LAPORAN PENDAHULUAN
26 Mei 2019
Oleh
HASTUTI
R014 18 2017
(................................................. ) (................................................. )
1
LAPORAN PENDAHULUAN
KETIDAKEFEKTIFAN KOPING INDIVIDU
2
11) Ketidakmampuan menghadapi situasi
12) Ketidakmampuan untuk menghadapi kebutuhan dasar
13) Ketidakmampuan utuk memenuhi harapan peran (role expectation)
14) Stretegi koping tidak efektif
15) Kurangnya akses dukungan sosial
16) Kurangnya perilaku yang berfokus pada penerapan tujuan (goal
oriented)
17) Kurangnya resolusi masalah
18) Kurangnya kemampuan dalam memecahkan masalah
19) Perilaku mengambil risiko
20) Penyalahgunaan zat
C. Etiologi
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya koping individu tidak efektif
yaitu (Sutejo, 2018):
1) Krisis situasional
2) Krisis maturasi
3) Sistem pendukung yang tidak memadai
4) Model-model peran negatif
5) Kemunduran mental ringan sampai sedang
6) Abnormalitas sistem saraf pusat tertentu seperti adanya neurotoksin,
epilepsi, serebral palsi, atau penyimpangan perilaku neurologis lainnya
7) Perkembangan ego terbelakang
8) Harga diri rendah
9) Kelainan fungsi dan sistem keluarga
10) Lingkungan yang tidak terorganisir dan semrawut
11) Penganiayaan dan pangabaian anak
D. Rentang respon
Rentang respon terjadinya koping individu tidak efektif yaitu (Sutejo,
2018):
4
3. Pohon masalah, masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji :
A. Pohon Masalah
Efek Ansietas
B. Masalah Keperawatan
Berdasarkan pohon masalah diatas, masalah keperawatan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1) Ansietas
2) Koping individu tidak efektif
C. Data yang perlu dikaji
1) Kaji konsep diri dan harga diri pasien.
2) Identifikasi penyebab koping tidak efektif (mis : kurangnya dukungan,
krisis kehidupan, keterampilan menyelesaikan masalah yang tidak
efektif).
3) Pantau perilaku agresif.
4) Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya
dengan pandangan penyedia layanan kesehatan.
5) Kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungan.
6) Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.
4. Diagnosis Keperawatan :
A. Ansietas
B. Koping individu tidak efektif
5
5. Rencana tindakan keperawatan :
A. Ansietas
Tujuan :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menggunakan koping adaptif
3) Klien dapat meningkatkan harga diri
4) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
5) Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi :
1) Catat derajat Ansietas dan takut.
2) Dorong pasien mengekspresikan perasaan.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
ansietas.
4) Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
5) Jelaskan proses penyakit dan prosedur dalam tingkat kemampuan
pasien untuk memahami dan menangani informasi. Kaji situasi ini dan
tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah.
6) Anjurkan untuk penggunaan tekhnik relaksasi
7) Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan
yang tenang, kontak dengan orang lain yang terbatas jika dibutuhkan.
8) Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
9) Tunjukkan indikasi positif pengobatan contoh perbaikan dalam nilai
laboratorium, tekanan darah stabil.
10) Berikan obat anti antiansietas (Transquilizer, sedatif) dan pantau
efeknya.
6
4) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode koping efektif.
Intervensi :
1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku,
misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan
berpartisipasi dalam rencana pengobatan
2) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan
konsentrasi, peka rangsang, ketidakmampuan untuk
mengatasi/menyelesaikan masalah.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan
strategi untuk mengatasinya.
4) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan
partisipasi maksimum dalam rencana pengobatan.
5) Dorong pasien untuk mengevalusai prioritas/tujuan hidup. Tanyakan
pertanyaan seperti “apakah yang Anda lakukan merupakan yang Anda
inginkan?”
6) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan, ketimbang
membatalkan tujuan diri/keluarga.
7
DAFTAR PUSTAKA