Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN GANGGUAN JIWA

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing:
Ns. Livana PH, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep.J

Disusun Oleh:
Ilham Agung Bahtiar
(SK320016)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

KELOMPOK GANGUAN (HALUSINASI)

Ruangan Rawat : Rumah Klien

Tanggal Dirawat :

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. A (Laki-laki)

Tanggal Pengkajian : 08 Maret 2021

Umur : 28 tahun

RM No. :-

Informan : Tetangga

II. ALASAN MASUK

Klien mengatakan kira-kira pada pertengahan tahun 2018 pertama kali mendengar suara-

suara bisikan tetapi tidak ada orang yang membisiki dan sering terjadi setiap hari. Tingkah

laku klien aneh, klien terlihat bingung, suka berbicara sendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya  Tidak

2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil  Kurang berhasil Tidak berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik : Ketika tidak melakukan aniaya fisik

Aniaya seksual : Klien tidak melakukan aniaya seksual

Penolakan : Klien melakukan penolakan kepada orang terdekat ketika disuruh

berhenti pada saat berbicara sendiri

Kekerasan dalam keluarga : Klien tidak melakukan tindakan kekerasan


Tindakan kriminal : Klien tidak melakukan tindakan asusila

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien mengalami gangguan jiwa di masa lalu pada

bulan Mei 2018, kemudian klien di bawa ke Rumah Sakit dan pulang pada Bulan

September 2018 karena keadaan sudah membaik. Pada saat ada yang memberikan

bisikan kepada klien kemudian klien langsung berbicara sendiri sambil menutup

telinganya. Klien melakukan penolakan kepada orang terdekat ketika disuruh untuk

berhenti berbicara sendiri dan menjelaskan apa yang sedang dirasakan.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ya  Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan pengalaman tidak menyenangkan adalah pernah dirawat di Rumah

Sakit Jiwa.

IV. FISIK

1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg RR : 22 x/menit

N : 78 x/menit

S : 36,5 C

2. Ukur : TB : 170 cm BB : 65 Kg

3. Keluhan fisik : Ya  Tidak

Jelaskan : Klien tidak ada keluhan fisik

Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan


V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki : Menikah

: Perempuan : Garis Keturunan

: Tinggal 1 Rumah : Meninggal

: Anggota keluarga yang sakit

2. Konsep diri

a. Gambaran diri : Klien kurang bisa menerima kondisi fisiknya, menurut klien

dirinya jelek
b. Identitas : Klien mengatakan bahwa klien seorang laki-laki.

c. Peran : Klien berperan sebagai seorang anak pertama dari dua

bersaudara.

d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin beraktifitas seperti biasanya dirumah

tanpa ada gangguan suara-suara bisikan lagi.

e. Harga diri : Klien mengatakan harga dirinya rendah karena sering

menyendiri dan tidak terbiasa berkumpul bersama dengan

tetangganya setelah keluar dari Rumah Sakit.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan harga diri rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang berarti bagi dirinya yaitu

keluarga.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan dulu

sebelum masuk Rumah Sakit sering mengikuti kegiatan bersama dengan

masyarakat dan tetangga, akan tetapi setelah pulang dari Rumah Sakit klien

mengatakan tidak pernah bergabung lagi dengan masyarakat ataupun tetangga

karena merasa malu dan menarik diri.

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain : Klien mengatakan merasa tidak

fokus dan kesulitan untuk berkonsentrasi saat komunikasi denga orang lain.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan harga diri rendah

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama Islam dan harus mendekatkan

diri kepada Tuhan.

b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan bahwa dirumah klien sering sholat.


VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Jelaskan : Penampilan klien terlihat rapi dan bersih, klien mengatakan mandi 2x dalam

sehari, dan selama dirumah klien selalu memakai alas kaki.

2. Pembicaraan

Jelaskan : Klien bicara agak lambat, nada bicara pelan, menyatakan tentang

penyakitnya. Pertanyaan awal terarah dan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan,

namun beberapa menit kemudian pembicaran klien mulai nglatur tidak sesuai

kenyataan.

3. Aktivitas Motorik

Jelaskan : Saat klien sedang menceritakan keluhannya klien tidak selalu melakukan

kontak mata dengan pengkaji.

4. Alam perasaan

Jelaskan : Klien merasa sedih dan khawatir jika suara-suara bisikan ditelinganya itu

muncul lagi.

5. Afek

Jelaskan : Emosi klien sering berubah, kadang-kadang klien suka menyendiri (diam)

6. lnteraksi selama wawancara

Jelaskan : Klien kooperatif saat di wawancarai oleh pengkaji. Klien sedikit melakukan

kontak mata dan sering menunduk saat diajak berbicara. Selama proses pengkajian

klien menjawab pertanyaan seperlunya saja.

7. Persepsi
Jelaskan : Klien sering mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk berbuat

sesuatu yang tidak baik, seperti menghina dirinya sendiri. Suara-suara ini muncul saat

klien menyendiri, lamanya suara-suara ini muncul ± selama 2-5 menit.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Proses Pikir

Jelaskan : klien mengulang topik pembicaraan yang sebelumnya sudah pernah dibahas.

9. Isi Pikir

Jelaskan : Klien merasa pernah mendengar ada orang yang membisikinya

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

10. Tingkat kesadaran

Jelaskan : Tingkat kesadaran baik. Orientasi klien terhadap waktu, tempat, dan orang

jelas. Klien mengetahui namanya adalah Tn. A, waktu pada saat pengkajian adalah

pagi hari dan bertempat di rumah klien. Klien menyadari bahwa dirinya pernah berada

di Rumah Sakit Jiwa.

11. Memori

Jelaskan : Klien mampu mengingat memori jangka panjang ketika melakukan aktivitas

sehari-hari di rumah. Klien mampu mengingat kejadian yang baru saja dilakukan

seperti menu sarapan dan nama pengkaji.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Jelaskan : Klien mempunyai tingkat konsentrasi yang cukup baik. Klien mampu

menghitung dan mampu menjawab pertanyaan sederhana.

13. Kemampuan penilaian

Jelaskan : Klien mempunyai gangguan tingkat konsentrasi yang ringan karena klien

masih bisa menghitung dan menjawab pertanyaan.

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan

Klien makan dan minum dengan mandiri. Klien mampu menggunakan alat makan dan

membereskan peralatan makan.

2. BAB/BAK

Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri.

3. Mandi

Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri. Klien mandi

dua kali sehari dengan mandiri

4. Berpakaian

Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri.

5. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan biasanya tidur siang ±2 jam sehari dan tidur malam sekitar pukul

22.00 WIB. Klien mengatakan tidur siang dengan nyenyak, namun saat malam hari

sering terbangun.

VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya Lainnya :
Masalah Keperawatan : Klien mampu berbicara dengan baik kepada orang lain dan mampu

menjawab pertanyaan.

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Klien sering bernyanyi dan bicara sendiri, klien tidak suka berkumpul dengan

masyarakat/tetangga.

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Pengetahuan klien mengenai penyakitnya masih sangat kurang dan klien masih tidak

mengerti akan penyakitnya yang sekarang ini.

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik

Terapi Medik : Diazepam (IV), Clozapin 2x1, Divalpi 2x1, Haloperidol 2x1/2,

Curcuma 2x1.
XII. ANALISA DATA

No. Data Masalah

1. DS : Halusinasi pendengran

- Klien sering mendengar suara-suara bisikan

tetapi tidak ada orang yang membisiki dan sering

terjadi setiap hari. Tingkah laku klien aneh, klien

terlihat bingung, suka berbicara sendiri.

- Klien mengatakan ada yang membisikannya

DO :

- Klien tampak tegang

- Klien tampak ketakutan saat timbul suara

- Klien terlihat bingung


2. DS : Isolasi sosial

- Klien mengatakan takut dan tidak mau

berinteraksi dengan masyarakat/tetangga

dirumah

- Klien mengatakan harga dirinya rendah karena

tidak terbiasa berkumpul dengan

masyarakat/tetangganya

DO :

- Klien sering menyendiri

- Klien terlihat sering murung

- Klien terlihat takut berinteraksi dengan yang lain


3. DS : Harga diri rendah
- Klien mengatakan merasa malu dengan dirinya

dan merasa tidak berguna untuk hidupnya

maupun orang lain

DO :

- Klien sulit untuk berkonsentrasi

- Saat pengkajian kontak mata klien sering tidak

memperhatikan pengkaji

- Klien terlihat menunduk

- Klien terlihat menarik diri

- Suara dan nada bicara pelan

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

2. Isolasi sosial

3. Harga diri rendah


XIV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa NIC NOC

1 Perubahan sensori TUM : Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip

persepsi halusinasi - Klien tidak mencederai diri sendiri, orang komunikasi terapeutik dengan cara :

lain dan lingkungan a. Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.

TUK : b. Perkenalkan diri dengan sopan.

1. Klien dapat membina hubungan saling c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.

percaya dasar untuk kelancaran hubungan d. Jelaskan tujuan pertemuan.

interaksi seanjutnya. e. Jujur dan menepati janji.

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar

klien
2. Klien mampu mengenal ansietasnya 1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.

2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya:

bicara dan tertawa tanpa stimulus memandang ke kiri/ke kanan/

kedepan seolah-olah ada teman bicara.

3. Bantu klien mengenal halusinasinya


a. Tanyakan apakah ada suara yang didengar.

b. Apa yang dikatakan halusinasinya.

c. Katakan perawat percaya klien mendengar suara itu , namun

perawat sendiri tidak mendengarnya.

d. Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti itu.

e. Katakan bahwa perawat akan membantu klien

4. Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan halusinasi.

b. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore,

malam).

5. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi

halusinasi (marah, takut, sedih, senang) beri kesempatan klien

mengungkapkan perasaannya.
3. Klien mampu mengatasi ansietas melalui 1. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika

teknik relaksasi terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll).

2. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat

ber pujian.
3. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya

halusinasi:

a. Katakan “ saya tidak mau dengar”.

b. Menemui orang lain.

c. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari.

d. Meminta keluarga/teman/ perawat untuk menyapa jika klien

tampak bicara sendiri.

4. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasinya

secara bertahap.

5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih.

6. Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil.

7. Anjurkan klien mengikuti TAK, orientasi, realita, stimulasi

persepsi
4. Klien mendapat dukungan dari keluarga 1. Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami

dalam mengontrol halusinasinya. halusinasi.

2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung/pada saat

kunjungan rumah):
a. Gejala halusinasi yang dialami klien.

b. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus

halusinasi.

c. Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah,

diberi kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama,

bepergian bersama.

d. Beri informasi waktu follow up atau kenapa perlu mendapat

bantuan : halusinasi tidak terkontrol, dan resiko mencederai

diri atau orang lain


5. Klien memanfaatkan obat dengan baik. 1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi

dan manfaat minum obat

2. Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan

merasakan manfaatnya

3. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek

samping minum obat yang dirasakan

4. Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi

5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.


2. Isolasi sosial TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang SP Pasien

lain SP 1 Pasien

TUK : 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial, dengan siap

1. Klien dapat berinteraksi dan serumah, orang terdekat, yang tidak dekat dan apa

menunjukkan ekspresi yang bersahabat penyebabnya

2. Menunjukkan rasa senang dan ada kontak 2. Jelaskan keuntungan punya teman dan bercakap – cakap

mata 3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap

3. Klien tidak menarik diri dari 4. Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga
lingkungannya 5. Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan

berkenalan
SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) beri pujian

2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2

kegiatan)

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2

sampai 3 orang, berbicara saat melakukan kegiatan harian


Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan dan bicara saat

melakukan 2 kegiatan harian. Beri pujian

2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian

3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian untuk latihan

berkenalan 4 sampai 5 orang, berbicara saat melakukan 4

kegiatan harian
Sp 4 Pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan 4

kegiatan harian. Beri pujian

2. Latih bicara social : belanja kewarung, meminta sesuatu,

menjawab pertanyaan

3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian berkenalan lebih

dari 5 orang
Sp Keluarga
Sp 1 Keluarga

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya


isolasi social

3. Jelaskan cara merawat isolasi social

4. Latih 2 cara merawat dengan berkenalan, berbicara saat

melakukan kegiatan harian

5. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan memberi pujian

Sp 2 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih klien

berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri

pujian

2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan klien

berbicara (makan, sholat bersama)

3. Latih cara membimbing klien berbicara

4. Anjurkan membantu klien mengatur jadwal

Sp 3 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien dengan cara

berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan


rumah tangga

2. Jelaskan cara melatih klien melakukan kegiatan social seperti

berbelanja, meminta sesuatu yang lain

3. Latih keluarga mengajak klien belanja

4. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan member pujian

Sp 4 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien dengan cara

berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian,

berbelanja dan beri pujian

2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

3. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan beri pujian

3. Harga diri rendah TUM : 1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan

- Klien tidak terjadi ganguan konsep diri: diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan tenang, buat

harga diri rendah atau akan meningkat kontrak

harga dirinya 2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaan

TUK : 3. Sediakan waktu untuk mendengarkan


1. Klien dapat membina hubungan saling

percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan 1. Diskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif

dan aspek positif yang dimilki yang dimiliki seperti kegiatan di rumah sakit

2. Beri pujian yang realistis


3. Klien dapat menilai kemampuan yang 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang maish dapat

dapat digunakan digunakan saat ini

2. Bantu klien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap

kemampuan diri yang diungkapkan klien


4. Klien dapat menetapkan atau 1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dilakukan sesuai

merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan, khususnya saat menjalani perawatan di rumah

kemampuan yang dimiliki sakit

2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

3. Beri contoh cara pelaksanaan, kegiatan yang boleh klien

lakukan
5. Klien dapat melakukankan kegiatan sesuai 1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

kondisi dan kemampuan dengan dilakukan 2. Beri pujian atas keberhasilan klien

tindakan 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah


XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Jumat, 12 Maret 1. Memposisikan klien senyaman S :

2021 mungkin - Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan latihan menghardik

2. Membina hubungan saling percaya O :

antara klien dan perawat dengan - Klien tampak kooperatif

meggunakan komunikasi terapeutik - Klien tampak nyaman

yang baik - Klien mampu melakukan cara menghardik dengan baik

3. Melakukan latihan cara-cara A :

mengontrol halusinasi, mengajarkan - Masalah halusinasi pendengaran belum teratasi

pasien mengontrol halusinasi dengan P :

cara pertama: menghardik halusinasi - Intervensi lanjutan : lanjutkan SP2


2. Sabtu, 13 Maret 1. Memposisikan klien senyaman S :
2021 mungkin - Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan latihan menghardik

2. Membina hubungan saling percaya dengan cara berbicara dengan orang lain

antara klien dan perawat dengan O :

meggunakan komunikasi terapeutik - Klien tampak kooperatif

yang baik - Klien tampak nyaman

3. Melakukan SP 1 yang pernah diajarkan - Klien mampu melakukan berbicara dengan orang lain

kemaren A:

4. Melatih pasien mengontrol halusinasi - Masalah halusinasi pendengaran belum teratasi

dengan cara kedua: bercakap-cakap P :

dengan orang lain. - Intervensi lanjutan : lanjutkan SP 2


3. Minggu, 1. Memposisikan klien senyaman S :

14 Maret 2021 mungkin - Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan latihan menghardik

2. Membina hubungan saling percaya dengan cara berbicara dengan orang lain

antara klien dan perawat dengan O :

meggunakan komunikasi terapeutik - Klien tampak kooperatif

yang baik - Klien tampak nyaman

3. Melakukan SP 2 yang pernah diajarkan - Klien mampu melakukan berbicara dengan orang lain
kemaren A:

4. Melatih pasien mengontrol halusinasi - Masalah halusinasi pendengaran belum teratasi

dengan cara kedua: bercakap-cakap P :

dengan orang lain. - Intervensi lanjutan : lanjutkan SP 2


1. Jumat, 1 Januari SP 1 Isolasi sosial S:

2021 SP 1 Pasien 1. Klien mengatakan tidak

1. Membina hubungan saling percaya mau berkenalan dengan orang lain

2. Membantu pasien menyadari maslah 2. Klien mengatakan tidak

isolasi sosial tau keuntungan berinteraksi dengan orang lain

3. Melatih bercakap-cakap antara pasien O :

dan keluarga 1. Klien tampak menyendiri

2. Klien tidak nampak bergaul dengan teman disekitar ruangan klien

3. Klien tidak bisa menyebutkan kembali keuntungan berinteraksi

dengan orang lain

A : Masalah belum teratasi

P : Optimalkan kemampuan

SP 1 isolasi sosial yaitu melatih klien cara berkenalan


2. Sabtu, 2 Januari SP 2 Isolasi sosial S:

2021 SP 2 pasien 1. Klien mengatakan sudah

1. Melatih pasien berinteraksi secara bisa berinteraksi dengan orang lain

bertahap 2. Klien mengatakan tau keuntungan berinteraksi dengan orang lain

2. Latihan bercakap-cakap O:

dengan 1 orang 1. Klien tampak sudah bisa berkenalan dengan 1

3. Memasukan pada jadwal Orang

kegiatan harian 2. Klien bisa menyebutkan

keuntungan berkenalan

dengan orang lain

A:

1. Klien mampu mengidentifikasi keutungan berkenalan

2. Klien bisa berkenalan

dengan 1 orang

P:

Intervensi lanjutan : lanjutkan SP3


3. Minggu, 3 P 3 Isolasi sosial S:
Januari 2021 SP 3 Pasien 1. Klien mengatakan sudah

1. Melatih pasien berinteraksi bisa berkenalan

secara bertahap-tahap 2. Klien sudah dapat mempraktekan berkenalan

2. Latihan bercakap-cakap dengan 1 orang

3. Memasukan pada jadwal O:

kegiatan harian 1. Klien sudah bisa berkenalan dengan 1 orang

2. Klien sudah bisa menyebutkan keuntungan berinteraksi

A:

1. Klien mampu mengidentifikasi keuntungan berkenalan

2. Klien bisa berkenalan dengan 1 orang dan 2 orang

P: Optimalkan SP 3

Anda mungkin juga menyukai