Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR

GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN HIPERGLIKEMIA


PADA LANSIA DIPUSKESMAS

Disusun Oleh:

 Ahmad Irfan Riyadi (16213002)


 Almita Mila Susanti (16213008)
 Ary Nurmalasari (16213011)
 Bella Aprilia Pertiwi (16213016)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
YATSI TANGERANG
TAHUN 2020

i
2
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR


GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN HIPERGLIKEMIA
PADA LANSIA DIPUSKESMAS TAHUN 2020
PROPOSAL

Disusun Oleh :

Ahmad Irfan Riyadi, Almita Mila Susanti, Ary Nurmalasari, Bella Aprilia Pertiwi

Telah disetujui Ketua Jurusan untuk diseminarkan dalam Proposal Kreativitas Mahasiswa
– Penelitian Jurusan Keperawatan

Tangerang, 18 Desember 2019

Menyetujui

Kaprodi Keperawatan Dosen Pembimbing

Ns. Febi Ratnasari,.S.Kep,M.Kep Ns. Dewi Nur Puspita Sari,S.Kep

Mengetahui

Ketua STIKes Yatsi

Tangerang

Ida Faridah,.S.Kp,M.Kes

KATA PENGANTAR

i
Segala Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini
yang berjudul “pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar gula darah sewaktu pada
pasien hiperglikemia pada lansia dipuskesmas” tepat pada waktunya. Penelitian ini dibuat
dengan tujuan untuk mengikuti program kreativitas mahasiswa.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis menyadari banyak pihak


terkait yang berpengaruh sangat besar membantu dalam proses penyusunan proposal ini,
baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
laporan ini.
2. Ibu Ida Faridah, S.Kp, M.Kes selaku ketua STIKes Yatsi Tangerang.
3. Ibu Ns. Febi Ratnasari, S.Kep, M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan STIKes Yatsi
Tangerang.
4. Ibu Ns.Dewi Nur Puspita Sari, S.Kep, selaku dosen pembimbing dalam proses
proposal ini, yang telah meluangkan waktunya di antara kesibukan untuk memberikan
ilmu, bimbingan, saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, penulis berharap semoga proposal penelitian ini
berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Tangerang, 18 Desember 2019

Penulis

ii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep sehat sakit adalah konsep yang kompleks dan


multiinterpretasi. Banyak factor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun
sakit pengertian sehat-sakit juga beragam, setiap individu, keluarga,
masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara
berbeda. Sehat adalah kondisi yang normal dan alami. Sehat sendiri bersifat
dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan mempengaruhi
tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologis, psikologis, dan dimensi
sosiokultural. Definisi sehat menurut WHO adalah keadaan kesempurnaan
fisik, mental dan keadaan social bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau
kelainan secara cacat. Definisi WHO tersebut ada di dalam UU RI tahun
2009 menjelaskan sehat yang didefinisikan sebagai keadaan meliputi
kesehatan badan normal, rohani (mental), cacat, dan kelelahan
Penyakit kronik akibat pola hidup adalah sekelompok penyakit yang
mempunyai factor-faktor resiko yang sama sebagai sebuah hasil dari pajanan
selama beberapa decade, pola makan yang tidak sehat, merokok, kurang
latihan olahraga dan seringkali juga akibat stress psikologi. Factor resiko
utama diantaranya adalah tekanan darah tinggi, kecanduan tembakau,
kolestrol darah yang tinggi, diabetes mellitus dan obesitas. Faktor-faktor
tersebut akan menghasilkan berbagai proses penyakit seperti stroke, serangan
jantung, diabetes mellitus, berbagai kanker yang diinduksi oleh makanan dan
tembakau, bronchitis kronik, enfisema dan banyak lagi lainnya yang
berkulminasi dalam tingginya angka kesakitan dan kematian. Secara
internasional penyakit-penyakit tersebut dikenal juga sebagai penyakit tidak
menular atau penyakit degenerative. (Irwan,2018)
2

Menurut Riskesdas 2018 menunjukan prevelansi penyakit tidak


menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan riskesdas 2013,
antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan
hipertensi. Prevelensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%; prevelensi stroke
naik dari dari 7% menjadi 10,9%; dan ginjal kronik naik dari 2% menjadi
3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes mellitus naik dari 6,9%
menjadi 8,5%; dan hasil hasil pengukuran tekanan darah hipertensi naik dari
25,8% menjadi 34,1%, kenaikan prevelensi penyakit tidak menular ini
berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat. (Kesehatan et al.,2019) .

1.2 Rumusan Masalah

Hiperglikemi merupakan suatu kondisi dimana kadar gula darah


melebihi dalam batas normal, hiperglikemi dapat menimbulkan kerusakan
gangguan fungsi dari berbagai organ khususnya mata, saraf ginjal dan
makrovaskular. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda seseorang
mengalami gangguan metabolic yaitu penyakit diabetes. beberapa ahli
berpendapat bahwa dengan meningkatnya umur, maka instoleransi terhadap
glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut. Orang lanjut usia
mengalami kemunduran dalam system dan penurunan fungsi berbagai organ
termasuk apa yang terjadi terhadap fungsi berbagai organ homeostastis
glukosa, sehingga penyakit degenerative seperti DM akan lebih mudah
terjadi (Restada,E.J. 2016)

Angka kejadian DM berdasarkan Riskesdas 2018 menyebutkan pada


usia 45-54 tahun sebanyak 14,4%, usia 55-64 tahun sebanyak 19,6% dan
usia lebih dari 75 tahun sebanyak 17%. Data tersebut menyebutkan pula
bahwa alasan penderita DM tidak rutin meminum obat OAD/suntik insulin
adalah sebanayk 50,4%, orang merasa sudah sehat. Alasan lain menyebutkan
sebanyak 30,2 orang tidak rutin
berobat ke fasilitas kesehatan, dan sebanyak 18,8% orang sering lupa
meminum obat DM (Riskesdas, 2018)

1.3 Pertanyaan penelitian


1. Bagaimana karakteristik responden penderita hiperglikemia di
wilayah kerja puskesmas curug?
2. Bagaimana tekanan gula darah sewaktu lansia sebelum diberikan
jus tomat?
3. Bagaimana tekanan gula darah sewaktu lansia setelah diberikan
jus tomat?
4. Bagaimana pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan
kadar glukosa darah lansia?

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus
tomat terhadap penurunan gula darah sewaktu di wilayah kerja
puskesmas curug kab. Tangerang tahun 2019

1.4.2 Tujuan Khusus


a) Mengindentifikasi pre intervensi kadar gula darah
sewaktu terhadap semua lansia yang ada di wilayah kerja
puskesmas curug
b) Mengindentifikasi hipeglikemia dengan melakukan post
intervensi pemberian jus buah tomat terhadap penurunan
kadar glukosa darah pada lansia
c) Membandingkan pre dan post intervensi pemberian jus
buah tomat terhadap penurunan kadar glokosa darah
lanisa

3
4
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
untuk memberikan jus tomat sebagai obat non farmakologi
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada lansia yang dapat
meningkatkan mutu puskesmas dan diharapkan dapat bermanfaat
bagi puskesmas
1.5.2 Responden
Sebagai pengetahuan lansia di wilayah kerja puskesmas
curug dalam mengatasi penurunan kadar glukosa darah secara
non farmakologi
1.5.3 Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
penurunan kadar glukosa darah menggunakan jus tomat

4
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hiperglikemi

Hiperglikemi merupakan suatu kondisi dimana kadar gula darah melebihi


dalam batas normal, hiperglikemi dapat menimbulkan kerusakan gangguan fungsi
dari berbagai organ khususnya mata, saraf ginjal dan makrovaskular.
Hiperglikemia merupakan salah satu tanda seseorang mengalami gangguan
metabolic yaitu penyakit diabetes. beberapa ahli berpendapat bahwa dengan
meningkatnya umur, maka instoleransi terhadap glukosa juga meningkat, jadi
untuk golongan usia lanjut. Orang lanjut usia mengalami kemunduran dalam
system fisiologisnya seperti kulit yang keriput, turunnya tinggi badan, berat
badan, kekuatan otot, daya lihat, daya dengar, kemampuan berbagi rasa, dan
penurunan fungsi berbagai organ termasuk apa yang terjadi terhadap fungsi
berbagai organ homeostastis glukosa, sehingga penyakit degenerative seperti DM
akan lebih mudah terjadi (Restada,E.J. 2016)

Angka kejadian DM berdasarkan Riskesdas 2018 menyebutkan pada


usia 45-54 tahun sebanyak 14,4%, usia 55-64 tahun sebanyak 19,6% dan usia
lebih dari 75 tahun sebanyak 17%. Data tersebut menyebutkan pula bahwa alasan
penderita DM tidak rutin meminum obat OAD/suntik insulin adalah sebanayk
50,4%, orang merasa sudah sehat. Alasan lain menyebutkan sebanyak 30,2 orang
tidak rutin berobat ke fasilitas kesehatan, dan sebanyak 18,8% orang sering lupa
meminum obat DM (Riskesdas, 2018)

Ada beberapa komplikasi yang disebabkan dari kadar gula dalam


darah yang tidak terkontrol dapat menimbulkan kebutaan, kaki diabetes
(gangrene) sehingga perlu diamputasi, penyakit jantung dan
4

stroke. Data World Health organization Indonesia merupakan


Negara yang berada diurutan keempat dalam prevelensi diabetes tertinggi setelah
India, China, dan Amerika Serikat. Pengidap diabetes mellitus terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun, jumlah yang terkena diabetes mellitus di
Indonesia signifikan akan meningkat hingga 21,3 juta pada tahun 2030 (Asmarani
et al., 2017)

2.2 Penggunaan obat herbal


Penggunaan obat herbal seringkali dianggap tidak sempurna dan tidak
“tidak ilmiah” oleh standar modern, namun banyak yang telah mengambil
manfaat dari tanaman obat. Memang alami tidak selalu berarti “aman.” Beberapa
produk herbal yang sangat efektif bisa juga begitu berbahaya sehingga sebaiknya
ditangani oleh professional medis yang terampil. Diluar hal itu, sejumlah
tanaman obat lain cukup aman dan dapat digunakan oleh orang awam untuk
membantu mencegah atau mengurangi masalah-masalah kesehatan umum.

Istilah tanaman obat keluarga atau TOGA menjadi lebih popular


sekitar satu decade terakhir. Sebelum ini, tanaman obat keluarga lebih dikenal
dengan nama apotek hidup. Dengan semakin meningginya kesadaran akan pola
hidup sehat, pengobatan dengan menggunakan obat herbal sudah tidak lagi
dianggap kampungan atau ketinggalan zaman. Sebaliknya penggunaan bahan-
bahan alami sebanyak mungkin setiap aspek kehidupan menunjukan cara hidup
Go Green yang menjadi tren di kalangan menengah keatas.

Salah satu cara herbal pengobatan dengan menggunakan buah adalah


dengan mengkonsumsi tomat, tomat (Solanum lycopersium syn. Lycopercium
esculentum) merupakan buah yang tumbuh dari tanaman sayuran tomat.
Tanaman yang masuk keluarga solanaceae ini berasal dari Meksiko dan kawasan
di Amerika Selatan. Jenis buah ini cukup banyak

6
dengan kemanfaatan yang juga bervariasi. Jenis tomat buah maupun
sayuran yang banyak di budidayakan di Indonesia termasuk yang kaya nutrisi.

2.3 Kandungan Tomat


Kandungan nutrisi dalam buah tomat cukup banyak, seperti vitamin A,
vitamin B6, vitamin K, kalium folat, magnesium, tembaga, fosfor, bioflavonoid,
rutin, asam sitrat, dan mineral lainnya seperti thiamin, niacin, dan kromium yang
berfungsi mengontrol kadar gula dalam darah dan mencegah kanker. Selain itu
buah tomat juga mengandung sejumlah unsur penting yang sangat berguna bagi
kesehatan manusia terutama jenis keretonid. Unsur utama dari dalam kertonoid
meliputi lypone, alpha, betakaroten, dan lutein. Jumlah lycopene dalam tomat
terbilang cukup tinggi dan berfungsi sebagai antioksidan yang sangat penting.

Kandungan tomatin berfungsi sebagai antibiotic, sedangkan rutin


berkhasiat dalam menguatkan dinding pembuluh kapiler. Manfaat tomat juga dari
kandungan klorin berfungsi sebagai detoksifikasi terutama untuk merangsang
kerja hati dalam menangkal racun tubuh. Sedangakn kandungan dan sulfur
berguna dalam melindungi hati terhadap sirosis hati serta penyakit hati lainnya
yang berbahaya. Beta karoten maupun vitamin A dalam tomat selain berfungsi
antioksidan sangat baik untuk menjaga kesehatan mata juga berguna menangkal
rabun senja sekaligus meningkatan ketajaman penglihatan. Makan buah tomat
secara rutin juga dapat menekan risiko macula yang menyebabkan kerusakan
mata.

7
10
8

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep


Kerangka konsep yaitu suatu bentuk yang mengeneralasikan suatu
pengertian, dan konsep ini tidak dapat diamati dan diukur secara langsung,
agar dapat memudahkan untuk diukur dan diamati, maka konsep ini
dijabarkan kedalam variable-variabel, dan disinilah variable dapat diukur
(Notoatmodjo, 2018).

Bagan Kerangka Konsep 3.1

Variable Independen Variable Dependen

Kadar
Pengaruh jus tomat
glukosa
- Baik darah
- Buruk -Tinggi
-Sedang
-Rendah

3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau pendapat yang kebenarannya
masih diragukan dan harus diuji dengan data atau fakta yang didapatkan
melalui penelitian. (Dantes, 2012)

3.3 Definisi Operasional


(Notoatmodjo, 2012) menyatakan bahwa operasional adatah suatu cara
atau metode pengukuran hasil ukur atau kategorinya, serta sekala pengukuran
yang dapat digunakan sehingga definisi operasional ini penting dan
diperlukan agar pengukuran variable atau pengumpulan

10
data dapat konsisten antara sumber data (responden) yang satu dengan
responden yang lainnya.

10
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.3 Anggaran Biaya


Tabel 1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

1. Perlengkapan yang Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)


diperlukan
ATK Rp. 25.000 Rp. 25.000
Proposal Rp. 50.000 Rp. 50.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 75.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perizinan Rp. 500.000 Rp. 500.000
Komunikasi Rp. 500.000 Rp. 500.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.000.000

3. Konsumsi Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)


Snack Peserta 30 org Rp. 15.000 Rp. 450.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 450.000
4. Pubdok Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Leaflet 30 lbr Rp. 20.000 Rp. 600.000
Lembar Kuesioner 30 lbr Rp. 6.000 Rp. 180.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 780.000
5. Perlengkapan & Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Peralatan
Handscoon 2 Box Rp. 75.000 Rp. 150.000
blender 3 Rp. 850,000 Rp. 2.550.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.700.000
BIAYA TAK TERDUGA Rp. 1.500.000
Total Biaya Rp. 6.50.000
4.2 Format Jadwal Kegiatan

No. Jenis Bulan


Kegiatan
1 2 3 4 5

10
1 Kegiatan Studi
1
Pendahuluan
2 Kegiatan Pengambilan Pengambilan Studi
2
data / sampel Penelitian
prevalensi
3 Kegiatan Wawancara/ Kuisioner
3
Observasi
4 Kegiatan Pengolahan Pengolahan
4
data data

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman, Agus, (2016). Metode Penelitian Psikologi Langkah Cerdas


Menyelesaikan Skripsi, Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA
Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: ANDI
Machfoedz, & Diana, S. (2011). Perbedaan nilai gula darah sewaktu pada security
dengan hiperglikemia sebelum dan sesudah pemberian jus tomat di apartemen
puri garden Jakarta barat. Jakarta: Universitas Advent Indonesia
Murwani, H. (2013) pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar glukosa darah
pada pre diabetes journal of nutrition collage, vol 2 no 1: 111-117

LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

A. Identitas Diri

10
1 Nama lengkap Ahmad Irfan Riadi
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi S1 keperawatan
4 NIM 16213002
5 Tempat dan tanggal lahir Tangerang, 27 januari 1998
6 Alamat email irfanriyadi584@gmail.com
7 No telpon/Wa 081298038154

1 Nama lengkap Almita Mila susanti


2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program studi S1 keperawatan
4 NIM 16213008
5 Tempat dan tanggal lahir Klaten, 22 mei 1998
6 Alamat email almitamila22@gmail.com
7 No Telpon/Wa 08992556448

1 Nama lengkap Ary Nurmalasari


2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program studi S1 keperawatan
4 NIM 16213011
5 Tempat dan tanggal lahir Tangerang, 3 desember 1997
6 Alamat email arynurmala27@gmail.com
7 No Telpon/Wa 089658164344

1 Nama Lengkap Bella Aprilia Pertiwi


2 Jenis kelamin perempuan
3 Program studi S1 keperawatan
4 NIM 16213016
5 Tempat dan tanggal lahir Tangerang, 26 april 1998
6 Alamat email bella.supriyatna86@gmail.com
7 No Telpon/wa 089603414236

B. Biodata dosen pembimbing

a. Identitas diri

1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Alamat email
7 No Telpon/HP

10
b. Riwayat Pendidikan
c. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/pilihan SKS
1.
2.
3.

Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1.
2.
3.

Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun


Masyarakat
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE / PKM-PSH.

Tangerang, 18 desember 2019

Ns.Dewi Nur Puspitasari

10
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)


2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

10
Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-PE / PKM-PSH.

Tangerang, 18 desember 2019

Ns.Dewi Nur Puspitasari

10
Lampiran 4. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan (contoh)

6. Perlengkapan yang Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)


diperlukan
ATK Rp. 25.000 Rp. 25.000
Proposal Rp. 50.000 Rp. 50.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 75.000
7. Bahan Habis Pakai Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perizinan Rp. 500.000 Rp. 500.000
Komunikasi Rp. 500.000 Rp. 500.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.000.000

8. Konsumsi Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)


Snack Peserta 30 org Rp. 15.000 Rp. 450.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 450.000
9. Pubdok Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Leaflet 30 lbr Rp. 20.000 Rp. 600.000
Lembar Kuesioner 30 lbr Rp. 6.000 Rp. 180.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 780.000
10. Perlengkapan & Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Peralatan
Handscoon 2 Box Rp. 75.000 Rp. 150.000
blender 3 Rp. 850,000 Rp. 2.550.000
- SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.700.000
BIAYA TAK TERDUGA Rp. 1.500.000
Total Biaya Rp. 6.50.000

Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian


Studi Waktu Tugas
(jam/minggu)
1. Ahmad Irfan S1 Keperawatan 08.00-10.00 Ketua
Riyadi Keperawatan

10
(16213002)
2. Almita Mila S1 Keperawatan 08.00-10.00 Anggota
Susanti Keperawatan
(16213008)
3. Ary Nurmalasari S1 Keperawatan 08.00-10.00 Anggota
(16213011) Keperawatan
4 Bella Aprilia S1 Keperawatan 08.00-10.00 Anggota
Pertiwi Keperawatan
(16213016)

10

Anda mungkin juga menyukai