Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Bio Data
Nama : An. S
Tanggal lahir : 9 Agustus 2016 (7 tahun)
Alamat : Kebun Kelapa, Cianjur
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Suku bangsa : Sunda
Tanggal masuk dirawat : Rabu, 23 Agustus 2023
Tanggal dirawat mahasiswa : Senin, 28 Agustus 2023
Diagnosa Medis :TTIK ec status epilepticus ec suspek
metastasis intracranial + neuroblastoma
dd/limfoma maligna, rhabdomyosarcoma +
anemia ec underlying disease +
limfadenopati collie dd/ metastasis, TBC +
suspek infeksi saluran kemih + marasmus
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat masuk rumah sakit : nyeri di sekujur badan yang hilang timbul
dan benjolan pada bagian perut kanan serta tidak bisa jalan
b. Saat dikaji mahasiswa : nyeri di sekujur badan yang hilang timbul
dan benjolan pada bagian perut kanan serta tidak bisa jalan
2) Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Ibu klien mengatakan klien sebelumnya dirujuk dari RSUD
Pagelaran Cianjur ke RSHS untuk tindakan lanjut setelah didiagnosa
tumor ginjal. Pengkajian saat ini, klien sering mengeluh nyeri hilang
timbul dengan skala 5 (face scale) di bagian badan serta berpindah-
pindah tersering pada bagian punggungnya. Klien menyebutkan jika
nyeri itu terasa seperti ‘nyetut’ atau seperti digigit semut. Nyeri
berkurang jika ibu klien menggosok bagian tubuh yang nyeri klien
berulang-ulang dan nyeri tidak diketahui akan memberat jika klien
sedang apa karena nyeri yang hilang timbul dan bersifat tiba-tiba.
Namun, apabila makan nasi utuh klien akan mengeluhkan nyeri pada
abdomennya sehingga makan selalu makanan yang lembut atau bubur.
Nyeri ini sudah dialami sejak 5 bulan yang lalu dan masih terasa hingga
saat ini.
Saat pengkajian, nyeri pada abdomen tidak dikeluhkan pada
pasien. Selain itu, klien kesulitan mobilitas sejak 1 bulan yang lalu. Klien
tidak bisa berdiri dan duduk pun perlu dibantu bahkan tidak kuat
berlama-lama karena tidak nyaman pada bagian perut bahkan untuk
kembali berbaring klien perlu dibantu kembali oleh ibu klien. Ibu klien
mengatakan sudah 1 bulan ini, klien selalu melakukan aktivitas di atas
kasur. Saat dikaji, terdapat benjolan di leher kiri klien, ibu klien
mengatakan tidak tahu sejak kapan ada benjolan pada leher kiri klien, ibu
klien tahu saat dirawat di RSHS ketika diperiksa dokter.
5) Riwayat Psikososial
Ibu klien mengatakan klien sering ingin kembali sekolah karena
baru saja sekolah 2 hari. Klien ingin bermain bersama teman-temannya di
sekolah. Klien tampak rewel ketika nyeri timbul dan mengeluhkan
makanan yang ingin dimakan. Klien tampak tidak mau menjawab
pertanyaan mahasiswa ketika diajak mengobrol.
6) Konsep Diri
a. Citra tubuh
Sulit terkaji karena klien masih sulit untuk mengungkapkan
perasaannya kepada mahasiswa.
b. Ideal diri
Ibu klien mengatakan bahwa pernah klien mengeluhkan
kepadanya ingin kembali ke sekolah. Klien mengatakan ingin
menjadi dokter atau bidan ketika besar.
c. Identitas diri
Klien mengatakan baru masuk sekolah SD tahun ini. Klien
menyukai main-mainan seperti boneka barbie ketika dirumah.
d. Harga diri
Sulit terkaji karena klien masih sulit mengungkapkan
perasaannya kepada mahasiswa. Klien tampak kurang melakukan
kontak mata dengan mahasiswa ketika diajak mengobrol.
e. Peran
Ibu klien mengatakan klien pernah mengeluhkan bosan dan
ingin bermain bersama teman-temannya di rumah singgah. Klien
pun mengangguk ketika ditanya pengalamannya di rumah sakit
yang kurang menyenangkan. Klien ingin kembali lagi bersekolah.
