Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN KASUS KETIDAKBERDAYAAN


DI WILAYAH UPTD PUSKEMAS LURAH
KABUPATEN CIREBON

Nama : Dyka Oktavian


NIM : CKR0190177

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2022
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Ketidakberdayaan
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
a. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku seseorang
yang tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil; suatu keadaan di
mana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang
baru dirasakan. Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang
tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan persepsi kurang kontrol pada
situasi saat ini atau yang akan datang.
ketidakberdayaan di mana individu dengan kondisi depresi, apatis dan
kehilangan kontrol yang diekspresikan oleh individu baik verbal maupun non
verbal. Kondisi depresi merupakan salah satu masalah yang berakibat pada
konsisi psikososial dengan ketidakberdayaan. Kondisi ketidakberdayaan pada
individu terjadi bila individu tidak dapat mengatasi solusi dari masalahnya,
sehingga individu percaya hal tersebut diluar kendalinya untuk mencapai solusi
tersebut.
b. Etiologi
Menurut SDKI, 2017 adapun penyebab ketidakberdayaan adalah:
a. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka panjang
b. Lingkungan yang tidak mendukung perawatan atau
pengobatan(disfungsional)
c. c. Interaksi interpersonal tidak memuaska
c. Tanda dan Gejala
Data subyektif :
a) Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
b) Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
c) Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya.
d) Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran.
e) Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
Data obyektif :
a) Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan.
b) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan.
c) Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya.
d) Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah, dan rasa bersalah.
e) Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan.
f) Apatis dan pasif.
g) Ekspresi muka murung
III. FAKTOR PREDISPOSISI Dan FAKTOR PRESIPITASI
a. Biologi
1. Adanya perubahan status kesehatan yang mendadak atau kondisi fisik yang
menyebabkan ancaman terhadap integritas diri
2. Mengalami hospitalisasi.
3. Cidera fisik yang mengharuskan immobilisasi dan menyebabkan intoleransi
aktivitas sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari
b. Psikologi
1. Pengalaman traumatis
2. Gangguan konsep diri karena menganggap dirinya terancam oleh kegagalan
dalam mencapai tujuan sehingga menimbulkan perasaan frustasi.
3. Adanya ancaman terhadap konsep diri (harga diri dan perubahan peran).
4. Mengalami stres psikologis akibat tidak mampu mengontrol stimulus yang
ada.
5. Kemampuan melakukan komunikasi verbal, berinteraksi dengan orang lain.
6. Kemampuan mengungkapkan masalah pada orang lain.
7. Tipe kepribadian yang dimiliki.
8. Adanya pengalaman tidak menyenangkan yang menyebabkan trauma
9. Motivasi: kurangnya dukungan dari orang lain.
c. Sosial Budaya
1. Usia: Pada usia tersebut individu memiliki tingkat produktifitas yang tinggi,
namu ketika tekanan dan fungsinya tidak terjalani maka akan memberikan
dampak yang besar pada keputusan yang diambilnya.
2. Pembatasan aktifitas oleh tim medis/keluarga akibat penyakit/trauma yang
diderita.
3. Peran sosial: kurang mampu menjalankan perannya untuk berpartisipasi
lingkungan tempat tinggal dan kesulitan membina hubungan interpersonal
dengan orang lain,(mengungkapkan respon ketidakberdayaan dengan
kesulitan dalam hubungan interpersonal yang berakar dari keterbatasan
fisiknya).
4. Agama dan keyakinan: kurangnya rasa percaya atas hal positif dari hikmah
kejadian yang diberikan Tuhan.

IV. POHON MASALAH

V. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJI


1. Ketidakberdayaan
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakberdayaan
2. Kurang pengetahuan
3. Koping individu tidak efektif

VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Sesuai dengan standar asuhan keperawatan intervensi pertama pada
ketidakberdayaan adalah melakukan pendekatan untuk mengkaji masalah
ketidakberdayaan. Dalam melakukan pendekatan perawat menggunakan:
a. Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respon emosional
dan menerima pasien apa adanya.
b. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri
(misalnya ; rasa marah, frustasi dan simpati).
c. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif,
beri waktu klien untuk berespon.
d. Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
e. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area
situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk
mengontrol.
f. Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh
terhadap ketidakberdayaan.
g. Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk
menyimpulkan.
h. Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui
interupsi atau substitusi.
i. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran positif.
j. Evaluasi ketetapan presepsi, logika, dan kesimpulan yang dibuat klien.
k. Identifikasi presepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya
yang tidak rasional.
l. Kurangi penilaian pasien yang negatif terhadap dirinya.
m. Bantu untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau perilakunya dan
perubahannya yang terjadi.
n. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan yang ingin dicapai.
Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya.
o. Berikan klien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan.
p. Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat dan jika klien
berhasil melakukan kegiatan atau penampilan yang bagus. Motivasi untuk
mempertahankan penampilan / kegiatan tersebut.
q. Diskusikan dengan klien pilihan yang realistis dalam perawatan, berikan
penjelasan untuk pilihan ini. Bantu klien untuk mendapatkan tujuan yang
realistis. Fokuskan kegiatan pada saat ini bukan pada kegiatan masa lalu.
r. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat
dikontrolnya. Dukung kekuatan-kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh
klien.
s. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien. Dorong untuk
berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan positif
untk partisipasi dalam pencapaian.
t. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan
perasaan ketidakberdayaan.
u. Dorong kemandirian, tetapi bantu klien jika tidak melakukan.
v. Libatkan klien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas keperawatan.
Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan kepada klien.
w. Adakan suatu konferensi multidisiplin untuk mendiskusikan dan
mengembangkan perawatan rutin klien.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/HP/Downloads/askep%20Ketidakberdayaan.pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/pdf-lp-sp-ketidakberdayaan_compress.pdf

Asep Hidayat (2014) “ Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik


Klinis”. Ed.9.Jakarta: EGC.
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2015.
“Asuhan Keperawatan Jiwa” Yogyakarta: GrahaIlmu.

https://www.scribd.com/document/425820327/lp-ketidakberdayaan

Anda mungkin juga menyukai