Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

Efektivitas Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak Terhadap Penurunan Gula


Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus

(Studi Kasus)

NADHIFI RIZKI

(16035)

POLITEKNIK HANGTUAH JAKARTA


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021

i
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

Efektivitas Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak Terhadap Penurunan Gula


Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus

Proposal Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan program Diploma III Keperawatan
(Studi Kasus)

NADHIFI RIZKI

(16035)

POLITEKNIK HANGTUAH JAKARTA


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “Efektivitas

Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak Terhadap Penurunan Gula Darah Pada

Lansia Dengan Diabetes Mellitus”. Dalam penyusunan Proposal karya tulis

ilmiah ini, Penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Ns. Rita Wismajuwani, SKM, S.Kep., M.A.P. Selaku Direktur

Politeknik Hang Tuah Jakarta

2. Drs. Fakhren Kasim, M.H.Kes., Apt. Selaku Wadir II Politeknik Hang

Tuah Jakarta

3. Ns. Sugeng Haryono, S.Kep., M.Kep. Selaku Wadir III Politeknik Hang

Tuah Jakarta

4. Ns. Tri Purnamawati, M.Kep., Sp.Kep.An. Selaku Kaprodi DIII

Keperawatan Politeknik Hang Tuah Jakarta

5. Ns. Handayani Sitorus, M.Kep. Selaku Sekertaris Prodi DIII

Keperawatan Politeknik Hang Tuah Jakarta

6. Ns. Handayani Sitorus, M.Kep. Selaku dosen pembimbing, terimakasih

atas bimbingan, nasihat, saran, informasi dan waktu yang telah

diluangkan untuk saya, serta semua perhatian yang telah diberikan

dalam kemajuan penyelesaian Proposal Karya tulis ilmiah ini

iii
7. Saptiah Hasnawati, M.Kep. Selaku Wali Kelas Tingkat III Angkatan

XXIII Prodi Keperawatan Politeknik Hang Tuah Jakarta

8. Kedua Orangtua atas semua curahan cinta, doa, kasih sayang,

perhatian, dan dukungan yang tidak terbatas hingga Proposal Karya

tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.

9. Dosen dan seluruh staf kepegawaian Politeknik Hang Tuah Jakarta

Prodi DIII Keperawatan yang telah membimbing dan membantu saya

selama kuliah di Politeknik Hang Tuah Jakarta Prodi DIII

Keperawatan.

Dalam penyusunan Proposal Karya tulis ilmiah ini, penulis masih banyak

kekurangan baik pada tata cara penulisan maupun materi. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan Proposal

Karya tulis ilmiah ini. Semoga Proposal Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Jakarta, Maret 2021

Penulis

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis

merupakan suatu penyakit metabolic yang bersifat kronik dengan karateristik

adanya peningkatan kadar gula dalam darah (Hiperglikemia). Diabetes

Mellitus disebabkan karena adanya kelainan atau gangguan fungsi insulin,

kerja insulin, atau kedua-duanya (Purnamasari, 2010) (Rudy dan Richard

Donelly, 2015).

Penyakit diabetes tidak pandang bulu, semua orang bisa terkena. Ketika

seseorang mulai tidak teraratur dalam pola tidur, ngawur dalam makan,

waktu makan yang tidak teratur, malas beraktivitas, merokok, stress yang

datang bertubi-tubi, Seseorang dapat terkena diabetes. Diabetes adalah

lifestyle disease atau penyakit gaya hidup. Gaya hidup yang keliru membuat

separuh populasi dunia menjadi calon pasien diabetes.

Jika tidak sungguh-sungguh dalam mengatasinya, komplikasi pada jantung,

stroke, gagal ginjal diam-diam bisa membunuh Anda. Dari urusan gula darah

bisa merambah ke masalah mata, liver, jantung ginjal, otak, dan semua organ

tubuh. Sehinga para pakar menyebut diabetes sebagai the mother of all

diseases, “Ibu” nya segala penyakit.

Saat ini Indonesia masuk dalam daftar 10 negara pengindap diabetes tertinggi

di dunia, menduduki peringkat ke-7. Jenis diabetes yang paling banyak

dirasakan orang Indonesia adalah tipe kedua, yang sangat erat berkaitan

dengan pola makan yang salah serta gaya hidup yang tidak benar.
6

Tahun lalu, menurut IDF (International Diabetes Federation), Indonesia

memiliki sekitar 9,1 juta pengindap diabetes. Dan, diperkirakan pada 2035,

jumlahnya akan mencapai 14,1 juta. Dampak dari penyakit ini bukan hanya

bagi pribadi, juga menyusahkan keluarga, membebani semua pihak, serta

merugikan negara.

Di tahun 2015, laporan IDF menyebutkan ada 5 juta manusia yang

merenggang nyawa akibat sakit diabetes. Menurut IDF, penyakit diabetes

telah menghabiskan 673 miliar dolar Amerika di tahun 2015.

Gerontologi berasal dari bahasa Latin yaitu geros berarti lanjut usia dan logos

berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses

menua dan masalah yang terjadi pada lanjut usia (Miller,1990).

Sedangkan Geriatri berasal dari bahasa Latin yaitu geros berarti lanjut usia

dan eatriea berarti kesehatan atau medis. Geriatri merupakan cabang ilmu

kedokteran yang berfokus pada masalah kedokteran, yaitu penyakit yang

timbul pada lanjut usia (Black & Jacob, 1997).

Batasan-batasan lanjut usia, umumnya berkisar antara 60-65 Tahun. Beberapa

pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut :

1) Menurut WHO ada empat tahapan yaitu :

a) Middle age (usia 45-59 tahun)

b) Elderly (usia 60-74 tahun)

c) Old (usia 75-90 tahun)

d) Very old (usia >90 tahun)

2) Menurut Hurlock, perbedaan lanjut usia ada dua tahap :

a) Early old age (usia 50-70 tahun)

6
7

b) Advanced old age (usia >70 tahun)

3) Menurut Burnsie, ada empat tahap lanjut usia yaitu :

a) Young old (usia 60-69 tahun)

b) Middle age old (usia 70-79 tahun)

c) Old-old (usia 80-89 tahun)

d) Very old-old (usia >90 tahun)

Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke atas, terdapat

dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut

Usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2.

Menurut undang-undang tersebut di atas lanjut usia adalah seseorang yang

mencapai usia 60 Tahun ke atas, baik pria maupun wanita. Perkembangan

zaman dan teknologi saat ini, banyak terjadi perubahan yang signifikan pada

kehidupan manusia, termasuk di Indonesia, terutama dalam memilih gaya

hidup dan salah satunya adalah makanan. Saat ini makanan banyak menjadi

penyebab penyakit penyakit yang tergolong sangat sulit untuk disembuhkan,

salah satunya adalah diabetes mellitus (Sahputra, 2008).

Saat ini, terapi diabetes mellitus didasarkan pada perubahan gaya hidup,

terapi insulin, serta regimen obat antidiabetik. Akan tetapi, terapi diabetes

membutuhkan biaya tinggi dalam jangka waktu panjang sehingga tidak

seluruh lapisan masyarakat dapat menerima terapi yang adekuat.

Zaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai jenis tumbuhan

obat dan memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan dan pengobatan

penyakit. Pengobatan tersebut diperoleh berdasarkan pengetahuan secara

empiris dan dipraktekkan secara turun temurun sehingga upaya pemeliharaan

7
8

kesehatan melalui pengobatan tradisional Kulit Salak ini dibuat dalam bentuk

teh dan diyakini oleh masyarakat secara turun temurun berkhasiat dalam

menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Kulit Salak merupakan limbah yang biasanya tidak digunakan lagi, tetapi

sebagian kecil masyarakat menggunakan kulit Salak sebagai obat anti

diabetes. Sebagai alternatif bagi terapi konvensional, masyarakat dapat

menggunakan tanaman herbal untuk membantu menetralkan kadar gula

darah. Tanaman herbal yang sering digunakan antara lain daun salam, kulit

salak dan kayu manis. Salak (Salacca zalacca) merupakan tumbuhan yang

tumbuh di hutan primer basah dan di rawa-rawa. Kulit salak memiliki tekstur

yang bersisik gepeng. Kulit salak mengandung senyawa pterostilbene, yang

merupakan zat antidiabetes yang berperan langsung dalam penurunan kadar

gula darah. Secara empiris, masyarakat menggunakan 100 g kulit buah Salak

yang telah dicuci bersih, yang kemudian direbus dengan air sebanyak 1 liter

hingga mendidih, kemudian airnya disaring dan diminum. Ada juga yang

mengatakan, kulit buah Salak yang digunakan diambil dari 2 – 3 buah Salak

yang telah dicuci bersih, kemudian direbus dengan 500 ml air hingga

mendidih dan dibiarkan selama 5 menit. Air rebusan tersebut disaring dan

diminum untuk sehari. Menurut Sahputra (2008), hasil uji fitokimia

menunjukkan kulit buah Salak mengandung senyawa flavonoid dan tannin,

serta sedikit alkaloid. Senyawa saponin, steroid serta triterpenoid tidak

terdeteksi pada kulit buah Salak.

Dari uraian diatas perlu tindakan keperawatan dari aspek pelayanan kesehatan

yaitu aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Aspek promotif

8
9

berupa promosi kesehatan, aspek preventif berupa pencegahan terhadap suatu

penyakit, aspek kuratif berupa pengobatan yang ditujukan untuk

penyembuhan penyakit, dan aspek rehabilitatif berupa mengembalikan

penderita ke masyarakat. Peneliti melakukan suatu penelitian melalui aspek

kuratif yaitu untuk melihat bagaimana efektifitas teh herbal kulit salak

terhadap penurunan gula darah.

Berdasarkan fenomena diatas peneliti merasa tertarik untuk mempelajari

lebih lanjut tentang “Efektivitas Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak

Terhadap Penurunan Gula Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat di buat rumusan masalah

yaitu: “Bagaimana kadar gula darah sebelum dan sesudah dilakukan tindakan

pemberian teh herbal kulit salak pada lansia ?”.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan umum

Didapatkan gambaran tentang efektifitas teh herbal kulit salak terhadap

penurunan gula darah.

1.3.2. Tujuan khusus

1) Didapatkan gambaran tentang kadar gula darah sebelu dilakukan

pemberian teh herbal kulit salak.

2) Didapatkan gambaran tentang kadar gula darah setelah dilakukan

pemberian teh herbal kulit salak.

3) Merubah perilaku dalam menangani peningkatan gula darah.

9
10

1.4. Manfaat Penelitan

1.4.1. Masyarakakat

Memeberikan informasi kepada klien tentang bagaimana efektifitas

teh herbal kulit salak terhadap penurunan gula darah pada lansia.

1.4.2. Bagi pembangun ilmu dan teknologi keperawatan

Sebagai bukti pendukung penggunaan metode pemberian terapi dalam

pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang

intervensi keperawatan yang efektif dalam penurunan kadar gula

darah pada penderita diabetes mellitus.

1.4.3. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan aplikasi keperawatan

di tatanan pelayanan keperawatan, khususnya penelitian tentang

efektifitas teh herbal kulit salak terhadap penurunan gula darah pada

lansia

10
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Lansia

2.1.1 Definisi

Gerontologi berasal dari bahasa Latin yaitu geros berarti lanjut usia dan

logos berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari

proses menua dan masalah yang terjadi pada lanjut usia (Miller,1990).

Geriatri berasal dari bahasa Latin yaitu geros berarti lanjut usia dan eatriea

berarti kesehatan atau medis. Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran

yang berfokus pada masalah kedokteran, yaitu penyakit yang timbul pada

lanjut usia (Black & Jacob, 1997).

Lanjut usia atau biasa disebut dengan lansia ialah seseorang yang telah

berusia lebih dari 60 tahun. Lansia merupakan tahap akhir dari proses

penuaan, penuaan bukanlah suatu kelainan atau penyakit, tetapi penuaan

merupakan proses alami yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan

secara fisik dan psikis, proses penuaan akan dialami oleh setiap orang

karena faktor tertentu, tidak dapatnya memenuhi kebutuhan dasarnya baik

secara jasmani, rohani maupun sosial (Nugroho, 2012).

11
12

2.1.2 Proses Menua

Seseorang menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam

kehidupan

manusia. Proses penuaan tidak hanya dimulai dari satu waktu tertentu,

tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan, yaitu masa anak-anak, masa

dewasa, dan masa tua.

Penuaan merupakan proses yang terjadi secara alami dan hilangnya atau

berkurang nya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri (Nugroho,

2006).

2.1.3 Klasifikasi Lansia

Usia yang dijadikan patokan untuk lansia berbeda-beda, berkisar antara

60-65 tahun. Para ahli berpendapat mengenai batasan usia pada lansia,

adalah sebagai berikut :

2.1.3.1 Menurut WHO batasan usia pada lansia adalah sebagai berikut :

Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun

Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun

Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun

Sangat tua (very gold) : > 90 tahun

2.1.3.2 Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke

atas, terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998

tentang Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2.

12
13

2.1.4 Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik,

sosial, dan psikologis.

2.1.4.1 Perubahan fisik

Menurut Retnaningsih (2018) Masalah yang dialami oleh lansia

adalah fisik yang mulai melemah, sering terjadi radang

persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat,

menurunnya indra pengelihatan, indra pendengaran yang mulai

berkurang serta daya tahan tubuh yang menurun sehingga sering

menyebabkan lansia mudah sakit.

2.1.4.2 Perubahan kognitif

Masalah pada lansia terkait dengan perkembangan kognitif,

adalah

melemahnya daya ingat terhadap suatu hal (pikun), dan sulitnya

untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar (Retnaningsih,

2018).

2.1.4.3 Perubahan psikologis

Kemampuan pada lansia dapat dilihat dari bagaimana lansia

tersebut beradaptasi terhadap kehilangan fisik, sosial, dan

emosional. Ketakutan menjadi tua dan tidak mampunya

beraktifitas secara produktif lagi dapat memunculkan gambaran

yang negatif tentang proses penuaan, dimana lansia dipandang


13
14

sebagai individu yang tidak mempunyai sumbangan apapun

terhadap masyarakat dan memboroskan sumber daya ekonomi

(Fatimah, 2010).

2.2 Konsep Diabetes Mellitus

2.2.1 Definisi

Diabetes Melitus (DM) atau biasa disebut juga dengan kencing manis

merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dikenal oleh masyarakat

Indonesia. DM adalah penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan

metabolik yang terjadi secara kronis atau menahun, karena tubuh tidak

bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup,terjadi akibat adanya

gangguan pada sekresi insulin. (Kemenkes RI, 2014)

Menurut Mufeed Jalil Ewadh (2014) Diabetes Melitus merupakan penyakit

yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah

(hiperglikemia) .

WHO (2016) menyebutkan secara jelas bahwa penyakit ini ditandai

dengan munculnya gejala khas yaitu polyphagia (kondisi lapar berlebihan),

polidipsia (adanya rasa haus secara berlebih), polyuria (seringnya

berkemih atau buang air kecil), serta hilangnya berat badan. DM

merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perhatian khusus dan

serius. Kerusakan mata, ginjal pembuluh darah, saraf dan jantung

merupakan akibat dari DM yang tidak terkontrol.

14
15

Diabetes mellitus adalah suatu gejala yang timbul karena terjadinya

peningkatan kadar gula dalam darah. DM terjadi karena adanya masalah

dengan pankreas yang menghasilkan hormon insulin, baik dalam jumlah

atau tidak bisa menggunakan hormon insulin dengan benar. (Manurung,

2018)

2.2.2 Etiologi

Diabetes melitus diakibatkan oleh kerusakan sel beta pankreas yang

diakibatkan dari berbagai faktor. Faktor genetic atau faktor keturunan dan

faktor lingkungan diduga sebagai penyebab terjadinya proses autoimun

yang menyebabkan destruksi sel beta pankreas. Beberapa faktor

lingkungan yang diduga memicu terjadinya diabetes melitus antara lain

infeksi virus (rubela kongenital, mumps, dan sitomegalovirus), radiasi,

ataupun makanan dengan kadar gula yang tinggi (Rustama dkk., 2010).

2.2.3 Patofisiologi

Menurut Wijaya dan Putri (2013) patofisiologi dari DM terbagi menjadi 2,

yaitu:

2.2.3.1 Diabetes Tipe I

Pada diabetes tipe I adanya ketidakmampuan untuk menghasilkan

insulin karena sel β pankreas terjadi kerusakan oleh proses

autoimun. Akibat produksi glukosa yang tidak teratur dan terukur

oleh hati maka terjadilah hiperglikemia. Meskipun glukosa tetap

15
16

berada dalam darah namun glukosa tidak dapat disimpan dalam

hati. Jika glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat

mengabsorbsi glukosa, sehingga akan keluar bersama urin

(glukosuria). Akibatnya akan kehilangan cairan yang berlebih

maka akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuri) dan

rasa haus yang berlebih (polidipsi).

Gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan. Proses ini akan

terjadi tanpa hambatan dan terjadi lebih lanjut turut menimbulkan

hiperglikemia. Terjadi Ketosidosis Diabetic yang diakibatkan dapat

menyebabkan tanda dan gejaa seperti nyeri abdominal, mual,

muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton dan jika tidak ditangani

lebih lanjut akan menimbulkan perubahan kesadaran serta

kematian.

2.2.3.2 Diabetes Tipe II

Resistensi dan gangguan sekresi insulin merupakan masalah yang

berhubungan dengan insulin bagi penderita diabetes tipe II.

Normalnya insulin akan terikat dengan resptor sel β pada

permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor

tersebut sehingga resistensi insulin pada diabetes ini menjadi tidak

efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.

Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat maka diabetes

tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Penyakit diabetes bersifat

16
17

kronis dan membuat gangguan atau terjadinya komplikasi melalui

kerusakan pada pembuluh darah di tubuh.

2.2.4 Manifestasi Klinis

Menurut Wijaya & Putri, 2013. Penyakit diabetes ini pada awalnya

seringkali tidak dirasakan dan tidak disadarai oleh penderita, beberapa

tanda dan gejala maupun keluhan yang perlu mendapat perhatiaan:

2.2.4.1 Keluhan klasik

Banyak kencing (poliuria)

Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan

menyebabkan seringnya buang air kecil. Buang air kecil yang

sering dalam jumlah banyak akan sangat menggangu

penderita,terutama pada malam hari.

Banyak minum (polidipsia)

Rasa haus sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang

keluar melalui buang air kecil. Keadaan ini justru sering disalah

artikan sebab rasa haus ialah berasal dari udara yang panas atau

beben kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu

penderita akan banyak minum.

Banyak makan (polifagia)

Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita

Diabetes Mellitus karena pasien mengalami keseimbangan kalori

negatif,sehingga timbul rasa lapar yang sangat besar. Untuk

menghilangkan rasa lapar itu penderita banyak makan.

17
18

2.2.4.2 Keluhan lain

Kelainan pada kulit biasanya menimbulkan gatal-gatal. Rasa gatal

biasanya terjadi di daerah ginjal, lipatan kulit seperti di ketiak dan

dibawah payudara, diakibatkan karena tumbuhnya jamur.

Adanya luka yang sulit untuk sembuh, proses penyembuhan luka

membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan

yang lain. Bahan protein banyak diformulasikan untuk kebutuhan

energi sel sehingga bahan yang diperlukan untuk penggantian

jaringan yang rusak mengalami gangguan.

Karena terjadi kerusakan pada hormon testosterone laki-laki dapat

terjadi impotensi, ejakulasi dan dorongan seksualitas menurun.

Hiperglikemia menyebabkan katarak atau gangguan akibat

perubahan pada lensa dan penglihatan mata menjadi kabur.

2.2.5 Kompilkasi Diabetes Mellitus

2.2.5.1 Akut :

18
19

Koma hipohlikemia, ketosidosis, dan koma hyperosmolar non ketolik,

merupakan komplikasi akut dari diabetes mellitus.

2.2.5.2 Kronis :

Mikrovaskular kronik (penyakit ginjal dan mata) dan Neuropati.

Makrovaskuler (MCI, Stocke, penyakit vaskuler perifer).

2.2.6 Pemeriksaan penunjang

2.2.6.1 Kadar glukosa

Menurut (wijaya dan Putri, 2013) gula darah sewaktu > 200mg/dl.

gula darah puasa > 140 mg/dl. gula darah 2 jam PP >200mg/dl.

2.2.6.2 Aseton plasma — hasil (+) mencolok

2.2.6.3 Asam lemak bebas — peningkatan lipid dan kolesterol

2.2.6.4 Osmolaritis serum (>330 osm/l)

2.2.6.5 Urinalis — Proteinuria, ketonuria, glukosuri

2.2.7 Penatalaksanaan

2.2.7.1 Diet Perhimpunan diabetes Amerika

Amerika merekomendasikan 50 — 60 % kalori yang berasal dari

Karbohidrat 60 - 70 %. Protein 12-20 %. Lemak 20 - 30 %. Obat

hipoglikemik oral (OHO).

2.2.7.2 Biguanid : Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai

dibawah normal.

19
20

2.2.7.3 Insulin sensiting agent : Thoazahdine diones meningkatkan

sensifitas insulin, sehingga bisa mengatasi masalah resistensi tanpa

menyebabkan hipoglikemia, tetapi Obat ini belum dibuat di

Indonesia.

2.2.7.4 Sulfonilurea : Obat golongan sulfonyurea bekerja dengan cara

penglepasan insulin yang tersimpan. Menurukan ambang sekresi

insulin. Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan

glukosa.

2.2.7.5 Insulin

Indikasi gangguan : DM dengan berat badan menurun dengan

cepat. Ketosidosis asidosis laktat dengan koma hyperosmolar. DM

yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi berat dll).

DM dengan kehamilan atau DM gastrointestinal yang tidak

terkendali dalam pola makan. Insulin oral/suntikan dimulai dari

dosis rendah, lalu dinaikkan perlahan, sedikit demi sedikit sesuai

dengan hasil pemeriksaan gula darah pasien.

Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah laju

metabolisme istirahat, dapat menurunkan BB, stress dan

menyegarkan tubuh. Latihan menghindari kemungkinan trauma

pada ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam udara yang

sangat panas/dingin, serta pada saat pengendalian metabolik buruk.

Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah

melakukan Latihan.

20
21

2.1 Asuhan Keperawatan

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah dasar dari proses keperawatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar

dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan

kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan

linkungan. Pengkajian dilakukan dengan cara melakukan kegiatan

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan

(Dermawan, 2012).

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Herdman (2012) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik

tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah

kesehatan aktual atau potensial berdasarkan pendidikan dan

pengalamannya.

Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan asupan diet

yang tidak seimbang (Betty & Gail, 2010).

2.2.3 Intervensi Keperawatan

21
22

Intervensi keperawatan adalah suatu proses didalam pemecahan masalah

yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu yang akan dilakukan,

bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, dan siapa saja yang melakukan

dari semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, responden dapat

mempertahankan kadar gula dalam darah

Kriteria hasil : Ditandai dengan stabil nya kadar glukosa dalam darah

melalui glukotest

2.2.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan merupakan realisasi rencana tindakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan kegiatan dalam pelaksanaan juga

meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien

selama dan sesudah pelaksanaan tindakan (Nikmatur dan Saiful, 2016)

2.2.5 Evaluasi

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) evaluasi adalah penilaian dengan

cara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diharapkan)

dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

2.2.5.1 Evaluasi formatif

Evaluasi formatif merupakan evaluasi yang berfokus pada

aktivitas proses keperawatan dan hasil dari tindakan

keperawatan. Evaluasi ini dilaksanakan segera setelah perawat

meingimplementasikan rencana keperawatan yang berguna

22
23

untuk menilai keefektifan tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan.

2.2.5.2 Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan setelah

semua aktivitas proses keperawatan selesai dilakukan. Evaluasi

sumatif ini bertujuan menilai dan memonitor kualitas asuhan

keperawatan yang telah diberikan.

23
24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kasus. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak

Terhadap Penurunan Gula Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus

sebelum dan sesudah tindakan. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui

pengaruh terhadap kepatuhan dalam menjalani terapi meminum teh kulit salak

sebelum dan sesudah tindakan.

3.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus yang berada di

Kelurahan Kebayoran Lama pada tahun 2021 yang berjumlah 2 orang responden

yang memenuhi kriteria :

3.2.1 Kriteria Inklusi

Menurut Nursalam (2013) kriteria inklusi merupakan kriteria dimana

subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat

sampel.

24
1

3.2.1.1 Responden dengan riwayat diabetes

3.2.1.2 Responden dengan usia 60-90 tahun

3.2.1.3 Responden yang kooperatif

3.2.1.4 Bersedia menjadi responden

3.2.1.5 Responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3.2.1.6 Responden dengan kadar gula darah  di atas 125 mg/dl

3.2.2 Kriteria Ekslusi

Menurut Nursalam (2013) kriteria ekslusi adalah kriteria dimana subjek

penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat

sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah adanya hambatan

etik, menolak menjadi responden, dan tidak terdapat keadaan yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

3.2.2.1 Responden yang mengalami komplikasi

3.3 Fokus Studi

Fokus studi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Efektivitas

Penggunaan Teh Herbal Kulit Salak Terhadap Penurunan Gula Darah Pada

Lansia Dengan Diabetes Mellitus

3.4 Definisi Operasional

Menurut Hidayat (2012) definisi operasional adalah penentuan kontrak atau

sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variable yang dapat diukur.

1
2

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang di jadikan

ukuran dalam penelitian. Pengukuran merupakan cara dimana variable dapat

di ukur dan ditentukan karakteristiknya.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur


Lansia Pasien yang mengalami gula Glukotest Normal 100-200 g/dl
dengan darah tinggi. Hipo < 100 g/dl
DM Hiper > 200 g/dl
Teh Ekstrak kulit salak  Standart Operasional 1. Sebelum
herbal memiliki kandungan simplicia Prosedur mengonsumsi
kulit dan cinamic acid yang berperan teh herbal kulit salak
salak dalam menurunkan kadar gula 2.Setelah
dalam darah. Sehingga baik mengonsumsi
untuk dikonsumsi oleh teh herbal kulit salak
para penderita diabetes.
Usia Pengelompokan manusia Identitas Tahun
berdasarkan umur

Jenis Tanda biologi yang membedakan Identitas 1. Laki-laki


kelamin responden laki-laki dan 2. Perempuan
perempuan

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010) instrumen penelitian merupakan alat-alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data, instrument penelitian ini dapat berupa

kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini diambil dari penelitian Baeha (2018). Instrumen yang digunakan adalah

lembar observasi dan SOP sebagai panduan. Lembar observasi yang terdiri

dari data demografi responden yang meliputi : nama inisial, jenis kelamin,

2
3

umur, riwayat penyakit, lokasi nyeri, skala nyeri pre test, gambaran nyeri pre

intervensi, skala nyeri post test, hasil setelah intervensi dan SOP yang berisi

tentang pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi, persiapan alat, persiapan

klien dan tahap kerja dalam mengonsumsi teh herbal kulit salak.

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi yang mengacu pada teori yang dibuat oleh peneliti

sebelumnya. Alat ukur pengumpulan data antara lain dapat berupa

observasi, wawancara, kusioner, atau gabungan ketiganya. Yang

digunakan untuk mengukur tingkat gula darah sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan meminum teh herbal kulit salak.

3.6.2 Langkah Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengumpulan data :

3.6.2.1 Hari pertama

Memperkenalkan diri kepada responden

Menjelaskan maksud dan tujuan pada responden

Memberikan lembar informed consent kepada responden

sebelum melakukan tindakan

Mengkaji kadar gula darah sebelum mengonsumsi teh herbal

kulit salak

3
4

Melakukan terapi selama 30 menit

Mengkaji kembali kadar gula darah setelah meminum teh

herbal kulit salak

3.6.2.2 Hari kedua

Memperkenalkan diri kepada responden

Menjelaskan maksud dan tujuan pada responden

Mengkaji kadar gula darah sebelum mengonsumsi teh herbal

kuli salak

Melakukan terapi selama 30 menit

Mengkaji kembali kadar gula darah setelah meminum teh

herbal kulit salak

3.6.2.3 Hari ketiga

Memperkenalkan diri kepada responden

Mengkaji kadar gula darah sebelum mengonsumsi teh herbal

kuli salak

Melakukan terapi selama 30 menit

Mengkaji kembali kadar gula darah setelah meminum teh

herbal kulit salak

Melakukan evaluasi

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4
5

Lokasi dalam penelitian ini akan dilakukan di Jalan Dharma Putra VII.

Penelitian ini dilakukan selama 6 hari dengan 2 responden yang terdiri dari

responden pertama dilaksanakan selama 3 hari dan responden kedua

dilaksanakan selama 3 hari.

3.8 Analisis Data dan Penyajian Data

Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif yang mana digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah

dikumpulkan untuk membuat suatu kesimpulan (Notoatmojo, 2010).

Penyajian data yang diambil dari penelitian Baeha (2018) dijabarkan

menggunakan tabel dan narasi. Tabel yang berisi data kadar gula darah

sebelum dan sesudah dilakukan terapi meminum teh herbal kulit salak.

3.9 Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) etika penelitian adalah suatu pedoman etika

yang berperan untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak

peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan

memperoleh dampak dari hasil penelitian tersebut. Etika penulisan harus

sangat diperhatikan oleh peneliti diantaranya yaitu :

3.9.1 Respect for human dignity (menghormati harkat dan martabat manusia)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak responden penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

5
6

tersebut, dan peneliti juga mempersiapkan lembar formulir persetujuan

(informed concent) kepada responden.

3.9.2 Respect for privacy and confidentiality (menghormati privasi dan

kerahasiaan subjek penelitian)

Setiap responden mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi, maka dari itu

seseorang peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai

identitas dan kerahasiaan identitas responden.

3.9.3 Respect for justice an inclusiveness (keadilan dan inklusivitas/

keterbukaan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,

yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian.

3.9.4 Balancing harms and benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian

yang ditimbulkan)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya. Peniliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak bagi

subjek.

6
7

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=591&sxsrf=ALeKk02EPFGwuIyoA7r37X-

Zg_MTpZrTEg

%3A1615350614993&ei=VktIYMGLPMb6rQHkgrWoAw&q=keluhan+lain

+pada+penderita+diabetes+melitus&oq=keluhan+lain+pada+penderita+

dia&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIICCEQFhAdEB46BAgAEEM6CAgAELE

DEIMBOgIIADoFCAAQsQM6BAgAEAo6BggAEBYQHlCT39ABWLm10QFgg8

PRAWgAcAJ4AIABjAOIAacikgEJMTIuMTYuMi4ymAEAoAEBqgEHZ3dzLXdp

esABAQ&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk03ZQQXIYr-

hGsEyCAgjLK29_oM3WA

%3A1615350591277&ei=P0tIYJfBEITd9QPDuZPQCg&q=apa+itu+intolera

nsi+glukosa&oq=apa+itu+intoleransi+glukosa&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EA

MyAggAMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoECCMQJzoECAAQQzoICAAQsQMQ

gwE6BQgAELEDOgcIABCxAxBDUI5jWLekAWD7pgFoAHACeAOAAYMGiAG

xKpIBDTMuNC4zLjIuMi4zLjGYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6wAEB&sclient=g

7
8

ws-

wiz&ved=0ahUKEwjX3Ljx8aTvAhWEbn0KHcPcBKoQ4dUDCAw&uact=5

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk00Upe7ntzMIZ_p6hd_QHF

7H8Bb_Kw%3A1615349955695&ei=w0hIYMLtKaWSmge-

v4voBA&q=intoleran+adalah&oq=intoleransi+ada&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l

6EAMYBjIFCAAQsQMyAggAMgIIADICCAAyAggAMgYIABAWEB4yBggAEBY

QHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoICAAQsQMQgwE6CAguEL

EDEIMBOgQIIxAnOgQIABBDOgQILhBDOgwIABCxAxBDEEYQ_wE6CggAEL

EDEIMBEEM6BwgjEOoCECc6BQguELEDOgQIABAKOgcIABCxAxAKOgoIAB

CxAxCDARAKOgIILlDS9CVY0cQmYLDeJmgFcAJ4AYABlwqIAewvkgEQMTIu

My4zLjAuMS4yLjEuMZgBAKABAaoBB2d3cy13aXqwAQrAAQE&sclient=g

ws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk01P5tGkP3zTgMHfI8BSB4p

DgdJyzg

%3A1615349906974&ei=kkhIYOjrOpbAz7sP9Zy5oA4&q=apa+itu+pernap

asan+kussmaul&oq=apa+itu+pernafasan+kus&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EA

MYADIECAAQCjoECCMQJzoECAAQQzoICC4QsQMQgwE6BQgAELEDOggIA

8
9

BCxAxCDAToCCAA6CggAELEDEEYQ_wE6CAgAEBYQChAeOgYIABAWEB5Q

s7QCWNboAmDk9QJoAHACeAGAAewDiAG2KJIBCTYuNy4zLjMuNJgBAKA

BAaoBB2d3cy13aXrAAQE&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk03cDpv69C6wOrXfFRSBaR6

6N_S2hg

%3A1615349894111&ei=hkhIYNelBpKfmgfs96iYCg&q=apa+itu+hiperven

tilasi+pada+penderita+diabetes&oq=apa+itu+hiperventilasi+pada+pende

rita+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIFCCEQoAEyBQghEKABMgUIIRCgAT

IFCCEQoAE6BwgAEEcQsAM6AggAOgUIABDNAjoHCCEQChCgAVD1G1jLT

WC9XWgBcAJ4AIABgAOIAb4YkgEHMi45LjQuMpgBAKABAaoBB2d3cy13a

XrIAQjAAQE&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk02-x-ydZa9LG-

eD41m9yL72M1dA1A

%3A1615348686028&ei=zkNIYM2XAafZz7sPutuGsAU&q=apa+itu+hiperv

entilasi&oq=apa+itu+hiperventilasi&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAOg

cIIxDqAhAnOgQIIxAnOgQIABBDOggIABCxAxCDAToFCAAQsQM6BAgAEAo

6BggAEBYQHlCmoUlYxc9JYNLXSWgBcAJ4AoABhAqIAcY6kgEPNC4yLjUuM

9
10

i41LjMuMC4xmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdperABCsABAQ&sclient=gws-

wiz&ved=0ahUKEwjNtvnk6qTvAhWn7HMBHbqtAVYQ4dUDCAw&uact=5

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk02OAClRRNOiE-d-

KCTv4a95HWxJuA

%3A1615348180128&ei=1EFIYN6vB5btz7sP5J2bSA&q=Menurut+Wijaya

+dan+Putri+

%282013%29+patofisiologi+dari+DM+&oq=Menurut+Wijaya+dan+Putri+

%282013%29+patofisiologi+dari+DM+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EANQ9uM

eWPbjHmDk6h5oAXAAeACAAZUBiAGfApIBAzAuMpgBAKABAqABAaoBB2

d3cy13aXrAAQE&sclient=gws-

wiz&ved=0ahUKEwje6dvz6KTvAhWW9nMBHeTOBgkQ4dUDCAw&uact=

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk03-LNrmP-

vQ9aoEDdgys4mTYJ5fcQ

%3A1615347641013&ei=uT9IYLos_cLctQ_AwITgCA&q=rustama+dkk+20

10+tentang+diabetes&oq=Rustama+dkk+2010+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6E

AMYADIFCCEQoAEyBQghEKABOgcIABBHELADOgIIADoECCEQFVCHiSBYj9

10
11

ogYOHtIGgEcAJ4AIAB6wKIAZ8KkgEHNS41LjAuMZgBAKABAqABAaoBB2d3

cy13aXrIAQjAAQE&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk03LRccV-

VltffkoCiA9UScl_6qMNw

%3A1615347631105&ei=rz9IYOn4BfPFz7sP7riRWA&q=who+2016+tenta

ng+diabetes&oq=who+2016+ten&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADICCAA6

BwgAELADEEM6BggAEBYQHjoFCCEQoAFQtixYrT9g3kVoAnACeACAAZgBi

AGlBJIBAzUuMZgBAKABAaoBB2d3cy13aXrIAQrAAQE&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk01JT367gjLtrWY5ONdtO4Z

wvR47Bg

%3A1615347519497&ei=Pz9IYNvmHbXEz7sP48SVqAQ&q=who+2016&o

q=who+2016&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAMgIIADICCAAyAggAMgII

ADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAOgQIIxAnOggILhCxAxCDAToICAAQsQ

MQgwE6CwgAELEDEMcBEKMCOgUIABCxAzoICAAQxwEQrwE6BAgAEAo6

BAguEAo6BwgjEOoCECc6BQguELEDOgQIABBDUOSCBljh2AZggOMGaAN

wAngBgAHQBogB0xiSAQs1LjMuMS41LTEuMpgBAKABAaoBB2d3cy13aXq

11
12

wAQrAAQE&sclient=gws-

wiz&ved=0ahUKEwibgtq45qTvAhU14nMBHWNiBUUQ4dUDCAw&uact=5

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk00qjzK7-

Co8tCdLGTGolIor1MzzoA

%3A1615347014686&ei=Rj1IYJbAKYWvyAPfkarwCQ&q=manurung+2018

&oq=manurung+2018&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAOgQIABBDOgUI

LhCxAzoPCAAQsQMQgwEQQxBGEP8BOggILhCxAxCDAToICAAQsQMQgw

E6BQgAELEDOg0ILhCxAxCDARAKEJMCOgQIABAKOggIABDHARCvAToCCC

Y6BggAEBYQHlCatB5YtNkeYI_fHmgAcAJ4AoABpgOIAfcNkgEKMTEuMC4x

LjEuMZgBAKABAaoBB2d3cy13aXrAAQE&sclient=gws-

wiz&ved=0ahUKEwiW-_7H5KTvAhWFF3IKHd-ICp4Q4dUDCAw&uact=5

https://www.google.com/search?

safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk03MgffwV7v-

4AK3j67RUb0Bnfb3XA

%3A1615340296958&ei=CCNIYIaAOsa_9QPskIPoBA&q=skripsi+tentang+

diabetes+melitus&oq=skrips&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIECAAQQzI

ECAAQQzIECAAQQzIFCAAQsQMyCAgAELEDEIMBMgQIABBDMgQIABBD

MgQIABBDMgQIABBDMggILhCxAxCDAToHCAAQsQMQQ1Dc55kDWJrw

12
13

mQNgsvyZA2gAcAJ4AYABrwOIAZIMkgEJMi4xLjIuMS4xmAEAoAEBqgEHZ

3dzLXdpesABAQ&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk01uG3QQPF13LzAYiNF8P1gN
TMEL1A
%3A1615339825844&ei=MSFIYLKGM8jJrQGf56HYDQ&q=faktor+penyebab+
diabetes+melitus+menurut+para+ahli&oq=faktor+penyebab+diabetes+melitus+m
e&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIICCEQFhAdEB4yCAghEBYQHRAeMggII
RAWEB0QHjIICCEQFhAdEB4yCAghEBYQHRAeMggIIRAWEB0QHjIICCE
QFhAdEB4yCAghEBYQHRAeMggIIRAWEB0QHjIICCEQFhAdEB46CAgAEL
EDEIMBOgUILhCxAzoCCAA6BQgAELEDOgQIABBDOgYIABAWEB5Q4IY
cWKPFHGC12RxoAHACeACAAaMDiAHqDZIBCTQuNS4wLjEuMZgBAKA
BAaoBB2d3cy13aXrAAQE&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk02E_rPY3Z3eG2hJf4tXc0y1RGl
dTg
%3A1615339238733&ei=5h5IYL2ZLPzA3LUPwPaKoA0&q=etiologi+diabetes
+melitus+menurut&oq=etiologi+diabetes+melitus+menurut&gs_lcp=Cgdnd3Mtd
2l6EAMyAggAMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWE
B46CAgAELEDEIMBOgUIABCxAzoFCC4QsQM6AgguOgoIABCxAxCDARA
KULemI1ie0yNgiuMjaABwAngAgAGGBIgBoA-
SAQc3LjcuNS0xmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesABAQ&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwi9pJDMx6TvAhV8ILcAHUC7AtQQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk035yWX4ZpQAjAyq98fdmGLQ
UHwNmA%3A1615339181455&ei=rR5IYKy3G-
fhz7sPq52LiAI&q=apa+itu+polidipsia&oq=apa+itu+polipdisia&gs_lcp=Cgdnd3
Mtd2l6EAMYADIECAAQDTIICAAQCBANEB46BwgAEEcQsAM6BAgjECc6
BggAEBYQHjoECAAQCjoCCAA6CAgAELEDEIMBOgUIABCxA1DwjQNY2
agDYJq4A2gBcAJ4AIABmgGIAfwLkgEDOC43mAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpes
gBCMABAQ&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk02wDdGCxE6pE2L98JwhvljZ-
GbByw
%3A1615338605668&ei=bRxIYOGsKObVrtoPmMKEuA0&q=apa+itu+polypha
gia&oq=apa+itu+polipha&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIECAAQCjoECAA
QQzoICAAQsQMQgwE6CAguELEDEIMBOgUIABCxAzoCCAA6BAgjECc6C

13
14

ggAELEDEIMBEEM6CAgAEBYQChAeOgYIABAWEB5Qm9AiWJ2BI2CijC
NoAXACeAGAAZoCiAHCD5IBBTguOC4xmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesAB
AQ&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk009v6SfCtUJ5M6Ak_p1_KITqZ
WJoA
%3A1615338394216&ei=mhtIYILjDJP69QOZx4zACA&q=cara+melihat+plagia
risme&oq=cara+melihat+pla&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYATICCAAyAggAM
gIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAA6BAgjECc6BAgAE
EM6BQgAELEDOggIABCxAxCDAToHCCMQ6gIQJ1CxsAxY_toMYMXuDG
gBcAJ4AIABvQGIAYAOkgEEMTQuNJgBAKABAaoBB2d3cy13aXqwAQrAA
QE&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk035QR_EcNkf3UR_qca6zhCC4h
Xc_Q
%3A1615338223799&ei=7xpIYMGmMJGfmgfliIDwBQ&q=diabetes+melitus+p
df&oq=definisi+diabetes+melitus&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYBTIHCAAQsA
MQQzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQ
QzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQQzIHCAAQsAMQQzI
HCAAQsAMQQ1AAWABgxqoKaAFwAngAgAF9iAF9kgEDMC4xmAEAqgE
HZ3dzLXdpesgBCsABAQ&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk029isPVeKwJ7-O8bQCl8zJW1s-
9lQ
%3A1615338141032&ei=nRpIYNXHAZmByAPSwJKICg&q=definisi+diabetes
+melitus&oq=definisi+diabetes+melitus&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAMg
IIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAOgcIIxDqAh
AnOgQIIxAnOggIABCxAxCDAToFCAAQsQM6BAgAEEM6BwgAELEDEEM
6BAgAEANQnZMEWMf9BGD2_wRoA3AAeACAAXWIAesLkgEEMTQuM5
gBAaABAaoBB2d3cy13aXqwAQrAAQE&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwiVitrAw6TvAhWZAHIKHVKgBKEQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk00-
fP_N_FXwwD6TnZf_qqls_XVzqg
%3A1615338052307&ei=RBpIYOyfEsz59QOT9YXgCQ&q=Sunaryo
%2C+Wijayanti+R%2C+Kuhu+M+M%2C+Sumedi+T%2C+Widayanti+E+D
%2C+Sukrillah+U+A%2C+dkk%2C+Asuhan+Keperawatan+Gerontik
%2C+Yogyakarta%3A+Andi%2C+2015&oq=Sunaryo%2C+Wijayanti+R
%2C+Kuhu+M+M%2C+Sumedi+T%2C+Widayanti+E+D%2C+Sukrillah+U+A
%2C+dkk%2C+Asuhan+Keperawatan+Gerontik%2C+Yogyakarta%3A+Andi
%2C+2015&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBwgAEEcQsAMyBwgAEEcQsAMyB

14
15

wgAEEcQsAMyBwgAEEcQsAMyBwgAEEcQsAMyBwgAEEcQsAMyBwgAE
EcQsAMyBwgAEEcQsANQraoFWK2qBWC7rwVoAXACeACAAZwBiAGcAZ
IBAzAuMZgBAKABAqABAaoBB2d3cy13aXrIAQjAAQE&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjs0bKWw6TvAhXMfH0KHZN6AZwQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk01hCh61dVRxaxn3gO8-
27ivlH_Fbw
%3A1615338040775&ei=OBpIYJP4LoLe9QO17oqABg&q=Perubahan+Yang+T
erjadi+Pada+Lansia+Menurut+Retnaningsih+2018&oq=Perubahan+Yang+Terjad
i+Pada+Lansia+Menurut+Retnaningsih+2018&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQ
gAEM0CMgUIABDNAjIFCAAQzQIyBQgAEM0COgcIIxCwAxAnOgcIABBH
ELADOgQIIxAnUNUYWPVMYNBUaAFwAngAgAGzAYgB6gOSAQMxLjO
YAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEJwAEB&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwiT9PKQw6TvAhUCb30KHTW3AmAQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk00Z3kkF7TxNMTdIdW96btIRyk
t8WA
%3A1615338018996&ei=IhpIYLCpPMXZrQG_5bKQCw&q=2.1.4%09Perubaha
n+Yang+Terjadi+Pada+Lansia+Menurut+Retnaningsih+
%282018%29&oq=2.1.4%09Perubahan+Yang+Terjadi+Pada+Lansia+Menurut+
Retnaningsih+
%282018%29&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBAgjECc6BwgAEEcQsAM6Bwgj
ELACECdQ4WtYp4sBYKSiAWgBcAJ4AIABeIgBoAOSAQMxLjOYAQCgAQ
GqAQdnd3Mtd2l6yAEIwAEB&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwiwwsGGw6TvAhXFbCsKHb-yDLIQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&sxsrf=ALeKk01jBBo8TkoX0y78K5BEr0XXS
QOMyw%3A1615318182186&ei=psxHYMj-
CoeA9QPOv5ioDQ&q=2.1.4%09Perubahan+Yang+Terjadi+Pada+Lansia+
+Menurut+Retnaningsih+
%282018%29+&oq=2.1.4%09Perubahan+Yang+Terjadi+Pada+Lansia+
+Menurut+Retnaningsih+
%282018%29+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgjELADECdQ0cK6CVjRwroJ
YILXugloAXAAeACAAZABiAGHApIBAzAuMpgBAKABAqABAaoBB2d3cy
13aXrIAQHAAQE&sclient=gws-wiz&ved=0ahUKEwjI6cqT-
aPvAhUHQH0KHc4fBtU4ChDh1QMIDA&uact=5
https://www.google.com/search?
q=bab+1+sampai+bab+3+penelitian+kulit+salak+terhadap+diabetes&safe=strict
&sxsrf=ALeKk0070LylpztzHgvbl2QnxEAxNyfgNQ:1615317862828&ei=ZstHY
NGDMsKf9QOK9pSoBg&start=10&sa=N&ved=2ahUKEwjRzqb796PvAhXCT3
0KHQo7BWUQ8tMDegQIAxA7&biw=1280&bih=648

15
16

https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk03qDpB_JKgFbwbliUWisqP7rDiVYw
%3A1615317574126&ei=RspHYPSiB8-
7rQHsr6SYBA&q=bab+1+sampai+bab+3+penelitian+kulit+salak+terhadap+diab
etes&oq=bab+1+sampai+bab+3+penelitian+kulit+salak+terhadap+diabetes&gs_l
cp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgjELACECdQ-_wQWPHHEWC-
yRFoAHACeACAAaYBiAHPEJIBBTEwLjEwmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesA
BAQ&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwj03dHx9qPvAhXPXSsKHewXCUMQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk03qDpB_JKgFbwbliUWisqP7rDiVYw
%3A1615317574126&ei=RspHYPSiB8-
7rQHsr6SYBA&q=bab+1+sampai+bab+3+penelitian+kulit+salak+terhadap+diab
etes&oq=bab+1+sampai+bab+3+penelitian+kulit+salak+terhadap+diabetes&gs_l
cp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgjELACECdQ-_wQWPHHEWC-
yRFoAHACeACAAaYBiAHPEJIBBTEwLjEwmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpesA
BAQ&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwj03dHx9qPvAhXPXSsKHewXCUMQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk010_5WSpwK3xZyDGoS5i2bXek-K4g
%3A1615316773047&ei=JcdHYLKyAsLaz7sPpaOYiA0&q=kti+kulit+salak&oq
=kti+kulit+sal&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMYADIFCCEQoAEyBQghEKABMg
UIIRCgAToECCMQJzoICAAQsQMQgwE6BQgAELEDOgQIABBDOgcIABCx
AxBDOgIIADoGCAAQFhAeOggIABAWEAoQHlDX2BdYl_UXYLKBGGgAc
AB4AIAB3AGIAawMkgEFNS44LjGYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6wAEB&scli
ent=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk03834HTx7eB6Z1Lw1fct4VJlBTFsg
%3A1615316698764&ei=2sZHYO2aLsbw9QPn6q-ICQ&q=%28Siti+dkk
%2C+2008&oq=%28Siti+dkk
%2C+2008&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQghEKABUJWgBFiVoARgw70Ea
AFwAngAgAGdAYgBtAKSAQMwLjKYAQCgAQKgAQGqAQdnd3Mtd2l6wA
EB&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjt753Q86PvAhVGeH0KHWf1C5EQ4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk01-
3w2YpxcYmCdVg1CiKNS-jeMDiA
%3A1615314457807&ei=Gb5HYN7sMJTl9QP1vLXQCw&q=perubahan+yang+
terjadi+pada+lansia&oq=perubahan+yang+pada+lansia&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6E
AMYADIGCAAQBxAeMgYIABAHEB4yBggAEAcQHjIGCAAQBxAeMgYIA
BAHEB4yBggAEAcQHjIICAAQBxAFEB4yBggAEAgQHjIGCAAQCBAeMgY
IABAIEB46BAgAEA06AggAOggIABAIEAcQHlDIoYgBWKnCiAFg092IAWg

16
17

AcAJ4AIABqwWIAfIUkgELOS4zLjAuMS4wLjKYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6
wAEB&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk01nA3VZw4lArz92viznsjTKqJ0Evw
%3A1615313770135&ei=artHYNv1B6qortoP_rCJ-
AY&q=proses+menua+pada+lansia&oq=proses+menua&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6
EAMYAzICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIAD
ICCAA6BwgAEEcQsAM6BAgAEEM6CAgAELEDEIMBOgQIIxAnOgQILhB
DOgUIABCxA1CcpSlYss4pYOL2KWgGcAJ4AIABzQOIAdYRkgEKMTAuMy
4xLjEuMZgBAKABAaoBB2d3cy13aXrIAQjAAQE&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk005TQCNMXCNtuVexipjzxJCOORZZg
%3A1615313739226&ei=S7tHYM27DZvdrQGLwY6QDA&q=pengertian+lansi
a+menurut+nugroho&oq=pengertian+lansia+menurut+nugr&gs_lcp=Cgdnd3Mtd
2l6EAMYADICCAA6BwgAELADEEM6BAgAEEM6BggAEBYQHjoICCEQFh
AdEB5QkL0BWI7kAWDV6wFoAnACeAGAAbwBiAHmC5IBBDExLjSYAQC
gAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEKwAEB&sclient=gws-wiz
https://www.google.com/search?
q=gerontologi+menurut&oq=gerontologi+menurut&aqs=chrome..69i57j0i22i30.1
0467j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk02yum2mqDr8WUzOIMi3VUL0Bnf8tQ
%3A1615312748878&ei=bLdHYLmNNdTgrQHRw5_oCg&q=pengertian+lansia
&oq=pengertian+lansia&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyAggAMgIIADICCAAyAg
gAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAOgcIABBHELADOgQIABBD
OggIABCxAxCDAToECCMQJzoKCAAQxwEQrwEQQzoICC4QsQMQgwE6B
QgAELEDUP-
VPFj9rzxg67E8aANwAngAgAGVAYgBqQySAQQxNi4ymAEAoAEBqgEHZ3d
zLXdpesgBCMABAQ&sclient=gws-wiz&ved=0ahUKEwi58-
P05KPvAhVUcCsKHdHhB60Q4dUDCAw&uact=5
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk005TQCNMXCNtuVexipjzxJCOORZZg
%3A1615313739226&ei=S7tHYM27DZvdrQGLwY6QDA&q=pengertian+lansi
a+menurut+nugroho&oq=pengertian+lansia+menurut+nugr&gs_lcp=Cgdnd3Mtd
2l6EAMYADICCAA6BwgAELADEEM6BAgAEEM6BggAEBYQHjoICCEQFh
AdEB5QkL0BWI7kAWDV6wFoAnACeAGAAbwBiAHmC5IBBDExLjSYAQC
gAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEKwAEB&sclient=gws-wiz
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=apa+itu+diabetes+melitus&btnG=

17
18

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=apa+itu+diabetes+melitus&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=penelitian+kulit+salak+terhadap+diabetes&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=sch
olart
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=perubahan+pada+lansia+menurut+Bastable
%2C+2002&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Bastable
%2C+2002+perubahan+pada+lansia&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Bastable
%2C+2002+perubahan+pada+lansia&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Bastable
%2C+2002&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=
%28Bastable%2C+2002&btnG=&oq=Bastable%2C+2002
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=
%28Bastable%2C+2002&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=proses+menua+pada+lansia&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=
%28Bastable%2C+2002&btnG=
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk00p9_RxwNfFWGrVR_KoruZYjdY-
0A:1615317175773&q=kti+kulit+salak&sa=X&ved=2ahUKEwjZh9iz9aPvAhX
Vcn0KHe58D2IQy8gGegQIABAB&biw=1280&bih=648&dpr=1.5

https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&tbm=bks&sxsrf=ALeKk00vSr-
pAdwPAH2E3pkqfc6yVPgBSQ
%3A1615312919048&ei=F7hHYM27AuzYz7sPtJSpsAM&q=kti+kulit+salak&o
q=kti+kulit+salak&gs_l=psy-
ab.3...4250796.4253838.0.4254323.15.15.0.0.0.0.383.1857.9j4j1j1.15.0....0...1c.1.
64.psy-ab..0.4.529...0.0.ad8CVO87xhU
https://www.google.com/search?
safe=strict&biw=1280&bih=648&tbm=bks&sxsrf=ALeKk01yztH8rc5jTYueKYy
iKL8Vnh1LTg

18
19

%3A1615312903686&ei=B7hHYN7CKcO_8QP2nb6gCA&q=arti+gerontologi&
oq=arti+gerontologi&gs_l=psy-
ab.3...4596.12214.0.12566.18.16.1.1.1.0.128.1424.10j5.15.0....0...1c.1.64.psy-
ab..1.7.532...0.0.3AQIbaoOlIQ
https://www.google.com/search?
q=google+book&safe=strict&sxsrf=ALeKk00SjYuS8zi7X0nT7I7D3RdDfV1tHA
:1615312900868&source=lnms&tbm=bks&sa=X&ved=2ahUKEwjd1qC95aPvAh
X-7HMBHVG9BSgQ_AUoAXoECAIQAw&biw=1280&bih=648
https://www.google.com/search?
q=google+book&oq=google+book&aqs=chrome..69i57j0i131i433j0l5j69i60.724
1j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=google+book&oq=google+book&aqs=chrome..69i57j0i131i433j0l5j69i60.724
1j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

19

Anda mungkin juga menyukai