Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS KELOMPOK 3

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pengampu : Ns. Dewi Purnama Sari, S. Kep., M.Kep

Disusun oleh:
1. Wienda A 215070209111029
2. Lucy Puspita 215070209111031
3. Arina Pramudita 215070209111032
4. Emi Yustifa 215070209111033
5. Dewi Puji P 215070209111036
6. Iwan P 215070209111060

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas : Tn. X/70 tahun
51kg/ 170 cm
b. Keluhan utama: sesak nafas saat aktifitas jalan, batuk hilang timbul, berdahak
c. Riwayat penyakit sekarang : sesak dirasa semakin memburuk + 1 bulan
SMRS. Sesak memburuk saat aktivitas jalan, setiap 100m atau beberapa menit
setelah berjalan harus berhenti untuk bernafas dan sesak berkurang dengan
istirahat. Keluhan batuk menetap dalam 3 bulan terakhir, dengan episode
hilang timbul disertai dahak. Sudah berhenti merokok selama 10 tahun.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat merokok sejak umur 20 tahun – 60 tahun sebanyak + 24 batang
sehari.
Batuk hilang timbul disertai dahak terjadi 2x dalam 1 tahun terakhir.
e. Riwayat penyakit keluarga : tidak terkaji
f. Pengkajian data
i. Aktifitas dan istirahat : sesak saat aktifitas, sesak berkurang saat
istirahat
ii. Sirkulasi : warna kulit kemerahan, konjunctiva palpebrae tampak
anemis saturasi oksigen 85%, Nadi :116x/menit
iii. Respirasi : dipsnea pada waktu aktifitas, RR:29x/menit, SPO₂ 85%
g. Pemeriksaan fisik
i. B1 Breath (Sistem pernafasan)

Inspeksi : gerakan dada simetris, batuk berdahak, RR:29x/menit,


SPO₂ 85% , Pernafasan cuping hidung (-), pasien kadang bernafas
dengan mulut mencucu

Palpasi : terdapat pelebaran sel iga, stem fremitus melemah pada kedua
lapangan paru

Perkusi : hipersonor pada kedua lapangan paru,

Auskultasi : Suara nafas vesikuler positif melemah pada


kedua lapang paru, , ronchi basah kedua apeks paru
ii. Blood (Cardiovaskuler)
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 116x/menit
Bunyi jantung I dan II irregular
Konjunctiva palpebrae tampak anemis
warna kulit kemerahan

iii. Brain (system persyarafan)


Kesadaran : Compos mentis
iv. Bladder (Sistem perkemihan)
Tidak ada masalah/tidak terkaji
v. Bowel (Sistem Pencernaan)

Mulut: terdapat caries gigi,

Abdomen : nyeri tekan (+), hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae,
tajam, rata, konsistensi kenyal

vi. Bone (Sistem Muskuloskeletal)

Ekstremitas: ekstremitas atas dan bawan eutoni, eutrofi, gerakan bebas,


kekuatan otot +4 dan tidak terdapat nyeri sendi

h. Pemeriksaan penunjang
a. Foto thorax: menunjukkan paru hiperinflasi, emfisematous lung,
diafragma flattening (mendatar)
b. Pemeriksaan laboratorium : Hb=10mg/dl
c. Hasil spirometri: FEV1 30%≥FEV1<50%

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

N Dx kep tujuan intervensi) rasional


o
1 Ketidakef Kepatenan Latihan batuk efektif 1. Untuk
ektifan jalan nafas a. Observasi mengetahui
bersihan setelah di 1. Identifikasi penurunan
jalan berikan kemampuan batuk pernafasan
nafas b/d perawatan 2. Monitor adanya pasien
sekresi dengan kriteria retensi sputum 2. Mencegah
yang hasil : 3. Monitor tanda dan obstruksi
tertahan a. Kepaten gejala infeksi saluran /aspirasi
(D.0001) an jalan nafas 3. Untuk
nafas 4. Monitor intake dan mengurangi
b. Tidak output cairan resiko terkena
ada b. Terapeutik infeksi
sianosis 1. Atur posisi semi 4. Untuk
c. Suara fowler membantu
nafas 2. Pasang perlak / proses
bersih bengkok di perlakuan pemulihan
d. Mampu pasien 5. Untuk
mengide 3. Buang secret pada mempermudah
ntifikasi tempat sputum mengeluarkan
dan c. Edukasi secret
menceg 1. Jelaskan tujuan dan 6. Menurunkan
ah prosedur batuk efektif kekentalan dan
faktor 2. Anjurkan Tarik perlengketan
penyeba nafas dalam melalui secret di paru
b hidung
3. Anjurkan
mengulangi Tarik nafas
sampai 3x
4. Anjurkan batuk kuat
secara langsung
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik/ ekspektoran.
2 Setelah Manajemen nutrisi:
dilakukan a. Kaji kebiasaan diet
tindakan dan masukan
keperawatan makanan saat ini
selama 3x24 b. Pantau berat badan
jam, nutrisis setiap hari sesuai
kurang dari indikasi
kebutuhan c. Anjurkan makan
teratasi dengan sedikit tapi sering
kriteria hasil: dengan kondisi
a. BB hangat
klien d. Kolaborasi dengan
dalam ahli gizi tentang
batas pemberian diet
normal kepada klien
b. Asupan
nutrisi
klien
terpenu
hi
c. Tidak
ada
penuru
nan BB
3 Setelah Aktifitas dan Latihan:
dilakukan a. Observasi adanya
tindakan pembatasan klien
keperawatan dalam melakukan
selama aktifitas
3x24jam, klien b. Identifikasi
bertoleransi kebutuhan
terhadap keselamatan klien
aktivitas c. Bantu klien untuk
dengan kriteria mengidentifikasi
hasil: aktifitas yang
a. Mampu mampu dilakukan
melaku d. Kolaborasi dengan
kan team fisioterapi
aktivita dalam merencanakan
s program terapi yang
sehari- tepat
hari
secara
mandiri
b. Keseim
bangan
aktifita
s dan
istiraha
t
c. Berpart
isipasi
dalam
aktifita
s fisik
tanpa
disertai
pening
katan
tekanan
darah,
nadi,
dan RR
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tgl/jam Implementasi Ttd


Dx Nama
1 11/9/2021 Observasi
Jam 08.00 a. Mengidentifikasi kemampuan batuk klien
b. Memonitor adanya retensi sputum
c. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi
saluran napas
d. Memonitor jumlah dan karakteristik input serta
output cairan
Terapeutik
1. Mengatur posisi semifowler
2. Memasang perlak di pangkuan klien
3. Membuang secret pada tempat sputum
Edukasi
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. Menganjurkan Tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu selama 8 detik
3. Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali
4. menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Memberikan terapi mukolitik

1 12/9/2021 Observasi
Jam 08.00 e. Mengidentifikasi kemampuan batuk klien
f. Memonitor adanya retensi sputum
g. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi
saluran napas
h. Memonitor jumlah dan karakteristik input serta
output cairan
Terapeutik
4. Mengatur posisi semifowler
5. Memasang perlak di pangkuan klien
6. Membuang secret pada tempat sputum
Edukasi
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
6. Menganjurkan Tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu selama 8 detik
7. Menganjurkan mengulangi arik napas dalam
hingga 3 kali
8. menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah arik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Memberikan terapi mukolitik

1 13/9/2021 Observasi
i. Mengidentifikasi kemampuan batuk klien
j. Memonitor adanya retensi sputum
k. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi
saluran napas
l. Memonitor jumlah dan karakteristik input serta
output cairan
Terapeutik
7. Mengatur posisi semifowler
8. Memasang perlak di pangkuan klien
9. Membuang secret pada tempat sputum
Edukasi
9. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
10. Menganjurkan Tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu selama 8 detik
11. Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali
12. menganjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Memberikan terapi mukolitik

No Hari/tgl/jam Implementasi Respon Ttd


Dx Nama
a. Melakukan pengkajian S: klien megatakan
pasien bila bersedia
dilakukan
pengkajian
O: klien Nampak
semangat menjawab
b. Melakukan pertanyaan perawat
pemeriksaan TTV S: klien mengatakan
bersedian dilakukan
tindakan
O: klien tampak
kooperatif
TD: …
S: …
N: …
c. Memposisikan klien RR: …
semi fowler S: klien mengatakan
sesak
O: klien Nampak
d. Identifikasi kebutuhan sesak
keselamatan klien S: klien mengatakan
susah beraktifitas
e. Bantu klien untuk O: klien Nampak
mengidentifikasi lemah
aktifitas yang mampu S: klien mengatakan
dilakukan ingin ke toilet
f. Mengkaji kebiasaan sendiri
diet dan masukan O: klien nampak
makanan saat ini lemah
S: klien mengatakan
tidak nafsu makan
dan hanya makah
g. Memberikan terapi setengah porsi saja
nebulizer O: klien Nampak
lemah
S: klien mengatakan
bersedia dilakukan
h. Menganjurkan klien tindakan
untuk istirahat O: klien Nampak
kooperatif
S: klien mengatakan
“IYA”
O: klien Nampak
tidur
a. Anjurkan klien makan S: klien mengatakan
sedikit tapi sering bersedia mengikuti
dengan kondisi hangat perintah
O: klien Nampak
lemah
b. Memberikan terapi S: klien mengatakan
nebulizer bersedia dilakukan
tindakan
O: klien Nampak
kooperatif
S: klien mengatakan
c. Memposisikan klien sesak sedikit
semi fowler berkurang
O: klien Nampak
kooperatif
S: klien mengatakan
d. Memantau BB klien berat badannya
turun selama sakit
O: BB klien … Kg
S: klien mengatakan
e. Melakukan bersedian dilakukan
pemeriksaan TTV tindakan
O: klien tampak
kooperatif
TD: …
S: …
N: …
RR: …
S: klien mengatakan
f. Membantu klien untuk sudah bisa
mengidentifikasi melakukan
kemampuan aktifitas beberapa aktifitas
mandiri sendiri dengan
sedikit bantuan saja
O: Klien nampak
bisa ke toilet sendiri
a. Memberikan terapi S: klien mengatakan
nebulizer bersedia dilakukan
tindakan
O: klien Nampak
kooperatif
S: klien mengatakan
b. Memantau TTV bersedian dilakukan
tindakan
O: klien tampak
kooperatif
TD: …
S: …
N: …
RR: …
S: klien mengatakan
c. Menganjurkan klien sudah mulai enak
makan sedikit tapi makan
sering O: porsi makan
hampir habis
S: keluarga
d. Memberikan KIE pada mengatakan akan
keluarga untuk bisa membantu klien
memantau status dalam memenuhi
aktifitas klien dan kebutuhan seahri-
membantu klien bila harinya
diperlukan O: keluarga dan
klien tampak
kooperatif

E. EVALUASI KEPERAWATAN

No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi Ttd


1 S: klien mengatakan merasa sesak dan
batuk
O: terdengar suara ronchi
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
 Monitor status O2 klien
 Pemberian terapi nebulizer
2 S: klien mengatakan tidak nafsu makan
dan makan hanya habis ½ porsi
O: klien tampak lemah
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
 Pantau BB klien
 Kolaborasi dengan ahli gizi
3 S: klien mengatakan masih susah
beraktifitas dan masih dibantu oleh
keluarga
O: klien tampak lemah
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
 Bantu klien mengidentifikasi aktifitas
yang mampu dilakukan
 Observasi TTV
1 S: klien mengatakan sesak dan batuk
berkurang
O: klien tampak lemah
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjut intervensi
 Observasi TTV
 Lakukan pemberian terapi nebulizer
2 S: klien mengatakan berat badan turun
selama sakit
O: BB klien … Kg
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
 Pantau BB klien
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
3 S: klien mengatakan sudah bisa
beraktifitas ringan dengan sedikit bantuan
O: klien tampak lemah
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjut intervensi
 Bantu klien mengidentifikasi aktifitas
yang mampu dilakukan
 Observasi TTV
1 S: klien mengatakan sesak dan batuk
sudah berkurang banyak
O: klien Nampak rileks
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
2 S: klien mengatakan sudah mulai enak
makan sedikit tapi sering
O: klien tampak lebih segar
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
3 S: klien mengatakan sudah mulai bisa
beraktifitas mandiri
O: klien tampak lebih kuat
A: masalah teratasi
P: lanjut intervensi
 Libatkan keluarga dalam
memantau status aktifitas klien
dan membantu klien bila perlu

Anda mungkin juga menyukai