Ibu klien mengatakan ketika sehat anaknya memang aktif bermain
bersama teman-teman di rumahnya.
7) Emosional
Ibu klien mengatakan semenjak dirawat sering rewel mau ini mau
itu dan kalau bisa pasti dituruti untuk mengurangi rewelnya. Namun,
memang biasanya memang sebelum sakit banyak maunya dan selalu
dituruti kalau tidak, klien akan rewel dan terus bertanya-tanya. Ibu klien
mengatakan klien memang orangnya suka ceplas ceplos (berbicara hal
yang buruk) kalau ngomong kalau menemukan sesuatu yang aneh baik
terhadap dirinya maupun orang lain. Pada tanggal 5 September 2023, ibu
klien mengatakan klien jadi tidak begitu rewel ingin ini dan itu dan lebih
banyak diam semenjak kemarin. Ibu klien mengatakan mungkin itu dari
penyakitnya, gak nyaman perutnya yang semakin membesar sekarang.
8) Hubungan Sosial
Ibu klien mengatakan anaknya aktif bermain ketika sehat bersama
teman-temannya. Ibu klien mengatakan bahwa klien merindukan teman-
temannya di rumah singgah. Klien memiliki hubungan yang baik antara
orang tua dan teman-temannya. Klien pun ada keinginan untuk berteman
dengan teman sekamar nya di rumah sakit.
Eliminasi
BAB
● Frekuensi ● 1x/hari, warna feses ● Lancar, 3x/minggu,
● Keluhan coklat, konsistensi warna feses berwarna
semi padat coklat, konsistensi semi
● Tidak ada padat.
● Klien terpasang diapers
● Tidak ada keluhan
BAK
● Frekuensi ● 3-4x/hari, warna urin ● 3-4 x/hari
● Keluhan kekuningan, jumlah ● Klien ganti diapers
urin seringnya banyak. kurang lebih 3x/hari
● Normal tidak ada ● Sebelumnya urin pernah
keluhan sempat keruh
kecoklatan, namun
sekarang sudah kembali
bening kekuningan.
● Tidak ada keluhan
Istirahat dan Tidur
● Kebiasaan ● Klien terbiasa tidur ● Klien tidur sesuai jam
● Frekuensi teratur dan namun jarang tidurnya dan jarang tidur
● Keluhan tidur siang siang.
● Tidur dimulai pukul 8 ● Ibu klien mengatakan
hingga pukul 5 subuh. klien sering terbangun
● Tidak ada keluhan karena tiba-tiba nyeri
Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit
nya timbul.
● Tidak ada keluhan
Personal Hygiene
● Mandi dan ● 2x sehari dan gosok gigi ● 1x/hari
gosok gigi ● Berpakaian dan berhias ● Selama dirawat, klien
● Berpakaian dapat dilakukan secara dibersihkan oleh ibu
● Berhias mandiri klien.
● Keluhan ● Tidak ada keluhan ● Kuku klien tampak
panjang dan kotor, oleh
ibu klien sering di
keluarkan kotoran
kukunya, namun tidak
memendekkan kukunya.
Selain itu, klien menolak
untuk dipotong kukunya.
● Klien tampak garuk-
garuk kepala karena
terdapat kutu pada
rambutnya
● Klien terkadang
mengeluhkan gatal-gatal
kepada ibunya hanya
pada bagian badan saja
(pinggul ke atas). Ibu
klien hanya
membantunya
menggosok-gosok area
gatal klien.
