OLEH :
VIYATA CHANIFIAH UTAMI
19.11.17
TELAH DISETUJUI :
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
B. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan
yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak
realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereo type
peran gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya.
3. Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi
ketidakkepercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya,
dan perubahan struktur sosial.
b. Faktor Presipitasi
Menurut Yosep (2009) faktor presipitasi terjadi haga diri
rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan
penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas yang
menurun.
C. Pohon Masalah
Keterangan :
a. Aktualisasi diri, merupakan pernyataan diri tentang konsep diri yang
positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan
dapat diterima
b. Konsep diri positif, merupakan pandangan seseorang terhadap apa
yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya, ideal dirinya, harga
dirinya, penampilan peran serta identitas dirinya secara positif.
Hal ini akan menunjukan bahwa individu itu akan menjadi individu
yang sukses.
c. Harga diri rendah, merupakan perasaan negatif terhadap dirinya
sendiri, termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak,
berguna, pesimis tidak ada harapan dan putus asa. Adapun
perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah yaitu
mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan kepada orang lain, ganguan dalam
berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, perasaan negatif
mengenai tubuhnya sendiri, keluhan fisik, menarik diri secara
sosial, khawatir, serta menarik diri dari realitas.
d. Keracuan identitas, merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak
kedalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. Adapun
perilaku yang berhubungan dengan keracuan identitas yaitu tidak
ada kode moral, sifat kepribadian yang bertentangan, hubungan
interpersonal eksploitatif, perasaan hampa. Perasaan mengambang
tentang diri sendiri, tingkat ansietas yang tinggi, ketidak mampuan
untuk empati terhadaapa orang lain.
e. Despersonalisasi merupakan suatu perasaan yang tidak realistis
dimana klien tidak dapat membedakan stimulus dari dalam atau
luar dirinya. Individu mengalami kesulitan untuk membedakan
dirinya sendiri dari orang lain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak
nyata dan asing baginya.
E. Manifestasi Klinis
1. Mengkritik diri sendiri
2. perasaan tidak mampu
3. pandangan hidup yang pesimis
4. Penurunan produktifitas
5. Penolakan terhadap kemampuan diri.
B. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
C. Intervensi
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang di miliki.
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
c. Pasien dapat menetaptan/memilih kegiatan yang sesuai
kemampuan.
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai
kemampuan.
e. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan
yang sudah dilatih.
2. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya, dalam membina hubungan
saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat.
1) Salam terapeutik, perkenalan diri
2) Jelaskan tujuan interaksi
3) Ciptakan lingkungan yang tenang
4) Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik
pembicaraan)
5) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya
6) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
7) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang
yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu
menolong dirinya sendiri
b. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
1) Diskusikan apa penyebab perilaku kekerasan dari diri
klien
2) Diskusikan bersama klien apa yang menyebabkan prilaku
kekerasan timbul
c. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
1) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang realistis
2) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
d. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dapat digunakan
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan
setelah pulang ke rumah
e. Diskusikan bersama klien untuk menetapkan/merencanakan
kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
lakukan
f. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuan
1) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
D. Implementasi
Strategi pelaksanaan (SP) perilaku kekerasan terdiri dari:
E. Evaluasi
Daftar Pustaka
Keliat dan akemat, (2009). Proses keperawatan kesehatan jiwa, penerbit buku
kedokteran EGC : diagnosa keperawatan, Edisi 6, penerbit Jakarta.