Anda di halaman 1dari 25

A.

Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Bio Data
Nama : An. S
Tanggal lahir : 9 Agustus 2016 (7 tahun)
Alamat : Kebun Kelapa, Cianjur
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Suku bangsa : Sunda
Tanggal masuk dirawat : Rabu, 23 Agustus 2023
Tanggal dirawat mahasiswa : Senin, 28 Agustus 2023
Diagnosa Medis :TTIK ec status epilepticus ec suspek
metastasis intracranial + neuroblastoma
dd/limfoma maligna, rhabdomyosarcoma +
anemia ec underlying disease +
limfadenopati collie dd/ metastasis, TBC +
suspek infeksi saluran kemih + marasmus

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat masuk rumah sakit : nyeri di sekujur badan yang hilang timbul
dan benjolan pada bagian perut kanan serta tidak bisa jalan
b. Saat dikaji mahasiswa : nyeri di sekujur badan yang hilang timbul
dan benjolan pada bagian perut kanan serta tidak bisa jalan
2) Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Ibu klien mengatakan klien sebelumnya dirujuk dari RSUD
Pagelaran Cianjur ke RSHS untuk tindakan lanjut setelah didiagnosa
tumor ginjal. Pengkajian saat ini, klien sering mengeluh nyeri hilang
timbul dengan skala 5 (face scale) di bagian badan serta berpindah-
pindah tersering pada bagian punggungnya. Klien menyebutkan jika
nyeri itu terasa seperti ‘nyetut’ atau seperti digigit semut. Nyeri
berkurang jika ibu klien menggosok bagian tubuh yang nyeri klien
berulang-ulang dan nyeri tidak diketahui akan memberat jika klien
sedang apa karena nyeri yang hilang timbul dan bersifat tiba-tiba.
Namun, apabila makan nasi utuh klien akan mengeluhkan nyeri pada
abdomennya sehingga makan selalu makanan yang lembut atau bubur.
Nyeri ini sudah dialami sejak 5 bulan yang lalu dan masih terasa hingga
saat ini.
Saat pengkajian, nyeri pada abdomen tidak dikeluhkan pada
pasien. Selain itu, klien kesulitan mobilitas sejak 1 bulan yang lalu. Klien
tidak bisa berdiri dan duduk pun perlu dibantu bahkan tidak kuat
berlama-lama karena tidak nyaman pada bagian perut bahkan untuk
kembali berbaring klien perlu dibantu kembali oleh ibu klien. Ibu klien
mengatakan sudah 1 bulan ini, klien selalu melakukan aktivitas di atas
kasur. Saat dikaji, terdapat benjolan di leher kiri klien, ibu klien
mengatakan tidak tahu sejak kapan ada benjolan pada leher kiri klien, ibu
klien tahu saat dirawat di RSHS ketika diperiksa dokter.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah dilakukan operasi
kelenjar pada bagian lutut kiri pada bulan Mei 2023 yang awalnya berupa
benjolan kecil yang disadari ketika usia klien 2 tahun, lalu membesar
sebesar biji salak sehingga dilakukan pengangkatan. Selanjutnya, sekitar
5 bulan yang lalu klien mengeluh nyeri yang hilang timbul dan letak nyeri
yang berpindah-pindah, terkadang di bagian bokong, paha, hingga
lengan. Ibu klien pun mengantar klien ke bidan dan diberikan obat anti
nyeri. Dimana selanjutnya, ibu klien terus membeli obat antinyeri yang
sama di apotek tanpa resep karena terbukti ampuh dalam mengobati nyeri
klien yang terus-menerus dirasakan oleh klien. Ibu klien pun berhenti
menggunakan obat anti nyeri sejak 2 minggu yang lalu setelah dokter
mendiagnosa adanya tumor pada ginjal klien. Ibu klien mengatakan 4
hari yang lalu sempat kejang dengan durasi kurang dari 10 detik. Namun
semejak itu, ibu klien mengatakan tidak pernah lagi kejang. Ibu klien
mengaku bahwa dulu klien ketika demam matanya sering kedip-kedip
tidak karuan, ibu klien tidak tahu bahwa itu tanda-tanda kejang. Kejang
diketahui semenjak ibu klien berobat ke klinik 5 bulan yang lalu. Ibu
klien mengatakan ketika berobat di cianjur, dokter mengatakan ada gejala
TB dan belum pernah mendapatkan pengobatan selama 6 bulan
sebelumnya.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga kandung yang
memiliki penyakit serupa. Ibu klien tidak mengetahui anggota keluarga
kandung lainnya yang memiliki hipertensi, jantung, diabetes, atau
penyakit penyerta lainnya.

