Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Ibu Hj. Ruswati Ners.,M.Kep.

DISUSUN OLEH :

NAMA : DAMIRI

NIM : 19007

KELAS : TK-2A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AHMAD DAHLAN CIREBON

Jl. Walet No. 21, Kertawinangun, Cirebon, Jawa Barat 45153


I. Kasus (masalah utama)

Harga Diri Rendah (HDR)

A. Definisi
 Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri. (Yosep,2009).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan. (Towsend,2008).

Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa
jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. (Keliat BA,2006)
 Tanda Dan Gejala
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
(rambut botak karena terapi)
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (menyalahkan diri sendiri)
3. Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
4. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan) (Budi Anna Keliat 2011)
 Tingkatan
Tingkatan konsep diri : Harga diri rendah, yaitu :
1. Aktualisasi diri
Pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif,
2. Konsep diri positif
Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharpkannya dan sesuai dengan
kenyataan,
3. Harga diri rendah
Perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai tujuan,
4. Keracunan identitas
Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologis pada masa dewasa, sifat
kepribadian yang bertentangan, perasaan hampa, dan lain-lain.
5. Depersonalisasi
Merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas, misalnya malu dan sedih
karena orang lain.

 Klasifikasi
Klasifikasi HDR berdasarkan teori penyebab, yaitu:
a. HDR Situasional
Yaitu HDR yang terjadi karena trauma secara tiba-tiba, misalnya pasca operasi,
kecelakaan, cerai, putus sekolah, PHK, perasaan malu (korban perkosaan, dipenjara,
dituduh KKN) dan sebagainya.
HDR terjadi disebabkan oleh:
- Privacy yang kurang diperhatikan
- Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat
atau sakit
- Perlakuan yang tidak menghargai
b. HDR Kronik
Yaitu perasaan negative terhadap diri yang sudah berlangsung lama, klien mempunyai
cara berfikir yang negative. Kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi
negative terhadap dirinya.

B. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan depersonalis


diri rendah identitas asi

1. Respon Adaptif
Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
b. Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif
dari dirinya.(Eko P, 2014)
2. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia tidak mampu lagi
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
a. Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya yang
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
b. Keracunan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.
c. Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu mempunyai
kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan dengan orang lain
secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak dapat membina hubungan baik
dengan orang lain.(Eko P,2014)

C. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan isolasi sosial adalah:
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang
tidak realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotipe peran gender, tuntutan
peran kerja, dan harapan peran budaya
3) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan orangtua,
tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial. (Stuart & Sundeen,
2006)

D. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian
tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang
menurun. Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi
secara emosional atau kronik. Secara situasional karena trauma yang muncul secara
tiba-tiba, misalnya harusdioperasi, kecelakaan, perkosaan atau dipenjara, termasuk
dirawat dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena
penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien sebelum sakit atau
sebelum dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.
(Yosep,2009)
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi
system keluarga sertaterfiksasi pada tahap perkembanganawal.(Townsend,2008)

E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka panjang pendek atau
jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanann ego untuk melindungi diri
sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.Pertahanan tersebut
mencakup berikut ini :
- Jangka pendek :
1. Aktivitas yang memberikan pelarian semestara dari krisis identitas diri
(misalnya,konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif)
2. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti semestara (misalnya, ikut serta
dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau geng)
3. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak
menentu (misalnya,olahragayang kompetitif, prestasi akademik,kontes untuk
mendapatkan popularitas)
- Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :
1. Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang terdekat
tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau potensi diri individu
2. Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan yang
diterima masyarakat.
3. Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi,isolasi, proyeksi,
pengalihan ( displacement, berbalik marah terhadap diri sendiri, dan amuk).
(Stuart,2006)

F. Pohon Masalah

Isolasi sosial
(Effect)

Harga Diri Rendah


(Core Problem)

Koping Individu Tidak Efektif


(Causa)

Pohon Masalah Harga Diri Rendah (Sumber : Mukhripah D & Iskandar, 2012)

G. Analisa Data Dan Data Fokus Pengkajian


No Data Masalah
1 Ds : Klien mengatakan dirinya merasa malu Gangguan konsep diri:
Do : Klien terlihat mengurung diri dikamar, harga diri rendah
klien tidak mau bersosialisasi karena
merasa malu, klien ingin mencederai diri
2 Ds : klien mengatakan tidak suka tempat Isolasi sosial
ramai, klien mengatakan lebih suka
menyendiri
Do : klien terlihat menunduk, mengurung diri
dikamar

H. Diagnosa Keperawatan
1) Isolasi sosial menarik diri b/d harga diri rendah
2) Gangguan konsep diri: Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu
inefektif

I. Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Intervensi
Tujuan umum : Bina hubungan saling percaya dengan
Pasien memiliki konsep diri yang mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik
positif
Tujuan khusus : 1. Sapa pasien dengan ramah baikverbal maupun
non verbal
TUK 1 :
2. Perkenalkan diri dengan sopan
Pasian dapat membina
3. Tanyakan nama lengkap pasien dannama
hubungansaling percaya dengan
panggilan yang disukaipasien
perawat
4. Jelaskan tujuan pertemuan
Kriteria hasil:
5. Jujur dan menepati janji
setelah…..x
6. Tunjukkan sikap empati danmenerima
pasien apa adanya
interaksi,pasienmenunjukkan
7. Beri perhatian kepada pasien dan
ekspresi wajah bersahabat,
8. perhatikan kebutuhan dasar pasien
menunjukkan rasa senang, ada
kontak mata,mauberjabat
tangan, mau menyebutnama,mau
menjawab salam,pasienmau
duduk,berdampingan
denganperawat, mau
mengutarakan masalah yang
dihadapi
TUK 2 : 1. Diskusikan kemampuan aspekpositif,
Pasien keluarga dan lingkunganyang dimiliki pasien
dapatmengidentifikasikemampuan 2. Bersama pasien membuat daftartentang :
dan aspek positif yangdimiliki a. Aspek positif pasien,keluarga, dan lingkungan
b. Kemampuan yang dimiliki pasien
Kriteria hasil:
3. Utamakan memberi pujian yangrealistik dan
Setelah.….xinteraksi pasien
hindarkan penilaiannegatif
dapatmenyebutkan:
a. Kemampuan yang
dimilikipasien
b. Aspek positif keluarga
c. Aspek positif lingkungan
TUK 3 : 1. Diskusikandengan pasien kemampuan yang
Pasien dapat menilai kemampuan masih dapat dilaksanakan dan digunakan selama
yang dimiiki untuk digunakan sakit
Kriteria hasil: 2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
Setelah…..x interaksi pasien penggunaannya
dapatmenyebutkan kemampuan
yangdapat digunakan
TUK 4 : 1. Rencanakan bersama pasienaktivitas
Pasiendapat yang dapat dilakukansetiap hari sesuai
(menetapkan)merencanakan kemampuan
kegiatan sesuaidengan a. Kegiatan mandiri
kemampuan yang dimiliki b. Kegiatan dengan bantuan
Kriteria hasil: c. Kegiatanyangmembutuhkan bantuan total
2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengantoleransi
Setelah…..x interaksi,
kondisi pasien
pasienmampu membuat rencana
kegiatan harian 3. Beri contoh cara pelaksanaankegiatan yang
boleh pasien lakukan
TUK 5 : 1. Beri kesempatan pada pasien untukmencoba
kegiatan yang telahdirencanakan
Pasien dapat melakukan
2. Pantau kegiatan yang dilaksanakanpasien
kegiatansesuai dengan rencana
3. Beri pujian atas keberhasilanpasien
yang telahdibuat
4. Diskusikankemungkinanpelaksanaan kegiatan
Kriteria hasil:
setelah pasien pulang
Setelah…..x
pertemuan,pasiendapat
melakukan kegiatan jadwalyang
telah dibuat
TUK 6 : 1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
tentang cara merawatpasien dengan harga diri
Pasien dapat memanfaatkan
rendah
systempendukung yang ada
2. Bantu keluarga memberikan dukungan
Kriteria hasil:
selama pasien dirawat
Setela…..x pertemuan, pasien 3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah
memanfaatkan sistem oendukung
yang ada di keluarga
TUK 7 : 1. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
Pasien dapat memanfaatkan obat tentang dosis ,frekuensi dan manfaat obat
dengan baik 2. Anjurkan pasien meminta sendiriobat pada
Kriteria hasil: perawat, dan merasakanmanfaatnya
Setelah….. pertemuan 3. Anjurkan pasien dengan bertanyakepada dokter
1. Pasien dan keluarga dapat tentang efek dan efek samping obat yang
menyebutkan manfaat,dosisdan dirasakan.
efek samping obat 4. Diskusikan akibat berhentinya tanpa konsultasi
2. Pasien 5. Bantu pasien menggunakan obatdengan prinsip 5
dapatmendemonstrasikan benar
penggunaan obat
3. Pasien termotivasi untuk
berbicara dengan
perawatapabila dirasakan ada
efek samping obat
4. Pasien memahami akibat
berhentinya obat
5. Pasien dapat menyebutkan
prinip 5 benar penggunaan
obat
(Eko prabowo,konsep dan aplikasi asuhan keperawatan jiwa,2014)

J. Daftar Pustaka
Keliat. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa : edisi 2. Jakarta: EGC.
Keliat, C. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Yogyakarta: EGC.
Prabowo, E. (2014). Konsep & Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta : Nuhamedika.
Sundeen, S. &. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for Care
Plan Construction. jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai