Disusun oleh :
RINI YULIANTARI
KHG D20046
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
a. Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu
mengalami/beresiko mengalami evaluasi diri negatif tentang
kemampuan diri (Carpemito, 2012).
b. Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai
personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa baik
perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri (Stuart dan Sundeen,
2007).
c. Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, serta
merasa gagal mencapai keinginan (Dalami dkk, 2015).
d. Harga diri rendah situasional adalah perasaan diri/ evaluasi diri
negatif yang berkembang sebagai respon terhadap hilangnya
atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya
mempunyai evaluasi diri positif dan bila tidak dapat diatasi
dapat menyebabkan harga diri rendah kronis (Suliswati, 2015).
e. Harga diri rendah situasional terjadi bila seseorang mengalami
trauma yang terjadi secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi,
kecelakaan, cerai, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu terjadi, misalnya korban pemerkosaan,
dituduh KKN, dipenjara secara tiba-tiba (Dalami dkk, 2009).
f.
B. Rentang Respon Konsep Diri
Adapun rentang respon gangguan konsep diri: harga diri rendah
adalah transisi antara respons konsep diri adaptif dan maladaptif.
Penjabarannya adalah sebagai berikut.
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri yang
positif dengan latar belakang pengalaman yang sukses.
b. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman
yang positif dalam perwujudan dirinya.
c. Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu mengalami
atau berisiko mengalami evaluasi diri negatif tentang
kemampuan diri.
d. Kekacauan identitas adalah kegagalan individu
mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa anak-anak
kedalam kematangan kepribadian oada remaja yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistik dan merasa
asing dengan diri sendiri, yang berhubungan dengan kecemasan,
kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain dan tubuhnya
sendiri tidak nyata dan asing baginya.
C. Faktor Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang memiliki tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal
diri yang tidak realistis.
2) Faktor yang memengaruhi performa peran adalah steriotif
peran gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran
budaya. Nilai-nilai budaya yang tidak dapat diikuti oleh
individu.
3) Faktor yang memengaruhi identitas pribadi, meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok
sebaya, dan perubahan struktur sosial.
b. Stresor pencetus
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal dan elsternal,
yaitu sebagai berikut:
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
2) Ketergantungan peran, berhubungand engan peran atau
posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya seperti
frustasi. Ada tiga jenis transisi peran:
a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan
normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan.
Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma
budaya, nilai-nilai, serta tekanan untuk
menyesuaikan diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran
atau kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit, terjadi akibat pergeseran
dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini
dapat dicetuskan oleh: kehilangan bagian tubuh:
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi
tubuh; perubahan fisik yang berhubungan dengan
tumbuh kembang normal, prosedur medis, dan
keperawatan.
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari harga diri rendah pada seseorang berbeda-beda dan
bervariasi antara individu satu dengan lainnya, tetapi biasanya
dimanifestasikan sebagai berikut.
2. Klien dapat menilai 2. Selama 1x45 menit interaksi, 2. Membantu klien menilai kemampuan 2. Keterbukaan dan pengertian
kemampuan yang klien dapat menilai yang dapat digunakan, seperti: tentang kemampuan yang dimiliki
dapat digunakan. sedikitnya tiga kemampuan mendiskusikan kemampuan yang masih adalah prasyarat untuk berubah.
yang dapat digunakan. dapat digunakan saat ini, bantu klien Pengertian tentang kemampuan
menyebutkan dan memberi penguatan yang dimiliki diri memotivasi
terhadap kemampuan diri yang untuk tetap mempertahankan
diungkapkan klien, perlihatkan respon dirinya sendiri.
yang kondusif dan menjadi pendengar
yang aktif.
3. Klien dapat 3. Selama 1x45 menit interaksi, 3. Membantu klien dalam memilih/ 3. Klien adalah individu yang
menetapkan/ memilih klien dapat menetapkan menetapkan kegiatan sesuai bertanggung jawab terhadap
kegiatan yang sesuai kegiatan yang sesuai dengan kemampuan, seperti: mendiskusikan dirinya sendiri. Klien perlu
dengan kemampuan kemampuan. dengan klien beberapa aktivitas yang bertindak realitas dalam
dapat dilakukan dan dipilih sebagai kehidupannya. Contoh peran yang
kegiatan yang akan klien lakukan sehari- dilihat klien akan memotivasi klien
hari, bantu klien menetapkan aktivitas untuk melaksanakan kegiatan.
mana yang dapat klien lakukan secara
mandiri, memerlukan bantuan minimal
dari keluarga, dan yang dibantu total.
4. Klien dapat melatih 4. Selama 1x45 menit interaksi, 4. Melatih kegiatan klien yang sudah 4. Memberi kesempatan kepada klien
kegiatan yang sudah klien dapat melatih kegiatan dipilih sesuai dengan kemampuan, mandiri dapat meningkatkan
dipilih sesuai yang sudah dipilih sesuai seperti: mendiskusian dengan klien motivasi dan harga diri klien.
kemampuan. kemampuan. untuk menetapkan urutan kegiatan yang Reinforcement positif dapat
akan dilakukan dan klien memperagakan meningkatkan harga diri klien.
beberapa kegiatan yang akan dilakukan.
5. Klien dapat 5. Selama 1x45 menit interaksi, 5. Membantu klien agar dapat 5. Memberikan kesempatan kepada
merencanakan klien dapat merencanakan merencanakan kegiatan sesuai klien untuk tetap melakukan
kegiatan yang sudah kegiatan yang sudah dilatih. kemampuannya dan memberi kegiatan yang biasa dilakukan.
dilatih kesempatan pada klien untuk mencoba
kegiatan yang telah dilatih.
I. Intervensi Keperawatn Pada Klien
a. Tujuan
1) Klien mampu meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara
harga diri dan pemecahan masalah yang efektif
2) Klien mampu melakukan keterampilan positif untuk meningkatkan
harga diri
3) Klien mampu melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan
balik yang efektif
4) Klien mampu menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan
kesehatan fisik
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses terjadinya masalah,
tanda dan gejala dan akibat
2) Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif
3) Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui melalui
kegiatan positif
SP1 Pasien: Asesmen harga diri rendah dan latihan melakukan kegiatan
positif:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil
pasien sesuai nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar
proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan
pengendalian ansietas
3) Bantu pasien mengenal harga diri rendah:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
Stuart, (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi : Lima. Jakarta : EGC
Dalami, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Psikososial.
Jakarta : Trans Info Media.
Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.