5) Riwayat Psikososial
Ibu klien mengatakan klien sering ingin kembali sekolah karena
baru saja sekolah 2 hari. Klien ingin bermain bersama teman-temannya di
sekolah. Klien tampak rewel ketika nyeri timbul dan mengeluhkan
makanan yang ingin dimakan. Klien tampak tidak mau menjawab
pertanyaan mahasiswa ketika diajak mengobrol.

6) Konsep Diri
a. Citra tubuh
Sulit terkaji karena klien masih sulit untuk mengungkapkan
perasaannya kepada mahasiswa.
b. Ideal diri
Ibu klien mengatakan bahwa pernah klien mengeluhkan
kepadanya ingin kembali ke sekolah. Klien mengatakan ingin
menjadi dokter atau bidan ketika besar.
c. Identitas diri
Klien mengatakan baru masuk sekolah SD tahun ini. Klien
menyukai main-mainan seperti boneka barbie ketika dirumah.
d. Harga diri
Sulit terkaji karena klien masih sulit mengungkapkan
perasaannya kepada mahasiswa. Klien tampak kurang melakukan
kontak mata dengan mahasiswa ketika diajak mengobrol.
e. Peran
Ibu klien mengatakan klien pernah mengeluhkan bosan dan
ingin bermain bersama teman-temannya di rumah singgah. Klien
pun mengangguk ketika ditanya pengalamannya di rumah sakit
yang kurang menyenangkan. Klien ingin kembali lagi bersekolah.
Ibu klien mengatakan ketika sehat anaknya memang aktif bermain
bersama teman-teman di rumahnya.

7) Emosional
Ibu klien mengatakan semenjak dirawat sering rewel mau ini mau
itu dan kalau bisa pasti dituruti untuk mengurangi rewelnya. Namun,
memang biasanya memang sebelum sakit banyak maunya dan selalu
dituruti kalau tidak, klien akan rewel dan terus bertanya-tanya. Ibu klien
mengatakan klien memang orangnya suka ceplas ceplos (berbicara hal
yang buruk) kalau ngomong kalau menemukan sesuatu yang aneh baik
terhadap dirinya maupun orang lain. Pada tanggal 5 September 2023, ibu
klien mengatakan klien jadi tidak begitu rewel ingin ini dan itu dan lebih
banyak diam semenjak kemarin. Ibu klien mengatakan mungkin itu dari
penyakitnya, gak nyaman perutnya yang semakin membesar sekarang.

8) Hubungan Sosial
Ibu klien mengatakan anaknya aktif bermain ketika sehat bersama
teman-temannya. Ibu klien mengatakan bahwa klien merindukan teman-
temannya di rumah singgah. Klien memiliki hubungan yang baik antara
orang tua dan teman-temannya. Klien pun ada keinginan untuk berteman
dengan teman sekamar nya di rumah sakit.

9) Riwayat Psikososial Spiritual


Ibu klien mengatakan khawatir atas penyakit anaknya. Dimana ibu
klien mengatakan bahwa penyakit yang diderita oleh anaknya ini adalah
penyakit berat. Ibu klien mengatakan “mengapa makin besar perutnya”.
Wajah ibu klien tampak sedih. Ibu klien mengatakan hanya tahu bahwa
penyakit anaknya adalah tumor ginjal sebagaimana yang diberi tahu di RS
cianjur. Selama dirawat di RSHS ibu klien tidak mengetahui apa-apa lagi
mengenai diagnosa klien selain tumor ginjal. Ibu klien mengatakan klien
akan dilakukan CT scan ulang kepala, MRI, dan biopsi untuk mengetahui
penyakit klien.
Ibu klien mengatakan klien terkadang berdoa ketika ingin makan.
Namun, tidak pernah berdoa ketika tidur. Ibu klien terkadang mendorong
klien untuk berdoa setiap akan melakukan sesuatu. Ibu klien mengatakan
susah untuk mengajari sholat dan memang biasanya ketika dirumah hanya
dari guru pengajiannya saja yang mengajarkan, lalu ketika sehat juga
tergantung anaknya saja jika ingin sholat. Sekarang susah buat sholat, jadi
ibu klien meminta klien untuk selalu berdoa yang telah diajarkan oleh ibu
klien apabila klien merasa nyeri timbul atau merasa tidak nyaman
Ibu klien mengatakan sudah pasrah dan hanya mengikuti apa saja
saran dokter untuk kesembuhan anaknya. Ibu klien meyakini bahwa anak
klien akan sembuh dan sehat seperti semula seperti anak lainnya. Ibu klien
mengatakan sering sholat dan berdoa demi kesembuhan klien. Ibu klien
tampak terlihat hampir meneteskan air mata melihat kondisi klien saat ini.
Ibu klien mengatakan takut dengan pengobatan klien, namun ibu klien
berpasrah saja untuk kesembuhan klien apapun dilakukan.
9) Riwayat Kehamilan
Ibu klien mengatakan rutin mengecek kehamilan di bidan dan
melahirkan di bidan. Klien lahir sehat dan cukup bulan. Tidak ada
penyakit penyerta selama kehamilan, seperti hipertensi atau diabetes.
Klien lahir dengan berat badan normal, yaitu 4090 gram. Ibu klien
mengatakan hanya meminum obat rutin, yaitu obat penambah darah.

10) Data Biologis


1. Pola Kehidupan Sehari-hari
Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Nutrisi
● Frekuensi ● 3x sehari ● 3x sehari
● Jenis ● Nasi putih lauk pauk, ● Bubur kecap atau bubur
● Pantangan sayur-sayuran. ayam yang diberi oleh
● Keluhan ● Tidak ada pantangan rumah sakit, terkadang
makanan dan alergi tidak habis. Klien sulit
makanan. Klien untuk diberi susu dari
menyukai semua rumah sakit, hanya
makanan dan tidak pilih- meminum 3-4 sendok
pilih makanan. susu setiap jam makan
● Tidak ada keluhan tiba.
● Ibu klien mengatakan
akhir-akhir ini nafsu
makan klien meningkat
● Keluhan : tidak ada
Cairan dan Elektrolit
● Frekuensi ● 600 cc per hari ● 400 cc
● Jenis ● Ibu klien mengatakan ● Air putih
● Pantangan klien sering minum ● Keluhan : mual ketika
● Keluhan minuman kemasan diberikan obat secara
yang berasa dan bolus.
berwarna
Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit
● Tidak ada pantangan
● Tidak ada keluhan

Eliminasi
BAB
● Frekuensi ● 1x/hari, warna feses ● Lancar, 3x/minggu,
● Keluhan coklat, konsistensi warna feses berwarna
semi padat coklat, konsistensi semi
● Tidak ada padat.
● Klien terpasang diapers
● Tidak ada keluhan

BAK
● Frekuensi ● 3-4x/hari, warna urin ● 3-4 x/hari
● Keluhan kekuningan, jumlah ● Klien ganti diapers
urin seringnya banyak. kurang lebih 3x/hari
● Normal tidak ada ● Sebelumnya urin pernah
keluhan sempat keruh
kecoklatan, namun
sekarang sudah kembali
bening kekuningan.
● Tidak ada keluhan
Istirahat dan Tidur
● Kebiasaan ● Klien terbiasa tidur ● Klien tidur sesuai jam
● Frekuensi teratur dan namun jarang tidurnya dan jarang tidur
● Keluhan tidur siang siang.
● Tidur dimulai pukul 8 ● Ibu klien mengatakan
hingga pukul 5 subuh. klien sering terbangun
● Tidak ada keluhan karena tiba-tiba nyeri
Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit
nya timbul.
● Tidak ada keluhan

Personal Hygiene
● Mandi dan ● 2x sehari dan gosok gigi ● 1x/hari
gosok gigi ● Berpakaian dan berhias ● Selama dirawat, klien
● Berpakaian dapat dilakukan secara dibersihkan oleh ibu
● Berhias mandiri klien.
● Keluhan ● Tidak ada keluhan ● Kuku klien tampak
panjang dan kotor, oleh
ibu klien sering di
keluarkan kotoran
kukunya, namun tidak
memendekkan kukunya.
Selain itu, klien menolak
untuk dipotong kukunya.
● Klien tampak garuk-
garuk kepala karena
terdapat kutu pada
rambutnya
● Klien terkadang
mengeluhkan gatal-gatal
kepada ibunya hanya
pada bagian badan saja
(pinggul ke atas). Ibu
klien hanya
membantunya
menggosok-gosok area
gatal klien.
11) Genogram

Keterangan:

: Laki-laki ---------- : Tinggal Bersama

: Perempuan

12) Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum
i. Kesadaran : Composmentis (GCS : E4M6V5)
ii. Orientasi : Orientasi baik
iii. Keadaan umum : Tampak lesu dan mengantuk, penampilan klien
rapih, klien tampak kurus, tidak ada batuk pada klien.

b. Tanda-tanda vital
i. Temperatur : 36.8 ˚ C
ii. Denyut Nadi : 102 x/menit
iii. Respirasi : 23 x/menit
iv. TD : 100/60 mmHg
v. SpO2 : 98%
vi. CPP (cerebral perfusion pressure) : MAP - ICP
MAP = TDS + 2.TDD / 3= 100 + 2.60/3= 220/3 = 73.3
CPP = 73.3 – 15 = 58.3 (Tidak potensi peningkatan tekanan intrakranial (PTIK))

c. Antropometri
1) Berat badan : 15 kg
2) Tinggi badan : 115 cm
3) IMT : 11.3
4) Z-score (IMT/U)
Z score = 11.3− 15.5 / 15.5−14.2 = −4.2 / 1,3 = − 3.2 SD (Gizi buruk)

