif (mis: menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan komputer) 2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis: berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan perlahan sambal menghindari teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien) 3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan 4. Ulangi apa yang disampaikan pasien 5. Berikan dukungan psikologis 6. Gunakan juru bicara, jika perlu Edukasi 1. Anjurkan berbicara perlahan 2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara Kolaborasi