Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

S DENGAN FRAKTUR TIBIA DEXTRA DI


BANGSAL ANGGREK RSUD WONOSARI

FORMAT PENGKAJIAN

Hari / Tanggal : Selasa, 31 Januari 2023


Jam : 09.00
Pengkaji : Kelompok 4
Ruang : Anggrek

1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : An.S
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 6 Tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Belum Menikah
f. Pekerjaan : Belum bekerja
g. Pendidikan : SD
h. Alamat : Seropan, 002/028, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung
Kidul
i. No.CM : 00526194
j. Diagnostik Medis : Fraktur Tibia Dekstra
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn.H
b. Umur : 46 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Buruh
e. Alamat : Seropan, 002/028, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung
Kidul
f. Hub Dengan Pasien : Ayah

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada area kaki kanan yang mengalami fraktur.
P = fraktur tibia dextra, Q = ditusuk tusuk, R = kaki kanan dan tidak menjalar,
S = 4 dan frekuensi hilang timbul, T = 15-30 detik. Ibu pasien mengatakan
bahwa pasien sering ketakutan ketika ada perawat yang datang ke kamar. Ibu
pasien mengatakan bahwa pasien sulit melakukan mobilitas fisik dan
beraktivitas.
2. Kronologi Penyakit Saat Ini
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sedang main dengan teman-
temannya di jalanan yang menurun, kemudian pasien terpeleset, terjatuh, dan
menangis karena pasien mengatakan kaki kanan sakit. Kemudian keluarga
membawa pasien ke IGD RSUD Wonosari dan pasien melakukan pemeriksaan
penunjang dan didapatkan kaki kanan mengalami fraktur tibia dan
direncanakan mondok serta pemasangan gips.
3. Pengaruh Penyakit Terhadap Pasien
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan sakit pada kaki
kanan bawah apabila digerakkan sehingga menyulitkan pasien dalam
melakukan aktivitas, seringkali pasien menangis karena ingin cepat pulang dan
sembuh.
4. Apa Yang Diharapkan Pasien Dari Pelayanan Kesehatan
Pasien dan keluarga berharap agar pasien dapat cepat sembuh setelah
dilakukan pemasangan Gips dan dapat berkumpul kembali dengan
keluarganya.

Riwayat Penyakit Masa Lalu


1. Penyakit Masa Anak-Anak
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami penyakit
yang serius waktu kecil, tetapi sesekali hanya demam batuk pilek biasa.
2. Alergi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak ada alergi dengan apapun
baik makanan, minuman, atau obat-obatan.
3. Pengalaman Sakit / Dirawat Sebelumnya
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak pernah dirawat
dan kali ini baru pertama kali mondok.
4. Pengobatan Terakhir
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah berobat ke
puskesmas atau RS. Apabila sakit hanya dibelikan obat dari warung.

b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram (min 3 generasi)

Keterangan :

= Laki - Laki

= Perempuan

= Pasien

= Meninggal

= Hubungan pernikahan

= Hubungan keturunan
Klien tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya. Ibu pasien
mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa.
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang
lain akan merawat hingga sembuh dan memberikan dukungan semangat.

c. PENGKAJIAN BIOLOGIS
RASA AMAN DAN NYAMAN
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada nyeri pada pasien.
Setelah sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami nyeri pada kaki
kanan tibia karena fraktur, ditusuk tusuk, tidak menjalar, skala nyeri 4 dan
frekuensi hilang timbul 15-30 detik. Ibu pasien mengatakan bahwa nyeri
mengganggu pasien dan sudah diobati dengan obat tradisional dirumah oleh nenek.
Pasien tidak memiliki riwayat pembedahan.

AKTIVITAS ISTIRAHAT-TIDUR
AKTIVITAS
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien dapat melakukan aktivitas.
Setelah sakit klien tidak dapat melakukan aktivitas yang menggunakan kaki,
apabila dipaksakan akan menyebabkan nyeri. Pasien jarang berolahraga. Pasien
dibantu saat melakukan aktivitas. Klien mengalami gangguan aktivitas. Klien tidak
dapat berjalan. Aktivitas klien seperti mandi, makan, ke toilet, dll dibantu oleh
keluarga.
ISTIRAHAT
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien istirahat normal dan tidak
ada gangguan. Setelah sakit klien selalu istirahat. Klien mengisi waktu luang
dengan menonton youtube atau bermain game di handphone. Klien tidak
menyediakan waktu untuk istirahat. Klien tidak mengisi waktu luang sesuai hobi.
Istirahat klien biasanya hanya berbaring sembari bermain handphone.
TIDUR
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidur normal dan tidak ada
gangguan. Setelah sakit klien tidur jam 20.00 sampai 06.00 dan nyenyak. Kondisi
saat ini menggganggu klien. Klien tidak menggunakan obat penenang untuk tidur.
Klien tidak melakukan kegiatan sebelum tidur, klien tidur pulas dan nyenyak.
Klien tidak pernah terjaga saat tidur.

CAIRAN
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien pemenuhan cairan tubuh
tercukupi. Setelah sakit klien minum perhari kurang lebih 3 gelas. Minuman yang
biasa diminum hanya air mineral. Tidak ada minuman yang dipantang klien. Klien
tidak minum alcohol. Pemenuhan cairan tubuh klien saat ini hanya dengan air
minum karena pasien tidak terpasang infus. Klien tidak ada program pembatasan
cairan.

NUTRISI
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien makan sehari3x. Setelah
sakit klien makan-makanan yang sudah disediakan RS. Klien sehari makan 3x dan
menu sudah dibuatkan oleh ahli gizi. Klien mengatakan menyukai makanan coklat,
permen, dan sambal bawang. Klien tidak ada pantangan terhadap makanan. Klien
tidak ada riwayat alergi dengan makanan. Tidak ada kesulitan menelan dan
mengunyah. Klien tidak menggunakan alat bantu makan (sonde). Klien tidak
mengalami gangguan pencernaan. Kondisi gigi klien utuh dan goyang satu pada
gigi taring kiri, gigi susu dan gigi asli. Klien tidak menggunakan gigi palsu. ibu
pasien mengatakan bahwa pasien tidak ada riwayat pembedahan pada sistem
pencernaan, serta tidak meminum obat untuk melancarkan pencernaan.
ELIMINASI URINE DAN FESES
ELIMINASI FESES
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien eliminasi fesesnya normal.
Setelah sakit klien tidak mengalami kesulitan BAB. Klien tidak pernah
menggunakan obat pencahar. Klien tidak ada kesulitan dalam defekasi. Klien saat
ini apabila ingin BAB dibantu oleh ibu dan tidak menggunakan alat bantu untuk
defekasi.
ELIMINASI URINE
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien eliminasi urinenya normal.
Setelah sakit BAK klien teratur dengan ke kamar mandi ditemani ibu atau ayah,
sehari 5-6 kali, frekuensi masing-masing 25cc/1x, waktu tidak menentu,
karakteristik cair benging, tidak ada perubahan pola miksi. Klien tidak pernah
mengalami pembedahan pada sistem perkemihan. Klien tidak menggunakan alat
bantu dalam miksi.

KEBUTUHAN OKSIGEN DAN KARBONDIOKSIDA


PERNAFASAN
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien proses pernafasan normal.
Setelah sakit klien tidak mengalami kesulitan nafas. Klien saat ini tidak
menggunakan bantuan oksigen atau nasal kanul. Posisi yang nyaman bagi pasien
adalah tiduran. Klien tidak merokok dan tidak menggunakan obat untuk
memperlancar pernafasan. Klien tidak alergi dengan debu dan obat-obatan. Klien
tidak pernah dirawat dengan gangguan pernafasan. Klien tidak pernah mempunyai
riwayat gangguan pernafasan dan tidak mendapat pengobatan.

KARDIOVASKULER
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien kardiovaskulernya normal.
Setelah sakit klien tidak cepat lelah. Klien tidak mengalami keluhan berdebar-
debar. Klien mengatakan tidak ada nyeri dada yang menyebar dan tidak ada rasa
berat didada. Klien tidak menggunakan alat pacu jantung. Klien tidak mendapat
obat untuk mengatasi masalah pada gangguan kardiovaskuler.

PERSONAL HYGIENE
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien personal hygiene mandiri
dan normal. Setelah sakit personal hygiene pasien dibantu oleh ibu. Satu hari
mandi satu kali, menggosok gigi 2 kali, keramas 2 hari sekali. Klien memerlukan
bantuan untuk melakukan personal hygiene.

SEX
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum mengetahui tentang
sex. Klien masik anak-anak dan belum mengalami menstruasi.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


a. Psikologi
Klien dapat mendeskripsikan perasaannyasuasana hati klien sedih
karenan ingin cepat sembuh dan segera pulang.klien terlihat senang dan
nyaman ditemani keluarga. Raut wajah klien pucat dan tegang. Klien
memandang dirinya baik. Ekstremitas atas kliendan bawah kiri dapat
digerakkan, ekstremitas bawah kanan tidak dapat digerakkan.
b. Hubungan Sosial
Klien mempunyai teman sekolah. Klien percaya kepada kedua orang
tua. Klien tidak mengikuti kegiatan masyarakat di sekitar. Klien saat ini masih
sekolah. Klien tidak mengikuti les atau kegiatan lain disekolah
c. Spiritual
Klien saat ini menganut satu agama yaitu islam. Klien saat ini mengalami
gangguan dalam melakukan ibadah. Dalam agama klien hubungan antara
manusia dengan tuhan sangat dekat.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6
2) Kondisi klien secara umum : Baik
3) Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,7 C, R : 20 x/menit, SpO2 : 99%
4) Pertumbuhan fisik :
BB : 30 Kg, TB : 115 Cm, Postur Tubuh : normal dan sedikit gemuk
5) Keadaan kulit : warna kulit kecoklatan, tekstur kulit lembab dan tidak ada
kelainan pada kulit.

b. PEMERIKSAAN CEPALU KAUDAL


1) Kepala
a) Bentuk kepala bulat normal, kulit kepala bersih, tidak ada luka pada kepala,
pertumbuhan rambut ikal sepundak berwarna hitam.
b) Mata bersih, penglihatan normal, pupil mata isokor, reflek normal dan
simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
c) Telinga bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, fungsi normal, tidak ada
nyeri telinga.
d) Hidung bersih, fungsi baik, tidak polip, tidak ada secret, tidak ada nyeri
e) Mulut dapat berbicara, keadaan bibir kering, selaput mukosa merah, warna
lidah merah, gigi lengkap dan bersih, tidak ada bau nafas.
2) Leher
Bentuk normal, tidak sulit digerakkan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidal ada tonsil, JVP normal, tidak ada nyeri tekan.
3) Dada
a) Inspeksi : Bentuk dada normal dan simetris, retraksi otot dada normal,
pergerakan selama pernafasan normal, jenis pernafasan dada.
b) Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler, bunyi jantung lup dup, tidak ada
suara abnormal yang ditemui.
c) Perkusi : Batas paru, area dibawah lokasi yang diperkusi berisi jaringan
paru dengan suara sonor, berisi cairan dengan suara redup, berisi padat /
darah dengan suara pekak / berisi suara udara dengan suara sonor. Batas
jantung, kiri umumnya terdapat pada intercostal space (ics) 4-5 linea
midklavikularis kiri dan batas kanan jantung pada linea parasternalis kanan.
Batas atas jantung umumnya terdapat pada ics 2 kanan line para sternalis
kanan.
d) Palpasi : Dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, kedalaman
pernafasan normal 2-3 cm, tidak ada ictus cordis.
4) Abdomen
a) Inspeksi : Bentuk simetris, contour coklat baik, warna kulit putih
kecoklatan, vena tidak terlihat, tidak ostomy.
b) Auskultasi : Frekuensi 10x/penit, intensitas peristaltic normal.
c) Perkusi : Tidak ada udara dalam abdomen, tidak ada cairan dan tidak ada
massa.
d) Palpasi : Tonus otot baik, kenyal, ukuran organ sedang, tidak ada massa,
hernia, hepar, dan lien.
5) Genetalia, Anus, dan Rektum
a) Inspeksi : Warna gelap, tidak terpasang cateter / alat bantu, tidak ada
kelainan genital, simpisis normal.
b) Palpasi : Tidak teraba penumpukan urine.
6) Ekstremitas
a) Atas : Lengkap, tidak ada kelainan pada jari, tonus otot baik, tangan kanan
dan kiri bisa digerakkan dan tidak mengganggu gerak. Kekuatan
ekstremitas 5. Gerakan otot kanan dan kiri baik, gerakan bahu normal, siku
normal, pergelangan tangan danjari normal.
b) Bawah : Lengkap, tidak ada kelainan pada jari, otot kiri baik, kaki kanan
tidak bisa digerakkan karena fraktur tibia, kaki kiri bisa digerakkan.
Gerakan otot kaki baik, bentuk kaki normal, tidak varises, gerakan
punggung normal, lutut normal, pergelangan kaki normal, kaki ada dua dan
tidak ada kelainan.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
No.RM : 00526194
Nama : An.S
Tanggal Pemeriksaan : 31-01-2023 (10.50)
Pemeriksaan : Cruris
Hasil Pemeriksaan Radiology
- Tak tampak soft tissue swelling
- Trabekulasi tulang baik
- Tak tampak lesi litik / sklerotik
- Facies artikularis licin
- Joint of space tak menyempit
- Tampak garis fraktur di tibia dekstra 1/3 distal
Kesan : Fraktur Tibia Dekstra 1/3 distal
b. Laboratorium
No.RM : 00526194
Nama : An.S
Tanggal Pemeriksaan : 31-01-2023
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