d. Pemeriksaan Fisik
i. Sistem Neurologis
1. GCS : E4M6V5 (compos mentis)
2. Kepala
- Inspeksi: Bentuk kepala bulat, simetris kanan dan kiri dalam
ukuran normal, tidak ada luka atau memar, warna kulit kepala
merata, rambut tersebar merata, tidak rontok, terlihat sedikit
berminyak rambutnya, tidak ada ketombe, terdapat kutu rambut.
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3. Wajah
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri
4. Mata
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, kornea
jernih, sklera putih tidak ikterik, pupil berwarna hitam bulat dan
ukuran normal 3 mm, bentuk ukuran pupil kiri dan kanan sama
besar, ukuran pupil mengecil ketika mendekati mata dan melebar
ketika objek menjauh (dapat berakomodasi), reflex berkedip (+),
reflex pupil 2/2 bereaksi terhadap cahaya, gangguan penglihatan (-
).
5. Telinga:
- Inspeksi: warna kulit telinga normal, tidak ada
pembengkakkan/tanda-tanda inflamasi. Klien dapat mendengar
dengan baik.
6. Hidung:
- Inspeksi : simetris, tidak ada deviasi, dan tidak ada cairan keluar,
bengkak (-), luka (-), mukosa lembab, tidak ada pembengkakkan
pada daerah sinus
- Palpasi : tampak tidak ada respon nyeri pada sinus klien
7. Mulut:
- Inspeksi: merah muda, bibir simeris, bibir sedikit pucat, terdapat
kulit kering yang menempel pada bibir, rongga mulut lembab,
jumlah gigi tidak utuh atau bolong-bolong, ada tanda-tanda karies
gigi, nafas tidak bau namun rongga mulut dan lidah terdapat sedikit
sisa-sisa makanan, tidak ada lesi dan bengkak atau benjolan, lidah
berwarna merah muda dan dapat bergerak bebas, ukuran tonsil
normal.
8. Leher:
- Inspeksi: tidak ada deviasi trakea, tampak ada benjolan kecil pada
bagian leher kiri.
- Palpasi: pergerakan leher sedikit kaku (kesulitan untuk
menengadah ke belakang), kekuatan otot leher kanan dan kiri
lemah, nodus limfatikus teraba, tidak ada deviasi trakea, terdapat
benjolan kurang lebih berdiameter 1 cm pada bagian leher kiri
klien, tidak ada nyeri tekan atau lepas.
9. Tanda-tanda peningkatan intrakranial : muntah proyektil (-), nyeri
kepala hebat (-), papilledema (-)
10. Pemeriksaan saraf kranial
- Nervus I : klien dapat mencium bau kayu putih
- Nervus II: pemeriksaan lapang pandang normal. Klien dapat
melihat benda dengan persepsi sesuai.
- Nervus III: klien dapat memutarkan bola mata, reflex pupil
mengecil 2/2 pada saat diberikan cahaya, klien dapat berkedip,
kelopak mata simetris
- Nervus IV : klien dapat menggerakan bola mata keatas dan
kebawah, mata menutup sempurna
- Nervus V : klien dapat menggerakkan dagu dan rahang, gerakan
mengunyah (+)
- Nervus VI :mata klien dapat digerakkan ke pinggir sisi kanan dan
kiri
- Nervus VII: klien dapat tersenyum dan memejamkan mata
- Nervus VIII : klien dapat mendengar karena klien dapat merespon
dengan benar dengan melakukan tindakan yang diperintahkan
- Nervus IX : reflex menelan (+), klien dapat membuka mulutnya
dengan sendirinya
- Nervus X : reflex menelan(-), klien dapat membuka mulutnya
dengan sendirinya
- Nervus XI : klien tampak sulit untuk menggerakkan kepala ke
atas dan leher tampak kaku.
- Nervus XII : klien dapat menggerakkan lidahnya kanan kiri, lidah
dapat dikeluarkan.
11. Ekstremitas
- Inspeksi : ekstremitas atas (warna kulit merata, kulit tampak pucat,
tidak ada lesi, edema, Kekuatan otot 4/4, dapat melakukan ROM
mandiri), ekstremitas bawah (terdapat bekas luka operasi pada lutut
kiri berdiameter 2 cm, kulit tampak pucat, Kekuatan otot 2/2, ROM
dibantu dan kaki klien terus menekuk menyebabkan edema pada
kedua tungkai kaki dengan derajat I, ketika diminta diluruskan
kakinya klien mengatakan tidak nyaman (pegal)).
- Palpasi : ekstremitas atas (turgor kulit < 2s, nadi teraba pada
seluruh ekstremitas, CRT < 2s, kulit teraba hangat, ekstremitas
bawah (turgor kulit < 2s, nadi teraba pada seluruh ekstremitas, CRT
< 2s, kulit teraba cukup hangat)
ii. Sistem Pernafasan
1. Dada :
- Inspeksi : pengembangan paru terlihat simetris kanan dan kiri, tidak
ada batuk, tidak ada tanda-tanda distress pernafasan, kulit dada
utuh tidak lesi atau memar, tulang rusuk tampak terlihat dengan
jelas.
- Palpasi : temperature merata, dinding dada utuh, tidak ada
pembengkakan, tidak ada massa, ekspansi dada cukup dan simetris
saat menarik nafas, fremitus (sulit terkaji)
- Perkusi : normal
- Auskultasi : suara nafas normal (vesikuler, bronkovesikuler, dan
bronkial) pada kedua lapang paru, I:O 1:2

iii. Sistem Pencernaan


- Inspeksi : tidak ada lesi, memar, warna kulit pucat dan tampak
terlihat pembuluh darah kecil pada bagian benjolan perut kanan,
perut tampak membesar pada bagian kanan.
- Auskultasi : bising usus normal 9 x/menit
- Perkusi: tidak bisa dikaji karena kondisi klien (terdapat
massa/tumor)
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan lepas

13) Care Dependensi


Klien kesulitan dalam melakukan aktivitasnya karena kesulitan mobilitas
akibat kaki yang tidak bisa berjalan. Seluruh aktivitas klien dibantu oleh orang tua
klien, namun klien dapat makan dan minum secara mandiri serta dapat mengubah
posisi badan kearah samping secara mandiri.
14) Penilaian Resiko Dekubitus (Skala Norton)

