Observasi :
Monitor pola napas (frekuensi,
kedalam, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan
(mis.gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi kering)
Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
RESIKO ASPIRASI
Cedera kepala
Stroke
Cedera medulla spinalis
Guillain barre syndrome
Penyakit Parkinson
Keracunan obat dan alkohol
Pembesaran uterus
Miestenia gravis
Fistula trakeoesofagus
Striktura esofagus
Sklerosis multiple
Labiopalatoskisis
Atresia esofagus
Laringomalasia
Prematuritas
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Observasi :
Identifikasi penyebab perubahan sensasi
Identifikasi penggunaan alat pengikat,
prosthesis, sepatu, dan pakaian
Periksa perbedaan sensasi tajam atau
tumpul
Periksa perbedaan sesasi panas atau dingin
Periksa kemampuan mengidentifikasi
lokasi dan tekstur benda
Monitor terjadinya paresthesia, jika perlu
Monitor perubahan kulit
Monitor adanya tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik :
Hindari pemakaian benda-benda yang
berlebihan suhunya
Edukasi :
Anjurkan penggunaan thermometer untuk
mengukur suhu air
Anjurkan pengguanaan sarung tangan
termal saat memasak
Anjurkan memakai sepatu lembut dan
bertumit rendah
Kolaborasi :
Kolaborasi Pemberian analgesic jika perlu
Kolaborasi pemberian kortikosteroid jika
perlu
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
RISIKO PERDARAHAN
DEFISIT NUTRISI
Observasi :
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-
hari
Monitor berat badan
Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik :
Berikan perawatan mulut sebelum pemberian
makan, jika perlu
Hidangkan makanan secara menarik
Berikan suplemen, jika perlu
Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk
meningkatkan yang dicapai
Edukasi :
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tingg,
namun tetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang
dibutuhkan
DIARE
HIPERVOLEMIA
Kolaborasi :
Kolaborasi dalam pemberian
diuretik
HIPOVOLEMIA
Observasi :
Identifikasi status nutrisi
Identifiaksi alergi dan intolerasni makanan
Indentifikasi makanan yang disuka
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
Identifikasi perlunya penggunanan selang
nasogastric
Minitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik :
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastric jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri,antiemetic),jika
perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Observasi :
Monitor tanda vital
Monitor berat badan
Monitor CRT dan turgor
Monitor jummlah, warna dan berat
jenis urine
Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia
Identifikasi faktor penyebab
ketidakseimbangan cairan
Terapeutik :
Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pantauan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan, informasikan jika
perlu
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KONSTIPASI
RETENSI URIN
INTOLERANSI AKTIVITAS
KELETIHAN
KONFUSI AKUT
Observasi
Monitor perilaku yang
mengindikasi halusinasi
Monitor dan sesuaikan tingkat
aktivitas dan stimulasi lingkungan
Monitor isi halusinasi (mis.
Kekerasan atau membahayakan
diri)
Terapeutik
Pertahankan lingkungan yang
aman
Lakukan tindakan keselamatan
ketika tidak dapat mengontrol
perilaku (mis. Limit setting,
pembatasan wilayah, pengekangan
fisik, seklusi)
Diskusikan perasaan dan respons
terhadap halusinasi
Hindari perdebatanntentang
validitas halusinasi
Edukasi
Anjurkan memonitor sendiri
situasi terjadinya halusinasi
Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya untuk memberi
dukungan dan umpan balik
korektif terhadap halusinasi
Anjurkan melakukan distraksi
(mis. Mendengarkan musik,
melakukan aktivitas dan relaksasi)
Ajarkan pasien dan keluarga cara
mengontrol halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu
KONFUSI KRONIS
Pemberian analgesik
Observasi :
Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus,
Pereda,kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi kesesuaian jenis analgesic (mis.
Narkotika, non-narkotikk, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgesic
Monitor efektifitas analgesic
Terapeutik :
Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk
mencapai analgesic optimal, jika perlu
Pertimbangkan penggunaan infus kontinu atau
bolus opiod untuk mempertahankan kadar
dalam serum
Tetapkan kadar target efektifitas untuk
mengoptimalkan respon pasien
Dokumentasikan respon terhadap efek
analgesic dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi :
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian dosis pemberian dosis
dan jenis analgesic, sesuai indikasi
NYERI KRONIS
Perawatan kenyamanan
Observasi :
Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan
(mis. Nyeri,mual, gatal,sesak)
Identifikasi pemahaman tentang kondisi
,situasi dan perasaan
Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Terapeutik :
Berikan posisi yang nyaman
Berikan kompres dingin atau hangat
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Berikan pemijatan
Berikan terapi akupresur
Berikan terapi hypnosis
Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
Diskusikan mengenai situasi dan pemilihan
terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi :
Jelaskan mengenai kondisi dan pemilihan
terapi/pengobatan
Ajarkan terapi relaksasi
Ajarkan latihan pernapasan
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus,
antihistamin, jika perlu
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
ANSIETAS
Proses infeksi
Hipertiroid
Dehidrasi
Trauma
Prematuritas
HIPOTERMIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
HIPOTERMIA (D.0131) SLKI : SIKI :
Edukasi
Ajarkan cara mencegah kerusakan
jaringan
Ajarkan cara menyesuaikan suhu
secara mandiri
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
Identifikasi toelransi fisik
melakukan pergerakan
Monitor frekuensi jantung dan
tekanandarah sebelum memulai
mobilisasi
Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu (mis. Pagar
tempat tidur)
Fasilitasi melakukan pergerakan
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi
dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. Duduk di
tempat tidur)
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RISIKO INFEKSI
RESIKO JATUH
Terapeutik
Hindari pemakaian benda - benda
yang berlebihan suhunya
Edukasi
Anjurkan penggunaan termometer
untuk menguji suhu air
Anjurkan penggunaan sarung
termal saat memasak
Anjurkan memakai sepatu lembut
dan bertumit rendah
Kolaborasi
kolaborasi dalam pemberian
analgetik
Kolaborasi dalam pemberian
kortikosteroid
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Kolaborasi :
Jelakan cara mencegah heat exhaustion
dan heat stroke
Jelaskan cara mencegah hipotermi karena
terpapar udara dingin
Demonstrasikan teknik perawatan metode
kanguru(pmk)untuk bayi lahir BBLR
Kolaborasi :
Kolaborasi dalam pemberian antipiretik