Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN ANAK

Asuhan Keperawatan Pada An. K Dengan Kejang Demam Di Ruang Angrek


RSUD SUEWONDO

Disusun oleh

Rini Puji A (SK117028)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KENDAL 2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke khadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Keperawatan Pada
An. K Dengan Kejang Demam Di Ruang Angrek RSUD SUEWONDO ”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas kerja
samanya juga pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Dan pada kesempatan ini pula penulis
haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah
membimbing, sehingga Makalah ini dapat selesai dengan baik. Penulis menyadari
bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritikkan dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi
perbaikan penyusunan selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Kendal , 7 Maret 2021

Rini Puji Astuti


KASUS
An. K usia 2 tahun dating ke rumah sakit dengan keluhan demam dan kejang.
Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2
kali selama + 5 menit setiap kejang. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1
kali. Suhu tubuh: 40 0C.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

Tanggal pengkajian : 5 maret 2021


Nama Pengkaji : Rini Puji Astuti
Ruang : Anggrek
Waktu pengkajian : 08.30 WIB
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. K
Tanggallahir : 7 maret 2018
Umur : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 8 Kg
PB/TB : 76 cm
Alamat : Winong
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 4 maret 2021
No. RM : S12356
Diagnosa Medik : Kejang demam
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. W
Umur : 42 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Winong
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu

B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama : Demam dan kejang
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke RS tanggal 6 maret
2021 pukul 08.15 WIB dengan keluhan demam dan kejang. Klien
demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah
2 kali selama + 5 menit setiap kejang. Ibu klien mengatakan pada saat
klien kejang akan mengalami penurunan kesadaran. Ibu kien
mengatakan apabila klien kejang diberi sendok yang dilapisi kain,
untuk mencegah gigi patah. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1
kali. Suhu: 40 0C. Klien dipasang infus RL 30 tpm, diberikan
paracetamol 250mg
3. Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak pernah
menderita kejang sebelumnya dan klien pernah menderita penyakit
otitis media pada umur 10 bulan dibawa ke Puskesmas dan tidak
menjalani rawat inap.
4. Riwayat penyakit keluarga : Ibu klien mengatakan, dalam
keluarganya tidak ada yang pernah menderita demam atau kejang. Dan
tidak pernah menderita penyakit seperti Hipertensi, TBC, Stroke dan
yang lainnya.
5. Riwayat kehamilan :
Pada trimester I, Ibu klien mengalami morningsicknes dan pusing
biasa.
Pada trimester II, Ibu klien mengatakan merasa pegal dipunggung dan
BB naik
Pada trimester III, Ibu klien mengatakan bahwa mengalami pegal,
nyeri, dan kesulitan menjalankan aktivitas. Selain itu saat bernapas
merasa pegah.
Ibu klien mengatakan mengikuti pelatihan ANC dan senam hamil.
Dan selalu memeriksakan kehamilannya secara rutin
6. Riwayat persalinan :
Ibu klien mengatakan An. K adalah anak pertama. Klien lahir pada
tanggal 7 maret 2018, dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien
lahir dengan dibantu oleh Bidan Desa. Klien lahir dengan spontan
normal dengan berat 2,9 Kg, panjang badan 60 cm dan menangis
keras waktu lahir.
7. Riwayat imunisasi :
No Reaksi setelah
Jenis Imunisasi Waktu pemberaian
pemberian
1. BCG 1X Panas
2. DPT 3X Panas
3. Polio 4X -
4 Campak 1X Demam
5. Hepatitis 1X -
8. Riwayat tumbuh kembang :
Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan  : BB lahir : 2,9 Kg masuk RS : 8   kg.
b. Tinggi Badan : PB : 60 cm, PB masuk RS :   76  Cm
Waktu tumbuh : 12 bulan
Pengukuran BB berdasarTB klien normal/ gizibaik = -2SD s/d +2SD
Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : ( 24 bulan )
9. Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya.
Sehari-hari klien diasuh oleh Ibu kandungnya. Klien adalah anak laki-
laki pertama. Klien memiliki peran sebagai anak laki-laki.Klien
bermain bersama dengan temannya dengan baik dan didampingi oleh
Ibunya.
10. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: tinggal serumah

: garis keturunan

11. Kebutuhan cairan :


Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : sekitar 3 jam setelah melahirkan
b. Waktu dan cara pemberian : tidak teratur ( setiap kali
menangis )
c. Lama pemberian : sampai anak berhenti sendiri
d. Asi diberikan sampai usia : 10bulan
Pemberian Susu tambahan
Diberikanselang seling dengan ASI sampai umur 10bulan.
KebutuhanCairan = 8 x 100 ml = 800 ml/ hari (24jam)
Kenaikan 2,5 derajat = 12 x 2,5 % = 30 %
= 30% x 800 + 800 = 1040
12. KebutuhanKalori
Kebutuhan Kalori pada anak 24 bulan termasuk dalam 1-3 tahun = 75-
90Kkal/ KgBB/ hari
Kebutuhan Kalori = 75 x 8 Kg = 600 Kkal/ hari
Pemberian makanan tambahan
Sejak umur 4 bulan ( makanan cereal )
Sejakumur 11 bulan ( makan bubur kasar )
Pola perubahan Nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis nutrisi Lama pemberian


0 – 3 bulan ASI + susu botol 3bulan
4 – 10 bulan ASI + susu botol + cereal 6bulan
11 ˗ 24bulan Susubotol + cereal + buburkasar 8 bulan

C. Polapengkajianfungsionalmenurut Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan Orangtua klien
mengatakan, apabila klien sakit maka langsung dibawa ke bidan desa
terdekat dan berdoa semoga diberi kesembuhan oleh Allah.
2. Pola Nutrisi/Metabolik Saat dirumah : klien makan 3x sehari bubur cereal.
Anak suka makan bubur yang lebih encer. Anak tidak suka apabila
dibuatkan bubur cereal rasa mengandung sayuran. Anak minum ASI 5x/
hari diselingi dengan susu tambahan 2-3 gelas dot. Saat dirumah sakit :
Klien mendapat bubur 2x sehari. Klien makan tidak habis. Klien lebih
sering minum susu tambahan.
3. Pola Eliminasi Saat dirumah : Klien BAK 4x/ hari dengan warna kuning
kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat
BAK. Klien BAB 1x/ hari berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak
terdapat darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan
tidak ada nyeri. Saat Di RS : Klien BAK 3x/ hari dengan warna kuning
kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat
BAK. Klien BAB 1x/ hari berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak
terdapat darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan
tidak ada nyeri.
4. Pola Aktivitas/Latihan Saat dirumah : Klien senang bermain dengan teman
sebaya. Anak berkumpul dengan keluarga sehari 2-3 jam penuh. Klien
suka bermain bola. Saat di RS : Klien hanya bermain dengan ibunya, klien
tidak dapat berkumpul dengan keluarganya. Klien sering menangis karena
takut tubuhnya terancam. Klien membawa bola mainannya.
5. Pola Tidur/Istirahat Saat dirumah : Klien tidur malam 9 jam dan tidur
siang 2 jam sehari. Klien bangun pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada
jam 16.00 WIB. Klien mempunyai kebiasaan sebelum tidur yaitu harus
diusap punggungnya oleh Ibu. Saat di RS : Klien tidur malam 7 jam sering
terbangun dan tidur siang 1 jam sehari. Klien bangun pagi jam 04.00 WIB
dan disore hari pada jam 15.00 WIB. Klien mempunyai kebiasaan sebelum
tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.
6. Pola Persepsi Kognitif Saat dirumah : ibu anak kurang mengetahui tentang
penyebab penyakit yang dideritanya Saat dirumah sakit : ibu menanyakan
penyebab penyakit anaknya kepada perawat
7. Pola Konsep Diri Saat dirumah : citra tubuh, ibu klien mengatakan anggota
tubuh anaknya adalah yang terbaik untuk anaknya dan dirinya sendiri.
Identitas diri, ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak ke 3 dari
3 bersaudara. Saat dirumah sakit : citra tubuh, ibu klien mengatakan
anggota tubuh anaknya adalah yang terbaik untuk anaknya dan dirinya
sendiri. Identitas diri, ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak
ke 3 dari 3 bersaudara.
8. Pola Peran/HubunganKlien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga
kakek neneknya. Sehari-hari klien diasuh oleh Ibu kandungnya.Klien
adalah anak laki-laki pertama. Klien memiliki peran sebagai anak laki-
laki.Klien bermain bersama dengan temannya dengan baik dan didampingi
oleh Ibunya.
9. Pola Seksualitas/Reproduksi Saat dirumah : klien merupakan anak laki-
laki pertama. Saat dirumah sakit : klien merupakan anak laki-laki pertama
10. Pola Koping/Toleransi Stress Saat dirumah : Keluarga dalam menghadapi
sakit anaknya selalu memeriksakan ke bidan desa dan berdo’a kepada
Allah supaya masalah ini cepat selesai.
D. Pemeriksaan fisik
1. TTV :
TD : 100/65 mmHg S : 40°C
N : 108x/ menit RR : 30x/ menit
2. Antropometrik :
BB : 8 Kg LK : 45 cm
LD : 46 cm
PB : 76 cm LA : 15,7 cm
3. Kepala :
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala
mesochepal, sutura belum menutup sempurna. Palpasi : tidak adanya
pembengkakan/ penonjolan, dan tekstur rambut lebat.
4. Mata : Inspeksi : mata tampak cekung, warna konjungtiva pink
dan sclera berwarna putih, konjungtiva anemis (-), isokhor, pupil 3 mm,
sklera anikterik.
5. Hidung : Inspeksi  : Hidung simetris, hidung eksternal warna sama
dengan warna kulit lain. Tidak ada polip, tidak ada perdarahan, dan tidak
ada sekret. Palpasi  : Tidak ada nyeri tekan
6. Mulut : Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut
kering, tidak ada lesi dan stomatitis, adanya sianosis. Inspeksi dan palpasi
strukur dalam  : gigi belum lengkap, tidak ada perdarahan/ radang gusi,
lidah simetris, warna pink, tidak ada infeksi.
7. Telinga : Inspeksi  : Tidak menggunakan alat bantu dengar, posisi
simetris, jumlah dua (kanan dan kiri), bersih , tidak ada serumen. Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan 8
8. Leher Inspeksi leher : warna sama dengan kulit lain, bentuk
simetris, tidak ada pembesaran kelenjar gondok. Inspeksi dan palpasi
kelenjer tiroid : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe Auskultasi : Bising pembuluh darah
9. Thorak
Paru- Paru
a) Inspeksi : Simetris, tidak terlihat tarikan dinding dada kedalam.
b) Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Bunyi paru normal ( vesikuler ).
Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : teraba ictus cordis di SIC V – VI
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris, warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada lesi,
tidak ada distensi
Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian
diafragma dari stetoskop) terdengar setiap 13x/ menit. Perkusi semua
kuadran : Tidak ada nyeri saat ditekan. Palpasi semua kuadran : Cubitan
perut kembali cepat 2 detik.
11. Genitalia
Tidak terpasang kateter, bersih, tidak sianosis
12. Ekstremitas
Tidak ada odema, terpasang infus RL 10 tpm di ekstremits atas sinistra