Keterangan :
- Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
- Skor < 12 : Peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinya ulkus dekubitus
- Skor 12-13 : Resiko Sedang
- Skor > 14 : Resiko Kecil
Kondisi Fisik Umum : cukup (3)
Kesadaran : Komposmentis (4)
Aktivitas : Terbatas di tempat tidur (1)
Mobilitas : Tak bisa bergerak (3)
Inkontinensia : tidak mengompol (4)
Hasil skala noton klien : 15 (Resiko kecil)
15) Penilaian Resiko Jatuh

Pengkajian Risiko Jatuh (Humpty Dumpty)


Parameter Kriteria Nilai Skor

Usia <3 tahun 4 2

3 - 7 tahun 3

7 - 13 tahun 2

≥13 tahun 1

Jenis Laki-laki 2 1

Perempuan 1

Diagnosis Neurologi 4 4

Perubahan oksigenasi (diagnosis 3


respiratorik, dehidrasi, anemia,

Parameter Kriteria Nilai Skor

syncope, pusing, dsb)

Gangguan perilaku atau psikiatri 2

Diagnosis lainnya 1

Gangguan Tidak menyadari 3 1


Kognitif keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan 2

Orientasi baik terhadap diri sendiri 1

Faktor Riwayat jatuh atau bayi diletakan 4 2


Lingkungan di tempat tidur
Pasien menggunakan alat bantu 3
atau bayi diletakan di tempat tidur
bayi

Pasien diletakan di tempat tidur 2


Area di luar rumah sakit 1

Respon Dalam 24 jam 3 1


terhadap
Dalam 48 jam 2
pembedahan/s
edasi/anestesi >48 jam atau tidak menjalani 1
prosedur pembedahan atau sedasi
atau anestesi

Penggunaan Penggunaan multiple drug:sedatif, 3 1


medikasi obat hipnosis, barbiturat,
fenotiazin, antidepresan,
pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2

Penggunaan medikasi lainnya atau 1


tidak ada medikasi
Total 12

Skor assessment risiko jatuh : (skor minimum 7, skor maksimum 23)


- Skor 7-11 : risiko rendah
- Skor > 11 : risiko tinggi

Hasil Skala resiko jatuh klien : 12 (Risiko tinggi)


16) Pediatric Palliative Screening Scale (PaPaS Scale)

Domain Item Karakteristik Skor

Domain 1 Kondisi penyakit dan pengaruhnya terhadap aktivitas harian anak


1.1 Kondisi penyakit dan Stabil 4
pengaruhnya terhadap Perlahan-lahan memburuk tanpa
aktivitas harian (4 berdampak pada aktivitas sehari-
hari
minggu terakhir
sampai beberapa Tidak stabil dengan sering absen
bulan terakhir) dari sekolah atau pembatasan
aktivitas sehari-hari

Kemunduran yang signifikan dan


cepat dengan pembatasan
aktivitas sehari-hari yang parah

Domain 2 Hasil yang diharapkan dari pengobatan diarahkan pada penyakit dan beban
pengobatan
2.1 Pengobatan untuk …Tidak menyembuhkan dan 2
penyakit tidak berpengaruh pada kualitas
hidup
…Tidak menyembuhkan tetapi
memiliki efek positif pada
kelangsungan hidup dan kualitas
hidup
…Dapat menyembuhkan atau
akan memperpanjang
kelangsungan hidup secara
signifikan

Domain Item Karakteristik Skor


2.2 Beban Pengobatan Tingkat beban yang tinggi 2
(Beban pengobatan Tingkat beban rendah hingga
berarti efek samping sedang
dari perawatan serta Beban tidak ada atau minimal atau
beban tambahan tidak ada perawatan yang
seperti tinggal di diharapkan
RSUD)
Domain 3 Beban Gejala dan Masalah
3.1 Jumlah gejala ≥3 gejala 4
(misalnya nyeri, 2 gejala
dispnea, 1 gejala
mual/muntah,
Pasien asimptomatik
kelemahan/kelelahan,
kecemasan/depresi,
kehilangan berat
badan, gejala
neurologis; selama 4
minggu terakhir)
3.2 Intensitas gejala atau Gejala apapun parah (setara 2
kesulitan estimasi dengan ≥6 dari 10)
kontrol gejala berikut Gejala apapun sedang (setara
VAS skala 0 - 10 dengan 4 - 6 dari 10)
(selama 4 minggu Gejala apapun ringan (setara
terakhir) dengan ≤ 3 dari 10)
Pasien asimptomatik

