Anda di halaman 1dari 8

Keperawatan Jiwa

Ruang Perawatan Kelas 1


RSPTN Universitas Hasanuddin

LAPORAN PENDAHULUAN
26 Mei 2019

KETIDAKEFEKTIFAN KOPING INDIVIDU

Oleh

HASTUTI
R014 18 2017

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(................................................. ) (................................................. )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KETIDAKEFEKTIFAN KOPING INDIVIDU

1. Kasus (Masalah Utama) :


Kasus: Ketidakefektifan koping individu
A. Definisi
Herdman & Kamitsuru (2016) mengungkapkan bahwa ketidakefektifan
koping individu adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu
membuat penilaian yang tepat terhadap stressor, pilihan yang tidak adekuat
terhadap respon untuk bertindak, dan ketidakmampuan untuk menggunakan
sumber yang tersedia. Koping individu tidak efektif adalah kerusakan
perilaku adapatif dan kemampuan untuk memecahkan masalah pada
seseorang dalam memenuhi tuntutan-tuntutan dan peran-peran dalam
kehidupan (Towsend, 2007). Sementara itu, Carpenito (2009)
menambahkan bahwa koping individu tidak efektif adalah suatu keadaan
dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami suatu
ketidakmampuan dalam menangani stressor internal atau lingkungan dengan
adekuat karena ketidakuatan sumber-sumber (fisik, psikologis, perilaku dan
kognitif).
B. Tanda-tanda Koping individu tidak efektif
Herdman & Kamitsuru (2016) menyebutkan bahwa beberapa tanda
dan gejala terjadinya koping individu tidak efektif yaitu:
1) Perubahan konsentrasi
2) Perubahan dalam pola tidur
3) Perubahan dalam pola komunikasi
4) Perilaku destruktif terhadap orang lain
5) Perilaku destruktif terhadap diri sendiri
6) Kesulitan mengorganisasi informasi
7) Letih
8) Sering sakit
9) Ketidakmampuan untuk meminta bantuan
10) Ketidakmampouan untuk mengikuti informasi

2
11) Ketidakmampuan menghadapi situasi
12) Ketidakmampuan untuk menghadapi kebutuhan dasar
13) Ketidakmampuan utuk memenuhi harapan peran (role expectation)
14) Stretegi koping tidak efektif
15) Kurangnya akses dukungan sosial
16) Kurangnya perilaku yang berfokus pada penerapan tujuan (goal
oriented)
17) Kurangnya resolusi masalah
18) Kurangnya kemampuan dalam memecahkan masalah
19) Perilaku mengambil risiko
20) Penyalahgunaan zat
C. Etiologi
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya koping individu tidak efektif
yaitu (Sutejo, 2018):
1) Krisis situasional
2) Krisis maturasi
3) Sistem pendukung yang tidak memadai
4) Model-model peran negatif
5) Kemunduran mental ringan sampai sedang
6) Abnormalitas sistem saraf pusat tertentu seperti adanya neurotoksin,
epilepsi, serebral palsi, atau penyimpangan perilaku neurologis lainnya
7) Perkembangan ego terbelakang
8) Harga diri rendah
9) Kelainan fungsi dan sistem keluarga
10) Lingkungan yang tidak terorganisir dan semrawut
11) Penganiayaan dan pangabaian anak
D. Rentang respon
Rentang respon terjadinya koping individu tidak efektif yaitu (Sutejo,
2018):

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif identitas
3
2. Proses Terjadinya Masalah:
Dalam kehidupan sehari-harinya, individu menghadapi pengalaman yang
mengganggu. Individu dapat mengalami perubahan hubungan dengan orang
lain dalam harapannya terhadap diri sendiri dengan cara negatif. Munculnya
ketegangan dalam kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah
(mekanisme koping) yang bertujuan untuk meredakan ketegangan tersebut.
Klien gangguan konsep diri menggunakan mekanisme koping yang dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu koping jangka pendek dan koping jangka
panjang.
Karakteristik koping jangka pendek :
a. Aktivitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari krisis.
Misalnya, menonton televisi, kerja keras, olahraga berat.
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara. Misalnya
ikut kegiatan sosial politik, kegiatan agama.
c. Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara terhadap
konsep diri. Misalnya, aktivitas yang berkompetisi yaitu pencapaian
akademik atau olahraga.
d. Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya penyalahgunaan zat.
Karakteristik koping jangka panjang:
Koping jangka panjang dikategorikan dalam penutupan identitas dan identitas
negatif.

4
3. Pohon masalah, masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji :
A. Pohon Masalah

Efek Ansietas

Core problem Koping individu tidak efektif

Krisis maturasi, dukungan sosial


tidak adekuat, kurang percaya diri
Etiologi dalam menyelesaikan masalah

B. Masalah Keperawatan
Berdasarkan pohon masalah diatas, masalah keperawatan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1) Ansietas
2) Koping individu tidak efektif
C. Data yang perlu dikaji
1) Kaji konsep diri dan harga diri pasien.
2) Identifikasi penyebab koping tidak efektif (mis : kurangnya dukungan,
krisis kehidupan, keterampilan menyelesaikan masalah yang tidak
efektif).
3) Pantau perilaku agresif.
4) Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya
dengan pandangan penyedia layanan kesehatan.
5) Kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungan.
6) Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.
4. Diagnosis Keperawatan :
A. Ansietas
B. Koping individu tidak efektif

5
5. Rencana tindakan keperawatan :
A. Ansietas
Tujuan :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menggunakan koping adaptif
3) Klien dapat meningkatkan harga diri
4) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
5) Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi :
1) Catat derajat Ansietas dan takut.
2) Dorong pasien mengekspresikan perasaan.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
ansietas.
4) Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
5) Jelaskan proses penyakit dan prosedur dalam tingkat kemampuan
pasien untuk memahami dan menangani informasi. Kaji situasi ini dan
tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah.
6) Anjurkan untuk penggunaan tekhnik relaksasi
7) Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan
yang tenang, kontak dengan orang lain yang terbatas jika dibutuhkan.
8) Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
9) Tunjukkan indikasi positif pengobatan contoh perbaikan dalam nilai
laboratorium, tekanan darah stabil.
10) Berikan obat anti antiansietas (Transquilizer, sedatif) dan pantau
efeknya.

B. Ketidakefektifan koping individu


Tujuan :
1) Mengidentifikasi perilaku koping efektif dan konsekuensinya
2) Menyatakan kesadaran kemmapuan koping/kekuatan pribadi
3) Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah untuk
menghindari/merubahnya.

6
4) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode koping efektif.
Intervensi :
1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku,
misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan
berpartisipasi dalam rencana pengobatan
2) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan
konsentrasi, peka rangsang, ketidakmampuan untuk
mengatasi/menyelesaikan masalah.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan
strategi untuk mengatasinya.
4) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan
partisipasi maksimum dalam rencana pengobatan.
5) Dorong pasien untuk mengevalusai prioritas/tujuan hidup. Tanyakan
pertanyaan seperti “apakah yang Anda lakukan merupakan yang Anda
inginkan?”
6) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan, ketimbang
membatalkan tujuan diri/keluarga.

7
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi pada Paraktik Klinis, Ed. 9.


Jakarta: EGC.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2016). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi.
Jakarta: EGC.
Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Jiwa:
Gangguan Jiwa dan Psikososial.
Towsend, M. C. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Psikiatri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai