Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

Disusu Oleh :
Zakaria Surya, S.Kep
2314901210226

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKEFEKTIFAN KOPING INDIVIDU

A. Kasus ( masalah utama ): Ketidakefektifan koping individu


B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi: Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap
stressor, pilihan yang tidak adekuat terhadap respon untuk bertindak, dan
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.
2. Batasan karakteristik:
a. Subyektif: perubahan komunikasi yang biasanya, kelelahan, dan
mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta
bantuan secara verbal.
b. Obyektif:
 Penyalagunaan zat-zat kimia
 Penurunan panggunaan dukungan sosial
 Perilaku merusak diri dan orang lain
 Tingginya angka kesakitan
 Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
 Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan peran
 Ketidakedekuatan menyelesaikan masalah
 Kurangnya perilaku yang mengarah pada tujuan dan
penyelesaian, termasuk ketidakmampuan untuk mengikuti
dan mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan
informasi.
 Konsentrasi buruk
 Berani mengambil resiko
 Gangguan tidur
 Menggunakan bentuk koping yang menghambat perilaku
adaptif

3. Proses terjadinya masalah:


Dalam kehidupan sehari-harinya, individu menghadapi pengalaman
yang mengganggu ekuilibrium kognitif dan efektifnya. Individu dapat
mengalami perubahan hubungan dengan orang lain dalam harapannya
terhadap diri sendiri dengan cara negatif. Munculnya ketegangan dalam
kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah (mekanisme
koping) yang bertujuan untuk meredakan ketegangan tersebut. Klien
gangguan konsep diri menggunakan mekanisme koping yang dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu koping jangka pendek dan koping
jangka panjang.
Karakteristik koping jangka pendek :
a. Aktivitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari
krisis. Misalnya, menonton televisi, kerja keras, olahraga berat.
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara.
Misalnya ikut kegiatan sosial politik, kegiatan agama.
c. Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara
terhadap konsep diri. Misalnya, aktivitas yang berkompetisi yaitu
pencapaian akademik atau olahraga.
d. Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya
penyalahgunaan zat.

Karakteristik koping jangka panjang:


Koping jangka panjang dikategorikan dalam penutupan identitas dan
identitas negatif.

C. Pohon masalah

Ansietas Efek

Sindrom pasca Ketidakefektifan Koping Core Problem


trauma Individu blem

Berduka
Perubahan status kesehatan Etiologi

D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1) Masalah keperawatan:
a) Ansietas
b) Penyangkalan, tidak efektif
c) Ketakutan
d) Berduka, terganggu
e) Perilaku sehat, berisiko
f) Sindrom pasca trauma
g) Perilaku kekerasan : terhadap diri sendiri atau orang lain,
resiko.
2) Data yang perlu dikaji :
a) Kaji konsep diri dan harga diri pasien.
b) Identifikasi penyebab koping tidak efektif (mis : kurangnya
dukungan, krisis kehidupan, keterampilan menyelesaikan
masalah yang tidak efektif).
c) Pantau perilaku agresif.
d) Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan
kesesuaiannya dengan pandangan penyedia layanan
kesehatan.
e) Kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran dan
hubungan.
f) Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.

E. Diagnosis keperawatan
a. Ansietas
b. Ketidakefektifan koping individu
c. Perubahan status kesehatan

F. Rencana tindakan keperawatan


a. Ansietas berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu.
Tujuan :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menggunakan koping adaptif
3) Klien dapat meningkatkan harga diri
4) Klien dapat menggunakan dukungan sosial
5) Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi :
1) Catat derajat Ansietas dan takut.
2) Dorong pasien mengekspresikan perasaan.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang
mencetuskan ansietas.
4) Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
5) Jelaskan proses penyakit dan prosedur dalam tingkat
kemampuan pasien untuk memahami dan menangani
informasi. Kaji situasi ini dan tindakan yang diambil untuk
mengatasi masalah.
6) Anjurkan untuk penggunaan tekhnik relaksasi
7) Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang, kontak dengan orang lain yang
terbatas jika dibutuhkan.
8) Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat
mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
9) Tunjukkan indikasi positif pengobatan contoh perbaikan
dalam nilai laboratorium, tekanan darah stabil.
10) Berikan obat anti antiansietas (Transquilizer, sedatif) dan
pantau efeknya.

b. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan perubahan


status kesehatan.
Tujuan :
1) Mengidentifikasi perilaku koping efektif dan konsekuensinya
2) Menyatakan kesadaran kemmapuan koping/kekuatan pribadi
3) Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil
langkah untuk menghindari/merubahnya.
4) Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan/metode
koping efektif.

Intervensi :
1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi
perilaku, misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan
perhatian, keinginan berpartisipasi dalam rencana
pengobatan
2) Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan,
kerusakan konsentrasi, peka rangsang, ketidakmampuan
untuk mengatasi/menyelesaikan masalah.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan
kemungkinan strategi untuk mengatasinya.
4) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri
dorongan partisipasi maksimum dalam rencana pengobatan.
5) Dorong pasien untuk mengevalusai prioritas/tujuan hidup.
Tanyakan pertanyaan seperti “apakah yang Anda lakukan
merupakan yang Anda inginkan?”
6) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai
merencanakan perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk
menyesuaikan, ketimbang membatalkan tujuan diri/keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Ahern, N. R. & Wilkinson, J.M. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, ed. 9. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A. (2002). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A. & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.


Jakarta: EGC.

NANDA. (2009-2011). Diagnosa Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi, Alih


Bahasa: Made Sumarwati, dkk. Jakarta: EGC.

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.


Kandangan, 8 Desember 2023
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J) (Rahmawaty, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai