Disusun Oleh:
Harga diri rendah merupakan rasa negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan
percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putuasa
(Depkes, 2000). Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri, atau cita-cita atau harapan langsung
menghasilkan perasaan bahagia ( Keliat,2005).
B. Faktor Presitipasi
Factor Presipitasi Terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehillangan
bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas
yang menurun. Faktor prespitasi yaitu ketegangan peran adalah stres yang
berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam peran atau posisi yang
diharapkan. Konflik peran adalah ketidak sesuaian peran antara yng dijalankan
dengan yang diinginkan. Peran yang tidak jelas adalah kurangnya pengetahuan
individu tentang peran yang dilakukannya. Peran berlebihan adalah kurangnya
sumber adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang kompleks.
Perkembangan yang transisi yaitu perubahaan norma yang berkaitan dengan nilai
untuk menyesuaikan diri. Situasi transisi peran adalah bertambah atau berkurangnya
orang penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang
yang berarti.
C. Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut ini:
1. Citra tubuh (Body Image)
Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang
disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu
dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi,
yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman
yang baru (Stuart & Sundeen, 1998).
Pada mula harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua ang tidak
realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pda orang lain dan ideal diri yang tidak realistik.
Stressor pencetus munkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal, seperti :
trauma fisik maupun psikis, ketegangan peran, transisi peran situasi dengan
bertambah atau berkurangnya anggota keluargamelalui kelahiran atau kematian,
serta transisi peran sehat sakit sebagai transisi dari keadaan sehat dan keadaan
sakit.
HDR
DIAGNOSA PERENCANAAN
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
KEPERAWATA
(TUM/TUK)
N
Harga Diri Rendah TUM: Ekspresi wajah Bina hubungan Hubungan saling
Klien dapat bersahabat, saling percaya percaya merupakan
membina menunjukkan rasa dengan dasar untuk hubungan
hubungan saling senang, ada kontak menggunakan interaksi selanjutnya.
percaya mata, mau berjabat prinsip komunikasi
tangan dan terapeutik:
TUK 1: menyebut nama, 1. Sapa klien
Klien dapat mau menjawab dengan ramah
membina salam, klien mau baik verbal
hubungan saling duduk maupun non
percaya. berdampingan verbal.
dengan perawat, 2. Perkenalkan diri
mau mengutarakan dengan sopan.
masalah yang 3. Tanyakan nama
dihadapi. lengkap klien
dan nama
panggilan yang
disukai klien.
4. Jelaskan tujuan
pertemuan.
5. Jujur dan
menepati janji.
6. Tunjukkan sikap
menerima klien
apa adanya.
7. Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
TUK 2: Klien dapat 1. Diskusikan Diskusikan tingkat
Klien dapat menyebutkan kemampuan dan kemampuan klien
mengidentifikasi kemampuan yang aspek positif yang seperti menilai
kemampuan dan dimiliki klien dimiliki klien, realitas, kontrol diri
aspek positif yang dirumah sakit, buat daftarnya. atau integritas ego
dimiliki. rumah, dan tempat 2. Setiap bertemu diperlukan sebagai
kerja. Daftar klien hindarkan dasar asuhan
positif keluarga dari memberi keperawatannya,
klien dan daftar penilaian negatif. reinforcement positif
positif lingkungan 3. Utamakan akan meningkatkan
klien. memberi pujian harga diri klien, dan
yang realistis pujian yang realistik
pada kemampuan tidak menyebabkan
dan aspek positif klien melakukan
yang dimiliki kegiatannya hanya
klien. karena ingin
mendapatkan pujian.
TUK 3: Klien dapat 1. Diskusikan Diskusikan dengan
Klien dapat menilai dengan klien klien tentang
menilai kemampuan yang kemampuan yang kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan di masih dapagt dimiliki adalah
digunakan. rumah sakit dan digunakan selama prasarat untuk
klien menilai sakit. berubah dan mengerti
kemampuan yang 2. Diskusikan tentang kemampuan
dapat digunakan di kemampuan yang yang dimiliki dpat
rumah. dapat dilanjutkan memotivasi klien
penggunaannya di untuk tetap
rumah sakit. mempertahankan
3. Berikan pujian. penggunaannya.
TUK 4: Klien memiliki 1. Minta klien untuk Klien adalah individu
Klien dapat kemampuan yang memilih satu yang bertanggung
menetapkan dan akan dilatih, klien keguatan yang jawab atas dirinya
merencanakan mencoba, dan mau dilakukan sendiri, klien perlu
kegiatan sesuai membuat jadwal dirumah sakit. bertindak secara
dengan harian. 2. Bantu klien realistik dalam
kemampuan yang melakukannya kehidupannya, dan
dimiliki. jika perlu beri contoh peran yang
contoh. dilihat klien akan
3. Beri pujian atas memotivasi klien
keberhasilan untuk melaksanakan
klien. kegiatan.
4. Diskusikan
jadwal kegiatan
harian ats
kegiatan yang
telah dilatih.
5. Rencanakan
bersama klien
aktivitas yang
dapat dilakukan
setiap hari sesuai
kemampuan, buat
jadwal kegiatan
mandiri, kegiatan
dengan bantuan
sebagian, dan
kegiatan yang
membutuhkan
bantuan total.
6. Tingkatkan
kegiatan yang
disukai sesuai
dengan kondisi
klien.
TUK 5: Klien melakukan 1. Beri kesempatan Reinforcement positif
Klien dapat kegiatan yang telah pada klien untuk dapat meningkatkan
melakukan dilatih (mandiri, mencoba kegiatan harga diri klien dan
kegiatan sesuai dengan bantuan yang telah memberikan
kondisi sakit dan atau tergantung), direncanakan. kesempatan kepada
kemampuannya. klien melakukan 2. Beri pujian atas klien untuk tetap
beberapa kegiatan keberhasilan. melakukan kegiatan
mandiri. 3. Diskusikan yang biasadilakukan.
kemungkinan
pelaksanaan
dirumah.
TUK 6: Keluarga dapat 1. Beri pendidikan Mendorong keluarga
Klien dapat memberi dukungan kesehatan pada akan sangat
memanfaatkan dan pujian serta keluarga tentang berpengarug dalam
sistem pendukung memahami jadwal cara merawat mempercepat proses
yang ada. kegiatan harian klien dengan penyembuhan klien
klien. harga diri rendah. dan meningkatkan
Bantu keluarga peran serta keluarga
memberikan dalam merawat klien
dukungan positif dirumah.
selama klien
dirawat.
2. Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan di
rumah.
3. Jelaskan cara
pelaksanaan
jadwal kegiatan
klien dirumah.
4. Anjurkan
keluarga untuk
memberikan
pujian pada klien
setiap berhasil.
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic Course).
Jakarta: EGC
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998