3.3 Tekanan psikologis Signifikan 1


pasien karena gejala Dari sedang sampai berat
Absent

3.4 Tekanan psikologis Signifikan 1


orang tua atau Dari sedang sampai berat
keluarga karena gejala Absent

Domain Item Karakteristik Skor


Domain 4 Preferensi Profesional Kesehatan

4.1 Preferensi Profesional Anda merasa bahwa 0


Kesehatan pasien ini pasti akan
mendapat manfaat dari
perawatan paliatif
Domain 5
5.1 Perkiraan harapan Beberapa tahun 0
hidup Beberapa bulan sampai 1-2 tahun

Beberapa minggu sampai


beberapa bulan
Beberapa hari sampai minggu

5.2 “Apakah anda akan Yes 3


terkejut jika pasien ini No
masih hidup di waktu
6 bulan?”
Total 19

Total PaPas Score


- Penapisan tanggal 28 Agustus 2023 : 19 (prepare start of palliative care)
- Penapisan ulang tanggal 4 September 2023 (akibat perburukan klien), Total
PaPas Score : 26 (start palliative care)
17) Pediatric Early Warning Score (PEWS) 4 September 2023

0 1 2 3 Score

Behavior/N Playing/app Sleeping. irritable Lethargic/co 2


euro ropriate. nfused.
Reduced
response to
pain.

Cardiovascu Pink or Pale or Grey or Grey and 1


lar capillary capillary capillary mottled or
refill 1 to 2 refill 3 refill 4 capillary
seconds. seconds. seconds. refill 5
Tachycardia seconds or
of 20 above above.
normal rate Tachycardia
of 30 above
normal rate
or
bradycardia.

Respiratory Within Greater than Greater than 5 below 1


normal 10 above 20 above normal
parameters, normal normal parameters
no recession parameters, parameters with sternal
or tracheal using recessing, recession,
tug accessory tracheal tug. tracheal tug
muscles, 40+% FiO2 or grunting.
30+% FiO2 or 6+ 50% FiO2
or 4+ liters/minute or 8+
liters/minute . liters/minute
. .
Score Pews : 4 (Menunjukkan bahwa perawatan anak memburuk, tetapi mereka tidak
membutuhkan bantuan segera. Rencana perawatan dapat berubah atau pemantauan ketat
lanjutan akan dimulai.)

18) Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan Darah
Tanggal : 24 Agustus 2023
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 11.4 gram/dL 11.5-15.5 Rendah
gram/dL
Leukosit 19.310 mcL 4.500-10.000 Tinggi
mcL
Trombosit 144.000 mcL 150.000- Rendah
450.000 mcL
Hematokrit 37.2% 35-45% Normal
Gula darah 115 mg/dL 100-150 mg/dL Normal
sewaktu
SGOT 144 15-37 u/L Tinggi
LDH 1050 81- 234 u/L Tinggi
K 3.3 3.5-5.1 mmol/L Rendah
Na 132 135-145 mg/dL Rendah
Ureum 8.5 15-40.2 mg/dL Rendah
Kreatinin 0.39 0.57-1.11 Rendah
mg/dL
Albumin 3.13 3.8-5.4 g/dL Rendah

Tanggal : 1 September 2023


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 8.1 gram/dL 11.5-15.5 Rendah
gram/dL
Leukosit 6.380 mcL 4.500-10.000 Normal
mcL
Trombosit 46.000 mcL 150.000- Rendah
450.000 mcL
Hematokrit 26.2% 35-45% Rendah

