SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN 2022 I. KASUS (MASALAH UTAMA) Ketidakberdayaan II. PROSES TERJADINYA MASALAH a. Pengertian Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku seseorang yang tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil; suatu keadaan di mana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang. ketidakberdayaan di mana individu dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol yang diekspresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal. Kondisi depresi merupakan salah satu masalah yang berakibat pada konsisi psikososial dengan ketidakberdayaan. Kondisi ketidakberdayaan pada individu terjadi bila individu tidak dapat mengatasi solusi dari masalahnya, sehingga individu percaya hal tersebut diluar kendalinya untuk mencapai solusi tersebut. b. Etiologi Menurut SDKI, 2017 adapun penyebab ketidakberdayaan adalah: a. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka panjang b. Lingkungan yang tidak mendukung perawatan atau pengobatan(disfungsional) c. c. Interaksi interpersonal tidak memuaska c. Tanda dan Gejala Data subyektif : a) Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau mempengaruhi situasi. b) Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu. c) Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya. d) Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran. e) Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri. Data obyektif : a) Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan. b) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan. c) Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya. d) Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah, dan rasa bersalah. e) Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika mendapat perlawanan. f) Apatis dan pasif. g) Ekspresi muka murung III. FAKTOR PREDISPOSISI Dan FAKTOR PRESIPITASI a. Biologi 1. Adanya perubahan status kesehatan yang mendadak atau kondisi fisik yang menyebabkan ancaman terhadap integritas diri 2. Mengalami hospitalisasi. 3. Cidera fisik yang mengharuskan immobilisasi dan menyebabkan intoleransi aktivitas sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari b. Psikologi 1. Pengalaman traumatis 2. Gangguan konsep diri karena menganggap dirinya terancam oleh kegagalan dalam mencapai tujuan sehingga menimbulkan perasaan frustasi. 3. Adanya ancaman terhadap konsep diri (harga diri dan perubahan peran). 4. Mengalami stres psikologis akibat tidak mampu mengontrol stimulus yang ada. 5. Kemampuan melakukan komunikasi verbal, berinteraksi dengan orang lain. 6. Kemampuan mengungkapkan masalah pada orang lain. 7. Tipe kepribadian yang dimiliki. 8. Adanya pengalaman tidak menyenangkan yang menyebabkan trauma 9. Motivasi: kurangnya dukungan dari orang lain. c. Sosial Budaya 1. Usia: Pada usia tersebut individu memiliki tingkat produktifitas yang tinggi, namu ketika tekanan dan fungsinya tidak terjalani maka akan memberikan dampak yang besar pada keputusan yang diambilnya. 2. Pembatasan aktifitas oleh tim medis/keluarga akibat penyakit/trauma yang diderita. 3. Peran sosial: kurang mampu menjalankan perannya untuk berpartisipasi lingkungan tempat tinggal dan kesulitan membina hubungan interpersonal dengan orang lain,(mengungkapkan respon ketidakberdayaan dengan kesulitan dalam hubungan interpersonal yang berakar dari keterbatasan fisiknya). 4. Agama dan keyakinan: kurangnya rasa percaya atas hal positif dari hikmah kejadian yang diberikan Tuhan.
IV. POHON MASALAH
V. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJI
1. Ketidakberdayaan VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakberdayaan 2. Kurang pengetahuan 3. Koping individu tidak efektif
VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Sesuai dengan standar asuhan keperawatan intervensi pertama pada ketidakberdayaan adalah melakukan pendekatan untuk mengkaji masalah ketidakberdayaan. Dalam melakukan pendekatan perawat menggunakan: a. Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respon emosional dan menerima pasien apa adanya. b. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (misalnya ; rasa marah, frustasi dan simpati). c. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif, beri waktu klien untuk berespon. d. Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi. e. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol. f. Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaan. g. Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan. h. Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau substitusi. i. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran positif. j. Evaluasi ketetapan presepsi, logika, dan kesimpulan yang dibuat klien. k. Identifikasi presepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang tidak rasional. l. Kurangi penilaian pasien yang negatif terhadap dirinya. m. Bantu untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau perilakunya dan perubahannya yang terjadi. n. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan yang ingin dicapai. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya. o. Berikan klien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan. p. Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat dan jika klien berhasil melakukan kegiatan atau penampilan yang bagus. Motivasi untuk mempertahankan penampilan / kegiatan tersebut. q. Diskusikan dengan klien pilihan yang realistis dalam perawatan, berikan penjelasan untuk pilihan ini. Bantu klien untuk mendapatkan tujuan yang realistis. Fokuskan kegiatan pada saat ini bukan pada kegiatan masa lalu. r. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya. Dukung kekuatan-kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh klien. s. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien. Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan positif untk partisipasi dalam pencapaian. t. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan perasaan ketidakberdayaan. u. Dorong kemandirian, tetapi bantu klien jika tidak melakukan. v. Libatkan klien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas keperawatan. Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan kepada klien. w. Adakan suatu konferensi multidisiplin untuk mendiskusikan dan mengembangkan perawatan rutin klien. DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/HP/Downloads/askep%20Ketidakberdayaan.pdf
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita