SITUASIONAL
1
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................1
Daftar isi ..............................................................................................................2
A. Laporan Pendahuluan ...................................................................................3
B. Asuhan Keperawatan .....................................................................................12
C. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) ..................................40
D. Analisis proses interaksi (API) ......................................................................60
E. Lampiran .......................................................................................................83
2
A. Laporan Pendahuluan
a) Definisi
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu
yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada
kehidupannya sendiri. Harga diri rendah adalah perasan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang negativ terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena
tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (keliat, 2009)
Gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat terjadi
secara:
a. Situational, yaitu terjadi tertama yang tiba-tiba, misalnya harus
operasi, kecelakaan, dicerai suami atau istri, putus sekolah,
putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu (korban
perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba )
b. Kronik, yaitu perassan negativ terhadap diri berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara
berfikir yang negativ. Kejadian sakit dan dirawat akan
menambah persepsi negativ terhadap dirinya. Kondisi ini
mengakibatkan respon mal yang adaptif. Kondisi ini dapat
ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronik atau pada
klien gangguan jiwa.
b) Etiologi
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam
konsep diri seseorang. Dalam tinjuan life span history klien,
penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil
sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat
individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai,
tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa
3
awal sering gagal disekolah, pekerjaan atau pergaulan. Harga diri
rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan
menuntut lebih dari kemampuannya (yosep, 2009).
b. Faktor presipitasi
Menurut yosep (2009), faktor presipitasi terjadinya harga
din rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan
penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang
menurun. Secara umum, gangguan konsep harga diri rendah
dapat terjadi secara situasional atau kronik.secara situasional
karena trauma yang muncul secara tiba-tiba, misalnya harus
dioperasi, kecelakaan perkosaan.atau penjara, termasuk dirawat
di rumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan
karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat
klien tidak nyaman. Harga diri rendah kronik, biasanya
4
dirasakan klien sebelum. sakit atau sebelum dirawat klien sudah
memiliki pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.
c) Manifestasi Klinis
Menurut keliat 2009), tanda dan gejala harga diri rendah
kronik adalah sebagai berikut :
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penurunan produktivitas
e. Penolakan terhadap kemampuan diri
5
d) Pathway Harga Diri Rendah Kronik
e) Rentang Respon
6
f) Rentang Respon
Respon adaptif Respon Maldaptif
Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri Keracunan
Depersonalisasi Positif Rendah Identitas
7
tentang diri sendiri, tingkat ansietas yang tinggi, ketidak mampuan
untuk empati terhadap orang lain.
Depersonalisasi merupakan suatu perasaan yang tidak
realistis dimana klien tidak dapat membedakan stimulus dari alam
atau luar dirinya. Individu mengalami kesulitan untuk
membedakan dirinya sendiri dari orang lain, dan tubuhnya sendiri
merasa tidak nyata dan asing baginya.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang
berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis.
Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber
internal dan ekstemal seperti :
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menaksika kejadian yang megancam.
8
fisik, prosedur medis dan keperawatan.
g) POHON MASALAH
i) Klasifikasi
Klasifikasi harga diri rendah dapat terjadi secara:1)
Situasional Harga diri rendah situasional adalah harga diri yang
terjadi secaratiba-tiba, misalnya harus menjalani operasi,
kecelakaan, diceraikanoleh pasangan, dan perasaan malu karena
sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).2)
KronikHarga diri rendah kronik adalah harga diri yang terjadi
akibat persepsi individu yang negatif terhadap diri yang telah
9
berlangsung lama seperti pemikiran negatif sebelum sakit atau
sebelum dirawat di rumah sakit. Kejadian sakit dan akan dirawat
akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini
dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronik atau pada
klien gangguan jiwa.
j) Penatalaksanaan
1. Psikofarmaka
Berbagai obat psikofarmaka hanya diperoleh dengan resep
dokter, dapat dibagi dalam dua golongan yaitu golongan
generasi pertama(typical) dan golongan generasi kedua
(atypical). Obat yang termasuk golongan generasi pertama
berupa Chorpromazine HCL, Thoridazine HCL, dan
Haloperidol. Obat yang termasuk golongan generasi kedua
10berupa Risperidone, Olozapine, Quentiapine, Glanzapine,
Zotanine, dan Aripiprazole.
2. Psikoterapi
Psikoterapi merupakan terapi kerja yang sangat baik untuk
mendorong klien bergaul dengan orang lain, perawat maupun
dokter. Hal ini dimaksudkan supaya klien tidak dapat
melakukan kebiasaan yang kurang baik, sehingga dianjurkan
untuk mengadakan permainan atau latihan bersama.
3. Terapi Kejang Listrik (Electro Convulsive Therapy)
Terapi kejang listrik adalah pengobatan untuk
menimbulkan kejang granmall secara artificial dengan
melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang satu
atau dua temples.
4. Terapi Modalitas
Terapi modalitas bertujuan untuk mengubah perilaku klien
gangguan jiwa dengan perilaku maladaptif menjadi perilaku
yang adaptif.
10
Terdapat beberapa jenis terapi modalitas pada gangguan
jiwaantara lain :
a. Terapi lingkungan
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yang bertujuan
untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif
dengan cara mengubah atau memodifikasi lingkungan.
b. Terapi okupasiTerapi okupasi merupakan psikoterapi
suportif berupa aktivitas-aktivitas yang membangkitkan
kemandirian secara manual, kreatif dan edukasional untuk
penyesuaian diri dengan lingkungan dan meningkatkan
derajat kesehatan fisik dan mental pasien.
c. Terapi aktivitas kelompok (TAK)Terapi aktivitas kelompok
adalah suatu upaya memfasilitasi psikoterapi terhadap
sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan antar anggota.
11
B. Asuhan Keperawatan
I. IDENTITAS KLIEN
Umur: 35 Tahun
Pekerjaan: -
Ibu klien mengatakan pasien sering berbicara sendiri, tidak mau keluar
rumah, dan tidak mau beraktivitas di luar rumah.
12
IV. FAKTOR PRESIPITASI (6 bulan terakhir)
☑ Tidak
2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat traumatis
Usia Pelaku Korban Saksi
13
3. ………… ………… ………… …………
Penolakan/Pengabaian
4. Kekerasan dalam ………… ………… ………… …………
keluarga
5. Bullying ………… ………… ………… …………
Iya
☑ Tidak
14
3. Riwayat gangguan jiwa dalam KeluargaAnggota keluarga yang
gangguan jiwa ?
Ada
☑ Tidak
Jika ada : -
VI . PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
15
Keterangan :
33
: Perempuan : Usia
: Meninggal : Pasien
16
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Sebelum sakit : pasien selalu berusaha berpenampilan
rapi dan murahsenyum, pasien merasa dirinya sangat
berharga.
17
3. Hubungan Sosial (di Rumah dan di Rumah Sakit)
a. Orang yang berarti/terdekat : Ibu pasien, keluarga mengatakan pasien
sangat bergantung pada ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Semenjak klien
keluar dari tahanan klien menjauhi orang di sekitarnya
c. Hubungan sosial : Setelah klien keluar dari tahanan klien mengurung
diri darimasyarakat
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Keluarga mengatakan
klien sering menyendiri dan mengurung diri karena malu atas perbuatan
yang telah dia lakukan dan pasien sering tertawa serta berbicara sendiri .
4. Spiritual
• Nilai dan keyakinan : Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien
3. Tanda vital:
TD : 120/80 mm/Hg
N : 88 x/menit
S : 36 O C
P : 20 x/menit
4. Ukur :
BB : 60 Kg TB : 165 Cm
18
5. Keluhan fisik:
Diagnosa Keperawatan: -
Diagnosa Keperawatan: -
19
Peningkatan :
Hiperkinesia, hiperaktifitas
Perilaku Kekerasan
Jelaskan: -
Diagnosa Keperawatan : -
20
21
1. Mood dan Afek
a. Mood (alam perasaan)
Depresi Khawatir
Ketakutan Anhedonia
Euforia Kesepian
Marah Lain lain .......
Jelaskan: berbicara sendiri dan tertawa sendiri.
b. Afek (Emosi)
Sesuai Tidak sesuai
Tumpul/Dangkal ☑ Labil
Datar
Jelaskan : Komunikasi klien berbelit-belit, klien juga kadang tertawa
sendiri, dan berbicara sendiri.
a. Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
22
b. Ilusi
Ada
☑ Tidak ada
Jelaskan: -
Diagnosa Keperawatan : -
4. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
☑ Koheren Inkoheren
☑ Sirkumtansial Asosiasi longgar
Tangensial Flight of Idea
Blocking Perseverasi
Logorea Neologisme
Clang Association Main kata kata
Afasia Lain lain…
Jelaskan : Komunikasi berbelit-belit dan tidak jelas dan sering berbicara s e n d i r i .
b. Isi Pikir
☑ Obsesi Fobia,sebutkan…………..
Ekstasi Waham:
Fantasi Agama
Alienasi Somatik/hipokondria
Pikiran bunuh diri Kebesaran
Preokupasi Kejar/curiga
Pikiran isolasi sosial Nihilistik
Ide yang terkait ☑ Dosa
Jelaskan: Klien selalu berfikir takut tetangganya selalu menilai buruk tentang klien, akibat
perbuatannya dan klien malu untuk keluar rumah , klien menganggap dirinya adalah orang
yang paling jahad /buruk di dunia, klien mempunyai pandangan baryu terhadap dirinya
23
sendiri atau hidupnya, klien juga menyadari bahwa perbuatannya itu adalah dosadan klien
juga takut jika kesalahan yang telah ia perbuat adalah kesalahan yang besar dan tidak bisa
diampuni oleh sang maha kuasa .
b. Bentuk pikir :
☑ Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan: Klien menjelaskan pernyataan yang sesuai dengan yang klien alami
Diagnosa Keperawatan : -
5. Kesadaran
Meninggi
Menurun :
o Hipnosa
o Confusion
o Sedasi
o Stupor
Kesadaran berubah
Jelaskan: -
6. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka menengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
Gangguan daya ingat pendek ( ≤ 24 jam )
Jelaskan: Pasien mampu meningat kejadian yang dialaminya
24
7. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
a. Konsentrasi
Mudah beralih
8. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan
☑ Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil hikmah dari kejiadian yang telah
ia alami.
Diagnosa Keperawatan : -
Diagnosa Keperawatan : -
25
IX. Aktivitas Sehari – hari
Perawatan kesehatan
Transportasi
Tempat tingg
Keuangan dan kebutuhan lainnya.
a. Perawatan diri:
1) Mandi :
3) Makan
Jelaskan :Klien makan 3 x sehari dan minum kurang lebih 8 gelas/ hari
Diagnosa Keperawatan : -
b. Nutrisi
26
Bagaimana nafsu makannya : Pasien nafsu untuk makan
Bagaimana berat badannya : berat badanya terkadang naik turun
Diagnosa Keperawatan : -
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Jelaskan : Pasien mengatakan tidur pada siang hari selama 4 jam dan pada malam hari 8
jam
2) Gangguan tidur
Insomnia
Hipersomnia
Parasomnia
Lain lain
Jelaskan : Tidak ada masalah
Diagnosa Keperawatan : -
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : -
4. Sistem Pendukung
Keluarga ☑
Terapis
Teman
Kelompok sosial
27
Jelaskan : Sistem dukungan pasien adalah keluarganya ( ibunya )
Diagnosa Keperawatan : -
X. MEKANISME KOPING
Jelaskan : Maladatif ( pasien dapat berbicara baik dengan orang lain tetapi kadang klien
asik berbicara sendiri dan klien terkadang berbicara dengan berbelit – belit.
Diagnosa Keperawatan : -
Diagnosa Keperawatan : -
28
XII. ASPEK PENGETAHUAN
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga tentang :
Penyakit/gangguan jiwa Penatalaksanaan
Sistem pendukung Lain-lain, jelaskan
Faktor pendukung dan pencetus
Jelaskan : Pasien mengetahui gangguan jiwa yang sedang dialami tetapi ia
terkendala biaya dan tidak bisa meneruskan pengobatannya.
Diagnosa Keperawatan : -
29
XIII. ASPEK MEDIS
30
XIV. ANALISA DATA
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: klien pernah masuk penjara karena kasus Harga diri Rendah
mencurian motor setelah klien keluar dari penjara Situasional (D.0085)
klien malu untuk bertemu dengan masyarakat.
DO:
1. Kontak mata kurang
2. Ekspresi wajah malu
3. Sering menunduk keetika berinteraksi
TTV
TD : 120/80 MmHg
N : 88 x/menitS
: 36 O C
P : 20 x/menit
31
XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Causa
Koping Individu
tidak efektif.
32
XVII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
33
\
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya
dukungan dalam perkembangan konsep
positifdiri pasien
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki
- Anjurkan mempertahankan kontak mata
saat berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik
negatif Anjurkan mengevaluasi perilaku
- Ajarkan cara mengatasi bullying
- Latih peningkatan tanggung jawab untuk
diri sendiri
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
Latih cara berfikir dan berperilaku positif
- Latih meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan dalam menangani situasi
35
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Nama : Tn T Ruang : Ruang Tamu
No CM : - Unit :-
Tanggal
No Implementasi Evaluasi Ttd
Diagnosa Keperawatan
Jam
1. 05 April 2024 Harga diri Rendah Situasional 1. Data S:
/ 09.00 WIB Tanda dan gejala :
- Menilai diri Negatif Negative /
Mengkritik diri Klien merasa senang dan antusias
- Merasa malu karenba pernah
masuk ketahanan
- Merasa Tidak mampu menjadi O:
ayah dan suami yang baik karena
tidak bisa menafkahi keluarga Klien mampu mengidentifikasi aspek
- Kontak mata kurang positif yang dimili oleh klien, yaitu
- Berbicara pelan dan lirih
merapikan tempat tidur dan mencuci
1. Diagnosa
Gangguan konsep diri : Harga diri piring
rendah situasional
36
P : Masalah belum teratasi
3. Tindakan Keperawatan
SP 1 :
1) Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki pasien
SP 2 :
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Melatih kegiatan kedua yang dipilih
sesuai kemampuan, yaitu cuci piring
3. Membimbing pasien memasukkan
kedalam jadwal harian
37
38
39
C. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
PASIEN
Pertemuan ke 1 (satu)
SP 1 : Pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan tidak PD sebagai seoarang Ibu karena tidak mampu
menjalankan peran sebagai Ibu rumah tangga.
b. Data Objektif\
1) Klientampak tenang dan kooperatif
2) Klien tampak kurang percaya diri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan:
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
d. Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
40
d. Melatih pasien dengan kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan, misal
merapikan tempat tidur
e. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamualaikum wr.wb. pak ,Perkenalkan nama saya Rani Sri Wahyuni
, Bapak bisa memanggil saya mbak Rani . Saya mahasiswa STIKES
Maharani Malang, yang bertugas pada pagi hari ini. Saya disini akan
membantu menyelesaikan masalah yang Bapak hadapi. Kalau boleh
tau nama Bapak siapa ya? Senangnya dipanggil siapa, Pak ?"
b. Evaluasi Validasi
"Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Tampaknya Bapak segar?"
c. Kontrak
1. Topik
"Bagaimana kalau kita mengobrol tentang kamampuan dan kegiatan
yang pernah Bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan
mana yang masih dapat Bapak lakukan Selama dirumah ."
2. Waktu
"Bagaimana Pak apakah Bapak Bersedia ? Waktunya 10 menit atau
15 menit ya pak “
3. Tempat
"Karena Bapak bersedia, dimana kita mau berbincang-bincang?
bagaimana kalau kita bicarakan masalah ini di ruang tamu ?"
41
2. Kerja
"Sekarang coba bapak cerita apa kegiatan bapak sehari hari dirumah
mulai dari bangun tidur?"
"Oh bagus ya pak, selain mandi dan makan kemudian apalagi, Pak?"
"Wah bagus sekali ya pak ada 5 kemampuan dan kegiatan yang bapak
miliki. Nah, Bapak dari ke 5 kegiatan ini yaitu sikat gigi, keramas,
membersihkan tempat tidur, mandi, dan makan apa yang masih bisa
bapak kerjakan di rumah ?"
"Bagus sekali, pak ada 2 kegiatan yang masih bisa bapak kerjakan
dirumah yaitu membersihkan tempat tidur dan makan, bagaimana
kalau kita merapihkan tempat tidur, bagaimana pak apa bapak mau?"
3. Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subjektif
"Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol dan latihan
merapihkan tempat tidurnya?"
42
2. Evaluasi Objektif
"Ternyata Bapak banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan dirumah , salah satunya merapihkan tempat tidur
yang sudah bapak praktekan dengan baik sekali."
“ Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi pak ? jika sudah tidak ada
lagi yang ingin bapak tanyakan saya pamit pulang terlebih
dahulu ya pak , besok saya akan kembali kesini lagi ,
terimakasih atas kerjasamanya ya pak Assalamu/alaikum
wr.wb.”
43
Pertemuan ke : 2 (dua)
SP 2 : pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan :
Pasien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai
kemampuan, yaitu cuci piring
4. Tindakan Keperawatan
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan,
yaitu cuci piring
c. Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamualaikum pak. Apakah bapak masih ingat dengan saya?"
"Hebat. Bapak masih ingat nama saya."Sesuai janji kemarin,
saya datang lagi untuk melatih kemampuan bapak mencuci
piring."
44
b. Evaluasi Validasi
"Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Bagaimana dengan perasaan
negatif yang bapak rasakan? Bagus sekali pak. Berarti perasaan
yang mengganggu bapak rasakan sudah berkurang ya pak."
c. Kontrak
1) Topik
"Sekarang kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua.
Hari ini kita mau latihan cuci piring kan, pak ?"
2) Waktu
"Berapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana
kalau 30 menit pak?"
3) Tempat
"Dimana tempat mencuci piringnya pak?"
2. Kerja
"Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan
untuk mencuci piring. Menurut bapak apa saja yang kita perlukan
45
untuk mencuci piring?"
"Ya bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya
yaitu sabun cuci piring dan spoons untuk mencuci piring. Selain itu
juga tersedia air bersih untuk membilas piring yang telah kita
sabuni."
"Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita mencuci piring pertama kita
bersihkan piring dari sisa-sisa makanan dan kita kumpulkan disatu
tempat atau tempat sampah. Kemudian kita basahi piring dengan
air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas
hingga bersih sampai piringnya tidak terasa licin lagi. Kemudian
kita letakkan pada rak piring yang tersedia. Jika ada piring dan
gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalah gelasnya, setelah itu
baru piringnya. Sekarang bisa kita mulai ya pak?"
"Bagus sekali, bapak telah mencuci piring dengan cara yang baik. nanti
bapak bisa praktekkan setiap hari ya pak"
3. Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
"Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan mencuci
piring?"
2. Evaluasi Obyektif
"Nah coba bapak sebutkan lagi langkah-langkah mencuci
46
piring yang baik pak? Bagus sekali pak"
Baik , cukup sampai disini ya pak untuk pertemuan hari ini, jika
nanti bapak ada keluhan lagi bisa menghubungi saya atau bisa
langsung datang ke RSJ ya pak , terimakasih atas kerja samanya,
saya izin pamit pulang ya pak, Assalamu”alaikum wr.wb “
47
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
KELUARGA
Masalah: Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke : I (satu)
SP 1 : keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
a. Data Subjektif
Klien mengatakan tidak PD sebagai seoarang bapak karena tidak
mampu menjalankan peran sebagai kepala rumah tangga.
b. Data Objektif
1. Klien tampak tenang dan kooperatif
2. Klien tampak kurang percaya diri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan:
a. Keluarga dapat mengungkapkan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien
b. Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri
rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya
c. Keluarga dapat menjelaskan dan mempraktekkan cara-cara
merawat pasien harga diri rendah
d. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
48
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
c. Jelaskan dan praktekkan cara-cara merawat pasien harga diri
rendah
d. Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
e. Jelaskan follow up pasien di rumah
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamualaikum Mbak, perkenalkan nama saya Rani Sri
Wahyuni, saya mahasiswa dari STIKES Maharani Malang, saya
yang akan merawat bapak (pasien). Kalau boleh tau nama ibuk
siapa ya?"
b. Evaluasi Validasi
"Bagaimana keadaan bapak, buk? Apakah bapak masih sering
merasa harga dirinya masih rendah?"
c. Kontrak
1. Topik
"Tujuan saya kesini yaitu untuk berbincang-bincang dengan
ibuk mengenai masalah yang dihadapi mbak dalam merawat
bapak. Apakah ibuk bersedia?"
2. Waktu
"Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau
30 menit ya bu?"
3. Tempat
"Dimana kita akan berbincang-bincang, bu? Kalau kita
berbincang-bincang di ruang tamu, bagaimana bu?"
49
2. Kerja
"Apa yang ibu ketahui tentang masalah bapak?"
"Ya memang benar sekali bu, Bapak itu memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada Bapak,
sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang
paling jahat sedunia. Dengan kata lain, Anaknya ibuk memiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-
pikiran yang selalu negatif terhadap dirinya sendiri. Bila keadaan
bapak ini terus menerus seperti itu, Bapak bisa mengalami masalah
yang lebih berat lagi, misalnya jadi malu bertemu dengan orang lain
dan memilih mengurung diri"
"Sampai disini, Ibuk mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?"
"Buk, apa saja kemampuan yang dimiliki bapak? Ya benar, dia juga
mengatakan hal yang sama (kalau sama dengan kemampuan yang
dikatakan bapak)" "Bapak itu telah berlatih dua kegiatan yaitu
merapihkan tempat tidur dan cuci piring buk. Serta telah membuat
jadwal untuk melakukannya. Untuk itu, Ibu dapat mengingatkan bapak
untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal, tolong bantu
menyiapkan alat-alatnya, ya buk, dan jangan lupa memberikan pujian
agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda centang pada
jadwal yang kegiatannya bu".
50
masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak dapat tertangani, ibu
dapat membawa bapak ke rumah sakit jiwa"
"Temui bapak dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu
berikan pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali nak, kamu sudah
semakin terampil mencuci piring"
3. Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
"Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang
cam merawat bapak?"
2. Evaluasi Obyektif
"Dapatkah ibu menjelaskan kembali masalah yang dihadapi
bapak dan bagaimana cara merawatnya?""
51
2. Waktu
"Jam berapa kita mulai? Kita latihan selama berapa menit?
Bagaimana kalau 15 menit bu?"
3. Tempat
"Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di teras rumah
saja?"
52
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
KELUARGA
Masalah: Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke : 2 (dua)
SP 2 : keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya,
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan
a. Keluarga mampu mempraktikan cara merawat klien harga diri
rendah.
b. Keluarga mampu melakukan cara merawat langsung klien harga
diri rendah
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan
harga diri rendah
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien
harga diri rendah.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamualaikum wr.wb. ibu, masih ingat dengan saya?"
b. Evaluasi Validasi
"Bagaimana perasaan ibu hari ini?"
53
"Ibu masih ingat latihan merawat bapak seperti yang kita pelajari
dua hari yang lalu?"
c. Kontrak
1. Topik
"Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu
lagi untuk latihan memberikan pujian langsung kepada bapak
ya bu."
2. Waktu
"Berapa lama kita akan latihan, bu? Bagaimana kalau 15
menit?"
3. Tempat
"Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di teras rumah lagi
bu?"
"Baiklah sekarang kita temui bapak ya bu.”
2. Kerja
"Selamat pagi Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?"
"Hari ini saya datang bersama keluarga Ibu, yaitu anak Ibu. Seperti
yang sudah saya katakan sebelumnya, keluarga Ibu juga ingin merawat
Ibu agar Ibu cepat pulih."
54
Ibu?"
3. Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
"Baiklah bu, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu
setelah kita latihan memberikan pujian langsung kepada anak
ibu?"
2. Evaluasi Obyektif
"Coba ibu jelaskan cara memberi pujian langsung kepada anak
ibu!"
2. Waktu
“Ibu mau bertemu lagi kapan? Berapa lama ibu ingin
berbincang-bincang? Oh, 15 menit. Baiklah bu."
55
3. Tempat
"Lalu dimana kita akan berbincang-bincang? Di ruang tamu?
Baiklah. ibu."