11) Genogram
Keterangan:
: Perempuan
b. Tanda-tanda vital
i. Temperatur : 36.8 ˚ C
ii. Denyut Nadi : 102 x/menit
iii. Respirasi : 23 x/menit
iv. TD : 100/60 mmHg
v. SpO2 : 98%
vi. CPP (cerebral perfusion pressure) : MAP - ICP
MAP = TDS + 2.TDD / 3= 100 + 2.60/3= 220/3 = 73.3
CPP = 73.3 – 15 = 58.3 (Tidak potensi peningkatan tekanan intrakranial (PTIK))
c. Antropometri
1) Berat badan : 15 kg
2) Tinggi badan : 115 cm
3) IMT : 11.3
4) Z-score (IMT/U)
Z score = 11.3− 15.5 / 15.5−14.2 = −4.2 / 1,3 = − 3.2 SD (Gizi buruk)
d. Pemeriksaan Fisik
i. Sistem Neurologis
1. GCS : E4M6V5 (compos mentis)
2. Kepala
- Inspeksi: Bentuk kepala bulat, simetris kanan dan kiri dalam
ukuran normal, tidak ada luka atau memar, warna kulit kepala
merata, rambut tersebar merata, tidak rontok, terlihat sedikit
berminyak rambutnya, tidak ada ketombe, terdapat kutu rambut.
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3. Wajah
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri
4. Mata
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, kornea
jernih, sklera putih tidak ikterik, pupil berwarna hitam bulat dan
ukuran normal 3 mm, bentuk ukuran pupil kiri dan kanan sama
besar, ukuran pupil mengecil ketika mendekati mata dan melebar
ketika objek menjauh (dapat berakomodasi), reflex berkedip (+),
reflex pupil 2/2 bereaksi terhadap cahaya, gangguan penglihatan (-
).
5. Telinga:
- Inspeksi: warna kulit telinga normal, tidak ada
pembengkakkan/tanda-tanda inflamasi. Klien dapat mendengar
dengan baik.
6. Hidung:
- Inspeksi : simetris, tidak ada deviasi, dan tidak ada cairan keluar,
bengkak (-), luka (-), mukosa lembab, tidak ada pembengkakkan
pada daerah sinus
- Palpasi : tampak tidak ada respon nyeri pada sinus klien
7. Mulut:
- Inspeksi: merah muda, bibir simeris, bibir sedikit pucat, terdapat
kulit kering yang menempel pada bibir, rongga mulut lembab,
jumlah gigi tidak utuh atau bolong-bolong, ada tanda-tanda karies
gigi, nafas tidak bau namun rongga mulut dan lidah terdapat sedikit
sisa-sisa makanan, tidak ada lesi dan bengkak atau benjolan, lidah
berwarna merah muda dan dapat bergerak bebas, ukuran tonsil
normal.
8. Leher:
- Inspeksi: tidak ada deviasi trakea, tampak ada benjolan kecil pada
bagian leher kiri.
- Palpasi: pergerakan leher sedikit kaku (kesulitan untuk
menengadah ke belakang), kekuatan otot leher kanan dan kiri
lemah, nodus limfatikus teraba, tidak ada deviasi trakea, terdapat
benjolan kurang lebih berdiameter 1 cm pada bagian leher kiri
klien, tidak ada nyeri tekan atau lepas.
9. Tanda-tanda peningkatan intrakranial : muntah proyektil (-), nyeri
kepala hebat (-), papilledema (-)
10. Pemeriksaan saraf kranial
- Nervus I : klien dapat mencium bau kayu putih
- Nervus II: pemeriksaan lapang pandang normal. Klien dapat
melihat benda dengan persepsi sesuai.
- Nervus III: klien dapat memutarkan bola mata, reflex pupil
mengecil 2/2 pada saat diberikan cahaya, klien dapat berkedip,
kelopak mata simetris
- Nervus IV : klien dapat menggerakan bola mata keatas dan
kebawah, mata menutup sempurna
- Nervus V : klien dapat menggerakkan dagu dan rahang, gerakan
mengunyah (+)
- Nervus VI :mata klien dapat digerakkan ke pinggir sisi kanan dan
kiri
- Nervus VII: klien dapat tersenyum dan memejamkan mata
- Nervus VIII : klien dapat mendengar karena klien dapat merespon
dengan benar dengan melakukan tindakan yang diperintahkan
- Nervus IX : reflex menelan (+), klien dapat membuka mulutnya
dengan sendirinya
- Nervus X : reflex menelan(-), klien dapat membuka mulutnya
dengan sendirinya
- Nervus XI : klien tampak sulit untuk menggerakkan kepala ke
atas dan leher tampak kaku.
