LAPORAN PENDAHULUAN
“HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL”
OLEH:
RAI ROSITA CANDRA DEWI
NIM.2102621036
Tidak mengenal diri yaitu kondisi seseorang yang mempunyai kepribadian yang kurang
sehat, tidak ada rasa percaya diri, dan tidak mampu berhubungan dengan orang lain
secara intim.
IV. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji
A. Masalah keperawatan yang mungkin muncul yaitu:
1. Risiko Harga diri rendah situasional
2. Harga diri rendah situasioal
3. Gangguan Citra tubuh
4. Menarik diri: isolasi sosial
5. Koping individu tidak efektif
B. Data Yang Perlu Dikaji menurut Azizah, Zainuri, & Akbar (2016) adalah:
Konsep diri
a. Gambaran diri
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai, reaksi klien
terhadap bagian tubuh yang tidak disukai. Pada klien harga diri rendah klien cenderung
merendahkan dirinya sendiri, perasaan tidak mampu dan rasa bersalah terhadap diri
sendiri.
b. Identitas diri
Status dan posisi klien sebelum klien dirawat, kepuasan klien terhadap status dan
posisinya, kepuasan klien sebagai laki-laki atau perempuan, keunikan yang dimiliki
sesuai dengan jenis kelamin dan posisinya. Klien dengan harga diri rendah klien lebih
banyak menunduk, kurang percaya diri, dan tidak berani menatap lawan bicara.
c. Fungsi peran
Tugas atau peran klien dalam keluarga/pekerjaan/kelompok masyarakat, kemampuan
klien dalam melaksanakan fungsi atau perannya, perubahan yang terjadi saat klien sakit
dan dirawat, bagaimana perasaan klien akibat perubahan tersebut. Pada klien dengan
harga diri rendah, klien tidak mampu melakukan perannya secara maksimal hal ini
ditandai dengan kurang percaya diri dan motivasi yang kurang dari individu tersebut.
d. Ideal diri
Harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, posisi, tugas, peran dalam keluarga,
pekerjaan atau sekolah, harapan klien terhadap lingkungan, harapan klien terhadap
penyakitnya, bagaimana jika kenyataan tidak sesuai dengan harapannya. Pada klien
dengan harga diri rendah klien cenderung percaya diri kurang, selalu merendahkan
martabat, dan penolakan terhadap kemampuan dirinya.
e. Harga diri
Penilaian tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik
perilaku seseorang sesuai dengan ideal dirinya. Pada klien dengan harga diri rendah,
klien merasa malu terhadap dirinya sendiri, rasa bersalah terhadap dirinya sendiri,
merendahkan martabat, pandangan hidup yang pesimis, penolakan terhadap
kemampuan diri, dan percaya diri kurang.
C. Pohon Masalah
Menurut Yusuf, Fitryasari, dan Nihayati (2015), rencana asuhan keperawatan pada pasien
dengan harga diri rendah adalah sebagai berikut
1. Intervensi Keperawatan Untuk Pasien
Tujuan:
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
e. Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
Tindakan Keperawatan:
a. Bina Hubungan Saling Percaya
Mengucapkan salam terapiutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
Menjelaskan tujuan interaksi
Membuat kontrak waktu
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif
Beri pujian yang realistik
c. Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang dapat digunakan saat ini
Bantu pasien menyebutkan kemampuannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien
Perlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
d. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan
Mendiskusikan dengan pasien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
Bantu pasien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri,
aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga, dan aktivitas yang
perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien. Susun
bersama pasien dan buat daftar aktivitas atau kegiatan sehari-hari pasien
e. Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
Mendiskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan kegiatan yang akan
dilatihkan
Memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan pasien
Berikan dukungan dan pujian pada setiap kemajuan yang diperlihatkan oleh
pasien
f. Membantu pasien dalam merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih
Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
aktivitas
Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan
kegiatan
Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien.
Azizah, L.M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan
Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins Inc.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnosis, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.
Rusli, R. D. (2017). Gambaran karakteristik penderita harga diri rendah yang rawat inap di RSKD
Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 5(4), 449-453.
Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H.E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Buku
Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan: Salemba Medika.