2. Radiogram
a. CT scan (contrast) (30 Agustus 2023)
Lesi solid multiple pada extra-axial di konkavitas lobus frontoparientalis kanan,
parientalis kiri dan fissuera interhemifer anterior dan posterior dengan ketebalan
maksimal 52 cm pada konkavitas lobus frontalis kanan, kalsidiaksi (+), CSF cleft
sign (+) suspek dural metastasis. Mucous retention cyst sinus frontalis kiri dan
sinus sphenoid kanan.
b. Toraks (18 Agustus 2023)
Hili dalam batas normal, corakan bronkovaskuler bertambah, tidak tampak
gambaran opak nodular di kedua lapang paru. Kesan : tidak tampak metastasis
intrapulmonal dan cor dalam batas normal.

ii. Terapi Farmakologi


No. Nama Obat Kegunaan Efek samping
1. Paracetamol Paracetamol atau Efek samping yang dapat
3x300 mg IV acetaminophen ditimbulkan oleh obat analgetik
(Analgesik dan adalah obat yang dan antipiretik berbeda-beda,
antipiretik) dapat digunakan tergantung pada jenis obat
untuk menurunkan analgetik-antipiretik yang
demam dan digunakan dan kondisi pasien
mengobati rasa sakit secara menyeluruh. Berikut ini
dengan intensitas adalah beberapa efek samping
ringan yang dapat timbul:
hingg ● Sakit perut atau nyeri
a sedang. ulu hati
● Mual
● Muntah
● Diare
● Konstipasi
● Telinga berdenging
2. Tramadol amp 30 Tramadol termasuk Obat Tramadol dapat
mg + NS 100 dalam kelas obat menimbulkan efek samping.
cc/8 jam IV yang disebut agonis Gejala efek samping yang
(Analgesik) opioid. Jenis obat ini umumnya timbul akibat
bekerja dengan cara penggunaan obat ini, antara lain
mengubah respons :
otak dalam
merasakan sakit ● Mengantuk

sehingga terjadi efek ● Kesulitan tidur

pereda nyeri. ● Sakit kepala


● Gelisah
● Tremor
● Perubahan mood
● Nyeri otot
● Sakit perut
● Mulut menjadi kering
3. Fenitoin Fenitoin adalah obat Inilah beberapa efek samping
maintenance untuk fenitoin yang bisa muncul.
2x40 mg IV mengendalikan ● Bicara cadel.
(Antikonvulsan) kejang pada ● Kehilangan
penderita epilepsi. keseimbangan atau
koordinasi.
● Gusi bengkak.
● Sakit kepala atau
pusing.
● Kebingungan.
● Gugup atau cemas.
● Gemetar atau gerakan
di mata, lidah, rahang,
dan leher tidak
terkendali.
● Insomnia.
● Ruam kulit.
● Demam.
● Pembengkakan
kelenjar.
● Mudah memar atau
perdarahan.
● Mual atau muntah.
● Irama jantung tidak
teratur atau lambat.
● Kesemutan.
● Nyeri otot.
4. Dexamethasone Dexamethasone Beberapa efek samping
3 mg/6jam IV termasuk dalam obat dexamethasone yang dapat
(Anti-inflamasi) golongan dialami penggunanya adalah:
kortikosteroid. Obat ● Sakit perut
ini bekerja dengan ● Rasa panas di dada
cara menghambat (heartburn)
respons sistem ● Sakit kepala
kekebalan tubuh ● Gangguan tidur, seperti
berlebih insomnia
yan ● Nafsu makan meningkat
g memicu
peradangan. Dengan
begitu,
gejala yang
menyertai
peradangan juga
dapat membaik.
5. Ceftriaxone 2 x Ceftriaxone Beberapa efek samping yang
250 mg IV merupakan dapat muncul setelah
(Antibiotik) oba menggunakan ceftriaxone
t antibiotik adalah:
golongan
sefalosporin. Obat
ini bekerja dengan ● Bengkak, kemerahan,
cara membunuh dan atau nyeri di tempat
menghambat suntikan
pertumbuhan bakteri ● Sakit kepala
penyebab infeksi di ● Pusing
dalam tubuh ● Mual atau muntah
● Diare
● Gatal pada vagina atau
keputihan
● Ruam kulit
● Kantuk
● Sakit perut
● Keringat berlebihan

Anda mungkin juga menyukai