56
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
KELUARGA
Masalah: Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke : 3 (tiga)
SP 2 : keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan
a. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat secara mandiri.
b. Keluarga mematuhi jadwal yang telah dibuat untuk kesembuhan
klien.
c. Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada
klien.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang
57
B. Strategi Komunikasi.
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamualaikum, Ibu. Masih ingatkah dengan saya kan, bu?"
b. Evaluasi Validasi
"Bagaimana ibu, selama ini apakah ibu sudah terus berlatih cara
merawat bapak?"
c. Kontrak
1. Topik
"Bagaimana kalo hari ini kita membicarakan jadwal aktivitas
bapak selama di rumah Bu?"
Waktu
"Berapa lama ibu mau kita berbicara? Bagaimana kalau 15
menit?"
Tempat
"Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau
birbincang- bincang di ruang tamu saja bu?"
2. Kerja
"Ibu ini jadwal kegiatan bapak selama di rumah. Coba
diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan selama ini?"
58
terjadi segera hubungi rumah sakit atau bawa bapak kerumah
sakit"
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
"Bagaimana ibu apakah sudah paham? Ada yang ingin
ditanyakan?”
2) Evaluasi Obyektif
"Coba ibu sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan" (jadwal
kegiatan, tanda atau gejala, follow up selama di rumah).
59
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API) HARGA DIRI RENDAH
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat Pada Rasional
Verbal pada perawat Klien
P : Tersenyum menjaga Berharap klien mau Pada pertemuan pertama Salam merupakan tahap awal dalam
P:"Assalamualaikum wr.wb. pak kontak mata dan menjawab salam klien memberikan respon melakukan interaksi dan
menjabat tangan klien kemudian tersenyum terhadap perawat mengorientasikan waktu
,Perkenalkan nama saya Rani Sri
dan mau berbincang
Wahyuni , bisa K : Menengok kearah
Bapak dengan perawat
perawat dengan
memanggil saya mbak Rani .
ekspresi tersenyum
60
Saya mahasiswa STIKES
Maharani Malang, yang
bertugas pada pagi hari ini. Saya
disini akan membantu
menyelesaikan masalah yang
Bapak hadapi. Kalau boleh tau
nama Bapak siapa ya?
Senangnya dipanggil siapa, Pak
?" P : Tersenyum dan Merasa senang dengan Klien mulai mau Memberikan perhatian dan saling
menjaga kontak mata respon klien membuka diri menerima interaksi
61
Meperhatikan respon Klien merasa diperhatikan Membantu klien untuk menentukan
P : “ Bagiamana kalau kita P : Memandang klien klien aspek positif yang dimiliki oleh
klien
mengobrol tentang kemampuan
K : Menjaga kontak
dan kegiatan yang pernah bapak mata
lakukan, setelah itu kita akan
nilai kegiatan mana yang masih
dapat bapak lakukan selama
dirumah.”
P : Menjaga kontak Memperhatikan Klien merasa diperhatikan Membantu klien untuk menentukan
mata dengan klien respon Klien aspek positif yang dimiliki oleh
K :” Iya boleh mbak “
klien
K : Kontaka mata
terjaga sambil
tersenyum kepada
perawat
62
K : “ Diruang tamu ya mbak, P : Memandang dan
menjaga kontak mata
waktunya 15 menit ajha”
dengan klien
K : Tersenyum sambil
memandang perawat
P : “"Sekarang coba bapak Memperhatikan Klien merasa dihargai Membantu klien untuk
P : Memandang dan respon klien karena masalahnya menceritakan kemampuannya
cerita apa kegiatan bapak sehari
menanyakan kepada diperhatikan
hari dirumah mulai dari bangun klien
tidur?"
K : Tersenyum, Sambil
memandang perawat
63
mandi dan makan kemudian P : Memandang dan Memperhatikan Klien merasa diperhatikan Menetapkan atau memilih kegiatan
Mendengarkan apa sambil menunggu yang sesuai kemampuan klien
apalagi, Pak?"
yang disampaikan oleh respon klien
klien
K : Klien menjaga
kontak mata dengan
perawat
K : “ Saya juga melakukan
Sikat gigi,Keramas,dan Mendengarkan respon Klien menjelaskan dengan
P : Memandang dan klien singkat
membersihkan tempat tidur memberikan pujian
mbak “ kepada klien
K : Tersenyum sambil
mengayunkan kaki
64
kerjakan di rumah ?"
K : Menjelaskan kepada
perawat
K : Menjelaskan kepada
P : “Ya sudah, kita menuju perawat
65
tempat tidur bapak ya?" P : Menjaga kontak Mendengarkan respon
mata dengan klien dan klien
mengajak klien ke
tempat tidur
K : Tersenyum sambil
memandang perawat
K : “ Baik mbak “
P : Tersenyum, sambil
memandang klien
K : Tersenyum, dan
menuju ketempat tidur
P : “ Pak sebelum kita
merapikan tempat tidur, kita Klien mendengarkan Memberikan kesempatan kepada
Memuji usaha klien
pindahkan dulu ya bantalnya. P : Menjelaskan kepada yang sudah mampu pujian perawat klien untuk meningkatkan
klien cara merapikan memperaktekkan kesempatan yang dimiliki
Bagus pak, sekarang kita angkat tempat tidur
dengan baik
seprainya, sekarang kita pasang
K : Mendengarkan
lagi seprainya dengan sprai yang penjelasan yang
baru, nah sekarang kita mulai disampaikan oleh
perawat
lipat dari yang atasnya ya? Iya
bagus, sekarang yang sebelah
ujung kakinya tarik dan
masukan yang pinggirnya
66
kedalam. Pemasangan seprainya
sudah selesai sekarang kita
ambil bantalnya dan letakan
diatas, iya bagus pak , bapak
sudah bisa merapihkan tempat
tidurnya dengan baik, coba
bapak perhatikan dan bedakan
dengan yang tadi sebelum
dirapihkan, sekarang menjadi
lebih rapi kan pak?”
K : Menjelaskan kepada
perawat sambil
tersenyum
67
latihan merapihkan tempat perasaan klien setelah Evaluasi perasaan Klien mendengarkan
merapikan tempat klien perawat
tidurnya?"
tidurnya
K : Menjaga kontak
mata dengan perawat
K : “ Perasaan saya sangat
senang mbak ?”
P : “ Mendengarkan Mendengarkan respon Klien tampak senang
penjelasan klien dan klien
menjaga kontak mata
dengan klien
K : Menjaga pertanyaan
P : “"Ternyata Bapak banyak perawat
memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan dirumah , salah P : Memberikan pujian
dan tersenyum kepada
satunya merapihkan tempat tidur klien
yang sudah bapak praktekan
K : Tersenyum sambil
dengan baik sekali." memandang perawat
K : “ Iya mbak”
P : Menjaga kontak
mata dengan klien
68
K : Menjaga kontak
mata dengan perawat
sambil tersenyum
P : "Nah, kemampuan ini dapat
dilakukan setiap hari ya pak.“
P : Memberikan
Sekarang mari kita masukan ke penjelasan kepada klien Memotivasi klien Klien mendengarkan
untuk rajin melakukan perawat
jadwal harian. Bapak mau
K : Mendengarkan latihan cara
berapa kali sehari merapikan penjelasan perawat merapikan tempat
tidur dengan
tempat tidur ? Bagus 2x, yaitu
memasukkan dalam
pagi jam berapa? lalu sehabis jasdwal harian
istirahat jam 3 sore ya pak ."
69
dilakukan dirumah selain Membuat rencana Klien menyepakati Kontrak kegiatan selanjutnya
K : Menjaga kontak tindak lanjut dengan kontrak rencana tindak
merapihkan tempat tidur, yaitu
mata dengan perawat klien lanjut dengan perawat
mencuci piring. Apakah bapak
bersedia ?"
70
K : Menjawab
pertanyaan perawat
71
Inisial klien : Tn. T
Usia : 35 Tahun
Deskripsi klien : Klien tampak kooperatif, tampak segar , memakai baju warna merah, dan terlihat memakai sandal jepit
72
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Analisa Berpusat Rasional
perawat Pada Klien
P:"Assalamualaikum pak.
Apakah bapak masih ingat
dengan saya?" "Hebat. Bapak P : kontak mata dengan Pasien merespon kedaan Berharap hubungan Salam terapeutik adalah
klien perawat saling percaya terbina langkah awal di mulainya
masih ingat nama saya."Sesuai K : menghadap perawat interaksi
janji kemarin, saya datang lagi
untuk melatih kemampuan
bapak mencuci piring."
K :“ Wa’alaikumsalam, iya
mbak saya masih ingat
73
itu masih muncul kembali dan
saya merasa menjadi orang yang
paling jahad di dunia ini mbak “
P : “"Bagaimana dengan
kegiatan merapikan tempat
P : sikap terbuka Perawat menunjukkan Klien terlihat mulai Klien sudah mulai membuka
tidurnya? Boleh saya lihat kamar
memandang klien dengan sikap terbuka denga klien menampakkan rasa diri dengan perawat. ini
tidurnya pak ? Tempat tidurnya bersahabat percaya dengan perawat merupakan awal yang baik
K : Klien Menjawab untuk mengetahui lebih dalam
rapi sekali. Hebat banget pak ,"
dengan tersenyum lagi tentang masalajh yang
K : “ Kegiatan merapikan tempat dihadapi klien
tidur masih saya lakukan mbak
74
P : “Sekarang mari kita lihat
jadwalnya, wah ternyata bapak
telah melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur sesuai
P : Menanyakan serta Perawat melakukan Klien mendengarkan Untuk Melakukan validasi
jadwal, lalu apa manfaat yang
memvalidasi kegiatan validasi perasaan klien pertanyaan perawat perasaan klien setelah
bapak rasakan dengan yang telah dilakukan setelah melakukan melakukan kegiatan sesuai
yangsesuai dengan jadwal kegiatan sesuai jadwal jadwal
melakukan kegiatan merapikan
tempat tidur secara terjadwal ?”K : Menjawab pertanyaan
dari klien sambil menatap
K : “ Saya merasa kegiatan saya
perawat
lebih padat dari pada
sebelumnya mbak, dan kegiatan
itu membuat pikiran negatif saya
sedikit berkurang mbak “
K : “ Iya mbak “
75
P : “"Berapa lama kita akan
berbincang-bincang pak?
P : Mempertahankan Perawat membuat Klien mendengarkan Kontrak waktu topik dan
Bagaimana kalau 30 menit pak ? kontak mata dengan klien kontrak waktu penjelasan perawat dan tempat merupakan cara untuk
menyetujui pembuata menjalin hubungan terapeutik
Dimana tempat mencuci
K : Memandang perawat kontrak waktu
piringnya pak?"
K : “ Bagaimana Kalo 20 menit
saja mbak “
76
mencuci piring kita perlu
menyiapkan alatnya yaitu sabun
cuci piring dan spoons untuk
P: Tersenyum Perawat memuji klien Klien Mendengarkan Untuk mengidentifikasi
mencuci piring. Selain itu juga mempertahankan sikap peralatan yang dibutukan untuk
tersedia air bersih untuk terbuka dan suara jelas mencuci piring
K : “ Iya mbak “
77
piring pertama kita bersihkan
piring dari sisa-sisa makanan
dan kita kumpulkan disatu
tempat atau tempat sampah.
Kemudian kita basahi piring
dengan air, lalu sabuni seluruh
permukaan piring, dan kemudian
P : Memuji dan Perawat mencoba Klien memperagakan Untuk mengidentifikasi cara
dibilas hingga bersih sampai
menjelaskan cara yang mengajarkan cara cara mencuci piring mencuci piring yang baik dan
piringnya tidak terasa licin lagi. baik dan benar untuk mencuci piring yang baik yang baik dan benar benar
mencuci piring dan benar
Kemudian kita letakkan pada rak
piring yang tersedia. Jika ada K : Mendengarkan
penjelasan perawat
piring dan gelas, maka yang
pertama kali kita cuci adalah
gelasnya, setelah itu baru
piringnya. Sekarang bisa kita
mulai ya pak?"
K : “ Bisa mbak “
78
yang baik. nanti bapak bisa
praktekkan setiap hari ya pak"
P : Memuji klien sambil Perawat memuji klien
K : “ Iya mbak “ tersenyum dan menyarankan kepada Klien menjawab secara Untuk Mengontrol kegiatan
klien untuk singkat klien untuk mencuci piring
K : Tersenyum kepada melakukannya setiap hari dirumah
P : “"Bagaimana perasaan bapak perawat di rumah
setelah kita latihan mencuci
piring?"
K : “ Saya merasa lebih P : Tersenyum Perawat melakukan Klien menjawab Untuk melakukan validasi
mempertahankan sikap validasi perasaan klien pertanyaaan perawat perasaan klien setelah
mengerti cara mencuci piring
terbuka dan suara jelas setelah memperagakan memperagakan kegiatan
dengan benar dan mendapatkan kegiatan mencuci piring mencuci piring
kegiatan baru “ K : Mendengarkan
pertanyaan perawat
79
basahi piring dengan air, lalu
sabuni seluruh permukaan
piring, dan kemudian dibilas
hingga bersih sampai piringnya
tidak terasa licin lagi. Kemudian
letakkan pada rak piring yang
tersedia. Jika ada piring dan
gelas, maka yang pertama kali
yang dicuci adalah gelasnya,
setelah itu baru piringnya”
80
malam ya pak. Jika bapak
melakukannya tanpa diingatkan
perawat beri tanda M, tapi kalau
bapak mencuci piring dibantu
P : Menjelaskan sambil Perawat menjelaskan Klien menjawab dan Untuk menjelaskan cara
atau diingatkan perawat bapak
mempertahankan kontak cara memasukkan mendengarkan perawat memasukkan kegiatan
beri tanda B. lalu kalau bapak mata dengan klien kegiatan kedalam jadwal kedalam jadwal kegiatan
kegiatan harian klien harian klien, supaya klien bisa
tidak melakukannya bapak beri
K : Menjawab pertanyaan mengerti cara mengisi jadwal
tanda T.” perawat harian dengan benar
K : “ Iya mbak “
81
jika nanti bapak ada keluhan
lagi bisa menghubungi saya
atau bisa langsung datang ke
P : Menanyakan kepada Perawat berpamitan Klien menjawab salam Salam untuk menjalin rasa
RSJ ya pak , terimakasih atas klien, mengucapkan salam saling percaya antara perawat
kerja samanya, saya izin pamit dengan mengulurkan dank lien
tangan dan tersenyum
pulang ya pak,
Assalamu”alaikum wr.wb K : “ Menjawab salam
dengan mengulurkan
K : Iya mbak sama – sama , salam dan tersenyum
wassalamu,alaikum wr.wb kepada perawat”
82
E. Lampiran
83