- Nervus XII : klien dapat menggerakkan lidahnya kanan kiri, lidah
dapat dikeluarkan.
11. Ekstremitas
- Inspeksi : ekstremitas atas (warna kulit merata, kulit tampak pucat,
tidak ada lesi, edema, Kekuatan otot 4/4, dapat melakukan ROM
mandiri), ekstremitas bawah (terdapat bekas luka operasi pada lutut
kiri berdiameter 2 cm, kulit tampak pucat, Kekuatan otot 2/2, ROM
dibantu dan kaki klien terus menekuk menyebabkan edema pada
kedua tungkai kaki dengan derajat I, ketika diminta diluruskan
kakinya klien mengatakan tidak nyaman (pegal)).
- Palpasi : ekstremitas atas (turgor kulit < 2s, nadi teraba pada
seluruh ekstremitas, CRT < 2s, kulit teraba hangat, ekstremitas
bawah (turgor kulit < 2s, nadi teraba pada seluruh ekstremitas, CRT
< 2s, kulit teraba cukup hangat)
ii. Sistem Pernafasan
1. Dada :
- Inspeksi : pengembangan paru terlihat simetris kanan dan kiri, tidak
ada batuk, tidak ada tanda-tanda distress pernafasan, kulit dada
utuh tidak lesi atau memar, tulang rusuk tampak terlihat dengan
jelas.
- Palpasi : temperature merata, dinding dada utuh, tidak ada
pembengkakan, tidak ada massa, ekspansi dada cukup dan simetris
saat menarik nafas, fremitus (sulit terkaji)
- Perkusi : normal
- Auskultasi : suara nafas normal (vesikuler, bronkovesikuler, dan
bronkial) pada kedua lapang paru, I:O 1:2
Keterangan :
- Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
- Skor < 12 : Peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinya ulkus dekubitus
- Skor 12-13 : Resiko Sedang
- Skor > 14 : Resiko Kecil
Kondisi Fisik Umum : cukup (3)
Kesadaran : Komposmentis (4)
Aktivitas : Terbatas di tempat tidur (1)
Mobilitas : Tak bisa bergerak (3)
Inkontinensia : tidak mengompol (4)
Hasil skala noton klien : 15 (Resiko kecil)
15) Penilaian Resiko Jatuh
3 - 7 tahun 3
7 - 13 tahun 2
≥13 tahun 1
Jenis Laki-laki 2 1
Perempuan 1
Diagnosis Neurologi 4 4
Diagnosis lainnya 1
Domain 2 Hasil yang diharapkan dari pengobatan diarahkan pada penyakit dan beban
pengobatan
2.1 Pengobatan untuk …Tidak menyembuhkan dan 2
penyakit tidak berpengaruh pada kualitas
hidup
…Tidak menyembuhkan tetapi
memiliki efek positif pada
kelangsungan hidup dan kualitas
hidup
…Dapat menyembuhkan atau
akan memperpanjang
kelangsungan hidup secara
signifikan
0 1 2 3 Score
2. Radiogram
a. CT scan (contrast) (30 Agustus 2023)
Lesi solid multiple pada extra-axial di konkavitas lobus frontoparientalis kanan,
parientalis kiri dan fissuera interhemifer anterior dan posterior dengan ketebalan
maksimal 52 cm pada konkavitas lobus frontalis kanan, kalsidiaksi (+), CSF cleft
sign (+) suspek dural metastasis. Mucous retention cyst sinus frontalis kiri dan
sinus sphenoid kanan.
b. Toraks (18 Agustus 2023)
Hili dalam batas normal, corakan bronkovaskuler bertambah, tidak tampak
gambaran opak nodular di kedua lapang paru. Kesan : tidak tampak metastasis
intrapulmonal dan cor dalam batas normal.