Gangguan Bersihan Jalan Nafas (b.d) Penyebab dibuktikan dengan (d.d) Tanda Dan Gejala
2. Luaran Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: Besihan Jalan Nafas (L.01001)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas meningkat
dengan kriteria hasil:
Batuk efektif meningkat
Produksi sputum menurun
Wheezing,Mengi, Ronkhi menurun
Edukasi :
Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 deti, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir selama 8 detik → ulangi sebanyak 3 kali
Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas dalan yang ketiga.
Kolaborasi:
1
Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran → jika perlu.
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
b. Manajemen Jalan Nafas ( I.01011 )
Definisi: mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas.
Observasi:
Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Monitor bunyi nafas tambahan (mengi, wheezing, ronkhi)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapieutik:
Posisikan semifowler/fowler)
Berikan minum air hangat
Lakukan penghisapan lendir kurang darii 15 detik
Edukasi:
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari → jika tidak ada kontraindikasiInformasikan hasil
pemantauan.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran atau bronkodilator (jika perlu).
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif