NYAMAN (NYERI)
OLEH:
OLEH :
191059
Malang
2019 – 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
1. DEFINISI
(asmadi,2006).
NYAMAN
sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada
A EMOSI
B. STATUS MOBILITAS
D. Keadaan imunitas
E. Tingkat Kesadaran
A. Jatuh
B. Oksigen
a. Vakolasi
Mengaduh
Menangis
Sesak nafas
Mendengur
b. Ekspresi Wajah
Meringis
Mengeletuk gigi
Mengernyit dahi
Menggigit bibir
c. Gerakan Tubuh
Gelisah
Imobilisasi
Ketegangan otot
Menghindari percakapan
6. ETIOLOGI
atau ketidaknyamanan.
tekanan local dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan
7. KOMPLIKASI
Hipovolemik
Hipertemi
Masalah mobilisasi
Edema pulmonal
Kejang
8. PENATALAKSANAAN
a. Relaksasi
b. Teknik imajinasi
ditraksi.
c. Teknik distraksi
nyeri.
e. Imobilisasi
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
2. Pemeriksaan fisik
a. Ekspresi wajah
b. verbal
1) meringis
2) berteriak
c. tanda-tanda vital
1) tekanan darah
2) nadi
3) pernapasan
d. ekstrmitas
3. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
a. USG
b. Rontgen
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Definisi
2. Batasan Karakteristik
a. Perilaku
1. Penurunan prodiktivitas
2. Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam
peristiwa hidup
4. Gelisah
5. Memandang sekilas
6. Insomnia
b. Efektif
1. Gelisah
3. Distress
4. Ketakutan
c. Fisiologis
1. Wajah tegang
2. Insomnia
3. Peningkatan keringat
4. Peningkatan ketegangan
5. Terguncang
1. Terpajan toksin
2. Hubungan keluarga
5. Stress
6. Penyalahgunaan zat
7. Ancaman kematian
Diagnosa 2 : ketidaknyamanan pasca partum (sdki hal:168)
2. Penyebab :
ukuran semula
f. Faktor budaya
3.Berkeringat berlebihan
4.Menangis merintih
5.Haemorroid
dari 3 bulan)
2. Penyebab :
neoplasma)
menghindari nyeri)
3.Gelisah
5.Sulit tidur
5.Menarik diri
7.Diaforesis
a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
e. Glaucoma
2. Penyebab :
c. Infiltrasi tumor
d. Ketidakseimbangan neurotransmiter
e. Ketidakseimbangan neurotransmitter,neuromedulator,dan
reseptor
f. Gangguan imunitas
k. Tekanan emosional
l. Riwayat penganiyayaan
Subjektif :
a. Mengeluh nyeri
b. Merasa depresi
Obyektif :
a. Tampak meringis
b. Gelisah
Subjektif :
Objektif :
a. Bersikap protektif
b. Wapada
d. Anoreksia
e. Focus menyempit
C. PERENCANAAN
Diagnosa 1
koping.
b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap
dan selalu)
pasien.
1. NOC
a. Ansiety
b. Fear leavel
c. Deep deprivation,comfort
2. kriteria hasil
c. kontrol gejala
Evaluasi
Evaluasi proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan dan evaluasi
Sumber/Reverensi
A. Identitas Klien
dihubungi: Nn. B
Tangga
tindakan operasi
disentuh
Diagnosa Medis:
Fraktur Femur
Klien mengatakan bahwa dirinya jatuh dari tangga pada tanggal 28 april
2019. Kakinya tertimpa benda berat sehingga terasa nyeri. Klien dibawa ke
sangkal putung dan dipijat tetapi tidak mengurangi rasa nyeri sama sekali.
Klien meminum obat pereda nyri tetapi nyeri tak kunjung mereda. Akhirnya
c. Penyakit :
3. Imunisasi
( )BCG ( )Hepatitis
( )Polio ( )Campak
4. Kebiasaan
Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit genetic, menular, atau
alergi.
F. Genogram
G. Riwayat Lingkungan
Rumah
Sebelum Sesudah
Jenis Rumah sakit
sakit sakit
Makan minum 0 0 0
Mandi 0 4 2
Berpakaian/berdandan 0 2 2
Toileting 0 2 2
Mobilitas di tempat
0 2 2
tidur
Berpindah 0 2 2
Berjalan 0 4 4
Naik tangga 0 4 4
Pemberian skor : 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 =
tidur
Tidur malam :
6-7 jam 4-5 jam
lamanya
Jam….s/d….. 21.00 s.d. 04.00 23.00 s.d. 04.00
Kenyamanan stlh
Nyenyak Kurang nyenyak
tidur
Kebiasaan sblm tidur
Sering terganggu karena
Kesulitan
nyeri yang dirasa
Upaya mengatasi Memberi obat Pereda
nyeri
personal hygiene
sebutkan, Istri
bpjs
M. Konsep Diri
seperti biasa
anaknya
lain, sebutkan:
( ) lain-lain sebutkan,
O. Pola Komunikasi
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( )
ada
kembali
R. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : CM
b. Mata
Sklera : Normal
Tanda radang :
c. Hidung
Bentuk : Simetris
Mukosa : Lembab
Ulkus : tidak ada
e. Telinga
f. Leher
Jantung
- Inspeksi : Bentuk simetri
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, Ictus Cordis teraba di
Paru
- Inspeksi :
Bentuk dan pergerakan simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas,
nafas teratur
- Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil fremitus kanan-kiri
simetris
Inspeksi :
Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang kateter,
tidak hemoroid
Atas :
5 5
Kekuatan otot 5 5
Bawah :
Kekuatan otot 5 5
5 2
Kesadaran : CM
GCS : 4/5/6
1
Rontgen : Femur sinistra menunjukkan tampak fraktur kominutif pada distal
3
Intoleransi aktivitas
Nyeri akut
W. Perencanaan Pulang
Tujuan Pulang
Transportasi pulang
Dukungan keluarga
Pengobatan
Rawat jalan ke
Keterangan lain
Pengkaji
Viona Arthamevia P
ANALISA DATA
. keperawatan
1. Ds : Trauma pada tulang Nyeri akut b.d agen
sudah terjadi ↓
sejak 2 hari yang Terputusnya kontinuitas
lalu jaringan
Pasien merasa ↓
lemas dan lelah Menekan syaraf perasa
Pasien nyeri
mengatakan ↓
tetap memaksa Stimulasi neurotransmitter
beraktivitas nyeri
sehingga
↓
memperparah
Pelepasan mediator
nyeri yang dirasa
prostaglandin
↓
Do :
Respon nyeri
Fraktur femur
↓
sinistra
Nyeri akut
TD 130/100
mmHg
Suhu 37℃
Skala nyeri 7
Klien sulit
berpindah posisi
nyaman dengan
keadaannya
Ekstremitas
bawah, kekuatan
otot
5 5
terdapat hambatan
pergerakan,
Rontgen : Femur
sinistra
menunjukkan
tampak fraktur
1
kominutif pada
3
distal
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.REG : 0019
I
1. 29 april Nyeri akut b.d agen pencedera 1 mei 2019
apr agen pencedera intervensi keperawatan - Identifikasi lokasi, - Mengetahui lokasi, dan tingkat
19 fisik d.d tampak selama 2 x 24 jam, maka karakteristik, durasi, nyeri klien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
apr agen pencedera intervensi keperawatan - Identifikasi skala nyeri - Identifikasi skala nyeri klien sudah
meringis, maka tingkat nyeri - Monitor efek samping - Dapat membuat klien lebih terbuka
3. Ekspresi gelisah nyeri secara mandiri - Klien dapat mengatasi nyeri jika
analgetik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
13.40 2. Memonitor efek samping O : Meringis klien menurun, ekspresi gelisah menurun
18.30 berkurang
08.00 2. Memberikan diit: klien merasa kenyang dan TTV TD 110/70 mmHg
13.30 secara mandiri: klien bisa mmengatasi jika A : masalah teratasi sebagian
mulai normal
berkurang
sebelumnya