Disusun oleh :
Yolanda Hera Puspita Buana
1902077
Laporan Pendahuluan ini disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan jiwa ,
disusun oleh :
Nama : Yolanda Hera Puspita Buana
Nim : 1902077
Prodi : DIII Keperawatan
Laporan Pendahuluan ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari / Tanggal :
Tempat :
Klaten,
Pembimbing Klinik Mahasiswa,
Pembimbing Akademik
2. ETIOLOGI
Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih
diluar kemampuannya (Yoseph, 2009). Faktor yang mengakibatkan harga diri rendah
meliputi :
Faktor Predisposisi
Faktor yang menunjang terjadinya perubahan dalam harga diri seseorang meliputi :
(Stuart, 2006)
a) Faktor yang mempengaruhi harga diri : Penolakan orang tua, Harapan orang tua tidak
realistis, kegagalan berulang
b) Faktor yang mempengaruhi performa peran : Tuntutan peran kerja, sterotipe peran
gender, harapan peran budaya
c) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan orangtua,
tekanan dari kelompok sebsys, dan perubahan struktur sosial
Faktor Presipitasi
Stressor mungkin ditimbulkan dari internal dan eksternal :
a) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan
b) Kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan atau bentuk tubuh, produktivitas
menurun
c) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan, dimana
individu mengalami frustasi.
3. RENTANG RESPON
1. Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
budaya secara umum berlaku dalam masyarakat aktualisasi dan konsep diri positif,
seperti cara bergaul.
2. Respon mal adaptif yang menyimpang dari norma-norma sosial dan kebudayaan yang
secara umum berlaku dalam masyarakat yang terdiri dari harga diri rendah, kerancuan
identitas dan depersionalisasi. Harga diri merupakan transisi antara respon adaptif dan
maladaptif.
Respon adaptif antara lain :
a. Aktualisasi diri adadlah penampakan diri sendiri dalam kehidupan di masyarakat.
b. Konsep Diripositif adalah kepribadian seseorang yang dapat menjadi pedoman
diwaktu nanti.
Respon mal adaptif antara lain :
a. Harga diri rendah adalah suatu komponen dari konsep diri selain citra tubuh, ideal
diri, penampilan, peran, dan identitas diri.
b. Kerancuan identitas adalah kekacauan identitas dalam pemenuhan jati diri.
c. Depresonalisasi adalah keadaan personalisasi yang dimiliki seseorang yang akan
menjadi konsep diri.
5. PSIKODINAMIKA
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah
situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah
mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin
kecenderungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif mendorong individu
menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada
pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha menyelesaikan
krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa
gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena
kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika
lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi
secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.
(Keliat, 2017)
6. SUMBER KOPING
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas lain diluar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pekerjaan, vokasi atau posisi
f. Bakat tertentu
g. Kecerdasan
h. Imaginasi dan kreativitas
i. Hubungan interpersonal
7. PENATALAKSANAAN
Pada gangguan harga diri rendah penatalaksanaan tindakan tidak terlepas
penatalaksanaan tindakan pada gangguan konsep diri secara keseluruhan. Secara
penyelesaian masalah yang berhubungan dengan konsep diri ini memerlukan tindakan
intervensi yang progresif , meliputi :
a. Memperluas kesadaran diri ( Expanded self awarennes )
1) Bina hubungan saling percaya
2) Hubungan berfokus pada kemampuan/perhatian pasien
3) Memaksimalkan partisipasi pasien dalam hubungan
b. Eksplorasi diri ( Self eksploration )
1) Membantu pasien mengenali dirinya
2) Membantu pasien meneriam perasaannya
c. Evaluasi diri ( Self evaluation )
1) Membantu pasien menetapkan masalahnya
2) Mengidentifikasi mekanisme koping pasien
d. Perencanaan yang realistic ( realistic planning )
1) Membantu pasien mengidentifikasi problem solving
2) Membantu pasien mengkonseptualkan tujuan yang real
e. Tanggung jawab ( Comitment of action )
1) Membantu pasien mengkonseptualkan rencana yang telah ditetapkan
2) Mendukung kekuatan, ketrampilan, dan aspek yang positif dalam pribadi pasien.
8. POHON MASALAH
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Harga Diri Rendah Kronik
b. Koping Individu Tidak Efektif
c. Isolasi Sosial
10. INTERVENSI
Pasien Keluarga
No
SP1P SP1K
1. Mengidentifikasi kemampuan dan Mendiskusikan masalah yang dirasakan
aspek positif yang dimiliki klien. keluarga dalam merawat klien di rumah.
SP2P SP2K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktikkan cara
harian klien merawat langsung kepada klienharga
diri rendah
2. Melatih klien melakukan kegiatan
lain yang sesuai dengan kemampuan
klien
3. Menganjurkan klienmemasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP3P SP3K
1. Membuat perencanaan pulang bersama
keluarga dan membuat jadwal aktifitas
dirumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2.
Menjelaskan follow up klien setelah
pulang
DAFTAR PUSTAKA