NO HEMATOLOGI NILAI NILAI RUJUKAN SATUAN VALIDATED


1 CT 5 2-6 menit
2 Stab 0
3 BT 3 1-5 menit
4 Golongan Darah A
5 Leukosit 12.57 10^3/ul
6 NEU % 85 50-70 %
7 LYM % 14 %
8 MON % 1 3-7 %
9 EOS % 0 2-4 %
10 BAS % 0 0-1 %
11 Eritrosit 4.94 10^6/ul
12 Hemoglobin 12.4 g/dl
13 Hematokrit 35.12 %
14 Trombosit 489 10^3/ul
NO GLUKOSA NILAI NILAI RUJUKAN SATUAN VALIDATED
1 Glucose 102 mg/dl
NO IMMUNOLOGI NILAI NILAI RUJUKAN SATUAN VALIDATED
– SEROLOGI
1 Antigen SARS Negative Negative
COV2
2 HBsAg Non Non Reaktif
Reaktif

5. TERAPI YANG DIBERIKAN

NO Nama Obat Cara Pemberian Dosis


1 Cefotaxime Injeksi 2x1
2 Paracetamol 500gr Oral 3x1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

1. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien Kekhawatiran Ansietas
sering ketakutan ketika ada perawat yang datang Mengalami
ke kamar Kegagalan
DO : Pasien tampak ketakutan dan menangis
saat perawat memasuki ruangan pasien, pasien
tampak tegang
DS : Pasien mengatakan nyeri pada area kaki Agen Nyeri Akut
kanan yang mengalami fraktur. P = fraktur tibia Pencedera
dextra, Q = ditusuk tusuk, R = kaki kanan dan Fisiologis
tidak menjalar, S = 4 dan frekuensi hilang
timbul, T = 15-30 detik
DO : Pasien tampak kesakitan saat kaki
dipegang atau digeser, pasien tampak meringis
dan gelisah
DS : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sulit Nyeri Gangguan
melakukan mobilitas fisik dan beraktivitas Mobilitas Fisik
DO : Pasien tampak mengalami kesulitan
mengalami aktivitas dan harus dibantu oleh ayah
atau ibu

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ansietas b.d Kekhawatiran Mengalami Kegagalan
b. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
c. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
N DX TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
Kekhawatiran tindakan Observasi
Mengalami keperawatan - Monitor tanda - Untuk
Kegagalan selama 3x24 jam anxietas (verbal mengetahui
diharapkan Tingkat dan non verbal) tanda-tanda
Ansietas Menurun Terapeutik ansietas
dengan kriteria - Ciptakan suasana  - Untuk
hasil : terapeutik untuk menumbuhkan
- Verbalisasi menumbuhkan rasa percaya
khawatir akibat kepercayaan pada pasien
kondisi yang - Pahami situasi
dihadapi yang membuat - Agar
menurun (5) anxietas mengetahui
- Perilakutegang penyebab
menurun (5) - Gunakan ansietas
- Ketakutan pedekatan yang
menurun (5) tenang dan - Agar pasien
meyakinkan merasa lebih
Edukasi rileks
- Anjurkan keluarga
untuk tetap - Agar pasien
bersama pasien, tidak merasa
jika perlu ketakutan
- Latih kegiatan
pengalihan, untuk - Agar pasien
mengurangi tidak merasa
ketegangan ketakutan
- Latih teknik
relaksasi - Agar pasien
merasa rileks
2 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Agen Pencedera tindakan Observasi
Fisiologis keperawatan - Identifikasi lokasi, - Untuk
selama 3x24 jam karakteristik, mengetahui isi
diharapkan Tingkat durasi, frekuensi, nyeri
Nyeri Menurun kualitas, intensitas
dengan kriteria nyeri
hasil : - Identifikasi skala - Untuk
- Keluhan nyeri nyeri mengetahui
menurun (5) Terapeutik skala nyeri
- Meringis - Berikan Teknik - Untuk
menurun (5) nonfarmakologis mengurangi rasa
- Gelisah untuk mengurangi nyeri
menurun (5) nyeri
Edukasi
- Untuk
- Jelaskan penyebab,
mencegah agar
periode, dan
nyeri tidak
pemicu nyeri
timbul
- Ajarkan Teknik - Untuk
farmakologis mengurangi
untuk mengurangi nyeri
nyeri
Kolaborasi - Untuk
- Kolaborasi mengurangi rasa
pemberian nyeri
analgetik
3 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan
Mobilitas Fisik b.d tindakan Mobilisasi
Nyeri keperawatan Observasi
selama 3x24 jam - Identifikasi adanya - Untuk
diharapkan nyeri atau keluhan mengetahui
Mobilitas Fisik fisik lainnya penyebab
Membaik dengan gangguan
kriteria hasil : mobilitas
- Pergerakan - Monitor kondisi - Untuk
ekstremitas umum selama mengetahui
meningkat (5) melakukan kondisi pasien
- Kekuatan otot mobilisasi selama
meningkat (5) Terapeutik mobilisasi
- Rentang gerak - Libatkan keluarga - Agar pasien
(ROM) untuk membantu merasa nyaman
meningkat (5) pasien dalam dan aman
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan - Agar tidak ada
dan prosedur kekakuan pada
mobilisasi otot
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
RESPON
1 1 31/01/2023 - Memonitor tanda DS : Ibu pasien
Ansietas b.d 09.00 anxietas (verbal dan mengatakan bahwa
Kekhawatiran non verbal) pasien sering
Mengalami - Menciptakan ketakutan ketika ada
Kegagalan suasana  terapeutik perawat yang datang
untuk menumbuhkan ke kamar. Ibu pasien
kepercayaan mengatakan akan
- Memahami situasi menemani pasien
yang membuat setiap saat. Ibu
anxietas pasien mengatakan
- Menggunakan akan memberikan
pedekatan yang kegiatan untuk
tenang dan mengalihkan rasa
Kel
meyakinkan cemas pasien.
4
- Menganjurkan DO : Pasien tampak
keluarga untuk tetap ketakutan dan
bersama pasien, jika menangis saat
perlu perawat memasuki
- Melatih kegiatan ruangan pasien,
pengalihan, untuk pasien tampak
mengurangi tegang. Pasien
ketegangan tampak mau diajak
- Melatih teknik berkomunikasi
relaksasi tetapi masih malu-
malu. Pasien mau
diajak berlatih tarik
nafas panjang.
2 2 31/01/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien Kel
Nyeri Akut 09.15 lokasi, karakteristik, mengatakan nyeri 4
b.d Agen durasi, frekuensi, pada area kaki
Pencedera kualitas, intensitas kanan yang
Fisiologis nyeri mengalami fraktur.
- Mengidentifikasi P = fraktur tibia
skala nyeri dextra, Q = ditusuk
- Memberikan Teknik tusuk, R = kaki
nonfarmakologis kanan dan tidak
untuk mengurangi menjalar, S = 4 dan
nyeri frekuensi hilang
- Menjelaskan timbul, T = 15-30
penyebab, periode, detik. Keluarga
dan pemicu nyeri pasien mengatakan
- Mengajarkan teknik memahami tentang
farmakologis untuk penjelasan nyeri
mengurangi nyeri yang diberikan.
- Mengkolaborasikan DO : Pasien tampak
pemberian analgetik kesakitan saat kaki
dipegang atau
digeser, pasien
tampak meringis
dan gelisah. pasien
tampak menjelaskan
isi dari nyeri yang
dirasakan. Pasien
tampak mau berlatih
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri.
3 3 31/01/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien
Gangguan 09.30 adanya nyeri atau mengeluh nyeri
Mobilitas keluhan fisik lainnya pada kaki kanan. Ibu
Fisik b.d - Memonitor kondisi pasien mengatakan
Nyeri umum selama bahwa pasien sulit
melakukan melakukan mobilitas
mobilisasi fisik dan
- Melibatkan keluarga beraktivitas.
untuk membantu Keluarga
pasien dalam mengatakan
meningkatkan bersedia mengawasi
pergerakan pasien dalam
- Menjelaskan tujuan melakukan
dan prosedur mobilisasi. Keluarga
mobilisasi pasien mengatakan
mengerti tentang
tujuan dan prosedur
Kel
mobilisasi.
4
DO : Pasien tampak
mengalami kesulitan
mengalami aktivitas
dan harus dibantu
oleh ayah atau ibu.
Pasien tampak
meringis. Pasien
tampak ditunggu
oleh ayah dan ibu.
Keluarga tampak
membantu pasien
dalam melakukan
mobilisasi. Keluarga
terlihat memahami
penjelasan tentang
tujuan dan prosedur
mobilisasi.
4 1 1/02/2023 - Memonitor tanda DS : Ibu pasien Kel
Ansietas b.d 13.00 anxietas (verbal dan mengatakan bahwa 4
Kekhawatiran non verbal) pasien sudah tidak
Mengalami - Menciptakan takut ketika ada
Kegagalan suasana  terapeutik perawat yang datang
untuk menumbuhkan ke kamar tetapi
kepercayaan masih diam malu-
- Memahami situasi malu. Ibu pasien
yang membuat mengatakan selalu
anxietas menemani pasien.
- Menggunakan Ibu pasien
pedekatan yang mengatakan
tenang dan memberikan
meyakinkan kegiatan
- Menganjurkan mengalihkan cemas
keluarga untuk tetap dengan memberikan
bersama pasien, jika tontonan youtube.
perlu DO : Pasien tampak
- Melatih kegiatan rileks dan malu-
pengalihan, untuk malu saat perawat
mengurangi memasuki ruangan
ketegangan pasien, Pasien mau
- Melatih teknik diajak
relaksasi berkomunikasi.
Pasien mau diajak
berlatih tarik nafas
panjang.
5 2 1/02/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien
Nyeri Akut 13.15 lokasi, karakteristik, mengatakan nyeri
b.d Agen durasi, frekuensi, pada area kaki
Pencedera kualitas, intensitas kanan setelah
Fisiologis nyeri dipasang gips. P =
- Mengidentifikasi fraktur tibia dextra,
skala nyeri Q = ditusuk tusuk, R
- Memberikan Teknik = kaki kanan dan
nonfarmakologis tidak menjalar, S =
untuk mengurangi 4 dan frekuensi
nyeri hilang timbul, T =
- Menjelaskan 10-15 detik.
penyebab, periode, Keluarga pasien
dan pemicu nyeri mengatakan
- Mengajarkan Teknik memahami tentang
farmakologis untuk strategi meredakan
mengurangi nyeri nyeri yang
Kel
- Mengkolaborasikan diberikan.
4
pemberian analgetik DO : Pasien tampak
meringis dan
gelisah. Pasien
tampak menjelaskan
isi dari nyeri yang
dirasakan. Pasien
tampak mau berlatih
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri dengan tarik
nafas dalam, serta
pasien mau
meminum obat oral
yang diberikan dari
RS untuk
meredakan nyeri.
6 3 1/02/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien Kel
Gangguan 13.30 adanya nyeri atau mengeluh nyeri 4
Mobilitas keluhan fisik lainnya pada kaki kanan
Fisik b.d - Memonitor kondisi setelah pemasangan
Nyeri umum selama gips. Ibu pasien
melakukan mengatakan bahwa
mobilisasi pasien masih sulit
- Melibatkan keluarga melakukan mobilitas
untuk membantu fisik dan
pasien dalam beraktivitas.
meningkatkan Keluarga
pergerakan mengatakan
- Menjelaskan tujuan bersedia mengawasi
dan prosedur pasien dalam
mobilisasi melakukan
mobilisasi. Keluarga
pasien mengatakan
mengerti tentang
tujuan dan prosedur
mobilisasi.
DO : Pasien tampak
masih mengalami
kesulitan mengalami
aktivitas dan harus
dibantu oleh ayah
atau ibu. Pasien
tampak meringis.
Pasien tampak
ditunggu oleh ayah
dan ibu. Keluarga
tampak membantu
pasien dalam
melakukan
mobilisasi. Keluarga
terlihat memahami
penjelasan tentang
tujuan dan prosedur
mobilisasi.
7 1 2/02/2023 - Memonitor tanda DS : Ibu pasien
Ansietas b.d 17.00 anxietas (verbal dan mengatakan bahwa
Kekhawatiran non verbal) pasien sudah tidak
Mengalami - Menciptakan takut ketika ada
Kegagalan suasana  terapeutik perawat yang datang
untuk menumbuhkan ke kamar. Ibu pasien
kepercayaan mengatakan selalu
- Memahami situasi menemani pasien.
yang membuat Ibu pasien
anxietas mengatakan
- Menggunakan memberikan
pedekatan yang kegiatan
tenang dan mengalihkan cemas
Kel
meyakinkan dengan memberikan
4
- Menganjurkan tontonan youtube
keluarga untuk tetap dan memberikan
bersama pasien, jika cemilan jajanan.
perlu DO : Pasien tampak
- Melatih kegiatan rileks dan suka
pengalihan, untuk senyum malu saat
mengurangi perawat memasuki
ketegangan ruangan pasien,
- Melatih teknik Pasien mau diajak
relaksasi berkomunikasi dan
mau diajak
melakukan tarik
nafas panjang.
8 2 2/02/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien Kel
Nyeri Akut 17.15 lokasi, karakteristik, mengatakan nyeri 4
b.d Agen durasi, frekuensi, pada area kaki
Pencedera kualitas, intensitas kanan setelah
Fisiologis nyeri dipasang gips. P =
- Mengidentifikasi fraktur tibia dextra,
skala nyeri Q = ditusuk tusuk, R
- Memberikan Teknik = kaki kanan dan
nonfarmakologis tidak menjalar, S =
untuk mengurangi 2 dan frekuensi
nyeri hilang timbul, T =
- Menjelaskan 5-10 detik. Keluarga
penyebab, periode, pasien mengatakan
dan pemicu nyeri memahami tentang
- Mengajarkan Teknik strategi meredakan
farmakologis untuk nyeri yang
mengurangi nyeri diberikan.
- Mengkolaborasikan DO : Pasien tampak
pemberian analgetik masih meringis
ketika kaki
digerakkan. Pasien
tampak menjelaskan
isi dari nyeri yang
dirasakan. Pasien
tampak mau berlatih
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri dengan tarik
nafas dalam, serta
pasien mau
meminum obat oral
yang diberikan dari
RS untuk
meredakan nyeri.
9 3 2/02/2023 - Mengidentifikasi DS : Pasien Kel
Gangguan 17.30 adanya nyeri atau mengeluh nyeri 4
Mobilitas keluhan fisik lainnya pada kaki kanan
Fisik b.d - Memonitor kondisi setelah pemasangan
Nyeri umum selama gips. Ibu pasien
melakukan mengatakan bahwa
mobilisasi pasien masih sulit
- Melibatkan keluarga melakukan mobilitas
untuk membantu fisik dan
pasien dalam beraktivitas.
meningkatkan Keluarga
pergerakan mengatakan
- Menjelaskan tujuan bersedia mengawasi
dan prosedur pasien dalam
mobilisasi melakukan
mobilisasi. Keluarga
pasien mengatakan
mengerti tentang
tujuan dan prosedur
mobilisasi.
DO : Pasien tampak
masih mengalami
kesulitan mengalami
aktivitas dan harus
dibantu oleh ayah
atau ibu. Pasien
tampak meringis.
Pasien tampak
ditunggu oleh ayah
dan ibu. Keluarga
tampak membantu
pasien dalam
melakukan
mobilisasi. Keluarga
terlihat memahami
penjelasan tentang
tujuan dan prosedur
mobilisasi.

5. EVALUASI KEPERAWATAN
NO DX WAKTU EVALUASI TTD
1 1 31/01/2023 S : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
Ansietas b.d 09.00 sering ketakutan ketika ada perawat yang
Kekhawatiran datang ke kamar. Ibu pasien mengatakan
Mengalami akan menemani pasien setiap saat. Ibu pasien
Kegagalan mengatakan akan memberikan kegiatan untuk
mengalihkan rasa cemas pasien.
O : Pasien tampak ketakutan dan menangis
saat perawat memasuki ruangan pasien, Kel 4
pasien tampak tegang. Pasien tampak mau
diajak berkomunikasi tetapi masih malu-
malu. Pasien mau diajak berlatih tarik nafas
panjang.
A : Masalah teratasi sebagian. Pasien masih
takut.
P : Intervensi dilanjutkan. Reduksi ansietas.
2 2 31/01/2023 S : Pasien mengatakan nyeri pada area kaki
Nyeri Akut 09.15 kanan yang mengalami fraktur. P = fraktur
b.d Agen tibia dextra, Q = ditusuk tusuk, R = kaki
Pencedera kanan dan tidak menjalar, S = 4 dan frekuensi
Fisiologis hilang timbul, T = 15-30 detik. Keluarga
pasien mengatakan memahami tentang
penjelasan nyeri yang diberikan.
O : Pasien tampak kesakitan saat kaki
Kel 4
dipegang atau digeser, pasien tampak
meringis dan gelisah. pasien tampak
menjelaskan isi dari nyeri yang dirasakan.
Pasien tampak mau berlatih teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian. Nyeri pasien
berkurang.
P : Intervensi dilanjutkan. Manajemen nyeri.
3 3 31/01/2023 S : Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan. Kel 4
Gangguan 09.30 Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sulit
Mobilitas melakukan mobilitas fisik dan beraktivitas.
Fisik b.d Keluarga mengatakan bersedia mengawasi
Nyeri pasien dalam melakukan mobilisasi. Keluarga
pasien mengatakan mengerti tentang tujuan
dan prosedur mobilisasi.
O : Pasien tampak mengalami kesulitan
mengalami aktivitas dan harus dibantu oleh
ayah atau ibu. Pasien tampak meringis.
Pasien tampak ditunggu oleh ayah dan ibu.
Keluarga tampak membantu pasien dalam
melakukan mobilisasi. Keluarga terlihat
memahami penjelasan tentang tujuan dan
prosedur mobilisasi.
A : Masalah teratasi sebagian. Pasien dapat
melakukan aktivitas fisik dibantu ibu dan
ayah.
P : Intervensi dilanjutkan. Dukungan
mobilisasi.
4 1 1/02/2023 S : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
Ansietas b.d 13.00 sudah tidak takut ketika ada perawat yang
Kekhawatiran datang ke kamar tetapi masih diam malu-
Mengalami malu. Ibu pasien mengatakan selalu
Kegagalan menemani pasien. Ibu pasien mengatakan
memberikan kegiatan mengalihkan cemas
dengan memberikan tontonan youtube.
Kel 4
O : : Pasien tampak rileks dan malu-malu
saat perawat memasuki ruangan pasien,
Pasien mau diajak berkomunikasi. Pasien
mau diajak berlatih tarik nafas panjang.
A : Masalah teratasi sebagian. Pasien masih
takut.
P : Intervensi dilanjutkan. Reduksi ansietas.
5 2 1/02/2023 S : Pasien mengatakan nyeri pada area kaki
Nyeri Akut 13.15 kanan setelah dipasang gips. P = fraktur tibia
b.d Agen dextra, Q = ditusuk tusuk, R = kaki kanan dan
Pencedera tidak menjalar, S = 4 dan frekuensi hilang
Fisiologis timbul, T = 10-15 detik. Keluarga pasien
mengatakan memahami tentang strategi
meredakan nyeri yang diberikan.
O : Pasien tampak meringis dan gelisah.
Pasien tampak menjelaskan isi dari nyeri Kel 4
yang dirasakan. Pasien tampak mau berlatih
teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri dengan tarik nafas dalam, serta pasien
mau meminum obat oral yang diberikan dari
RS untuk meredakan nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian. Nyeri pasien
berkurang.
P : Intervensi dilanjutkan. Manajemen nyeri.
6 3 1/02/2023 S : Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan Kel 4
Gangguan 13.30 setelah pemasangan gips. Ibu pasien
Mobilitas mengatakan bahwa pasien masih sulit
Fisik b.d melakukan mobilitas fisik dan beraktivitas.
Nyeri Keluarga mengatakan bersedia mengawasi
pasien dalam melakukan mobilisasi. Keluarga
pasien mengatakan mengerti tentang tujuan
dan prosedur mobilisasi.
O : Pasien tampak masih mengalami
kesulitan mengalami aktivitas dan harus
dibantu oleh ayah atau ibu. Pasien tampak
meringis. Pasien tampak ditunggu oleh ayah
dan ibu. Keluarga tampak membantu pasien
dalam melakukan mobilisasi. Keluarga
terlihat memahami penjelasan tentang tujuan
dan prosedur mobilisasi.
A : Masalah teratasi sebagian. Pasien dapat
melakukan aktivitas fisik dibantu ibu dan
ayah.
P : Intervensi dilanjutkan. Dukungan
mobilisasi.
7 1 2/02/2023 S : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
Ansietas b.d 17.00 sudah tidak takut ketika ada perawat yang
Kekhawatiran datang ke kamar. Ibu pasien mengatakan
Mengalami selalu menemani pasien. Ibu pasien
Kegagalan mengatakan memberikan kegiatan
mengalihkan cemas dengan memberikan
tontonan youtube dan memberikan cemilan
jajanan. Kel 4
O : Pasien tampak rileks dan suka senyum
malu saat perawat memasuki ruangan pasien,
Pasien mau diajak berkomunikasi dan mau
diajak melakukan tarik nafas panjang.
A : Masalah sudah teratasi. Pasien sudah
tidak takut.
P : Intervensi dihentikan. Pasien BLPL.
8 2 2/02/2023 S : Pasien mengatakan nyeri pada area kaki
Nyeri Akut 17.15 kanan setelah dipasang gips. P = fraktur tibia
b.d Agen dextra, Q = ditusuk tusuk, R = kaki kanan dan
Pencedera tidak menjalar, S = 2 dan frekuensi hilang
Fisiologis timbul, T = 5-10 detik. Keluarga pasien
mengatakan memahami tentang strategi
meredakan nyeri yang diberikan.

O : Pasien tampak masih meringis ketika kaki


Kel 4
digerakkan. Pasien tampak menjelaskan isi
dari nyeri yang dirasakan. Pasien tampak mau
berlatih teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri dengan tarik nafas dalam,
serta pasien mau meminum obat oral yang
diberikan dari RS untuk meredakan nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian. Nyeri pasien
berkurang.
P : Intervensi dihentikan. Pasien BLPL.
9 3 2/02/2023 S : Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan
Gangguan 17.30 setelah pemasangan gips. Ibu pasien
Mobilitas mengatakan bahwa pasien masih sulit
Fisik b.d melakukan mobilitas fisik dan beraktivitas.
Nyeri Keluarga mengatakan bersedia mengawasi
pasien dalam melakukan mobilisasi. Keluarga
pasien mengatakan mengerti tentang tujuan
dan prosedur mobilisasi.
O : Pasien tampak masih mengalami
kesulitan mengalami aktivitas dan harus
Kel 4
dibantu oleh ayah atau ibu. Pasien tampak
meringis. Pasien tampak ditunggu oleh ayah
dan ibu. Keluarga tampak membantu pasien
dalam melakukan mobilisasi. Keluarga
terlihat memahami penjelasan tentang tujuan
dan prosedur mobilisasi.
A : Masalah teratasi sebagian. Pasien dapat
melakukan aktivitas fisik dibantu ibu dan
ayah.
P : Intervensi dihentikan. Pasien BLPL.

Anda mungkin juga menyukai