ANALISA DATA

Nama Klien : An. K

Ruang : Anggrek

No DATA PROBLEM ETIOLOGI

1. DS : Hipertermia Proses penyakit


1. Ibu klien mengatakan anaknya
demam 2 hari sebelum dibawa
ke rumah sakit.
2. Ibu klien mengatakan anaknya
kejang dirumah 2 kali selama +
5 menit setiap kejang.
3. Ibu klien mengatakan kejang
terjadi saat suhu tubuh
meningkat.
DO:
1. Klien kejang 1 kali.
2. Suhu tubuh 40 0C.
3. Klien dipasang infus RL 30
tpm.
4. Diberikan paracetamol 250
mg.
2. DS: Risiko cidera Kejang

1. Ibu klien mengatakan apabila


klien kejang diberi sendok
yang dilapisi kain, untuk
mencegah gigi patah.
DO:
1. Tubuh klien kaku

3 DS : Kehilangan Resiko
cairan melalui kekurangan
Klien dipasang infus RL 30 tpm. volume cairan
rute normal
DO :

Suhu tubuh klien 40o C

Kulit terlihat kering, turgor kulit


buruk

Klien dipasang infus RL 30 tpm.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermia (00007) berhubungan dengan proses penyakit


2. Resiko cidera (00035) berhubungan dengan kejang.
3. Resiko kekurangan volume cairan (00028) berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui rute normal
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. K


Ruang : Anggrek
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan NOC NIC
Dehidrasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan O : Monitor suhu tubuh,
berhubungande 2x24 jam masalah hipertermia dapat warna dan suhu kulit
ngan proses teratasi. N : Pakaibaju yang tipis
penyakit KriteriaHasil : E : Anjurkan ibu untuk
(00007) 1. Suhu tubuh dalam batas normal menberikan cairan oral
2. Kebutuhan cairan terpenuhi. C : Kolaborasi pemberian
3. Tanda-tanda vital dalam batas Antibiotik
normal.
4. Kesadaran anak compos mentis.

Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan keperawatan O : Monitor tanda- tanda


berhubungan 2x24 jam resiko cidera dapat teratasi Vital
dengan kejang dengan Kriteria Hasil : N : Letakkan klien ditempat
(00035) 1. Tidak terjadi trauma fisik selama yang lembut dan jauhkan dari
perawatan. benda berbahaya
2. Mempertahankan tindakan yang N : Catat tipe kejang lokasi,
mengontrol aktivitas kejang. lama dan frekuensi kejang.
3. Tidak terjadi serangan kejang E : Jelaskan fakto
berulang. rpredisposisi kejang .
C : Kolaborasi pemberian
obat anti kejang.
C : kolaborasi denganibu
untuk mengamankan klien
saat demam.
Resiko Setelah dilakukan tindakan perawatan O : monitor status cairan
kekurangan selama 1 x 24 jam jalan nafas kembali
efektif dengan kriteria: N : menghitung balance
volume cairan cairan.
berhubungan E : Ajarkan ibu untuk
dengan 1. Turgor kulit dipertahankan pada 3 member cairan sesuai
ditingkatkan ke 4 kebutuhan
kehilangan
2. Membrane mukosa lembab
cairan melalui dipertahankan pada 3 ditingkatkan C : Kolaborasikan pemberian
ke 4 cairan IV
rute normal
3. Intake cairan dipertahankan pada
(00028)
3 ditingkatkan ke 4

Daftar pustaka
Nelson.2000. Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15. Jakarta: Penerbit buku kedokteran 
EGC.

Hassan Ruspeno, et all. Kejang Demam. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid
II. Ed.11. 2007. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

Abdul Latief, et all. Pemeriksaan Neurologis. Diagnosis Fisis pada Anak. Ed.2.


2009. Jakarta: CV Sagung Seto

Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Edisi 6. Jakarta:


EGC; 2007.

NANDA. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018 – 2020.


Jakarta : EGC

Nursing Intervensions Classification (NIC). (6th ed). (2013). St. Louis Missouri:
Mosby Elsevier Inc.

Nursing Outcomes Classification (NOC). (5th ed). (2013). St. Louis Missouri:
Mosby Elsevier Inc.

Anda mungkin juga menyukai